Anda di halaman 1dari 68

KROMATOGARAFI GAS

1. Achmad rozal (01)


2. Arieska prasasti (03)
3. Arif nurwijaya (05)
4. Cahyani budi A (07)
5. Dewi susanti (09)
6. Fachrunisa s (11)
7. Isnaini inayati (13)
8. Latif Alfiani D (15)
9. Meyta kurnia H (17)
10.Nadya dayinta (19)
11.Niken Ris P (21)
12.Nur Eka W (23)
13.Nurul Fatimah (25)
14.Priyanka Avatara (27)
Kromatograf

DEFINISI
Kromatografi adalah teknik
pemisahan campuran didasarkan
atas perbedaan distribusi dari
komponen-komponen campuran
tersebut diantara dua fase, yaitu
fase diam (padat atau cair) dan
fase gerak.
Prinsip Dasar
Kromatografi gas merupakan teknik pemisahan komponen-
komponen dalam suatu campuran berdasarkan perbedaan
distribusi komponen-komponen tersebut di dalam dua fasa yang
berbeda. Yakni fasa gerak berupa gas dan fasa diam berupa zat
padat atau zat cair.

Kromatografi gas mempunyai prinsip yang sama dengan


kromatografi lainnya, tetapi memiliki beberapa perbedaan
mendasar, antara lain:
1. Jenis fasa gerak yang membawa sampel.
2. Temperatur sistem pengoperasian alat GC dikontrol.
3. Karakteristik sampel yang akan di uji.
Prisip Dasar contd
Faktor yang mempengaruhi proses pemisahan pada kolom
kromatografi gas:
1. Titik didih senyawa
2. Kepolaran
3. Kelarutan
4. Temperatur kolom

Keempat faktor tersebut akan menentukan waktu retensi


dari setiap komponen analit yang akan diananlisis dengan
menggunakan instrumentasi GC.
Kromatograf gas padat solid chromatography
Bila fase diamnya berupa zat padat. Zat padat dalam
kromatografi gas padat : alumina, silica gel, charcoal atau
ayakan molekuler dan serapan selektif pada zat padat
diikuti pemisahan.

Kromatograf gas cair liquid Chromatography


Berupa lapisan tipis zat cair yang membungkus bahan
penyangga yang iner .
Kromatografi gas cair lebih popular dan sangat penting,
gas pembawa berjalan sambil membawa contoh melalui
kolom dimana partisi contoh dalam gas dan cairan tetap.
Skema Alat Kromatografi Gas
Injektor Detektor

Gas inlet Detektor


Amplifier

Kolom
Pengatur
laju dan
tekanan
Oven

Terminal pengolah data


Cara Kerja Kromatografi Gas (GC)

1. Gas pembawa dialirkan


melalui kolom yang berisi fase
diam dengan tekanan tertentu
dan secara konstan.
2. sampel di injeksikan kedalam
injektor (Injection Port) yang
suhunya dapat diatur.
3. Komponen- komponen dalam
sampel akan menjadi uap dan
akan dibawa oleh aliran gas
pembawa menuju kolom.
Cara Kerja Kromatografi
Gas (GC) contd
4. Didalam kolom akan terjadi
proses pemisahan cuplikan
menjadi komponen-
komponen penyusunnya.
5. Komponen yang terpisah
menuju detektor akan di
ubah menjadi sinyal listrik.
6. Sinyal lalu diperkuat oleh
amplifier dan selanjutnya oleh
pencatat (recorder) dituliskan
sebagai kromatogram berupa
puncak (I vs t).
Komponen-komponen Kromatografi Gas

1. Gas Pembawa

2. Sistem Injeksi Sampel

3. Kolom

4. Termostat

5. Detektor

6. Rekorder

7. Injektor
1. Gas Pembawa
Gas pembawa harus bersifat
inert
Gas ini disimpan dalam
silinder baja bertekanan tinggi
Gas pembawa yang biasa
digunakan adalah gas argon,
helium,hidrogen dan nitrogen.
Pemilihan bergantung pada
jenis fasa diam dan jenis
detektor
Gas pembawa Detector
Hydrogen Hantar panas

