Anda di halaman 1dari 3

1. 1) Piagam Atlantik ( Atlantic Charter ) yang ditandatangani pada tanggal 14 Maret 1941.

Ini dari isi


piagam ini adalah hak setiap bangsa untuk menentukan nasibnya sendiir ( right of self determination )
serta penolakan dan pencegahan terhadap segala macam cara kekerasan bagi penyelesaian suatu
sengketa atau pertikaian internasional;

2) United Nations Declaration yang ditandatangani pada tanggal 1 Januari 1945 di Washington DC oleh
26 negara peserta. Isi Deklarasi ini pada intinya menyokong prinsip yang terdapat pada Atlantic Charter;

3) Konferensi Moskow, yang diadakan pada tanggal 19 sampai dengan 30 Oktober 1943. Konferensi ini
membicarakan masalah peperangan, masalah Polandia dan masalah kerja sama setelah perang, juga
membicarakan tentang organisasi dunia untuk perdamaian;

4) Konferensi Yalta, pada tanggal 4 sampai dengan 11 Pebruari 1945. Konferensi ini menyetujui untuk
mengadakan pembicaraan lebih lanjut tentang masalah pembentuk organisasi perdamaian dunia (PBB)
yang rencananya akan diadakan di Amerika pada bulan April 1945;

5) Konferensi San Francisco, diadakan pada tanggal 25 April 1945 sampai dengan 26 Juni 1945,
menghasilkan piagam PBB (Anonim.

2. Universal Declaration of Human Rights yang disebut juga Deklarasi Universal merupakan deklarasi
yang memberikan pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia. Di dalam deklarasi dijelaskan bahwa
pengakuan atas hak-hak asasi manusia menjadi dasar dari keadilan, kemerdekaan dan perdamaian
dunia. Disamping itu, hak asasi manusia juga memerlukan perlindungan hukum untuk menciptakan
kebebasan berbicara atau berpendapat, beragaman, kebebasan dari rasa takut, dan kekurangan bagi
umat manusia.

Deklarasi Universal diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 10 Desember 1948 di Palais de
Chaillot, Paris, Perancis melalui General Assembly Resolution 217 A (III). Deklarasi ini memiliki 30 pasal
yang merupakan pernyataan umum pertama masyarakat dunia mengenai hak asasi manusia (HAM).
Deklarasi Universal mempunyai pengaruh yang kuat baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap hukum secara umum mengatur hak asasi manusia, yang kemudian dijadikan pedoman lahirnya
berbagai perjanjian internasional, konstitusi masing-masing negara, undang-undang negara, instrumen
di tingkat regional yang terkait dengan HAM.

3. A. Hak Asasi Pribadi Hak asasi yang memiliki hubungan dengan sebuah kehidupan pribadi
dari setiap manusia yang ada di Bumi. Contohnya adalah : - Hak untuk memiliki sebuah
kebebasan untuk melakukan sebuah tindakan seperti bergerak, berpergian, dan berpindah dari
satu tempat ke tempat lainnya. - Hak untuk memiliki sebuah kebebasan untuk memberikan
sebuah pendapatnya dan juga untuk menyatakan sebuah pendapat kepada orang lain. - Hak untuk
memiliki sebuah kebebasan dalam melakukan sebuah kegiatan aktif dalam kegiatan organisasi
dan juga perkumpulan. - Hak untuk memiliki sebuah kebebasan dalam kegiatan untuk memilih,
memeluk dan menjalankan sebuah agama yang dimana disesuaikan dengan kepercayaan masing-
masing B. Hak Asasi Politik Hak asasi yang memiliki sebuah hubungan yang disesuaikan dengan
bentuk kehidupan politik yang dimana seperti untuk bergabung dalam sebuah pemerintahan,
memilih dan dipilih. Contohnya adalah : - Hak untuk memilih dan dipilih - Hak untuk ikut serta
dalam sebuah bentuk pemerintahan. C. Hak Asasi Hukum Hak asasi yang memiiki sebuah
kedudukan yang dimana sama dalam sebuah hukum dan juga pemerintahan. Kemudian, hak ini
memiliki sebuah keterkaitan dengan berbagaimacam kehidupan dari hukum dan juga
pemerintahan. Contoh : - Hak untuk mendapatkan sebuah perlakuan yang dimana sama dalam
sebuah hukum dan pemerintahan. 4. Hak Asasi Ekonomi Hak asasi yang berhubungan dengan
kegiatan perekonomian. Seperti : - Hak untuk melakukan kegiatan transaksi baik itu jual maupun
beli. - Hak untuk meningkatkan sebuah kualitas dari kehidupan. 5. Hak Asasi Peradilan Hak
asasi untuk diperilakukan secara sama di dalam sebuah bentuk peradilan.. Contohnya : - Hak
untuk mendapatkan sebuah perilaku yang adil dalam sebuah hukum.

