KESADARAN PENDIDIKAN
Anak merupakan generasi muda yang nentinya akan mengukir bagaimana bangsa ini
kelak. Anak juga merupakan sumber daya manusia yang sangat berharga karena menentukan
arah kemajuan bangsa selanjutnya. Maka dari itu, anak perlu mendapatkan perhatian akan
hak-hak yang harus didapatkannya, salah satunya adalah hak untuk mendapatkan pendidikan.
Namun pada kenyataannya, kebutuhan anak akan pendidikan tidak semuanya terpenuhi. Hal
ini dapat dilihat dari banyaknya anak yang putus sekolah yang terjadi di Indonesia. Anak
putus sekolah merupakan anak yang tidak melanjutkan pendidikannya. Kasus anak putus
sekolah ini merupakan kasus yang sangat rumit dan masih sulit diatasi sampai sekarang.
Banyak faktor yang melatarbelakangi anak putus sekolah, diantaranya yaitu faktor keluarga,
geografi, sosial, ekonomi, dan lingkungan. Faktor penyebab tersebut dapat diminimalisir
dengan adanya kesadaran pendidikan dari seluruh pihak, baik dari pihak anak maupun pihak
lingkungan. Kesadaran akan pendidikan dapat menjadi dorongan yang kuat pada diri anak
untuk tatap melaksanakan pendidikannya. Selain itu, pihak yang turut berperan dalam
penanggulangan anak putus sekolah adalah pemerintah. Kebijaka-kebijakan pemerintah
dalam dunia pendidikan diharapkan mampu membantu anak agar tetap bisa melanjutkan
pendidikannya.
4. Keadaan Masyarakat
Masalah kehidupan anak bukan saja berlangsung di dalam rumah tangga dan sekolah, tetapi sebagian
besar kehidupannya berada dalam masyarakat yang lebih luas. Kehidupan dalam masyarakat merupakan
lingkungan yang ketiga bagi anak yang juga salah satu faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap
pendidikan mereka. Karena dalam lingkungan masyarakat inilah anak menerima bermacam-macam pengalaman
baik yang sifatnya positif maupun yang sifatnya negatif. Hal ini menunjukkan bahwa anak akan memperoleh
pengetahuan dan pengalaman yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain.
A.H. Harahap mengemukakan bahwa: Lingkungan masyarakat merupakan faktor yang cukup kuat
dalam mempengaruhi perkembangan anak remaja yang sulit dikontrol pengaruhnya. Orang tua dan sekolah
adalah lembaga yang khusus, mempunyai anggota tertentu, serta mempunyai tujuan dan tanggung jawab yang
pasti dalam mendidik anak. Berbeda dengan masyarakat, di mana di dalamnya terdapat berbagai macam
kegiatan. Berlaku untuk segala tingkatan umur dan ruang lingkup yang sangat luas. (A.H. Harahap, Bina
Remaja (Medan: Yayasan Bina Pembangunan Indonesia, 1981), hal. 143 ).
Dari keterangan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa terjadinya anak putus sekolah disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain keadaan ekonomi orang tua yang tidak stabil, juga sarana dan prasarana. Sarana dan
prasarana adalah salah satu penunjang bagi anak untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
Kemudian masyarakat merupakan lingkungan yang ketiga bagi anak yang juga salah satu faktor yang sangat
besar pengaruhnya terhadap pendidikan mereka. Karena dalam lingkungan masyarakat inilah anak menerima
bermacam-macam pengalaman baik yang sifatnya positif maupun yang sifatnya negatif.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran/rekomendasi yang diajukan sebagai berikut. Upaya untuk
meminimalisir anak putus sekolah harus dilakukan melalui kerja sama semua unsur masyarakat, baik itu dari
pendidikan formal, informal, dan non formal.
DAFTAR RUJUKAN
Alful. Penyebab Anak Putus Sekolah dan Cara Penanggulangannya,
(Online).https://alful161.wordpress.com/2013/06/09/penyebab-anak-anak-putus-sekolah-dan-
cara-penanggulangannya/, diakses tanggal 15 Maret 2015