Tanggal Praktikum :
No Sampel : 24
A. Tujuan Praktikum
Untuk dapat mengetahui kadar tramadol HCl dengan menggunakan metode titrasi
Argentometri metode Volhard
B. Metode
Titrasi Argentometri dengan Metode Volhard
C. Prinsip
Titrasi dengan menggunakan metode volhard dimana ion Cl dari tramadol + AgNO 3
berlebih, kemudian sisa AgNO3 dititrasi kembali dengan amonium tiosianat + indikator
Fe(NH4)2SO4(besi aulin) yang membentuk warna merah kompleks (III) tiosianat.
D. Dasar Teori
Argentometri merupakan metode umum untuk menetapkan kadar halogenida dan
senyawa-senyawa lain yang membentuk endapan dengan perak nitrat (AgNO 3) pada suasana
tertentu. Metode argentometri disebut juga sebagai metode pengendapan karena pada metode
argentometri memerlukan pembentukan senyawa-senyawa yang relatif tidak larut atau
endapan (Gandjar, 2007)
Dalam metode tirasi argentometri ini terdapat beberapa metode yaitu metode Mohr,
metode Volhard, metode K. Fajans, dan metode Leibig. Dalam titrasi kali ini yaitu dengan
sampel tramadol HCL maka jenis metode yang cocok untuk digunakan pada analisis kali ini
yaitu dengan menggunakan metode Volhard, karena pada sampel tramadol HCL termasuk
kedalam golongan obat yang asam lemah dan juga terdapat ion klorida, sehinga dengan
menggunakan metode Volhard ini akan lebih akurat dalam menentukan kadar sampel
tersebut.
Pada metode Volhard ini pada dasarnya yaitu penetapan kadar perak atau Ag+, perak
dapat ditetapkan secara teliti dalam suasana asam dengan larutan baku kalium atau amonium
tiosianat yang mempunyai hasil kelarutan 7,1 x 10 -13. kelebihan tiosianat dapat ditetapkan
secara jelas dengan garam besi (III) nitrat atau besi (III) amonium sulfat sebagai indikator
yang membentuk warna merah dari kompleks besi (III) tiosianat dalam lingkungan asam
nitrat 0,5 – 1,5 N.
Titrasi ini harus dilakukan dalam suasana asam, sebab ion besi (III) akan diendapkan
menjadi (FeOH)3 jika suasananya basa, sehingga titik akhir tidak dapat ditunjukan. pH
larutan haru dibawah 3. Pada titrasi ini terjadi perubahan warna 0,7 – 1% sebelum titik
ekivalen. Unutk mendapatkan hasil yang teliti pada waktu akan dicapai titik akhir, titrasi
digojog kuat-kuat supaya ion perak yang diabsorbsi oleh endapan perak tiosianat dapat
bereaksi dengan tiosianat.
Metoda Volhard dap digunakan untuk menetapkan kadar korida, bromida, dan iodida
dalam suasana asam. Caranya dengan menambahkan larutan baku perak nitrat berlebihan,
kemudian kelebihan larutan baku perak nitrat dititrasi kembali dengan larutan baku tiosianat.
1. Alat
Buret Tabung sentrifuse
Corong Vortex
Erlenmeyer Statif dan klem
Gelas kimia Alat Sentrifuse
Gelas ukur Labu ukur
2. Bahan
Sampel
AgNO3 0,05 N
Fe(NH4)2SO4 1 N%
NaCl 0,05 N
NH4SCN 0,049 N
F. Monografi bahan
Pemerian : Serbuk kristal, putih
Kelaruta : Sangat mudah larut dalam air dan dalam metanol, tidak larut dalam aseton
Rumus Kimia : C16H25NO2HCl
BM : 299,84
G. Prosedur
1. Isolasi sampel
Dilakukan dekantasi
Filtrat Residu
Uji kualitatif
Cuci dengan HNO3 encer sampai ion perak hilang, tetesan terakhir
ditetesi HCl, jika tidak ada endapan maka ion perak sudah hilang.
Sisa AgNO3 dititrasi dengan NH4SCN dengan indikator Fe(NH4)2SO4
Sampai terbentuk warna merah kecoklatan
2. Pembakuan AgNO3 dengan NaCl
Titrasi dengan AgNO3 sampai titik akhir perubahan dari kuning sampai
ada endapan merah bata
Mg = N × BE × V
194,896 mg
= × 254 mg
100 mg
= 495,035 mg = 0,495
0,495
= = 1,948 gram
0,254
2. Pembakuan NH₄SCN
J. Pembahasan
Titrasi argentometri merupakan metode umum untuk menetapkan kadar halogenida dan
senyawa-senyawa lain yang membentuk endapan dengan perak nitrat pada suasana tertentu.
