Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Siti Aisyah

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 855767937

Kode/Nama Mata Kuliah : PKNI4317/Hak Asasi Manusia

Kode/Nama UPBJJ : 18 / Palembang

Masa Ujian : 2021/22.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Jelaskan hubungan antara hukum dan HAM ?
Jawab:
Hukum berhubungan dengan Hak Asasi Manusia karena hukum dengan prinsip rule of law diperlukan
untuk menjamin agar Hak Asasi Manusia bisa dimiliki oleh setiap warga negara.
2. Jelaskan konsepsi HAM dalam UUD 1945 Pasca Amandemen ?
Jawab :
Setelah amandemen Undang-Undang Dasar 1945 terdapat hak-hak asasi yang belum diatur oleh
konstitusi, yaitu hak kebebasan pers, hak perempuan, dan hak pekerja. Hak Asasi Manusia bukanlah hak
yang mutlak, dalam pelaksanaannya dibatasi oleh hak orang lain, moral, keamanan, dan ketertiban.
3. Jelaskan bunyi pasal 27 UUD 1945?
Jawab:
Dikutip langsung dari Undang-Undang Dasar 1945, berikut bunyi Pasal 27 UUD 1945: (1) Segala warga
negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. (2) Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. (3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.

4. Jelaskan bunyi pasal 28 B UUD 1945?


Jawab:
1. Hak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.
2. Hak seorang anak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta mendapat perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi.

5. Jelaskan dinamika perkembangan HAM di Indonesia ?


Jawab:
Perkembangan HAM di Indonesia
1. Permulaan munculnya gagasan HAM
Perkembangan HAM di Indonesia telah lama digaungkan seperti dalam buku karya R.A Kartini “habis gelap
terbitlah terang”. Kemudian bebepa tokoh nasional penggagas kemerdekaan juga mulai menyadari
pentingnya HAM sebagai fondasi suatu Negara, seperti yang dicetuskan pada sidang BPUPKI. Dalam
perumusan dasar negera, para tokoh seperti Ir. Seokarno, Moh Hatta dll mulai menyadari membangun
Negara dengan asas kekelurgaan dengan saling bergotong royong dan saling tolong menolong serta keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pada akhrinya melalui sidang BPUPKI merumuskan HAM di dalam UUD
1945. Setelah Indonesia merdeka perdebatan- perdebatan mengenai HAM terus terjadi hingga pada masa
kepemimpinan presiden Soekarno yang membubarkan konstituante yang merumusakan HAM dalam satu
bab pada konstitusi sehingga tertundanya kesepakatan –kesepakatan yang direncaanakan seperti mengenai
HAM. Selama era orde baru rencana pengesahan HAM mulai digaungkan kembali melalui rancangan
keputusan MPRS namun tidak terlakna karena adanya perdebatan oleh fraksi partai karya pembangunan
dan ABRI pada masa itu sehingga tertundanya kembali pengesahan piagam HAM.
2. Era Reformasi
Setelah lengsernya rezim kepemimpinan Presiden Soeharto maka lahitlah era reformasi bagi bangsa
Indonesia. Turunnya kepemimpinan Presiden Soekarno digantikan oleh Presiden B.J Habibie yang mau tidak
mau menuruti aspirasi yang digaungkan oleh rakyat Indonesia saat itu salah satunya mengenai kebebasan
dan melindungi hak- hak dasar rakyat Indonesia. Besarnya penyuaraan aspirasi rakyat mengenai HAM maka
di tetapkanlah MPR No. XVII/MPR/1998 mengenai hak asasi manusia bukan lagi sebagai piagam HAM yang
memuat adanya amanat yang diemban oleh Presiden dan lembaga pemerintahan yang menjamin
perlindungan hak asasi manusia. Perkembangan HAM terus mengalami perkembangan hingga pada
kepemimpinan Presiden K.H Abdurrachman Wahid terus melalukan amandeman UUD 1945 hingga akhirnya
melalui sidang tahunan MPR tahun 2000 merumuskan dan menetapkan bahwa HAM masuk kedalam bab
XA yang berisi 10 pasal mengenai HAM.
Rumusan HAM pada UUD 1945 meliputi beberapa aspek yaitu:
memperoleh hidup dan kehidupan manusia
memperoleh keluarga
memperoleh pendidikan, pengetahuan dan perkembangan teknologi informasi serta komunikasi
memperoleh pekerjaan dan upah hasil kerja
memperoleh dan kebebasan dalam beragama, meyakini, kepercayaan, memberikan pendapat, bersikap dan
berserikat
memperoleh informasi dan komunikasi sesuai perkembangan zaman
memperoleh keamanan, rasa aman dan perlindungan dari perolaku perendahan derajat dan martabat
manusia
memperoleh kesejahteraan sosial dan keadilan sosial
memperoleh keadailan dan persamaan
berkewajiban dalam menghargai hak dasar orang lain maupun pihak lain

Anda mungkin juga menyukai