Anda di halaman 1dari 5

Nama : Siska Widiawati

NIM : 190211870006
Kelas : A

LANDASAN PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BERBASIS KEBUDAYAAN LOKAL

Pada era globalisasi seperti saat ini, telah menyebabkan lunturnya budaya
bangsa. Indonesia merupakan salah satu Negara yang sangat kaya akan
kebudayaan. Namun seiring dengan perkembangan zaman yang sangat pesat dan
adanya arus globalisasi, kebudayaan bangsa Indonesia semakin terkikis dan
tergerus oleh zaman. Budaya kebarat-baratan merupakan salah satu yang
menyebabkan budaya Indonesia (lokal) menjadi pudar. Tidak dapat dipungkiri
bahwa arus globalisasi yang berjalan sangat cepat dapat menjadi ancaman bagi
eksistensi budaya lokal. Globalisasi merupakan era yang tidak dapat kita cegah ,
tetapi efek dari globalisasi tersebut yang tentu saja tidak boleh dibiarkan begitu
saja. Budaya lokal dirasa perlu memperkuat daya tahannya untuk menghadapi
arus globalisasi yang semakin jauh akan dapat menghilangkan budaya lokal itu
sendiri.
Upaya mempertahankan budaya lokal salah satunya adalah menjaga
kearifan lokal. Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat
yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal
(local wisdom) biasanya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke
generasi melalui cerita dari mulut ke mulut. Kearifan lokal ada di dalam cerita
rakyat, peribahasa, lagu, dan permainan rakyat. Kearifan lokal sebagai suatu
pengetahuan yang ditemukan oleh masyarakat lokal tertentu melalui kumpulan
pengalaman dalam mencoba dan diintegrasikan dengan pemahaman terhadap
budaya dan keadaan alam suatu tempat (Padmanugraha, 2010:12). Sebutan lain
kearifan lokal adalah kebijakan setempat (local wisdom), pengetahuan setempat
(local knowledge) dan kecerdasan setempat (local genious).
Berdasarkan pengertian mengenai kearifan lokal yang telah dipaparkan
dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal segala sesuatu yang merupakan potensi
dari suatu daerah serta hasil pemikiran manusia maupun hasil karyaa manusia
yang mengandung nilai-nilai kearifan dan kebijaksanaan yang diwariskan secara
turun temurun sehingga menjadi ciri khas daerah tersebut. Pada setiap daerah
mempunyai keunggulan potensi daerah yang perlu dikembangkan menjadi lebih
baik lagi. Keunggulan yang dimiliki oleh setiap daerah tersebut sangat bervariasi.
Dengan beragamnya potensi daerah maka perlu mendapat perhatian khusus bagi
pemerintah daerah sehingga anak-anak tidak asing dengan daerahnya sendiri dan
faham betul tentang potensi dan nilai-nilai serta budaya daerahnya sendiri. Salah
satu cara untuk mengenalkan serta melestarikan budaya lokal adalah dengan
melalui dunia pendidikan.
GBHN 1988 (BP 7 pusat, 1990:105) memberikan batasan tentang
pendidikan nasional sebagai berikut: pendidikan nasional yang berakar pada
kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang
Dasar 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi
kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa. Bila dilihat dari pengertiannya, maka kearifan lokal sangat penting untuk
diintegrasikan ke dalam pendidikan.
Pentingnya kearifan lokal yang diintegrasikan ke dalam dunia pendidikan
adalah sebagai berikut:
1. Membangun jati diri serta karakter bangsa
Kebudayaan lokal merupakan budaya yang sangat dijunjung tinggi oleh
masyarakat adat. Namun yang terjadi pada pemuda saat ini sangat berbeda.
Bahkan kebudayaan itu sudah tergantikan oleh budaya asing yang sama sekali
tidak kita pahami.
Di dalam membangun jati diri serta karakter bangsa, perlu ditekankan pada
sekolah untuk melakukan penanaman nilai-nilai karakter berbasis kearifan lokal
pada peserta didik. Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman
karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran
atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan
sehingga menjadi manusia insan kamil.
Hal penting yang mendasari pendidikan karakter di sekolah adalah
penanaman nilai karakter bangsa tidak akan berhasil apabila hanya melalui
doktrin belaka. Karakter bangsa yang berbudi pekerti luhur, sopan santun, ramah
tamah, gotong royong, disiplin, taat aturan yang berlaku dan sebagainya perlu
metode pembiasaan dan keteladanan dari semua unsur pendidikan di sekolah.
Semua unsur pendidikan diharapkan dapat mengambil peranan dalam
memberikan konstribusi nyata terhadap pelestarian kebudayaan lokal di daerah
khususnya bagi kalangan pemuda sebagai penerus budaya bangsa.
Kearifan perlu dikembangkan menjadi bagian integral kurikulum
pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan. Pada era globalisasi seperti
saat ini, banyak lembaga pendidikan yang menuntut peserta didiknya lebih
memprioitaskan peningkatan kecerdasan peserta didik. Lembaga pendidikan
modern sangat minim memberikan persiapan peserta didik menjadi pemikir dan
manusia yang arif. Secara akademis peserta didik mendapat nilai yang tinggi,
tetapi mereka gagal memperlakukan kehidupan dengan cara yang baik, sehingga
sering melakukan tindakan yang kurang bijak yang merugikan diri sendiri dan
orang lain. Maka dari itu, menggali dan menanamkan kembali kearifan lokal
secara terus menerus melalui pendidikan dapat dikatakan sebagai gerakan kembali
pada basis mengenali budaya daerahnya sendiri sebagai bagian upaya membangun
jati diri dan karakter bangsa dan nantinya hal tersebut dapat menjadi semacam
filter dalam menyeleksi pengaruh budaya lain.
2. Menggali potensi pada daerahnya
Setiap daerah pasti memiliki potensi untuk berkembang dalam hal apapun
3. Mengembangkan budaya lokal
4. Melestarikan budaya bangsa
5. Mengenalkan dan membudidayakan potensi lokal
6. Membekali generasi muda dengan kepribadian yang kuat
Arus globalisasi yang begitu deras, modernisasi dikalangan pemuda
dikhawatirkan dapat mengakibatkan hilangnya rasa kecintaan terhadap
kebudayaan lokal. Sehingga kebudayaan lokal yang merupakan warisan dari para
leluhur hilang begitu saja dan tergantikan dengan budaya asing yang sebenarnya
kita sendiri pun tidak paham akan budaya tersebut, bahkan sekarang banyak
pemuda yang tidak mengenali budaya daerahnya sendiri. Dengan keadaan seperti
saat ini perlu dan penting ditanamkannya nilai-nilai nasionalisme kepada para
pemuda untuk meningkatkan kecintaan pemuda terhadap budaya lokal. Maka dari
itu membekali generasi muda dengan kepribadian yang kuat (rasa nasionalisme
yang tinggi) sangat penting dari usia dini, karena hal tersebut dapat membantu
mereka kelak agar tidak terjerumus pada budaya asing.
7. Nilai-nilai yang baik tidak akan luntur
Pendidikan berbasis kearifan lokal juga merupakan upaya menanamkan
kebiasaan-kebiasaan yang baik agar peserta didik mampu bersikap atau bertindak
berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Lembaga pendidikan
diharap mampu menjadikan peserta didik mendapatkan nilai-nilai baik tersebut
agar kedepannya tetap tertanam kebiasaan-kebiasaan baik dikehidupannya.

8. Mengetahui budaya sendiri agar tidak di klaim oleh Negara lain

Pentingnya pendidikan berbasis kearifan lokal tersebut sesuai dengan


tujuan pendidikan yaitu sebagai salah satu upaya pewarisan budaya. Melalui
pendidikan, nilai-nilai luhur kebudayaan dapat diperkenalkan kepada peserta didik
serta dapat juga dikembangkan sehingga peserta didik mampu menjadi pewaris
yang bangga serta mampu mengembangkan budaya bangsanya sendiri.
Di dalam dunia pendidikan, guru merupakan ujung tombak keberhasilan
pendidikan yang diharapkan dapat merancang atau mengembangkan pembelajaran
berbasis kearifan lokal. Langkah yang dapat dilakukan oleh guru dalam
pelaksanaan pembelajarannya adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi keadaan dan potensi daerah
2. Menentukan fungsi dan tujuan
3. Menentukan kriteria dan bahan kajian
4. Menyusun rencana pembelajaran
Langkah-langkah tersebut adalah salah satu cara pengintegrasian kearifan
lokal ke dalam pembelajaran di sekolah. Melalui integrasi kearifan lokal ke dalam
pembelajaran ini diharapkan peserta didik akan memiliki pemahaman tentang
kearifan lokalnya sendiri, sehingga menimbulkan kecintaan terhadap budayanya
sendiri dan meningkatnya nilai nasionalisme peserta didik terhadap budaya
lokalnya akan dapat ditumbuhkan bahkan ditingkatkan.
Pemberian pengarahan dan penghargaan kepada guru dalam
mengaplikasikan serta memberikan teladan mengenai pendidikan

Pendidikan (bahasa Inggris : education) adalah pembelajaran pengetahuan,


keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi
ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.

Materi ajar Bahasa Indonesia dapat mengarahkan kesadaran anak tentang kearifan
lokal melalui pelajaran mengarang, membuat puisi ataupun membuat peribahasa
dengan tema-tema lokal.

Anda mungkin juga menyukai