Dosen Pengampu :
Disusun Oleh
Kelompok 1 _ 3A Farmasi
TASIKMALAYA
2021
Hari, Tanggal : Kamis, 15 April 2021
Praktikum ke- :3
A. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami cara pembakuan AgNO3 menggunakan NaCl p.a
2. Mengetahui dan memahami penetapan kadar analit (Tramdol HCl)
menggunakan Titrasi Argentometri metode Mohr.
B. DASAR TEORI
Argentometri merupakan titrasi yang melibatkan pembentukan endapan dari
garam yang tidak mudah larut antara titrant dan analit. Hal dasar yang diperlukan
dari titrasi jenis ini adalah pencapaian keseimbangan pembentukan yang cepat
setiap kali titran ditambahkan pada analit, tidak adanya interferensi yang
menggangu titrasi, dan titik akhir titrasi yang mudah diamati. (Mulyono,2005)
Salah satu jenis titrasi pengendapan yang sudah lama dikenal adalah
melibatkan reaksi pengendapan antara ion halida (Cl-, I-, Br-) dengan ion perak
Ag+. Titrasi ini biasanya disebut sebagai Argentometri yaitu titrasi penentuan analit
yang berupa ion halida (pada umumnya) dengan menggunakan larutan standart
perak nitrat AgNO3. Titrasi argentometri tidak hanya dapat digunakan untuk
menentukan ion halide akan tetapi juga dapat dipakai untuk menentukan merkaptan
(thioalkohol), asam lemak, dan beberapa anion divalent seperti ion fosfat dan ion
arsenat.(Kisman,1988)
Dasar titrasi argentometri adalah pembentukan endapan yang tidak mudah larut
antara titran dengan analit. Sebagai contoh yang banyak dipakai adalah titrasi
penentuan NaCl dimana ion Ag+ dari titran akan bereaksi dengan ion Cl- dari analit
membentuk garam yang tidak mudah larut AgCl. (Kisman,1988)
Ag(NO3)(aq) + NaCl(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq)
Setelah semua ion klorida dalam analit habis maka kelebihan ion perak akan
bereaksi dengan indicator. Indikator yang dipakai biasanya adalah ion kromat
CrO42- dimana dengan indicator ini ion perak akan membentuk endapan berwarna
coklat kemerahan sehingga titik akhir titrasi dapat diamati. Inikator lain yang bisa
dipakai adalah tiosianida dan indicator adsorbsi. Ada beberapa metode dalam titrasi
argentometri yang dibedakan berdasarkan indikator yang digunakan pada
penentuan titik akhir titrasi, antara lain (Harizul,2013) :
a. Metode Mohr
Metode Mohr biasanya digunakan untuk menitrasi ion halida seperti NaCl,
dengan AgNO3 sebagai titran dan K2CrO4 sebagai indikator. Titik akhir titrasi
ditandai dengan adanya perubahan warna suspensi dari kuning menjadi kuning
coklat. Perubahan warna tersebut terjadi karena timbulnya Ag2CrO4, saat
hampir mencapai titik ekivalen, semua ion Cl- hamper berikatan menjadi AgCl.
Larutan standar yang digunakan dalam metode ini, yaitu AgNO3.
Indikator menyebabkan terjadinya reaksi pada titik akhir dengan titran,
sehingga terbentuk endapan yang berwarna merah-bata, yang menunjukkan titik
akhir karena warnanya berbeda dari warna endapan analat dengan Ag+ .
b. Metode Volhard
Metode Volhard menggunakan NH4SCN atau KSCN sebagai titrant, dan
larutan Fe3+ sebagai indikator. Sampai dengan titik ekivalen harus terjadi reaksi
antara titrant dan Ag, membentuk endapan putih.
Penerapan terpenting cara Volhard ialah untuk penentuan secara tidak
langsung ion-ion halogenida: perak nitrat standar berlebih yang diketahui
jumlahnya ditambahkan sebagai contoh, dan kelebihannya ditentukan dengan
titrasi kembali dengan tiosianat baku. Keadaan larutan yang harus asam sebagai
syarat titrasi Volhard merupakan keuntungan dibandingkan dengan cara-cara
lain penentuan ion halogenida karena ion-ion karbonat, oksalat, dan arsenat tidak
mengganggu sebab garamnya larut dalam keadaan asam.
