Secara
KROMATOGRAFI
Oleh:
Pramita Yuli Pratiwi, M.Sc., Apt.
KROMATOGRAFI
• Kromatografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Chromato
(warna) dan Grafe (tulisan).
• Dasar pemisahan: perbedaan kecepatan migrasinkomponen
(senyawa-senyawa) yang dibawa oleh fase gerak dan ditahan
secara selektif oleh fase diam.
• Tujuan: pemisahan senyawa-senyawa dengan waktu yang
tidak terlalu lama.
• Untuk memisahkan golongan utama kandungan dalam suatu
tanaman, maka dibutuhkan teknik pemisahan. Dimana
pemisahan tersebut merupakan suatu prosedur yang
berdasarkan perbedaan kepolaran yang dapat digunakan.
Sejarah Kromatografi
• Runge, F.F. (1834-1843) → melakukan spot tes campuran zat
warna dari ekstrak tumbuh-tumbuhan pada pita kain dan atau
kertas.
• Goppel Sroeder, F. (1868) → menganalisa zat warna,
hidrokarbon, alkohol-alkohol, beer, milk pada minuman dan
air minum menggunakan kertas.
• Day, D.T. (1897-1903) → kolom diisi serbuk tanah untuk
pemisahan.
• Mikhail Tswett (1906-1907) → berhasil memisahkan pigmen
kloroplas dengan fase diam CaCO3 dan PE sebagai fase gerak.
Penamaan umum didasarkan
keadaan FG dan FD
Dalam KLT dgunakan fase diam (FD) dan fase gerak (FG).
Fase Diam
a. Silika Gel
• G : sbg pengikat digunakan gypsum, bila bertemu dengan air
maka akan mongering.
• S : sbg pengikat digunakan pati, merupakan pengikat tapi
stagnance.
• GF 254: ditambah gypsum dan senyawa berpendar pd pjg
gelombang UV 254.
• H atau N: tanpa pengikat
• silika gel tanpa pengikat tetapi dengan senyawa berpendar,
merupakan fase diam yang dapat diamati langsung dengan
mata telanjang maka digunakan GF yang dapat berfluoresensi.
• silika gel utk keperluan preparatif.
b. Alumina
• alumina asam (pH 4), netral (pH 7), basa (pH 9).
• pemberian kode seperti silika gel G,H,P,F.
• Umumnya yang digunakan adalah yang bebas air, sehingga
mempunyai aktivitas penyerapan lebih tinggi. Alumina jarang
digunakan, dan bila akan digunakan harus diaktivasi terlebih dahulu
dengan pemanasan
c. Selulosa
• Serat 2 – 20µ, serat asli, mikrokristal (Avicel) utk senyawa polar. Dg
atau tanpa senyawa fluorescence.
• Polaritasnya tinggi sehingga dapat digunakan sebagai pemisah
secara partisi, baik dengan bentuk kertas maupun lempeng. Ini
digunakan untuk senyawa yang polar.
Fase Gerak
Sedangkan dalam pemilihan fase gerak perlu diperhatikan, antara
lain:
• Interaksi polaritas
• Deret Eluotropik
• Perkiraan polaritas campuran pelarut
Deret Eluotropik
Syarat pelarut/FG
• Harus murni dan mudah didapatkan.
• Mantap di udara.
• Mudah bercampur dg pelarut lain.
• Tidak toksis
• Mudah dipisahkan dari linarut untuk pemurnian.
PENYIAPAN DAN PENOTOLAN
SAMPEL
• Pelarut sampel yang sesuai
• 1 – 2 µl yang mengandung 50 – 100 µg, d: 3–6mm
• Alat penotol: kapiler gas, mikrosyringe
• Overloaded, membuat Rf berubah dan bercak tidak simetri.
• Rf = jarak yang ditempuh seny sampel
jarak yang ditempuh FG
HRf = Rf x 100
• Teknik penotolan harus diperhatikan agar totolan tidak terlalu
lebar dan pekat,
• bila bercak lebar dan tipis, setelah dielusi menjadi lebih encer
dan tidak teramati.