Helium Hantar panas


Ionisasi nyala
Fotometri nyala

Nitrogen Ionisasi nyala


Tangkap electron
Fotometri nyala

Argon Ionisasi nyala

Argon + Metana 5% Tangkap electron

Karbon dioksida Hantar panas


Gas Pembawa
Gas TCD FID ECD FPD
pembawa

Helium + + - -

Hydrogen + - - -

Nitrogen + + + +

argon - - + -
2. Sistem Injeksi Sampel
Sampel dapat berupa gas
atau cairan
Syarat sampel harus mudah
menguap saat diinjeksikan
dan stabil pada suhu
operasional (50-300C)
Suhu injektor biasanya 50 C
di atas titik didih cuplikan
Jumlah cuplikan yang
diinjeksikan sekitar 5 L
Teknik Injeksi Menggunakan Syringe

Agar diperoleh hasil yang baik injeksi harus dilakukan dengan cepat

Injeksi dilakukan dengan lambat

Injeksi dilakukan dengan cepat


3. Kolom

Tempat berlangsungnya proses


pemisahan komponen yang
terkandung dalam cuplikan.
Kolom umumnya terbuat dari
baja tahan karat atau terbuat
Kolom Pak dari gelas
kolom dibentuk melingkar
untuk me mudahkan
dimasukkan ke dalam oven
(thermostat ).
Di dalam kolom terdapat fasa
Kolom diam
Terbuka
Kolom Pak
Terbuat dari stainless steel atau
gelas Pyrex
Diameter : 3-6 mm.
panjang kolom: 1-5 m

Kolom diisi dengan zat padat halus


sebagai zat pendukung yang dilapisi
zat cair kental yang sukar menguap
sebagai fasa diam.
Kolom pak dapat menampung
jumlah cuplikan yang banyak
sehingga disukai untuk tujuan
preparatif.
Kolom Terbuka

Kolom terbuka lebih kecil


dan lebih panjang dari
kolom pak.
Diameter kolom: 0.1-0.2
mm.
Panjangnya: 15-100 m.
Jenis kolom ini disebut
juga kolom kapiler.
Semakin panjang kolom
efisiensi dan selektivitas
semakin baik.
Jenis-jenis kolom terbuka
1. Wall Coated Open Tubular Column (WCOT)
Fasa diamnya berupa cairan kental yang
dilapiskan pada dinding dalam kolom.
2. Support Coated Open Tubular Column
(SCOT)
Partikel zat pendukung ditempelkan
pada dinding dalam kolom.
Adsorben ini dilapisi cairan kental sebagai
fasa diam (untuk meningkatkan luas
permukaan) sehingga dapat menampung
cuplikan yang lebih banyak.
Cocok untuk memisahkan zat dengan
konsentrasi yang sangat kecil.
3. Porous Layer Open Tubular Column (PLOT)
Partikel zat padat yang ditempelkan pada
dinding kolom bertindak sebagai fasa
diam.
Kolom Kapiler
- Merupakan tabung yang panjang dan tipis dari
kaca atau bahan lainnya seperti baja tahan karat.
- Hanya dapat menangani sampel-sampel yang
sangat kecil, dan penggunaannya secara luas
menunggu pengembangan detektor yang sangat
sensitif.
Kolom kapiler sangat banyak dipakai karena
kolom kapiler memberikanefsiensi yang tinggi
(harga jumlah pelat teori yang sangat besar >
300.000 pelat).
KOLOM KEMAS
Kolom kemas terbuat dari gelas atau logam
yang tahan karat atau dari tembaga dan
aluminium. Panjang kolom jenis ini adalah 15
meter dengan diameter dalam 1-4 mm.
ukuran partikael fase diam berkisar 60-80
mesh (250-170 m). untuk KGC dipakai lapisan
tipis pada padatan pendukung dengan
ketebalan 1-10 m, dan maksimum fasa diam
cair terdapat pada padatan pendukung adalah
10%.
Penyangga padat
Penggunakan bahan penyangga bermaksud untuk memperoleh permukaan yang luas dan
iner bagi lapisan Fase diam.

