Dosen Pengampu :
Samuel Budi Harsono., S.Farm.,M.Si.,Apt
Disusun Oleh :
FKK 4
KELOMPOK 9
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2017
Hasil :
Ada 702 pasien dan 1.376 subjek kontrol. Bagi wanita, rasio odds yang disesuaikan
adalah 16,58 (95 persen interval kepercayaan, 1,51-182,21; P = 0,02) untuk hubungan
antara penggunaan penekan nafsu makan yang mengandung fenilpropanolamin dan
risiko stroke hemoragik dan interval kepercayaan 3,13 (95 persen, 0.86 untuk 11,46; P
= 0,08) untuk asosiasi dengan penggunaan pertama dari produk yang mengandung
fenilpropanolamin. Semua penggunaan pertama fenilpropanolamin terlibat batuk atau
obat flu. Untuk pria dan wanita gabungan, kemungkinan disesuaikan rasio adalah
1,49 (95 persen interval kepercayaan, 0,84-2,64; P = 0,17) untuk hubungan antara
penggunaan yang mengandung fenilpropanolamin produk dan risiko stroke
hemoragik, 1,23 (95 persen interval kepercayaan, 0,68-2,24; P = 0,49 ) untuk asosiasi
dengan penggunaan batuk atau dingin obat yang mengandung fenilpropanolamin, dan
15.92 (95 persen interval kepercayaan, 1,38-184,13; P = 0,03) untuk asosiasi dengan
penggunaan penekan nafsu makan yang mengandung fenilpropanolamin. Sebuah
analisis pada pria menunjukkan tidak ada peningkatan risiko hemoragik sebuah stroke
pada asosiasi dengan penggunaan batuk atau obat flu yang mengandung
fenilpropanolamin. Pada laki-laki tidak ada yang melaporkan penggunaan penekan
nafsu makan.
Kesimpulan :