PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
ilmu kimia analitik untuk menganalisa suatu komponen kimia terdiri atas
Analisa volumetri adalah salah satu cara pemeriksaan jumlah zat kimia
pelaksanaannya yang mudah dan cepat, ketelitian dan kecepatan cukup tinggi,
juga dapat digunakan untuk menetukan kadar berbagai zat yang mempunyai
sifat berbeda-beda.
dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasar pembentukan ion
endapan berwarna), Metode Volhard (penentu zat warna yang mudah larut)
dan Metode Fajans (indikator absorbsi). Metode mohr dapat digunakan untuk
menetapkan kadar klorida dan bromida dalam suasana netral dengan larutan
I. Tujuan Praktikum
Mohr.
BAB II
TEORI PENDUKUNG
halogenida dan senyawa-senyawa lain yang membentuk endapan dengan perak nitrat
(AgNO3) pada suasan tertentu. Metode argentometri disebut juga dengan metode
relatif tidak larut atau endapan. Reaksi yang mendasari titrasi argentometri adalah:
Sebagai indikator kalium kromat yang menghasilkan warna merah dengan adanya
kelebihan ion Ag +. Ada beberapa metode dalam titrasi argentometri yaitu metode
Mohr, metode Voldhard, metode K. fajans, dan metode Leibig (Gandjar, 2007)
titrasinya merupakan endapan atau garam yang sukar larut.Prinsip dasarnya adalah
titran; tidak ad pengotor yang mengganggu dan diperlukan indicator untuk melihat
titik akhir titrasi.Hanya reaksi pengendapan yang dapat digunakan pada titrasi. Akan
tetapi metode tua seperti penentuan Clˉ, Brˉ, Iˉ dengan Ag(I) (disebut juga metode
tersebut adalah sulitnya memperoleh indicator yang sesuai untuk meentukan titik
diketahui.(Khopkar,2008).
Titrasi argentometri merupakan titrasi dengan menggunakan larutan
metode Mohr yakni mula-mula Ag+ yang ditambahkan bereaksi membentuk endapan
AgCl berwarna putih. Apabila Cl- sudah habis bereaksi maka kelebihan Ag+
selanjutnya bereaksi dengan CrO42- yang berasal dari indikator K2CrO4 yang
ditambahkan dan membentuk endapan Ag2CrO4 yang berwarna merah bata, berarti
hanya sedikit terionisasi.lebih lanjut lagi, hydrogen kromat ada dalam kesetimbangan
dengan dikromat :
besar ion perak untuk menghasilkan pada pengendapan dari perak kromat dan
akhirnya mengarah pada galat yang besar.Secara umum dikromat cukup dapat
larut.Metode Mohr dapat pula diaplikasikan dalam titrrasi dari ion bromide dengan
perak dan juga ion sianida dalam larutan-larutan yang sedikit alkalin.Efek-efek
adsorpsi membuat titrasi dari ion-ion iodide dan tiosanat tidak memungkinkan.Perak
tinggi.Bila terlalu tinggi, dapat membentuk endapan AgOH yang selanjutnya terurai
menjadi Ag2O sehingga titran terlalu banyak terpakai. Bila pH teralu rendah, ion
indikator dan menyebabkan tidak timbul indikator atau sangat terlambat (Harjadi,
1986).
secara titrasi jika reaksinya berlangsung cepat, dan kuantitatif serta titik akhir dapat
sampai pengendapan berlangsung sempurna.Hal yang penting juga adalah hasil kali
kelarutan (Ksp) harus cukup kecil sehingga pengendapan bersifat kuantitatif dalam
kopresipitasi. Keterbatasan utama pemakaina cara ini disebabkan sedikit demi sedikit
sekali indikator yang sesuai semua jenis reaksi diklasifikasikan berdasarkan tipe
A. Alat
- Buret 1 buah
- Filler 1 buah
K2CrO4 2 % 1 mL
I. Prosedur Kerja
Ditimbang
dihomogenkan
Ditimbang
Larutan NaCl
Dipipet 25 mL
Ditambahkan 1 mL K2CrO4
2%
I. Hasil Pengamatan
K2CrO4 (aq) + NaCl (aq) + AgNO3 (aq) AgCl (s) + Na2CrO4 (s) + KNO3 (aq)
III. Perhitungan
Diketahui :
N. AgNO3: 0.05 N
% NaCl =
= 58. 5 %
IV. Pembahasan
Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai fase padat keluar
dari larutan. Endapan dapat berupa kristal dan koloid. Endapan terbentuk jika
merupakan endapan atau garam yang sukar larut. Prinsip dasarnya adalah
endapan dengan ion Ag+. Pada titrasi argentometri, zat pemeriksaan yang
telah dibubuhi indikator campur dengan larutan standar garam perak nitrat
seluruh ion Ag+ dapat tepat diendapkan, kadar garam dalam larutan
dapat ditentukan dengan cara titrasi dengan larutan standart AgNO3 0.05 N.
Endapan putih AgNO3 akan terbentuk selama proses titrasi berlangsung dan
mengendap maka kelebihan ion Ag+ pada saat titik akhir titrasi dicapai akan
bata)
mencapai titik equivalen yang ditandai dengan adanya larutan berwarna merah
bata dan endapan putih pada larutan, maka proses titrasi dihentikan. Larutan
sedikit endapan putih. Hal ini disebabkan kurang telitinya praktikan, serta
kromat yang berlebihan, dan tidak terbentuknya ion Ag+. Ion Ag+tidak
terbentuk karena kurangnya konsentrasi dari AgNO3, sehingga Ag+tidak
beraksi dengan ion CrO4- dari indikator K2CrO4 yang ditambahkan maka
perhitungan kadar NaCl dalam garam dapur yang diperoleh yaitu 58.5 %
BAB V
PENUTUP
I. Kesimpulan
Penentuan NaCl dalam garam dapur dapat ditentukan dengan cara titarsi
NaCl dalam garam dapur yang didapat dari hasil percobaan ini yaitu 58,5 %.
II. Saran
sebaiknya alat kimia (filler) yang sudah tak layak pakai sebaiknya diganti dan
ditambah lagi, karena kelompok kami mendapatkan filler yang sudah tak
Gandjar, I.G dan Rohman, Abdul. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Belajar:
Jakarta.
ABSTRAK
Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan
yang dilakukan dengan titrasi berdasar pembentukan ion Agˉ. Argentometri dapat dibedakan
atas metode Mohr (pembentukkan endapan berwarna), Metode Volhard (penentu zat warna
yang mudah larut) dan Metode Fajans (indikator absorbsi).Tujuan dari praktikum ini adalah
menentukan kadar NaCl dalam garam dapur dengan cara Mohr. Prinsip percobaannya adalah
Penentuan kadar NaCl dalam garam dapur dengan cara titrasi pengendapan menggunakan
metode Mohr.Metode yang digunakan pada praktikum titrasi pengendapan atau argentometri
adalah metode Mohr.Pada metode ini, titrasi halida dengan AgNO3 dilakukan dengan
indikator K2CrO4.Dalam praktikum ini dilakukan titrasi pengendapan atau argentometri
dengan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur dengan menggunakan metode
Mohr. Konsentrasi ion klorida dalam suatu larutan dapat ditentukan dengan cara titrasi
dengan larutan standart AgNO3 0.05 N. Endapan putih AgNO3 akan terbentuk selama proses
titrasi berlangsung dan digunakan indikator larutan K2CrO4 2 %. Setelah semua ion klorida
mengendap maka kelebihan ion Ag+ pada saat titik akhir titrasi dicapai akan bereaksi dengan
indikator membentuk endapan merah bata dari endapan Ag2CrO4. Pada kenyataannya, dalam
pengamatan ini tidak dihasilkan larutan berwarna merah bata, namun menghasilkan warna
kuning dengan adanya sedikit endapan putih. Hal ini disebabkan kurang telitinya praktikan,
serta pada proses titrasi kelebihan indikator K2CrO4 sehingga membentuk ion-ion kromat
yang berlebihan, dan tidak terbentuknya ion Ag+. Ion Ag+ tidak terbentuk karena kurangnya
konsentrasi dari AgNO3 , sehingga Ag+ tidak beraksi dengan ion CrO 4- dari indikator K CrO
2 4
yang ditambahkan maka warna merah bata dari endapan tidak terbentuk.
Kadar NaCl dalam garam dapur yang didapat dari hasil percobaan ini yaitu 58,5 %.