Anda di halaman 1dari 6

ARGENTOMETRI

Senin, 6 Januari 2011

A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Dapat membuat larutan standar AgNO3 0,1 N, larutan
standar primer NaCl 0,1 N
2. Dapat melakukan standarisasi AgNo3 dan melakukan
penetapan kadar NaCl

B. PRINSIP
Klorida direaksikan dengan argentometri terbentuk endapan
klorida (AgCl). Kelebiahn argentumnitrat (AgNO3) dengan kalium
kromat (K2CrO4) membentuk endapan perak kromat (Ag2CrO4)
yang berwarna merah.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Buret kaca
2. Labu Erlenmeyer 3 buah
3. Labu ukur
4. Neraca analitik
5. Gelas kimia
6. Pipet Pasteur
7. Sendok penyu
8. Corong
9. Batang pengaduk
10. Statif
11. Botol timbang
12. Pipet ukur
13. Pipet volume
14. Safetypet
15. Labu ukur besar
16. Botol semprot
17. Plastic
18. Tisu
19. Kertas saring
20. NaCl Pa
21. Indicator Kalium Kromat 5%
22. AgNo3 0,1 N
23. Aquadest
24. CaCO3

D. DASAR TEORI

Argentometri adalah analisa titrasi yang didasarkan pada


terjadinya endapan yang sukar larut, terutama untuk penetapan
Kalida (kecuali f) dan tiosianat. Pronsip dasar adalah adanya
proses pengendapan yang cepat mencapai kesetimbangan pada
tiap penambahan titran dan diperlukan indicator untuk melihat titik
akhir titrasi.

Untuk mempercepat terjadinya pengendapan dapat


dilakukan dengan cara :
1. Dengan menambah pelarut organic yang dapat
bercampur etanol ke dalam air
2. Dengan melakukan pemanasan
3. Dengan menambahkan pereaksi berlebihan,
kemudian dititrasi kembali
Sedangkan titik akhir titrasi dapat diketahui
disebabkan oleh :
1. Terjadinya endapan lain yang berwarna (mohr)
2. Terjadinya enyawa lain yang berwarna (volhard)
3. Senyawa endapan berwarna dikarenakan
mengabsorbsi Zat perwarna (tajans)

Salah satu metode yang digunakan dalam argentometri


adalah metode Mohr. Menurut Mohr suatu larutan klorida misalnya
dititrasi dengan AgNO3 yang titrannya diketahui

NaCl + AgNO3 AgCl+ NaNO3

Titik setaranya ternyata disebabkan ole tambahan K 2CrO4


sebagai petunjuk (5%) yang dengan AgNO3. Kelebihan membentuk
endapan merah dari AgCrO4.

K2CrO4 + 2AgNO AgCrO4 + 2KNO3

Supaya cara Mohr dapat dipergunakan, larutan yang


diperiksa harus netral (bila larutan basa maka AgOH mengendap,
sedangkan CrO4 dapat larut oleh asam.

E. REAKSI
NaCl + AgNO3 AgCl+ NaNO3

K2CrO4 + 2AgNO AgCrO4 + 2KNO3

F. CARA KERJA
1. Pembuatan larutan standar AgNO3 1000 ml
a. Menimbang AgNO3 dengan botol timbang sebanyak
17,6265 gram menggunakan neraca analitik,
mencatat hingga 4angka decimal dibelakang koma
b. Memindahkan AgNO3 yang sudah ditimbang kedalam
labu ukur 1000 ml
c. Aquadest ditambahkan hingga tanda tera
d. Menggojog larutan hingga homogeny (8 kali
penggojogan)
2. Pembuatan larutan standar primer NaCl 0,1 N
a. Menimbang NaCl dengan botol timbang sebanyak
0,5907 gram menggunakan neraca analitik, catat
hingga 4 angka dibelakang koma
b. Memindahkan NaCl yang telah ditimbang ke dalam
labu ukur 100 ml
c. Menambahkan aquadest hingga tanda tera
d. Menggojog larutan hingga homogeny (8kali
penggojogan)

3. Standarisasi larutan AgNO3


a. mengambil larutan standar primer NaCl dengan
menggunaka pipet volume sebanyak25 ml
b. memasukan larutan NaCl ke dalam labu Erlenmeyer
250 ml
c. menambahkan indicator K2CrO4 sebanyak 1ml
d. melakukan titrasi dengan AgNO3 sampai terbentuk
endapan merh pada larutan
e. mencatat volume AgNO3 yang terpakai hinga 2 angka
dibelakang koma

4. Pembuatan blanko
a. Mengambil aquadest sebanyak 50 ml dengan pipet
volume dan dimasukka ke dalam labu Erlenmeyer 250
ml
b. Menambah 1 ml indicator K2CrO4
c. Menambahkan CaCO3 sebanyak 0,5 gram lalu
mengocoknya
d. Menitrasi larutan dengan larutan AgNO3 sampai
terjadi endapan berwarna kemerahan lemah dan
jelas, mencatat hingga 2 angka dibelakang koma.
G. PERHITUNGAN

1. Pembuatan larutan NaCl


Berat botol timbang dan NaCl : 11,6714 gram
Berat botol timbang : 11,0792 gram
Berat NaCl = 11,6714 gram- 11,0792 gram = 0,5982 ram
0,5982
N = . = 58,5 .0,1 = 0,1023 N

2. Koreksi blangko
Berat botol timbang dan CaCO3 : 13,9598 gram
Berat botol timbang da sisa CaCO3 : 13,4542 gram
Berat botol timbang :13,4529 gram
Berat Caco3 yang ditambahkan ke dalam 50 ml aquadest
:0,5056 gram

Volume AgNO3 = I : 25,00 ml


= II : 25,00 ml
N AgNO3 (ml titrasi pembakuan- blangko ) = 25.

.

N AgNO3 (25,00-0,20) =
25.0,5982
58,5 .0,1

N AgNO3 (24,80) = 2,5564


N AgNO3 = 0,1031 N

H. PEMBAHASAN

Sesaat titrasi akan bertambah dengan bertambahnya


keenceran larutan yang sedang dititrasi, ini paling mudah
diperhitungkan dengan suatu penetapan blangko indicator, dengan
mengukur volume larutan AgNO3 standar yang diperlukan untuk
memberi pewarnaan yang dapat diamati bila ditambahkan kepada
air suling yang mengandung indicator sama banyak seperti yang
dignakan pada titrasi. Penambahan CaCO3 0,5 gram member suatu
endapan putih inert yang serupa dengan yang diperoleh pada titrasi
klorida dan membantu dala mencocokan rona-rona warna.

I. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini adalah Normalitas AgNO3
adalah 0,1031 N

Yogyakarta.6 Januari 2011


Mengetahui,
Pembimbing Praktikan

Herawati Cahya Ningrum

Anda mungkin juga menyukai