NAMA : ABDUSSALAM

NIM : 850393754
PRODI/SMT : S1 PGSD / 4 B

1. Dasar pertimbangan mengapa Mapel PKn ada pada setiap kurikulum sekolah yang diberlakukan
karena Pendidikan Kewarganegaraan adalah studi tentang kehidupan kita sehari-hari,
mengajarkan bagaimana menjadi warga Negara yang baik, warga Negara yang menjunjung tinggi
nilai-nilai Pancasila yang merupakan dasar Negara Indonesia, serta memiliki tujuan untuk
memupuk kesadaran cinta tanah air, mengetahui tentang hak dan kewajiban dalam usaha
pembelaan Negara, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhineka Tunggal
Ika.
2. Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja
mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
Dengan adanya pemaduan itu, siswa akan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan secara utuh
sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.
3. Karena Mulok ini, salah satu kurikulum yang dibuat daerah, yang dikembangkan berdasarkan
kebutuhan daerah yang mencirikan kearifan lokal, sehingga dikembangkan potensi yang sesuai
dengan khas dan keunggulan daerah. Dengan diwajibkan kurikulum Mulok ini diharapkan para
tenaga pendidikan, khususnya dibidang muatan lokal bisa memberikan pemahaman dan
penjelasan serta pelatihan sehingga dapat berjalan dengan maksimal.
4. Secara horizontal, masyarakat majemuk, dikelompokkan berdasarkan:
1. Etnik dan rass atau asal usul keturunan.
2. Bahasa daerah.
3. Adat Istiadat atau perilaku.
4. Agama.
5. Pakaian, makanan, dan budaya material lainnya. 
Secara vertikal, masyarakat majemuk dikelompokkan berdasarkan:
1. Penghasilan atau ekonomi.
2. Pendidikan.
3. Pemukiman.
4. Pekerjaan
5. Kedudukan social politik
5. Karena seiring berkembangnya zaman serta rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya dan
kepribadian nasional, serta banyak sekali anak muda yang mengikuti tren daerah barat yang
belum tentu baik di terapkan di Negara Indonesia. Dan juga perkembangan teknologi yang
semakin canggih membuat generasi muda terjebak di dalamnya, sehingga tidak bisa membedakan
mana yang dan baik mana yang buruk untuk Negara Indonesia.