Persyaratan nya :

Iner mempunyai inter aksi kimia dan inter aksi penyerapan dengan contoh yang minimal.
Mempunyai permukaan yg luas ( 1 20 m2 tiap gram )
Berukuran serba sama dan entuknya teratur untuk memudahkan pengepakan, berpori dengan
ukuran
kira-kira 10 m atau kurang.
Bahan baku untuk penyangga biasanya diatomae yang merupakan senyawa silikat dengan
sedikit
pengotoran dan osida logam. Didalam prdagangan dikenal dengan Chromosorb A,G,P,W dan T :

Chromosorb A : digunakan untuk kromatograf Gas sekala preparative

Chromosorb G : Digunakan untuk memisahkan senyawa polar

Chromosorb P : Dibuat dari bata merah, merupakan diatomae yang dikalsinasi,


berwarna merah. Digunakan terutama untuk hidrokarbon.

Chromosorb W : Warna putih, tidak menyerap, sagat cocok digunakan untuk


pemisahan senyawa polar.
FASE GERAK
Fasa gerak dalam kromatograf gas biasanya disebut
juga gas pembawa karena tujuan utamanya adalah
membawa solute ke dalam kolom, karenanya gas
pembawa tidak mempengaruhi selektiftas.
Syarat gas sebagai fase gerak :
1. Lembam
2. Koefsien difusi gas rendah
3. Kemurnian tinggi
4. Mudah didapat dan murah
5. Cocok dengan detektor yang dipakai
6. Tidak reaktif
7. Dapat disimpan dalam tangki bertekanan tinggi (merah
untuk hidrogen, abu-abu untuk nitrogen)
8. Inert
9. Sesuai dengan detektor yang digunakan
Untuk setiap pemisahan dengan KG
terdapat kecepatan optimum gas
pembawa yang terutama bergantung
pada diameter kolom. Kecepatan alir
gas kira-kira 50-70 ml/menit untuk
kolom dengan diameter dalam 6 mm,
25-30ml/menit untuk kolom dengan
diameter dalam 3 mm dan 0,2-2
ml/menit untuk kolom kapiler.
Fasa Diam
fase diam adalah zat padat atau zat cair
yang diatur cukup padat didalam kolam

Dapat berupa cairan, wax, atau padatan dengan titik didih


rendah
Sukar menguap
Memiliki tekanan uap rendah
Titik didihnya tinggi
Stabil secara kimia
Pemilihan fasa diam disesuaikan dengan sampel yang akan
dipisahkan

Dimethyl polysiloxane
Stabil sampai suhu 360C
Kepolaran : non-polar
Bila fase diam berupa zat padat,
kita sebut cara itu sebagai
kromatografi gas-padat.
Padatan (kromatograf gas-padat)
sejumlah kecil padatan inert misalnya
karbon teraktivasi, alumina teraktivasi,
silika gel atau saringan molekular
diisikan ke dalam tabung logam gulung
yang panjang (2-10 m) dan tipis.
Bila fase diam berupa zat cair, kita
sebut cara itu sebagai kromatografi
gas-cair.
cairan (kromatograf gas-cair)Kromatograf
gas-cair, biasanya digunakan cairan bertitik
didih tinggi dan proses serapannya lebih
banyak berupa partisi. Misalnya ester seperti
ftalil dodesilsulfat yang diadsorbsi di
permukaan alumina teraktivasi, silika gel
atau penyaring molecular.
4. Termostat Oven

kolom biasanya disimpan didalam oven bertermostat.