4. Prinsip dari resiprositas yang berlawanan dengan berbagia macam tuntutan masyarakat.

Rakyat dan juga individu merupakan sebuah warga internasional bagi negara lainnya.

Hak asasi yang dimiliki ooleh orang asing dan hak asasi yang dimiliki oleh seorang manusia.

Terbentuk sebuah teknik dalam menciptakan standarisasi dari sebuah hukum internasional.

Terdapat sebuah bentuk pengawasan internasional terhadap bentuk dari HAM

HAM memberikan sebuah pertanggungjawaban yang diberikan kepada pihak internasional.

Dengan adanya HAM maka akan terbentuklah hukum perang.

Hak Asai Manusia adalah sebuah hak dasar dari sebuah manusia yang dimana diberikan oleh tuhan sejak
seorang manusia lahir ke bumi. Hak asasi manusia tersebut kemudian bukanlah pemberian yang dimana
didapatkan dari orang lain dan tidak dapat diberikan kepada siapapun bahkan itu masyarakat maupun
pemerintah. Hak asasi adalah sebuah kodrat dari setiap manusia kepada penciptanya.

5. 1. Kondisi Sosial Budaya

Salah satu faktor terhambatnya penegakan HAM di Indonesia adalah kondisi sosial budaya. Hal
ini tidak terlepas dari kondisi Indonesia yang berupa negara kepulauan. Dengan banyaknya pulau
di Indonesia maka beraneka ragam pula adat, kebudayaan, ras, maupun suku di Indonesia.

2. Komunikasi dan Informasi

Komunikasi dan informasi menjadi salah satu penyebab terhambatnya penegakan HAM di
Indonesia. Hal ini dikarenakan beberapa hal sebagai berikut:

 Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari gunung, lembah, rawa-rawa dan sebagainya
serta bentuk negaranya yang berupa negara kepulauan menyebabkan sulitnya akses
komunikasi dan informasi ke beberapa daerah. (Baca juga : Dasar Hukum Otonomi
Daerah)
 Belum adanya sarana dan prasarana yang memadai yang mencakup seluruh wilayah
Indonesia untuk berkomunikasi dan menyebarkan informasi. (Baca juga : Tujuan
Pelaksanaan Otonomi Daerah)
 Belum banyak sumber daya manusia yang berpendidikan dan terampil untuk
memecahkan masalah komunikasi dan informasi di Indonesia. Meskipun beberapa
peneliti sudah menghasilkan terobosan baru di bidang komunikasi dan informasi namun
dukungan pemerintah dan pihak swasta di Indonesia masih rendah.
 Terbatasnya sistem informasi yang digunakan di Indonesia dari segi perangkat maupun
teknologinya.

3. Kebijakan Pemerintah

Dalam membuat kebijakan, pemerintah harus berpedoman kepada kepentingan nasional.


Kebijakan pemerintah sangat berpengaruh terhadap penegakan HAM

4. Perangkat Perundangan

Perangkat perundangan juga menjadi salah satu penyebab terhambatnya penegakan HAM.
Undang-undang yang dimaksud disini adalah ketentuan tertulis yang dibuat oleh pemerintah
pusat maupun daerah yang sah. Peraturan perundangan dibuat dengan tujuan mengatur tingkah
laku seluruh warga negara tanpa kecuali termasuk pemerintah. Selain itu juga melindungi hak-
hak manusia agar tidak berselisih dan bersinggungan.

5. Aparat dan Penindakannya

Aparat yang dimaskud disini adalah aparat kepolisian. Polri memiliki tanggung jawab dalam
penegakan HAM di Indonesia. Hal ini karenakan polri memiliki tugas dalam menjaga supremasi
HAM

Anda mungkin juga menyukai