Metode argentometri disebut juga metode pengendapan karena pada argentometri
memerlukan pembentukkan senyawa yang relatif tidak larut atau endapan.
Pada praktikum kali ini yaitu mengenai identifikasi kadar tramadol HCL dalam sampel
Tramadol HCL banyak digunakan sebagai obat yang berkhasiat sebagai analgetik atau
antinyeri yang termasuk kedalam golongan obat analgetik yang bekerja pada sistem saraf
pusat. Kelarutan tramadol HCL ini mudah larut dalam pelarut air dan dalam metanol, dan
sangat tidak larut dalam aseton, bersifat asam dengan pH 5-6,2. Meskipun didalam struktur
kimianya memiliki atom N tetapi dikarenakan adanya atom CH3 yang bertindak sebagai
pendorong elektron maka kebasaan dari atom N akan diturunkan, selain itu didalam
strukturnya tramadol HCl juga memiliki ion halida yakni Cl - dimana Cl- merupakan asam
mineral.
Pada praktikum ini dipilih titrasi Argentometri dengan metode volhard karena titrasi ini
dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida, bromida, dan iodida dalam suasana asam
sehingga cocok untuk menetapkan kadar tramadol HCl yang besifat asam dan memiliki ion
halida. Titrasi ini harus dilakukan pada susasana asam yaitu pH < 3 jika dalam suasana basa
titik akhir tidak dapat ditunjukkan titrasi dilakukan dengan penambahan AgNO3berlebih
garam Fe(III) yang digunakan sebagai indikator, yaitu pembentukan zat warna didalam
Pada titrasi argentometri metode volhard ini harus dilakukan pembakuan larutan
AgNO3 terlebih dahulu yaitu dengan baku primer NaCl. Dimana membuat AgNO3 0,1N
dititrasi dengan NH4SCN sampai terbentuk warna merah kecoklatan pada titik ekuivalennya.
Proses pembakuan ini bertujuan supaya dapat mengetahui volume kadar AgNO3 yang akan
berlebih dan ditambahkan HNO3 karena harus berada pada pH < 3 dan setelah di cek
pemanasan untuk membentuk agregat yang lebih besar sehinga terdapat endapan berwarna
putih, setelah itu dilakukan penyaringan terhadap agregat tersebut dan tetesan terakhir di
tambahkan HCl untuk mengetahui masih ada atau tidaknya ion perak dan dicuci
menggunakan HNO3 sampai endapan ion perak tersebut hilang dan dapat dititrasi
turut yaitu 10,6 mL, 10,6 mL, dan 10,5 mL dan menimbulkan perubahann warna menjadi
orange pada titik ekivalennya. Pada metode volhard ini untuk dapat menentukan ion klorida,
suasana harus dalam suasa asam karena apabila dalam suasana basa Fe3+ akan terhidrolisis.
Pada sampel tramadol HCL yang kelompok kami dapatkan yaitu dengan nomor sampel
24 didapatkan data hasil titrasi yang menunjukan titik ekivalennya yang dilakukan secara
triplo yaitu terdapat pada 10,6 mL, 10,6 mL, dan 10,5 mL yang menunjukan bahwa pada
volume tersebut dapat dihitung kadar dari sampel yang didapatkan dan kadar yang kami
dapatkan setelah titrasi didapatkan kadar yaitu sebesar 0,382 % hal itu menunjukkan kadar
sampel terlalu kecil diduga terjadi beberapa kesalahan yang dikarenakan kurangnya
penambahan AgNO3 berlebih, kurang lamanya waktu vortex, ketidak telitian, reagen yang
I. Kesimpulan
Dari hasil praktikum penetapan kadar tramadol HCL, kadar tramadol HCl di pasaran
dapat diketahui yaitu sekitar 50 mg – 100 mg. Setelah dilakukan prngujian dengan nomor
sampel 15C diketahui bahwa kadar pada sampel tersebut adalah sebesar 0,382% kadar
tersebut sangat kecil, namun kesalahan dapat terjadi karena beberapa faktor.