Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kurniawati Nor

Kelas : PGMI-C

NIM : 1410310110

HAK ANAK DALAM MENEMPUH PENDIDIKAN

Hak Asasi Manusia (HAM)

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak yang melekat pada diri manusia yang
bersifat kodrati dan fundamental (mendasar) sebagai suatu anugrah dari Tuhan yang harus
dihormati, dijaga, dan dilindungi oleh setiap individu masyarakat atau negara. Salah satu hak
yang dimiliki manusia adalah hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dalam
kehidupannya.

Pendidikan merupakan salah satu hak dasar yang dimiliki setiap warga negara. Hak
tersebut dijamin oleh negara yang tertuang di dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 C
yang berbunyi : "Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan
umat manusia." Dituangkan juga dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 : "Setiap
warga negara berhak mendapat pendidikan." Kedua pasal tersebut sudah jelas, bahwa warga
negara atau masyarakat wajib dan berhak untuk memperoleh pedidikan.

Di masa ini pendidikan begitu penting, karena salah satu penunjang untuk hidup
sejahtera adalah dengan mendapatkan pendidikan. Bukan hanya pendidikan formal saja,
tetapi juga pendidikan non formal. Dengan mendapatkan pendidikan yang layak, tentu akan
mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan. Dengan bekal ilmu dan pengetahuan tersebut,
seseorang dapat membuka peluang usaha, misalnya membuka bisnis sendiri, menjadi guru
dan lain-lain.

Pemerintah bahkan sudah mengeluarkan banyak anggaran bagi warga negaranya


untuk melanjutkan pendidikan, dengan cara memberikan beasiswa kepada anak-anak yang
kurang mampu dalam hal ekonomi dan kepada anak yang berprestasi dalam bidang
akademik di sekolahnya. Akan tetapi, ada masyarakat yang enggan untuk melanjutkan
pendidikan karena beberapa faktor. Banyak faktor yang membuat mereka berhenti di tengah
jalan dalam menempuh pendidikannya.

Faktor utama yang menjadi kendala anak tidak meneruskan pendidikannya adalah
ekonomi keluarga yang rendah. Faktor lainnya adalah kurangnya perhatian orang tua dalam
pendidikan anak, ada orang tua yang merasa pendidikan adalah suatu hal yang tidak begitu
penting. Contoh suatu kasus yang menandakan bahwa orang tua sangat tidak peduli terhadap
pendidikan, kasusnya adalah orang tua melarang si anak untuk melanjutkan sekolah. Padahal
si anak baru menempuh di jenjang Sekolah Dasar (SD) dan ia ingin melanjutkan pendidikan
seperti teman-teman sebayanya di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tugas orang tua
adalah memberikan pendidikan yang layak dan baik untuk anaknya, tetapi hal ini sangat
berbeda jauh. Orang tua justru melarang anak untuk melanjutkan sekolahnya dengan alasan
tidak mempunyai biaya yang mencukupi. Sedangkan biaya tersebut digunakan untuk biaya
pernikahan saudara perempuan (kakak) si anak. Kasus yang demikian adalah contoh kasus
yang sangat miris dalam hal pendidikan. Bukankah hal tersebut menandakan bahwa orang tua
telah mengambil hak si anak?

Tingkat pendidikan orang tua yang rendah merupakan salah satu faktor lain yang
mengakibatkan keterlantaran pemenuhan hak anak dalam bidang pendidikan formal sehingga
anak mengalami putus sekolah. Dengan demikian, anak dilibatkan untuk membantu
memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dengan cara bekerja.

Kondisi seperti ini, akan membuat anak menjadi seorang yang bermental lemah dan
putus harapan dalam mencapai cita-cita yang diinginkannya. Anak akan merasa malu jika
bertemu dengan teman seangkatannya dan kondisi psikis seperti ini akan membuat anak
menjadi tertekan dan kurang bergaul di lingkungan sekitarnya.

Jadi, orang tua seharusnya tidak mengambil hak si anak untuk melanjutkan
pendidikan dengan alasan yang tidak terlalu penting. Pendidikan jauh lebih penting dari pada
hal seperti kasus yang tertera diatas. Kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam hal
pendidikan masih sangat kurang terutama orang tua yang selalu mementingkan hal-hal
lainnya. Hak anak dalam pendidikan harus dipenuhi dengan layak dan orang tua harus lebih
peduli terhadap pendidikan dan kehidupan yang akan ditempuh anak selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai