Anda di halaman 1dari 4

Laporan Praktikum

Teknologi Sediaan Cair Semi Padat

Formulasi dan Evaluasi Sediaan Suspensi


M. Jauzi Zamroni Arham1, Muh. Bustomi Abdul Gani1, Muhammad Jabal Nur1
1
Laboratorium Teknologi Sediaan Cair Semi Padat
NPM : 210501020

ABSTRAK
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi
dalam fase cair. Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk
halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Stabilitas sediaan suspensi
dipengaruhi oleh komponen-komponen yang terdapat dalam formulasi tersebut, salah satu
adalah zat pensuspensi atau suspending agent. Contoh suspending agent yang digunakan
adalah CMC Na (Carboxymethylcellulose Natrium) dan PGS (pulvis gummosus). Tujuan
dari praktikum ini adalah dapat melakukan formulasi sediaan suspense dengan suspending
agent Cmc-Na dan dapat melakukan evaluasi terhadap sediaan suspensi yang telah dibuat
untuk memastikan bahwa suspensi yang diformulasikan memiliki kualitas dan performa yang
baik. Evaluasi meliputi uji waktu tuang dan uji volume sedimentasi. Hasil percobaan yang
didapatkan untuk uji waktu tuang adalah membutuhkan wakti selama 14,17 detik untuk
mencapai volume 100 ml dan volume sedimentasi yaitu 0,96cm.
Kata Kunci: Formulasi Suspensi, Cmc-Na, Evaluasi Suspensi
PENDAHULUAN
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang
terdispersi dalam fase cair. Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat
dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Suspensi adalah
sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair.
Sistem terdispers terdiri dari partikel kecil yang dikenal sebagai fase dispers, terdistribusi
keseluruh medium kontinu atau medium dispersi. Untuk menjamin stabilitas suspensi
umumnya ditambahkan bahan tambahan yang disebut bahan pensuspensi atau suspending
agent. Jenis-jenis suspensi adalah suspensi oral, suspensi topikal, suspensi optalmik, suspensi
tetes telinga, suspensi injeksi, dan suspensi injeksi terkontinyu (Murtini, 2016).
Zat yang terdispersi tidak boleh cepat mengendap,harus halus dan apabila dikocok
perlahan-lahan endapan harus segera terdispersi kembali.Kekentalan suspensi tidak boleh
terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang. Sediaan suspensi lebih disukai
daripada sediaan padat karena mudah ditelan, mudahdiberikan pada anak-anak dan lanjut usia
yang kesulitan dalam menelan. Suspensimempunyai bioavaibilitas yang lebih baik dan
absorbsinya lebih cepat daripada sediaan padat (Wijaya dan Rifda, 2021).
Stabilitas sediaan suspensi dipengaruhi oleh komponen-komponen yang terdapat
dalam formulasi tersebut, salah satu adalah zat pensuspensi atau suspending agent. Oleh
karena itu untuk mendapatkan suspensi yang stabil dan baik diperlukan penanganan dalam
proses pembuatan, penyimpanan maupun pemilihan bahan pensuspensi. Contoh suspending

Laboratorium Teknologi Sediaan/Program Studi Farmasi/Fakultas Kehatan/Universitas


Hamzanwadi/2022
Laporan Praktikum
Teknologi Sediaan Cair Semi Padat

agent yang digunakan adalah CMC Na (Carboxymethylcellulose Natrium) dan PGS (pulvis
gummosus) (Fitriani et al, 2015).
Suspending agent digunakan untuk meningkatkan viskositas dan memperlambat
sedimentasi sehingga dapat menghasilkan suatu suspensi yang stabil (Lieberman et al, 1996).
Suspensi yang stabil harus tetap homogen, partikel benar-benar terdispersi dengan baik dalam
cairan, zat yang terdispersi harus halus dan tidak boleh cepat mengendap, jika dikocok
endapan harus cepat terdispersi kembali (Priyambodo, 2007).
Berdasarkan hal di atas maka dilakukan percobaan formulasi dan evaluasi sediaan
suspensi dengan suspending agent Cmc-Na dengan tujuan dapat melakukan formulasi sediaan
suspensi dan dapat melakukan evaluasi terhadap sediaan suspensi yang telah dibuat untuk
memastikan bahwa suspensi yang diformulasikan memiliki kualitas dan performa yang baik.
Evaluasi meliputi uji waktu tuang dan uji volume sedimentasi.
METODE
Bahan dan Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah timbangan analitik (FUJITSU FSR-
B1200), mortir dan stamper, hot plate, gelas beaker(pyrex), sudip, penggaris, dan wadah
suspensi. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah talk, Cmc-Na, gliserin, sirup
simplex, dan aquadest.

Jalannya Praktikum
1. Rancangan Formulasi
Nama bahan Jumlah bahan Fungsi
Talk 3 gram Pengisi
Cmc-Na 1 gram Suspending Agent
Gliserin 10 gram Pelarut
Sirup Simplex 15 gram Pemanis
Aquadest ad 100 gram Pelarut
2. Cara Pembuatan
Ditimbang semua bahan sesuai perhitungan. Cmc-Na digerus hingga homogen
kemudian dilarutkan dengan air panas sampai terbentuknya mucilago (L1). Talk dan
gliserin dihomogenkan pada mortar dan stamper lain (L2), L2 dicampurkan kedalam L1
sedikit demi sedikit dan aduk sampai homogen. Tambahkan sirup simplex, aduk hingga
homogen. Tambahkan sisa air hingga 100 gram. Lakukan evaluasi pada suspensi
3. Uji Waktu Tuang
Suspensi dituang dari botol dengan kemiringan lebih 45º, waktu yang diperlukan
untuk mencapai volume tertentu dicatat (Rahman et al, 2011).
4. Uji Volume Sedimentasi
Suspensi disimpan dalam tabung berskala. Volume sedimentasi diamati dari hari
pertama sampai hari ketujuh, kemudian tiap minggu selama 2 bulan. Suspensi diukur
tinggi sedimentasi akhir (Vu) dan tinggi suspensi awal (Vo). Volume sedimentasi