Suhu kolom optimum bergantung pada titik didih cuplikan
dan derajat pemisahan yang diperlukan (sama dengan atau
sedikit di atas titik didih cuplikan).
Jika suhu di set terlalu tinggi, cairan fasa diam bisa
teruapkan. Juga sedikit sampel akan larut pada suhu tinggi
dan bisa mengalir terlalu cepat dalam kolom sehingga
menjadi terpisah.
Ada dua jenis pengaturan suhu oven

temperatur konstan (isotermal)

selama operasi berlangsung, suhu dibuat


konstan.
Temperatur terprogram

selama operasi berlangsung, suhu kolom


dinaikkan secara teratur.

misalnya, selama 25 menit suhu akan naik dari


30 derajat celcius sampai 180 derajat celcius.
5. Detektor

Detektor adalah suatu alat sensor elektronik yang befungsi


merubah isyarat dari gas pembawa dan komponen-
komponen di dalamnya menjadi isyarat elektronik. Alat ini
berfungsi untuk mendeteksi komponen-komponen yang
telah terpisahkan di dalam kolom.
Tipe detektor yang lazim digunakan dalam kromatograf
Thermal Conductivity Detector (TCD)

Flame Ionization Detector (FID);


Electron Capture Detector (ECD)

Flame Photometric Detector (FPD)


SYARAT DETEKTOR
Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh
sebuah detektor, antara lain:
Dapat merespon dengan cepat kehadiran
solut
Memiliki rentangan respon linier yang
luas
Memiliki kepekaan tinggi
Stabil pada pengoperasian
MACAM DETEKTOR
Detektor Senyawa yang terdeteksi Jumlah minimum

TCD Semua senyawa kecuali gas 10 ppm (10 ng)


pembawa
FID Senyawa organik 0,1 ppm (0,1 ng)

ECD Senyawa halogen/logam organik 0,1 ppb (0,1 pg)

FTD Senyawa nitrogen/fosfor organik 1 ppb (1 pg)/


0,1 ppb (0,1 pg)
FPD Senyawa sulfur/fosfor organik 10 ppb (10 ng)/
50 ppb (50 pg)
Thermal Conductivity Detector (TCD)

TCD terdiri dari electrically-heated wire atau thermistor

temperature sensing element bergantung pada thermal


conductivity dari gas yang mengalir disekitarnya

perubahan thermal conductivity seperti ketika adanya


molekul organik dalam sample yang dibawah carrier gas

menyebabkan kenaikan temperature pada sensing element


yang diukur sebagai perubahan resistansi
Thermal Conductivity Detector (TCD) dan FID

FID

TCD
Flame Ionization Detector (FID)

terdiri dari hydrogen/air flame dan


collector plate

sample yang keluar dari column dilewatkan


ke flame yang akan menguraikan molekul
organik dan menghasilkan ion-ion

ion-ion tersebut dihimpun pada biased


electrode (collector plate) dan
menghasilkan sinyal elektrik
Electron Capture Detector (ECD)

anode purge
pembuangan
anoda (+)
sumber elektron
b ( 63 Ni)

gas makeup

kolom
Electron Capture Detector (ECD)
Flame Photometric
DETEKTOR Detector
FOTOMETRI NYALA (FPD) (FPD)

zona tabung
emisi pengganda
foton

udara filter
hidrogen

Sensitif terhadap senyawa-


senyawa fosfor organik,
sulfur organik dan timah
organik.
kolom Biasanya untuk analisis
pestisida dan flavour.
Flame Photometric Detector (FPD)