C. PRINSIP DASAR
Dasar titrasi argentometri adalah pembentukan endapan yang tidak mudah larut
antara titran dengan analit. AgNO3 akan bereaksi dengan HCl dari Tramadol HCL
(sampel) membentuk endapan AgCl yang berwarna putih. Bila semua Cl- sudah
habis bereaksi dengan Ag+ dari AgNO3,, maka kelebihan sedikit Ag+ akan
bereaksi dengan CrO42- dari indikator K2CrO4 yang ditambahkan, ini berarti titik
akhir titrasi telah dicapai, yaitu bila terbentuk warna merah bata dari endapan
Ag2CrO4.
D. PERSAMAAN REAKSI
G. PROSEDUR KERJA
1. Pembakuan larutan AgNO3 oleh NaCl p.a
Catat volume
Lakukan 3x
AgNO3 yang pengulangan
digunakan
1 17,4 ml 0,049 N
2 17,3 ml 0,049 N
3 17,4 ml 0,049 N
Rata-rata 0,049 N
Perhitungan :
1) Mgek AgNO3 = Mgek NaCl
mg NaCl
VAgNO3 . NAgNO3 =
BE NaCl
mg NaCl
NAgNO3 =
BE NaCl .VAgNO 3
50 mg
=
58,5. 17,4 ml
NAgNO3 = 0,049 N
mg NaCl
2) NAgNO3 =
BE NaCl .VAgNO 3
50 mg
=
58,5. 17,3 ml
NAgNO3 = 0,049 N
mg NaCl
3) NAgNO3 =
BE NaCl .VAgNO 3
50 mg
=
58,5. 17,4 ml
NAgNO3 = 0,049 N
1 10 ml 9,7 ml 0,048 N
2 10 ml 9,5 ml 0,046 N
3 10 ml 9,8 ml 0,048 N
Rata-rata 0,047 N
Perhitungan :
BM Tramadol HCl
g Tramadol HCl = x g HCl
BM HCl
299,84
= x 0,08 g
36,5
g Tramadol HCl = 0,71 g/50 ml
g Tramadol HCl
% Tramadol HCl = x 100%
V Tramadol HCl
0,71 g
= x 100%
50 ml
I. PEMBAHASAN
Dasar analisa kualitatif dengan metode argentometri yaitu merupakan suatu
titrasi ion perak dan ion-ion hydrogen. Titrasi argentometri adalah titrasi dengan
menggunakan larutan perak nitrat sebagai titran, dimana terbentuk garam perak
yang sukar larut. Pada analisa argentometri ada bebeapa cara pengendapan yang
dikenal yaitu Mohr, Volhard, dan Fajans. Titrasi pengendapan atau argentometri
didasarkan atas terjadinya pengendapan kuantitatif, yang dilakukan dengan
penambahan larutan pengukur yang diketahui kadarnya pada larutan senyawa
yang hendak dititrasi. Titik akhir tercapai bila semua bagian titran sudah
membentuk endapan.
Sampel yang digunakan dalam percobaan ini adalah NaCl dengan berat
sampel 250,3 mg khusus untuk kelompok 2. Sampel tersebut dilarutkan dengan
10 mL air di dalam erlenmeyer, lalu ditambahkan dengan 5 tetes indikator
K2CrO4 5 tetes.
Penambahan indikator ini sudah menjadi ketentuan dalam titrasi
pengendapan cara mohr. Setelah penambahan indikator tersebut, warna larutan
sampel menjadi kuning. Lalu dititrasi dengan larutan Baku AgNO 3. Alasan
dititrasi dengan AgNO3 adalah berdasarkan namanya, titrasi argentometri
menggunakan larutan AgNO3 sebagai titrannya karena AgNO3 adalah satu –
satunya garam perak yang terlarutkan air sehingga pereaksi perak nitrat dengan
garam lain akan menghasilkan endapan. Seperti halnya pada NaCl, dapat
ditentukan kadarnya berdasarkan reaksi :
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A dan Underwood, A.L. 2006. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam.
Jakarta : Erlangga.
Hasil Titrasi sampel ke-1 Hasil Titrasi sampel ke-1 Hasil Titrasi sampel ke-1