Anda di halaman 1dari 1

UJI BATAS BESI <331>

(Lampiran Farmakope Indonesia V hal. 1429-1430)


by: Desti

Tujuan: untuk menunjukkan bahwa kadar besi (dalam bentuk besi (II) atau besi (III)) tidak melebihi
persyaratan monografi.
Prinsip uji: perbandingan visual dengan larutan baku besi
Pereaksi:
Larutan baku besi: 863,4 mg besi (II) amonium sulfat P dilarutkan dalam air, ditambahkan 10 mL
asam sulfat 2 N, kemudian diencerkan dengan air hingga 100 mL. Larutan tsb dipipet 10 mL ke labu
tentukur 1000 mL, ditambahkan 10 mL asam sulfat 2 N, dan diencerkan dengan air hingga 1000 mL.
Konsentrasi Fe dalam larutan akhir: 10 g/mL.
Larutan amonium tiosianat: 30 g amonium tiosianat P dilarutkan dengan air hingga 100 mL
Larutan baku: Larutan baku besi (10 g/mL) dipipet 1 mL ke dalam tabung pembanding warna 50 mL,
encerkan dengan air hingga 45 mL, kemudian tambahkan 2 mL HCl P dan campur.
Larutan uji: Masukan sejumlah larutan uji (sesuai monografi) ke dalam tabung pembanding warna 50
mL, bila perlu encerkan dengan air hingga 45 mL; atau sejumlah g zat uji dilarutkan dengan air hingga
45 mL sesuai rumus:
1
1000
L = batas besi (%)
Kemudian tambahkan 2 mL HCl P dan campur.

Prosedur Pengujian: ke dalam masing-masing tabung larutan baku dan tabung larutan uji,
tambahkan 50 mg amonium peroksida sulfat P dan 3 mL larutan amonium tiosianat dan campur.
Warna yang terjadi pada Larutan uji tidak lebih gelap dari Larutan baku.

Anda mungkin juga menyukai