sinar eksitasi sebagai hasil reaksi ini kemudian


Peralatan
digunakaniniuntuk
menggunakan
mendeteksi
diukur reaksi
kandungan
oleh chemiluminescent
PMT sulfur atau
sample
phosphorous
dalam hydrogen/air
pada sample flame
6. Rekorder
Berfungsi sebagai pengolah data dari detektor yang telah di kuatkan
oleh rangkain elektronik.
Sebuah rekorder bekerja dengan menggerakkan kertas dengan
kecepatan tertentu.
Di atas kertas tersebut dipasangkan pena yang di gerakkan oleh
sinyal keluaran detektor sehingga posisinya akan berubah-ubah
sesuai dengan dinamika keluaran penguat sinyal detektor.
Hasil rekorder adalah sebuah kromatogram berbentuk pik pik
dengan pola yang sesuai dengan kondisi sampel dan jenis detektor
yang digunakan .
Analisis data
Kromatogram

Output dari kromatografi modern


(instrumental) termasuk GC.
Kromatogram merupakan grafik
berupa kerucut atau disebut peak.
Sumbu X adalah waktu (biasanya
dalam satuan menit).
Sumbu Y adalah intensitas deteksi
komponen oleh detektor
Kromatogram
Berikut contoh kromatogram GC
Analisis

Kualitatif
Jumlah peak = jumlah komponen dalam sampel

Untuk menentukan/identifikasi peak mana yang sesuai


dengan komponen yang dianalisis:
1. Membandingkan waktu retensi dengan standarnya.
2. Ko-kromatografi (spiking) : menambah zat standar
sehingga terjadi penambahan tinggi peak dari
komponen yang sesuai.
3. Spektrometri, misalnya disambungkan dengan
Spektrometri massa (MS) atau spektrometer
inframerah
Analisis

Kuantitatif
Dapat dilakukan berdasarkan:
- Tinggi peak
- Luas area peak (lebih akurat)
ANALISIS KUANTITATIF
Metode pengukuran tinggi puncak
Tinggi puncak suatu kromatogram akan
sebanding dengan kadar senyawa yang
membentuk kromatogram tersebut.
Pengukuran tinggi puncak didasarkan pada
rumus pengukuran tinggi suatu segitiga, yaitu
suatu garis tegak lurus dari titik tengah alas
kromatogram sampai dengan perpotongan
sisi segitiga kromatogram tersebut.
Metode pengukuran luas puncak
Dapat memberikan hasil yang lebih akurat
jika dibandingkan dengan cara
pengukuran tinggi puncak. Luas puncak
diukur seperti menghitung luas segitiga
yaitu :

Rumus tersebut memberikan hasil yang


baik jika kromatogramnya berbentuk
lancip. Cara lain menggunakan rumus :
Metode gunting dan timbang

Kromatogram yang telah


digambarkan pada kertas digunting
sesuai bentuknya, kemudian
guntingan-guntingan kertas
kromatogram ini ditimbang. Berat
dari masing-masing guntingan
kromatogram ini akan sebanding
dengan kadar senyawa yang
membentuk kromatogram tersebut.
Metode Integrator
Integrator adalah peralatan elektronik
yang sering dijumpai pada peralatan
kromatografi yang modern. Alat ini akan
mengubah tanda-tanda listrik dari detektor
menjadi suatu gambaran kromatogram
sekaligus menghitung luas kromatogram
yang dibentuk secara elektronik.
INJEKTOR
INJEKTOR
CARA

Injektor merupakan tempat masuknya


sampel ke dalam sistem KG
dipanaskan antara 150 ~ 250oC guna
menguapkan sampel dan pelarutnya.
Linarut-linarut yang berfase uap ini akan
digerakkan ke kolom oleh gas pembawa.
Kolom berada dalam oven
yang terkontrol suhunya.
SISTEM PEMASUKAN CUPLIKAN (INJEKTOR)
Cuplikan harus dimasukan ke dalam kolom
sekaligus.
Suhu gerbang suntik harus cukup panas
untuk menguapkan cuplikan sedemikian
cepat sehingga tidak menghilangkan
keefsienan yang disebabkan oleh cara
penyuntikan.
Sebaliknya harus cukup rendah untuk
mencegah penguraian akibat panas.
Laju migrasi linarut-linarut dalam kolom
ditentukan oleh : sifat-sifat fsikokimia
mereka, suhu dan komposisi kolom.
Dalam kolom, linarut-linarut ini mengalir
dengan kecepatan yang berbeda-beda.
Linarut yang bergerak tercepat akan
keluar dari kolom paling awal dan diikuti
dengan sisanya.
Masing-masing linarut yang terelusi dalam
kolom akan memasuki detektor.
Suatu sinyal listrik akan terbentuk akibat
dari interaksi linarut dengan detektor.
Sinyal-sinyal yang terukur direkam oleh
suatu sistem data dan dirajah sebagai fungsi
waktu menjadi sebuah kromatogram.
Sebuah kromatogram ideal mempunyai
deretan puncak yang rapat namun tidak
bertumpukkan. Beberapa puncak yang
bertumpukkan dinamakan terelusi
bersama.
Waktu dan ukuran sebuah puncak
digunakan untuk identifkasi dan mengukur
kadar senyawa dalam cuplikan.
Ukuran puncak hasil analisis berhubungan
banyaknya senyawa dalam cuplikan.
Bila konsentrasi sebuah senyawa
bertambah maka ukuran puncakpun
membesar.
Bila kolom dan semua kondisi operasi
kromatograf gas tetap sama, sebuah
senyawa akan mengalir dalam kolom
dengan kecepatan yang sama.
Sehingga sebuah senyawa akan dapat
diidentifkasikan oleh waktu yang
dibutuhkannya untuk bergerak dalam
kolom (dinamakan waktu tambat).
Identifkasi senyawa tidak dapat hanya
ditentukan sendiri oleh waktu tambatnya.
Senyawa yang asli, murni dan diketahui
kadarnya harus dianalisis dan waktu tambat
serta ukuran akan didapatkan.
STANDAR
Standar Istilah kromatograf digunakan dalam dua
cara. . Ini dapat digunakan untuk menggambarkan
substansi referensi, waktu retensi yang
dibandingkan dengan waktu retensi zat yang tidak
diketahui untuk tujuan identifkasi. Atau, ini dapat
digunakan untuk memberikan referensi puncak
puncak ketinggian atau daerah yang dapat
dibandingkan dengan puncak ketinggian atau
wilayah substansi kepentingan untuk
menyediakan informasi kuantitatif. Standar juga
digunakan dalam aplikasi dapat digunakan dalam
dua cara, baik sebagai standar internal atau
sebagai standar eksternal.
Standar internal ditambahkan sebagai kuantitas
yang dikenal ke sampel itu sendiri, tetapi harus
dipilih sehingga cukup diselesaikan dari tetangga-
tetangganya pengukuran yang akurat sehingga
dapat dibuat. Dengan menggunakan sampel sintetis
campuran faktor tanggapan dari zat terlarut bunga
dan standar internal dapat ditentukan. Kemudian,
dari retensi standar dan rasio retensi dari zat
terlarut yang menarik bagi standar, identitas
komponen minat dapat dikonfrmasikan. Dari
puncak ketinggian atau area standar dan orang-
orang dari zat terlarut bunga sekarang jumlah
setiap zat terlarut kepentingan juga dapat dinilai.
Standar eksternal digunakan ketika yang sesuai
standar internal yang dapat dipisahkan dari
komponen-komponen dari campuran tidak dapat
dipilih. . Dalam hal ini standar eksternal dijalankan
sebagai kromatogram terpisah di bawah kondisi
yang persis sama. Sifat standar dari kromatogram
terpisah ini kemudian dibandingkan dengan sifat-
sifat zat terlarut dalam kromatogram dari
campuran. . Secara umum, analisis yang diperoleh
dengan menggunakan standar internal memberikan
hasil yang lebih akurat daripada menggunakan
standar eksternal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai