ARGENTOMETRI MOHR
Oleh :
Ariska Wigatiningtyas
Evyta Dwi Yuliana
Argentometri?
Istilah argentometri diturunkan dari bahasa latin
argentum, yang berarti perak. Jadi argentometri
merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat
dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi
berdasar pembentukan endapan dengan ion Ag+. Pada
titrasi argentometri, zat pemeriksaan yang telah
dibubuhi indikator dicampur dengan larutan standar
garam perak nitrat AgNO3. Dengan mengukur volume
larutan standar yang digunakan sehingga seluruh ion Ag +
dapat tepat diendapkan, kadar garam dalam larutan
pemeriksaan dapat ditentukan. (Underwood, 1992)
Penetapan Kadar Secara Argentometri
Mohr ?
Pada metode ini, titrasi halide dengan AgNO 3
dilakukan dengan K2CrO4. Pada titrasi ini akan
terbentuk endapan baru yang berwarna. Pada titik
akhir titrasi, ion Ag+ yang berlebih diendapkan
sebagai Ag2CrO4 yang berwarna merah bata.
Larutan harus bersifat netral atau sedikit bas, tetapi
tidak boleh terlalu basa sebab Ag akan diendapkan
sebagai Ag(OH)2. Jika larutan terlalu asam maka
titik akhir titrasi tidak terlihat sebab konsentrasi
CrO4- berkurang.
Pada kondisi yang cocok, metode mohr cukup
akurat dan dapat digunakan pada konsentrasi
klorida yang rendah. Pada jenis titrasi ini,
endapan indikator berwarna harus lebih larut
disbanding endapan utama yang terbentuk selama
titrasi. Indikator tersebut biasanya digunakan
pada titrasi sulfat dengan BaCl2, dengan titik akhir
akhir terbentuknya endapan garam Ba yang
berwarna merah. (Khopkar, 1990)
Penetapan Kadar KBr Secara Argentometri
Mohr?
Metode Mohr Penentuan kadar bromida dalam
sampel yang dititrasi dengan larutan AgNO3
dengan menggunakan indikator K2CrO4 sehingga
diperoleh titik akhir titrasi yang ditandai dengan
pembentukan endapan berwarna merah bata.
Reaksi ?
AgNO3 + Br- AgBr + NO3
(Kuning)