Kode/Nama Mata Kuliah : PKNI4317/Hak Asasi Manusia
Kode/Nama UPBJJ : 18 / Palembang
Masa Ujian : 2021/22.2 (2022.1)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA 1. Jelaskan hubungan antara hukum dan HAM ? Jawab: Hukum berhubungan dengan Hak Asasi Manusia karena hukum dengan prinsip rule of law diperlukan untuk menjamin agar Hak Asasi Manusia bisa dimiliki oleh setiap warga negara. 2. Jelaskan konsepsi HAM dalam UUD 1945 Pasca Amandemen ? Jawab : Setelah amandemen Undang-Undang Dasar 1945 terdapat hak-hak asasi yang belum diatur oleh konstitusi, yaitu hak kebebasan pers, hak perempuan, dan hak pekerja. Hak Asasi Manusia bukanlah hak yang mutlak, dalam pelaksanaannya dibatasi oleh hak orang lain, moral, keamanan, dan ketertiban. 3. Jelaskan bunyi pasal 27 UUD 1945? Jawab: Dikutip langsung dari Undang-Undang Dasar 1945, berikut bunyi Pasal 27 UUD 1945: (1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. (2) Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. (3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
4. Jelaskan bunyi pasal 28 B UUD 1945?
Jawab: 1. Hak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah. 2. Hak seorang anak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
5. Jelaskan dinamika perkembangan HAM di Indonesia ?
Jawab: Perkembangan HAM di Indonesia 1. Permulaan munculnya gagasan HAM Perkembangan HAM di Indonesia telah lama digaungkan seperti dalam buku karya R.A Kartini “habis gelap terbitlah terang”. Kemudian bebepa tokoh nasional penggagas kemerdekaan juga mulai menyadari pentingnya HAM sebagai fondasi suatu Negara, seperti yang dicetuskan pada sidang BPUPKI. Dalam perumusan dasar negera, para tokoh seperti Ir. Seokarno, Moh Hatta dll mulai menyadari membangun Negara dengan asas kekelurgaan dengan saling bergotong royong dan saling tolong menolong serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pada akhrinya melalui sidang BPUPKI merumuskan HAM di dalam UUD 1945. Setelah Indonesia merdeka perdebatan- perdebatan mengenai HAM terus terjadi hingga pada masa kepemimpinan presiden Soekarno yang membubarkan konstituante yang merumusakan HAM dalam satu bab pada konstitusi sehingga tertundanya kesepakatan –kesepakatan yang direncaanakan seperti mengenai HAM. Selama era orde baru rencana pengesahan HAM mulai digaungkan kembali melalui rancangan keputusan MPRS namun tidak terlakna karena adanya perdebatan oleh fraksi partai karya pembangunan dan ABRI pada masa itu sehingga tertundanya kembali pengesahan piagam HAM. 2. Era Reformasi Setelah lengsernya rezim kepemimpinan Presiden Soeharto maka lahitlah era reformasi bagi bangsa Indonesia. Turunnya kepemimpinan Presiden Soekarno digantikan oleh Presiden B.J Habibie yang mau tidak mau menuruti aspirasi yang digaungkan oleh rakyat Indonesia saat itu salah satunya mengenai kebebasan dan melindungi hak- hak dasar rakyat Indonesia. Besarnya penyuaraan aspirasi rakyat mengenai HAM maka di tetapkanlah MPR No. XVII/MPR/1998 mengenai hak asasi manusia bukan lagi sebagai piagam HAM yang memuat adanya amanat yang diemban oleh Presiden dan lembaga pemerintahan yang menjamin perlindungan hak asasi manusia. Perkembangan HAM terus mengalami perkembangan hingga pada kepemimpinan Presiden K.H Abdurrachman Wahid terus melalukan amandeman UUD 1945 hingga akhirnya melalui sidang tahunan MPR tahun 2000 merumuskan dan menetapkan bahwa HAM masuk kedalam bab XA yang berisi 10 pasal mengenai HAM. Rumusan HAM pada UUD 1945 meliputi beberapa aspek yaitu: memperoleh hidup dan kehidupan manusia memperoleh keluarga memperoleh pendidikan, pengetahuan dan perkembangan teknologi informasi serta komunikasi memperoleh pekerjaan dan upah hasil kerja memperoleh dan kebebasan dalam beragama, meyakini, kepercayaan, memberikan pendapat, bersikap dan berserikat memperoleh informasi dan komunikasi sesuai perkembangan zaman memperoleh keamanan, rasa aman dan perlindungan dari perolaku perendahan derajat dan martabat manusia memperoleh kesejahteraan sosial dan keadilan sosial memperoleh keadailan dan persamaan berkewajiban dalam menghargai hak dasar orang lain maupun pihak lain