PRAKTIKUM II
ARGENTOMETRI
Nama Kelompok:
PRAKTIKUM II
ARGENTOMETRI
I. Tujuan
Menentukan kadar halogen atau pseudo halogen pada suatu
campuran.
II. Dasar Teori
Istilah Argentometri diturunkan dari bahasa latin Argentum, yang
berarti perak. Jadi, Argentometri merupakan salah satu cara untuk
menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan
titrasi berdasar pembentukan endapan dengan ion Ag +. Salah satu
cara untuk menentukan kadar asam-basa dalam suatu larutan adalah
dengan volumetri.
Argentometri merupakan titrasi pengendapan sampel yang dianalisis
dengan menggunakan ion perak. Biasanya, ion-ion yang ditentukan
dalam titrasi ini adalah ion halida (Cl-, Br-, I-). Ada tiga tipe titik akhir
yang digunakan untuk titrasi dengan AgNO3 yaitu :
1. Indikator
2. Amperometri
3. Indikator kimia
Titik akhir potensiometri didasarkan pada potensial elektrode perak
yang dicelupkan kedalam larutan analit. Titik akhir amperometri
melibatkan penentuan arus yang diteruskan antara sepasang
mikroelektrode perak dalam larutan analit. Sedangkan titik akhir
yang dihasilkan indikator kimia, biasanya terdiri dari perubahan
warna/muncul tidaknya kekeruhan dalam larutan yang dititrasi.
Syarat indikator untuk titrasi pengendapan analog dengan indikator
titrasi netralisasi, yaitu:
1. Perubahan warna harus terjadi terbatas dalam range pada p-
function dari reagen /analit.
2. Perubahan Warna harus terjadi dalam bagian dari kurva titrasi
untuk analit. Pada titrasi argentometri, zat pemeriksaan yang
telah dibubuhi indikator dicampur dengan larutan standar garam
perak nitrat (AgNO3). Dengan mengukur volume larutan standar
yang digunakan sehingga seluruh ion Ag+ dapat tepat diendapkan,
kadar garam dalam larutan pemeriksaan dapat ditentukan.
Reaksi pengendapan ialah apakah reaksi ini dapat terjadi pada suatu
keadaan tertentu. Jika Q adalah nilai hasil kali ion-ion yang terdapat
dalam larutan, maka kesimpulan yang lebih umum mengenai
pengendapan dasar larutan adalah:
1. Pengendapan terjadi jika Q > Ksp
2. Pengendapan tak terjadi jika Q < Ksp
3. Larutan tepat jenuh jika Q = Ksp
Jika suatu garam memiliki tetapan hasil kali larutan yang besar, maka
dikatakan garam tersebut mudah larut. Sebaliknya jika harga tetapan
hasil kali larutan dari suatu garam tertentu sangat kecil, dapat
dikatakan bahwa garam tersebut sukar untuk larut. Harga tetapan
hasil kali kelarutan dari suatu garam dapat berubah dengan
perubahan temperatur. Umumnya kenaikan temperatur akan
memperbesar kelarutan suatu garam, sehingga harga tetapan hasil
kali kelarutan garam tersebut juga akan semakin besar.
1. pH
2. Temperatur
3. Jenis pelarut
4. Bentuk dan ukuran partikel
5. Konstanta dielektrik pelarut
6. Adanya zat-zat lain, misalnya surfaktan pembentuk kompleks ion
sejenis
Bahan:
1. NaCl 0,03 N.
2. AgNO3 0,03 N.
3. Indikator K2CrO4.
3. Indikator K2CrO4
Larutan 5% b/v, diambil 1 ml untuk volume air 25 ml.
b. Pembakuan
Pipet 5 ml NaCl, masukkan ke dalam Erlenmeyer tambahkan 10
tetes indikator K2CrO4.
2. Perhitungan
a. Pembuatan Larutan
1. Baku Primer NaCl 0,03 N
Volume 100 ml
Mr baku primer: 58,5
BE = Mr
valensi
= 58,5
1
= 58,5
m 1000
N = BE x v
m 1000
0,03 = 170 x 1000
0,175 g= m NaCl
Jadi, massa baku primer NaCl 0,03 N yang ditimbang 0,175
gram.
Mr 170
BE = valensi = 1 = 170
m 1000
N = BE x v
m 1000
0,03 N = 170 x 1000
5,1 gr = m AgNO3
Jadi, massa baku sekunder AgNO3 yang ditimbang adalah 5,1
gram.
3. Indikator
0,1 b
Indikator K2CrO4 0,1 % b/v 25ml = 100 x 25
0,025 g =b
b. Pembakuan
1. Pembakuan AgNO3 0,03 N
Kadar baku primer NaCl 0,03 N adalah 0,02 M
Volume titran sebesar 10,5 ml
V1.N1 = V2.N2
5 . 0,03 = 10,5 . N2
N2 = 0,15
10,5
N2 = 0,014 N
Jadi, kadar AgNO3 0,03 N adalah 0,014 N
VII. KESIMPULAN
1. Argentometri adalah penetapan kadar suatu zat dalam larutan
berdasarkan pengendapan dengan memakai larutan AgNO3
sebagai standard.
2. Larutan standar primer yang digunakan adalah NaCl 0,1 N dan
kadar baku sekunder AgNO3 0,03 N serta larutan K2CrO4 sebagai
indikator.
3. Titik ekuivalen pada titrasi argentometri ini ditandai dengan
perubahan warna dari kuning menjadi merah bata dan terdapat
endapan.