• Sebaliknya bila terlalu pekat hasil elusi tidak lagi bulat tapi
memanjang (tailing), sehingga senyawa yang mempunyai
selisih Rf kecil tidak terlihat pemisahannya.
• Perlu diperhatikan bahwa ujung penotol tidak boleh
menggores lapisan agar tidak mengganggu cairan elusi.
Tailing
PENGEMBANGAN (ELUASI)
• Bejana diisi FG hingga kedalaman 0,5 cm→dijenuhkan dengan
kertas saring untuk menyamakan tekanan uap pada seluruh
bagian bejana.
• Totolan (sdh kering) pada plate, dimasukkan bejana.
• Totolan jangan tercelup fase gerak.
• Batas yang dicapai gerak ditandai dg pensil lemah.
• Didokumentasikan profil kromatogramnya (Rf)
• Alasan untuk menutup gelas kimia adalah untuk meyakinkan
bawah kondisi dalam gelas kimia terjenuhkan oleh uap dari
pelarut. Untuk mendapatkan kondisi ini, dalam gelas kimia
biasanya ditempatkan beberapa kertas saring yang terbasahi
oleh pelarut. Kondisi jenuh dalam gelas kimia dengan uap
mencegah penguapan pelarut.
• Karena pelarut
bergerak lambat pada
lempengan,
komponen-
komponen yang
berbeda dari
campuran pewarna
akan bergerak pada
kecepatan yang
berbeda dan akan
tampak sebagai
perbedaan bercak
warna.
Gambar menunjukkan lempengan setalah pelarut
bergerak setengah dari lempengan.
Pengukuran bercak
Ketika pelarut mendekati
bagian atas lempengan,
lempengan dipindahkan
dari gelas kimia dan posisi
pelarut ditandai dengan
sebuah garis, sebelum
mengalami proses
penguapan.
Rf (Retardation Factor)
• Dengan perlakuan:
- Destruksi
Metode ini mengubah bercak cuplikan secara irreversible, dan dipakai untuk
KLT kualitatif dan beberapa jenis KLT kuantitatif. Misalnya: dengan
penyemprotan I2 1% dalam mentol, sebagian besar senyawa organic tampak
berupa bercak coklat jika mengandung atom O2 atau lembayung jika tidak
mengandung atom tersebut.
- Non-destruksi
Metode ini membiarkan komponen cuplikan utuh dan harus dipakai untuk KLT
preparative dan beberapa jenis KLT kuantitatif dan kualitatif. Caranya dengan
dilihat pada sinar UV, maka akan tampak bercak pada lempeng KLT.
Bagaimana halnya jika substansi yang ingin anda analisis tidak
berwarna?
Ada dua cara untuk menyelesaikan
analisis sampel yang tidak berwarna
• Menggunakan pendarfluor (sinar UV)
• Penunjukkan bercak secara kimia
Menggunakan Pendarfluor (sinar
UV)
• Fase diam pada sebuah lempengan lapis tipis seringkali
memiliki substansi yang ditambahkan kedalamnya, supaya
menghasilkan pendaran flour ketika diberikan sinar ultraviolet
(UV). Itu berarti jika sinar UV disinarkan maka akan berpendar.
• Pendaran ini ditutupi pada posisi dimana bercak pada
kromatogram berada, meskipun bercak-bercak itu tidak
tampak berwarna jika dilihat dengan mata. Itu berarti bahwa
jika sinar UV disinarkan pada lempengan, akan timbul
pendaran dari posisi yang berbeda dengan posisi bercak-
bercak.
• Bercak tampak sebagai bidang kecil yang gelap.
SementaraUV tetapdisinarkanpada lempengan, posisi-posisidari bercak-bercakditandai
denganmenggunakanpinsildan melingkaridaerahbercak-bercakitu. Seketikaanda
mematikansinar UV, bercak-bercaktersebut tidak tampak kembali.
Pengertian Luminescence.
Fluorescence
- utk senyawa organik.
- kode F366, UV 366.
- contoh: fuorescein dan garamnya, rhodamin B dan rhodamin 6G, dll.
Phosphorescence.
- utk senyawa anorganik.
- Pada UV 254