METODOLOGI PENELITIAN
1.5 Uji Aktivitas Antibakteri biji kopi (Coffea sp) dan jahe (Zingiber officinale)
terhadap bakteri staphylococcus epidermidis
1.5.1 Sterilisasi Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada uji aktivitas anti bakteri harus dalam keadaan
steril, tujuan dilakukan sterilisasi supaya mikroorganime mati pada alat yang akan digunakan
dan tidak menggangu hasil penelitian. Alat disterilkan dengan menggunakan oven pada suhu
160-180 o C dan bahan yang digunakan disterilkan dengan menggunakan autoklaf (Safitri dan
sinta 2010).
1.5.2 Pembuatan Media Agar Mucller Hinton Agar (MHA)
Sebanyak 38 gram media dimasukan dalam 1 liter aquades, dipanaskan sampai
mendidih. Lalu dimasukan kedalam Erlenmeyer untuk disterilkan dalam autoklaf tunggu
hingga agak dingin suhu sekitar 40o C-45o C (Safitri dan sinta, 2010)
1.5.3 Pembuatan Suspensi Bakteri
Dibuat larutan standar Mc.Farland dalam tabung reaksi yang sudah di sterilkan,
dengan mencampur 0,5 mL larutan BaCl2 1 % dan 9,5 mL H 2SO 1%. Pipet campuran tadi 5
mL dan tambahkan NaCl 0,9% sebanyak 5 mL. Kemudian dalam tabung reaksi lainnya
diisikan dengan NaCl 0,9% masukan strain koloni bakteri staphylococcus epidermidis
menggunakan ose, samakan kekeruhannya dengan standar Mc.Farland (Pollack,et al ., 2016)
1.5.4 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak biji kopi (Coffea sp) dan jahe (Zingiber
officinale)
Sebanyak kurang lebih 20 mL media MHA steril di tuang kedalam cawan petri secara
aseptis, masukan sebanyak 0,2 ml suspensi bakteri. Cawan digerakan memutar supaya
tercampur merata, biarkan hingga memadat. Buat sebanyak 4 lubang tiap cawan petri.
Masukan ekstrak etanol biji kopi (Coffea sp) dan jahe (Zingiber officinale) pada masing-
masing lubang dengan konsentrasi 0 hingga 100%, pada suhu 37 o C selama 18-24 jam. Amati
aktivitas antibakterinya dilihat dari daerah hambat berupa daerah zona bening diukur dengan
menggunakan jangka sorong (Rahman,2016).
1.5.5 Uji KHM (Konsentrasi Hambat Minimum)
Setelah diketahui bahwa Ekstrak biji kopi (Coffea sp) dan jahe (Zingiber officinale)
memiliki aktivitas anti bakteri, dilakukan penetapan konsentrasi hambat minimum dari
ekstrak tersebut untuk mengetahui kadar terendah dari ekstrak yang dapat memberikan
aktivitas antibakteri terhadap bakteri uji dengan metode sumuran. Dan dapat dijadikan
sebagai dasar dalam pembuatan foot sanitizer Ekstrak biji kopi (Coffea sp) dan jahe
(Zingiber officinale).
1.6 Formulasi Foot Sanitizer
Tabel 3.1 Formula foot sanitizer (Raditya,2018)
Konsentrasi (% b/v)
Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Formula 5
Bahan
Ektrak jahe 100 65 50 35 -
Ektrak biji kopi - 35 50 65 100
Asam askorbat 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Gliserin 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Isopropil alcohol 25 25 25 25 25
Menthol 1 1 1 1 1
Propilenglikol 5 5 5 5 5
Karbopol 940 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06
NaOH 0,024 0,024 0,024 0,024 0,024
Tween 80 4,3 4,3 4,3 4,3 4,3
Aqua Ad 100 Ad 100 Ad 100 Ad 100 Ad 100
demineralisata
Foot sanitizer dibuat dengan cara pertama, karbopol 940 didispersikan di dalam
sejumlah air dengan homogenizer kecepatan 1200 rpm.Pada wadah terpisah, NaOH
dilarutkan dengan air. Pada tahap berikutnya, campuran karbopol 940 dengan air yang
sebelumnya sudah terbentuk dicampurkan dengan NaOH. Selanjutnya,kedalam larutan ini,
ditambahkan propilenglikol sambil diaduk hingga homogen. Kemudian, ditambahkan asam
askorbat (Campuran A).
Pada wadah terpisah Ekstrak biji kopi (Coffea sp) dan jahe (Zingiber officinale)
dilarutkan secukupnya kedalam isopropil alcohol. Setelah larut ditambahkan menthol dan
dihomogenisai hingga homogen. Kemudian tambahkan gliserin dan homogenkan hingga
bercampur (Campuran B).
Tabel 3.2
Skala Hedonik dengan enam skala Numerik
Studi literatur
Proses penyiapan
bakteri dan
pembuatan media
Pengujian dan
pengolahan data