Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN FITOKIMIA II

PERCOBAAN II
ISOLASI PIPERIN DARI LADA HITAM (Piper nigrum L.)

OLEH :

NAMA : AISYAH HAMBALI


NIM : O1A114004
KELAS :A
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN : ISRA SULLASMI

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
PERCOBAAN II
ISOLASI PIPERIN DARI LADA HITAM (Piper nigrum L.)

A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Dapat mengisolasi alkaloid dalam tanaman lada hitam dengan soxhlet.
2. Dapat mengetahui jenis alkaloid apa yang terkandung dalam tanaman lada
hitam.

B. LANDASAN TEORI
Sampai saat ini pemakaian obat tradisional terutama lebih didasarkan pada
pengalaman atau dugaan-dugaan yang diwariskan secara turun temurun, belum
didasarkan pada hasil penelitian dan percobaan yang seksama. Contohnya biji
lada hitam yang mempunyai kandungan pedas yaitu piperin dengan kadar yang
relative besar sekitar 5-9% digunakan masyarakat pemakai obat tradisional untuk
mengobati penyakit tekanan darah tinggi. [1]
Indonesia merupakan Negara dengan kekayaan alam yang melimpah, hampir
segalah jenis tumbuhan dapat tumbuh di Negara ini. Sebagian besar sudah di
manfaatkan oleh nenek moyang kita untuk mengobati berbagai penyakit. Wilayah
hutan tropika Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tertinggi ke dua di
dunia setelah Brazilia. Indonesia dikenal lebih dari 20.000 jenis tumbuhan obat.
Namun baru 1.000 jenis saja yang sudah di data, sedangkan baru sekitar 300 jenis
yang sudah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional . Obat tradisional dalam
kimia bahan alam mengandung senyawa-senyawa yang dikenal dengan metabolit
sekunder. Metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang terbentuk dalam
tanaman. Senyawa-senyawa yang tergolong ke dalam kelompok metabolit
sekunder ini antara lain: alkaloid, flavonoid, steroid, terpenoid, saponin dan lain-
lain. Senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang umumnya
mempunyai kemampuan biokaktifitas dan berfungsi sebagai pelindung
tumbuhan[2].
Alkaloid merupakan senyawa yang mengandung nitrogen yang bersifat basa
dan mempunyai aktifitas farmakologis.Bagi tumbuhan, alkaloid berfungsi sebagai
senyawa racun yang melindungi tumbuhan dari serangga atau herbivora (hama
dan penyakit), pengatur tumbuh atau sebagai basa mineral untuk mempertahankan
keseimbanagan ion. senyawa alkaloid dalam bidang kesehatan memiliki efek
berupa pemicu sistem syaraf, menaikan tekanan darah,mengurangi rasa sakit,
antimikroba, obat penenang, obat penyakit jantung dan lainnya[3]
Lada hitam merupakan salah satu tanaman yang telah terbukti memiliki
aktivitas antibakteri. Ekstrak etanol buah lada hitam memiliki aktivitas antibakteri
terhadap bakteri gram positif S. aureus dengan daya hambat > 10 mm. Kandungan
kimia dari buah lada hitam adalah alkaloid, fenol, tanin, kumarin, saponin,
flavonoid, glikosida, dan minyak atsiri [4].

C. DESKRIPSI SAMPEL
1. Klasifikasi Lada Hitam
Regnum : Plantae (tumbuh tumbuhan)
Divisi : Spermatophyte (tumbuhan berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Monocotyledoneae (biji berkeping satu)
Ordo : Piperales
Family : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper nigrum Linn.
2. Deskripsi Lada Hitam
Daun pada tanaman lada memiliki warna hijau berbentuk oval dan
runcing di bagian ujung. Daun pada tanaman ini yaitu daun tunggal dengan
panjang 12 18 cm dan ebar 3 cm dengan tangkai panjang 4 cm. Batang
tanaman lada di sebut juga batang stolon yaitu batang dengan tumbuh tegak
ketas dan batang pada tanaman ini juga bercabang dan menjalar. Batang lada
berbentuk lunak dan agak pipih dan beruas-ruas dengan panjang ruas 7-12.
Sedangkan bunga pada tanaman lada berbentuk majemuk dan tumbuh
pada ketiak tangkai daun. Bunga tanaman ini memiliki malai 100-150 bunga
yang akan menjadi buah. Dan buah pada tanaman ini berwran hijau dan
merah jika sudah matang. Memiliki biji berwra kecoklatan hitam
berdiameter 3-5 mm dam dilindungi daging buah dengan ketebalan 2-3 cm.

D. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu :
- Batang pengaduk
- Corong
- Erlenyemer 250 mL
- Gelas kimia 100 ml ; 250 mL
- Electromanthel
- Melting point apparatus
- Pipet kapiler
- Rotary evaporator
- Satu set alat soxhlet
- Spatula
- Timbangan analitik

2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu :
- 10% KOH-Etanol
- Aluminium foil
- Etanol 95%
- Etanol absolut
- Kapas
- Kertas saring
- Simplisia buah lada hitam (Piperis nigris fructus)
- Tissue

E. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja pada praktikum ini yaitu :

Buah Lada Hitam


- Dicuci bersih dari kotoran
- Dikeringkan
- Digiling buah hingga menjadi serbuk halus
- Disimpan dalam wadah yang sesuai dan diberi
etiket
- Ditimbang
Serbuk Simplisia Buah Ladasebanyak
Hitam 100 gram
- Dibungkus dengan kertas saring
- Dimasukkan ke dalam alat soxhlet. Ekstraksi
dilakukan dengan menggunakan pelarut etanol
absolut hingga warna pelarut menjadi bening
-

- Disaring ekstrak dan dilakukan evaporasi untuk


Ekstrak Buah Lada Hitam
memisahkan pelarut etanol
- Dimasukkan 30 mL larutan 10% KOH-etanol ke
dalam ekstrak dan dilakukan penyaringan
- Larutan basa etanol didiamkan semalam
- Dipisahkan kristal yang terbentuk dari larutan dan
diperoleh kristal berwarna kuning
-

- Dilakukan proses rekristalisasi dengan pelarut etanol


95% sebanyak dua kali.
Kristal- Piperin
Kristal yang terbentuk diuji titik lelehnya
menggunakan alat melting point apparatus
Hasil Pengamatan = ... ?
F. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan berdasarkan praktikum ini yaitu :

Perlakuan Gambar

Penyiapan bahan baku hingga


didapatkan serbuk simplisia buah lada
hitam

Penimbangan serbuk simplisia lada


hitam -

Dibungkus sampel dengan kertas


saring dan dimasukkan dalam alat
soxhletasi

Diekstraksi sampel hingga pelarut


berwarna bening
Sampel diekstraksi hingga .... siklus
(i) dan ... siklus (ii)

Ekstrak yang dihasilkan dievaporasi

Pelarut etanol hilang dari ekstrak

Ditambahkan 30 mL 10% KOH-etanol


pada ekstrak

Kristal yang didapatkan setelah larutan


didiamkan semalam

Kristal berwarna kuning


Dilakukan rekristalisasi dengan
pelarut etanol 95% sebanyak 2 kali
Kristal lebih murni dan berwarna
kuning mengkilap

Diuji titik leleh menggunakan melting


point apparatus

Didapatkan titik leleh sebesar


131,4O C
G. PEMBAHASAN
Percobaan ini, menggunakan metode ekstraksi continue untuk memperoleh
senyawa piperin dari lada hitam. Metode ekstraksi continue yang dilakukan
bertujuan untuk memperoleh hasil ekstrak yang lebih murni lagi. Lada hitam yang
digunakan dibersihkan dan dihaluskan hingga terbentuk serbuk lada yang halus.
Tujuan penghalusan lada hitam adalah agar zat-zat yang terkandung di dalam lada
hitam mudah melarut dalam pelarut yang digunakan. Hal ini karena semakin
halus serbuk, maka kelarutan akan meningkat karena semakin banyak terjadi
kontak dengan pelarut, sehingga semakin banyak zat yang dapat terbentuk dan
semakin efisien proses pemisahan atau ekstraksi yang terjadi. Karena sampel yang
digunakan dalam percobaan ini adalah lada hitam yang berupa padatan, sehingga
metode ekstraksi continue yang digunakan dengan cara soxhletasi. Sebelum
melakukan soxhletasi, dilakukan tahap preparasi atau persiapan, yaitu
membungkus sampel serbuk lada hitam yang digunakan dengan kertas saring
sedemikian rupa sehingga berbentuk lonjong. Kertas saring digunakan sebagai
pembungkus karena kertas saring mempunyai dinding yang tipis dan berpori yang
dapat memperudah pelarut untuk menyerap piperin yang terkandung di dalam
sampel.
Dalam proses soxhletasi pada percobaan ini, menggunakan pelarut berupa
etanol. Pelarut etanol digunakan untuk melarutkan zat yang diinginkan dari dalam
lada hitam. Etanol digunakan karena baik piperin maupun etanol memiliki
kepolaran yang sama yaitu bersifat polar sehingga etanol mampu melarutkan
piperin sesuai dengan prinsip like dissolved like. Dari literature diperoleh bahwa
piperin merupakan senyawa alkaloid yang dapat larut dalam alcohol yaitu etaol,
dimana antara piperin dengan etanol mampu untuk membentuk ikatan hydrogen.
Gambar ikatan hydrogen antara piperin dan etanol adalah sebagai berikut:

Selanjutnya
CO CH
memasukkan kertasHOCH
saring
CH
2
yang sudahikatan
3
berisihidrogen
serbuk lada hitam ke
dalam alat soxhlet,
CH kemudian
CH memasukkan
O etanol
CH
absolute ke dalam labu bundar dan
2

merangkai alat soxhletCH3


serta melakukan prosesOekstraksi selama beberapa jam. Proses
yang terjadi selama soxhletasi adalah pelarut etanol dipanaskan dalam labu bundar
sehingga menguap dan didinginkan menggunakan kondensor, sehingga jatuh berupa
cairan ke sample (lada hitam) untuk melarutkan zat aktif di dalam sampel lada hitam
dan jika cairan pelarut telah mencapai permukaan sifon maka seluruh cairan pelarut
etanol yang membawa solute telah mencapai permukaan sifon akan keluar melalui
pipa kecil menuju labu bundar datar dan proses ini terjadi secara terus menerus atau
continue sehingga terjadi proses soxhletasi. Dari proses soxhletasi menghasilkan
larutan lada hitam atau ekstraktan yang berwarna hijau bening.
Hasil tadi kemudian dievaporasi yang bertujuan untuk memisahkan hasil
ekstrak dengan pelarutnya, yakni etanol. Dalam evaporator akan terjadi pemisahan
ekstrak dari pelarutnya (etanol) dengan prinsip pemanasan yang dipercepat oleh
putaran labu bundar, pelarut dapat menguap 5-10oC di bawah titik didih pelarutnya
disebabkan adanya perubahan tekanan. Dengan bantuan pompa vakum, uap larutan
pelarut etanol akan menguap naik ke kondersor dan mengalami kondensasi menjadi
molekul-molekul cairan pelarut etanol murni yang ditampung dalam labu bundar
sebagai penampung pelarut. Sehingga diperoleh ekstrak larutan hijau pekat dengan
krital jarum.
Selanjutnya, ekstrak yang pekat tadi ditambahkan dengan larutan KOH dalam
etanol dan diperoleh larutan berwarna cokelat kehijau-hijauan. Penambahan larutan
KOH dalam etanol bertujuan untuk memperoleh piperin dari ekstrak pekat tersebut,
dimana di dalam ekstrak tersebut terdapat komponen lain ketika ditambahkan KOH-
etanol yang menyebabkan piperin yang ada dalam ekstrak tersebut bereaksi menjadi
garam asam piperat dan dengan penambahan KOH-etanol dapat mengeliminasi
senyawa lainnya, karena dalam ekstak tersebut masih ada zat pengotor. Masih
terdapatnya zat pengotor ini disebabkan senyawa piperin, merupakan senyawa
alkaloid golongan amida yang dapat mengalami reaksi hidrolisis baik dalam suasana
asam maupun basa. Jadi penambahan larutan KOH-etanol ini bertujuan untuk
mengisolasi senyawa piperin dalam bentuk garamnya, karena berdasarkan literature
dinyatakan bahwa senyawa golongan alkaloid sering kali diisolasi dalam bentuk
garamnya yaitu garam asam piperat.
Lalu filtrate yang ada disaring. Proses penyaringan bertujuan agar filtrate dapat
terpisah dari zat-zat pengotornya. Kemudian filtrate didiamkan dalam larutan es
selama satu malam agar terjadi pembentukan Kristal piperin yang sempurna. Hasil
yang terbentuk tersebut disaring sehingga dapat dihasilkan Kristal yang sudah
terpisah dari filtratnya.
Dilihat dari warna Kristal yang dihasilkan, yaitu berwarna kuning, hal ini sesuai
dengan literature yang menyatakan bahwa Kristal piperin merupakan kristal berwarna
kuning. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Kristal yang diperoleh di percobaan sudah
murni. Hasil yang didapatkan dari perrcobaan ini yaitu titik leleh dari piperin sebesar
131,4O C, sedangkan menurut literatur titik leleh pada piperin yaitu 127-129,5oC ,
dalam percobaan ini didapatkan hasil yang tinggi dikarenakan Kristal yang
didapatkan murni.
H. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum ini yaitu :
1. Isolasi alkaloid dalam tanaman lada hitam dilakukan dengan metode soxhlet.
2. Jenis alkaloid apa yang terkandung dalam tanaman lada hitam adalah piperin.
DAFTAR PUSTAKA

[1]
Ernawati, Dian. 2016. Efek Farmakologi Suspensi Biji Lada Hitam dan Piperin
Terhadap Tekanan Darah Kucing Teranestesi. Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.

[2]
Aksara, Riska., Weny J.A. Musa., La Alio. 2013. Identifikasi Senyawa Alkaloid
Dari Ekstrak Metanol Kulit Batang Mangga (Mangifera indica L). Jurnal Entropi.
Vol. VIII(1).

[3]
Rohyani, Immy Suci., Evy Aryanti dan Suripto. 2015. Kandungan fitokimia
beberapa jenis tumbuhan local yang sering dimanfaatkan sebagai bahan baku obat
di Pulau Lombok. PROSIDING SEMINAR MASYARAKAT BIODIV
INDONESIA.Vol.1 (2).
[4]
Pundir, R.K. dan P. Jain. 2010. ComparativeStudies on The Antimicrobial Activity
of Black Pepper (Piper nigrum) and Tumeric (Curcuma longa) Extracts.
International Journal of Applied Biology and Pharmaceutical Technology. Vol. 1.
No. 2.

Anda mungkin juga menyukai