Laboratorium Teknologi Sediaan/Program Studi Farmasi/Fakultas Kehatan/Universitas


Hamzanwadi/2022
Laporan Praktikum
Teknologi Sediaan Cair Semi Padat

merupakan perbandingan antara tinggi sedimentasi akhir dan tinggi suspensi awal
(Rahman et al, 2011).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada praktikum ini dilakukan pembuatan dan evaluasi dari sediaan suspensi dengan
suspending Cmc-Na. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan dan evaluasi
dari sediaan suspensi. Setelah dibuat suspensi dengan formula yang telah ditentukan, barulah
dilakukan evaluasi untuk mendapatkan sediaan suspensi yang baik. Evaluasi yang dilakukan
yaitu uji waktu tuang dan uji volume sedimentasi dari sediaan suspensi.

Uji Waktu Tuang


Evaluasi yang pertama dilakukan adalah uji waktu tuang, dengan menuang suspensi
dari botol pada kemiringan 45º, kemudian dicatat waktu yang diperlukan suspensi untuk
mencapai volume tertentu. Uji waktu tuang dilakukan untuk mengetahui kemudahan tuang
sediaan saat nanti akan dikonsumsi. Uji ini berhubungan erat dengan kekentalan atau
viskositas suatu sediaan, sehingga semakin tinggi viskositas sediaan maka semakin lama pula
waktu yang dibutuhkan sediaan untuk tertuang. Hasil yang didapat adalah suspensi
membutuhkan waktu 14,17 detik untuk mencapai volume 100 ml.

Uji Volume Sedimetasi


Evaluasi selanjutnya adalah uji volume sedimentasi. Tujuan dilakukan Uji volume
sedimentasi untuk mengetahui rasio pengendapan yang terjadi selama penyimpanann dalam
waktu tertentu (Wijaya dan Rifda, 2021). Hasil yang didapat setela melakukan pengamatan
selama 7 hari yaitu, volume awal (Vo) adalah 8,5 cm, tinggi endapan adalah 0,3 cm, volume
akhir selama 7 hari (Vu) adalah 8,5 cm-0,3 cm= 8,2 cm, sehingga volume sedimentasi yang
di dapat adalah F= Vu/Vo= 8,2 cm/8,5 cm = 0,96 cm. Volume sedimentasi suspensi yang
baik apabila nilai F sama dengan 1 atau mendekati 1 (Sa’diyah, 2018). Berdasarkan teori
tersebut maka dapat dikatakan bahwa suspensi memenuhi standar suspensi yang baik.

KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan hasil yang didapatkan maka dapat
diambil kesimpulan bahwa suspense dengan suspending agent hanya Cmc-Na membutuhkan
waktu tuang selama 14,17 detik untuk mencapai volume 100 ml dan volume sedimentasi
yang baik yaitu 0,96cm.

DAFTAR PUSTAKA
Fitriani, Y.N., Cikra, I.N.H.S., Yuliati, N. and Aryantini, D., 2015. Formulasi and evaluasi
stabilitas fisik suspensi ubi cilembu (ipomea batatas L.) dengan suspending agent
cmc na dan pgs sebagai antihiperkolesterol. Jurnal Farmasi Sains dan Terapan, 2(1).
Lieberman, H. A., Rieger, M. M., Banker, G. S., 1996, Pharmaceutical Dossage Form
Disperse System, Vol 2, 153, 156, 161,164, Marcel Dekker Inc, New York.
Murtini, G., 2016, Farmasetika Dasar, Jakarta: Kementrian Kesehatan RI, 76-93.
Priyambodo, B, 2007, Manajemen Farmasi Industri, Global Pustaka Utama, Yogyakarta.

Laboratorium Teknologi Sediaan/Program Studi Farmasi/Fakultas Kehatan/Universitas


Hamzanwadi/2022
Laporan Praktikum
Teknologi Sediaan Cair Semi Padat

Rahman, I.R., Kusumowati, I.T.D., Indrayudha, P. and Sukmawati, A., 2011. Uji stabilitas
fisik dan daya antibakteri suspensi eritromisin dengan suspending agent Pulvis
Gummi Arabici.
Sa’diyah, F.A., 2018. MUTU FISIK SEDIAAN SUSPENSI EKSTRAK ETANOL BUAH
CIPLUKAN (Physalis angulata linn.) (Doctoral dissertation, AKFAR PIM).
Wijaya, H.M. and Rifda N. L., 2021. Formulasi Dan Evaluasi Fisik Sediaan Suspensi
Kombinasi Ekstrak Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dan Umbi Rumput Teki
(Cyperus Rotundus L.) Dengan Variasi Konsentrasi Suspending Agent Pga (Pulvis
Gummi Arabici) Dan Cmc-Na (Carboxymethylcellulosum Natrium). Cendekia
Journal of Pharmacy, 5(2), pp.166-175.

Laboratorium Teknologi Sediaan/Program Studi Farmasi/Fakultas Kehatan/Universitas


Hamzanwadi/2022

Anda mungkin juga menyukai