Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adinda Fuji Ramayani

Nim : 21058047
Prodi : Pendidikan sosiologi
Matkul : Kearifan lokal

KEARIFAN LOKAL DAN URGENSINYA DALAM ERA PEMBANGUNAN DAN


MODERNISASI

A. Pendahuluan
Perkembangan zaman yang terus bergerak maju tentunya berpengaruh pada kehidupan
serta perdaban manusia, dimana untuk mengikuti perkembangan zaman yang terus
menerus akan terjadi manusia harus bisa mengikutinya. Tidak dapat di pungkiri
perkembangan zaman yang terjadi secara perlahan dapat menghilangkan nilai nilai lokal
yang ada pada jadi diri masyarakat Indonesia, apalagi dengan adanya modernisasi dan
globalisasi dimana kemajuan yang ada mengikuti kebiasaan kebiasaan atau nilai nilai yang
berasal dari luar. Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi kepada nilai nilai kebudayaan
asli Indonesia, dimana kemajuan terjadi dalam semua bidang kehidupan. Dalam hal ini
Pendidikan sebagai salah satu sarana pengembangan dan perubahan diharapkan dapat
menjadi kunci penting dalam menjaga nilai kearifan lokal yang menjadi karakteristik
tersebut dapat tidak hilang oleh kemajuan yang ada melainkan dapat mengikuti
perkembangan zaman yang ada.

B. Isi
Kearifan lokal dalam konsep ilmiah sering kali disamakan dengan kearifan tradisional,
namun pada dasarnya kearifan lokal dan kearifan tradisional berbeda, karena sebuah
kearifan tradsional belum tentu termasuk kepada kearifan lokal dan begitu juga sebaliknya.
Menurut Rahyono(2009), kearifan lokal merupakan hasil kecerdasan masyarakat tertentu
dalam menghadapi tantangn kehidupan yang diperoleh melalui pengalaman hidup. Dimana
dapat diartikan kearifan lokal merupakan hasil pengalaman masyarakat tertentu yang
belum tentu masyarakat lain juga mengalaminya.
Secara etomologi kearifan lokal terdiri dari dua suku kata yaitu kearigan dan lokal.
Kearifan berarti kemampuan seseorang dalam menggunakan pikirannya untuk menyikapi
suatu kejadian, objek atau situasi. Sedangkan lokal didefinisikan sebagai ruang interaksi
atau tempat peristiwa terebut terjadi. Menurut para ahli kearifan lokal didefinisikan sebagai
berikut.
• Menurut Keraf (2002) kearifan lokal semua bentuk keyakinan, pengetahuan,
keyakinan, adat kebiasaan atau etika yang menentukan perilaku manusia dalam
kehidupan.
• Nahaban (2003) menurutnya “masyarakat pada umumnya memiliki sistem
pengetahuan dan pengelolaan lokal yang diwariskan dan dikembangkan terus
menerus secara turun temurun”
• Atapuah (2004) menurunya kearifan lokal bersifat historis tetatapi tetapi
posistif dimana nilai nilai diambil dari oleh leluhur dan kemudian diwariskan
kepada generasi berikutnya dan diuba sehingga apa yang disebut kearifan
tersebut berlaku secara situasional
Kearifan dapat diartikan sebagai nilai budaya lokal yang dapat dimanfaatkan untuk
mengatur tatanan kehidupan masyarakat secara bijaksana. Kearifan lokal terbentuk sebagai
keunggulan budaya masyarakat setempat. Secara substansional kearifan lokal adalah nilai
nilai yang berlaku pada masyarakat, nilai yang diyakini kebenarannyadan menjadi acuan
dalam bertingkah. Nilai nilai kearifan lokal diwariskan dari generasi ke genarsi, namun
adanya kemajuan serta pengaruh golbalisasi dari generasi ke generasi maka kekokohan
kearifanlokal tidak dapat terjamin
Seiring dengan kemajuan teknologi dan pergeseran nilai budaya akibat globalisasi
tentusaja mngancam nilai nilai budaya tradisional yang memiliki banyak nilai nilai kearifan
lokal yang dimana sejatinya nilai nilai tersebut masih relevan dengan kondisi saat ini dan
seharusnya bisa dilestarikan bahkan dikembangkan lebih jauh.
Karifan lokal yang kaya dengan nilai nilai luhur dapat ditemukan dalam berbagai
bentuk seperti peribahasa, carita rakyat, bentuk kegiatan, lagu dan pernainan, hingga dalam
bentuk adat istiadat.salah satu contohnya adalah Kearifan lokal memiliki fungsi untuk
pelestarian sumber daya manusia, pengembangan ilmu pengetahuan , sebagai sumber
kepercayaan dan sebagai landasan etika. Sebagai salah satu contoh kearifan lokal yang ada
adalah tradisi hala bi halal, dimana tradisi ini tidak ditemukan didaerah lain,tradisi halal
bilhalal dalah sebuah kearifan lokal nasional yang dilakukan setiap bulan syawal atau
setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan, dimana di tengah persaingan kemajuan pada
era globalisasi atau pada era 4.0 kegiatan halal bi halal ini bisa dijadikan sebuah wadah
untuk saling bersilahturahmi dan menjalin kerja sama satu dengan yang lainnya sehingga
persaingan tersebut secara tidak langsung dapat diatasi. Dan banyak kearifan kearifan lokal
lain yang dapat dikembangkan di era modernisasi seperti saat sekarang ini.

C. Kesimpulan
Seiring dengan berjalannya waktu perubahan dan kemjuan akan terus terjadi, salah
satunya adalah kemajuan dan perubahan dibidang teknologi. Perubahan kejuan teknologi
yang terjadi pada saat ini masih terus terjadi dan bisa saja berkembang lebih pesat dari yang
dibayangkan manusia. Dimana dampaknya harus disikapi dengan sangat bijak sehingga
perubahan teknologi dan kejuan yang terus terjadi tidak menjadikan nilai nilai kearifan
lokal akan hilang dimakan oleh perkembengan yang terjadi, dalam hal ini Pendidikan
menjadi kunci utama untuk menjaga kearifan lokal yang ada dapat terus lestari yairtu
dengan cara membekali dan mengarahkan peserta didik atau generasi muda untuk
senantiasa menjaga nilai nilai kearifan lokal yang dengan mengembangkannya dengan
kemjuan teknologi yang ada saat ini. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara salah
satunya adalah dengan mencari tau dan membaca kembali informasi mengenai kearifan
lokal yang ada serta memahaminya sehingganya dapat dikembangkan dengan kemajuan
teknologi yang ada, dengan demikian diharapkan kearifan lokal yang ada tidak pernah
termakan jaman dan akan tetap eksis dalam perkembangan zaman.

Daftar pustaka :
Ahimsa-Putra, H. S. (2009). Bahasa, sastra, dan kearifan lokal di Indonesia. Mabasan, 3(1), 30-57.
Ahmad Rouf, (2019). Reaktualisasi dan Kontekstualisasi Kearifan Lokal dengan Manhaj Global:
Upaya menjawab problematika dan tantangan pendidikan di era society 5.0 dan revolusi industry
4.0. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES, 910-914
H Hermanto Suaib, M. M. (2017). Suku Moi: nilai-nilai kearifan lokal dan modal sosial dalam
pemberdayaan masyarakat. An1mage.

Anda mungkin juga menyukai