Anda di halaman 1dari 11

TUGAS UTS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PERAN KEARIFAN LOKAL

DALAM PENDIDIKAN

KARAKTER
Dosen pengampu : Drs.Ideal Putra,M.Si
DI SUSUN OLEH :
Kode seksi : 0935
DZAKY FAWWAZ RAMADHAN
(22343043)
INFORMATIKA (NK)

FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN ELEKTRONIKA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
A.KONSEP

Karakter bangsa dibangun berasal nilai etika inti (core ethical values) yang bersumber
asal nilai-nilai kepercayaan , falsafah negara dan budaya. Nilai yg bersumber dari budaya
bangsa sangat banyak serta beragam serta mengandung nilai luhur bangsa yg dapat
menajdikan bangsa mempunyai kapital sosial yang andal untuk membangun peradaban
unggul. tetapi empiris menunjukkan bahwa nilai-nilai luhur budaya bangsa mengalami
poly tantangan karena disebabkan derasnya nilai-nilai luar yg masuk serta
mengintervensi nilai-nilai asli budaya bangsa (Priyatna, 2016: 1312).
Globalisasi dalam kehidupan politik, ekonomi,sosial, bahkan budaya dapat
memberikan akibat yang besar terhadap kehidupan global. menggunakan adanya perkembangan
teknologi dan gosip, tidak ada penghalang yg dapat membatasi komunikasi serta
info antar masyarakat di setiap belahan duni yg tidak sama. Globalisasi mampu
memberikan dampak positif bahkan negatif bagi Indonesia, hal ini memerlukan adanya
tindakan buat memperkuat filter budaya dan agama. Tujuan dilakukannya tindakan
tadi artinya supaya globlisasi tidak merugikan keberadaan nilai-nilai budaya bangsa.
Degradasi moral artinya keliru satu dari akibat negatif yg disebabkan akibat globalisasi, seperti lahirnya sikap-
perilaku individualisme, materialisme, pragmatisme,, serta hedonisme pada kehidupan masyarakat Indonesia
(Ramdani, 2018: dua).
Pendidikan karakter merupakan tanggung jawab bersama. Selain keluarga serta warga , sekolah menjadi basis
primer pada pendidikan karakter. Sekolah wajib mampu buat memanfaatkan sumber yg tersedia sebaai media
pembelajaran pendidikan karakter, mulai dari lingkungan sekolah sampai menggunakan kepada lingkungan
masyarakat. Pendidikan karakter teintegrasi pada mata pelajaran primer Pendidikan Kewarganegaraan yg
mempunyai tugas sebaai mata pelajaran yg menanamkan nilai-nilai yg bertujuan membentuk warganegara yg baik.
Kedudukan pendidikan karakter pada Indonesia sejajar menggunakan subyek-subyek mata pelajaran yg diajarjab
pada sekolah, yg membedakan dengan mata pelajaran lainnya artinya bentuk pengajarannya. Pendidikan karakter
pada Indonesia di biasanya diintegrasikan dengan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
B.Permasalahan dan Fakta
Kearifan lokal adalah pandangan hidup serta ilmu pengetahuan serta banyak sekali taktik kehidupan yg berwujud kegiatan yg dilakukan
sang masyarakat lokal dalam menajwab berbagai dilema dalam pemenuhan kebutuhan mereka. dalam bahasa asing tak jarang juga
dikonsepsikan sebagai kebijakan setempat “local wisdom” atau pengetahuan setempat “local knowledge” atau kecerdasan setempat
“local genious”. dari Rahyono (2009), kearifan lokal ialah kecerdasan manusia yang dimiliki sang kelompok etnis tertentu yang
diperoleh melalui pengalaman masayarakat. artinya, kearifan lokal merupakan hasil berasal rakyat eksklusif melalui pengalaman
mereka dan belum tentu dialami oleh masyarakat yang lain. Nilai-nilai tersebut akan melekat sangat kuat pada rakyat eksklusif dan
nilai itu sudah melalui bepergian ketika yg panjang, sepanjang keberadaan masyarkat tersebut. Ilmuwan antropologi seperti
Koentjaraningrat, Spradley, Taylor, serta Suparlan, sudah mengkategorisasikan kebudayaan insan sebagai wadah kearifan lokal itu pada
idea, kegiatan sosial, artifak (Koentjaraningrat, 2009: 112). Kebudayaan adalah holistik pengetahuan yg dimiliki sang sekelompok insan
serta dijadikan menjadi pedoman hayati buat menginterpretasikan lingkungannya pada bentuk tindakan-tindakannya sehari-hari. Negara
Indonesia sendiri sangat beragam dan memiliki petatah-petitih Melayu, bahasa kromo inggil Jawa, nasihat yg diperoleh berasal banyak
sekali suku pada Indonesia. hal tadi merupakan contoh keragaman ungkapan suku-suku bangsa yang menajdi bagian asal kearifan lokal,
yg menjadi kendali dalam menjalankan kehidupan.Kearifan lokal ialah budaya yg dimiliki sang warga tertentu serta di kawasan-tempat
tertentu yang dianggap mampu bertahan pada mengahadapi arus globalisasi, sebab kearifan lokal tadi mengandung nilai-nilai yg bisa
dijadikan menjadi wahana pembangunan karakter bangsa. Keterbukaan info dan komunikasi pesat harus bila tidak dipersiapkan dengan
baik maka akan menjadikan di hilangnya kearifan lokal menjadi ciri-ciri serta jati diri bangsa (Ramdani, 2018: 6-7).
PENDIDIKAN KARAKTER
dari Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar serta bersiklus buat
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran supaya peserta didik secara aktif menyebarkan potensi dirinya buat
mempunyai kakuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang
diperlukan dirinya dan warga . Konsep pendidikan yg dikemukakan dari Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003,
menggambarkan bahwa sistem pendidikan pada Indonesia telah menyentuh seluruh aspek kemanusiaan insan, termasuk di
dalamnya artinya kepribadian atau karakter (Herdiana, dkk, 2021).
Bapak pendidikan nasional, yaitu Ki Hajar Dewantara menjelaskan pendidikan menjadi tuntutan di pada hidup tumbuhnya
anak-anak. Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara merupakan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak,
supaya mereka sebagai manusia serta menjadi anggota rakyat daptlah mencapai keselamatan serta kebahagiaan setinggi-
tingginya. dalam analisis Ahmad D. Marimba, pendidikan didefinisikan menjadi bimbingan atau pimpinan secara sadar sang si
pendidik terhadap perkembangan jasmani serta rohani si-terdidik menuju terbentukanya kepribadian yg primer.
Pengertian karakter adalah baku-baku batin yg terimplementasi pada banyak sekali bentuk kualitas diri (Raharjo, 2010: 232). Karakter diri dilandasi nilai-nilai
tersebut dan terwujud dalam perilaku. Pendidikan karakter pada rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter disebutkan menjadi pendidikan nilai, pendidikan budi
pekerti, pendidikan moral, serta pendidikan tabiat yang bertujuan berbagi kemampuan siswa untuk memberikan keputusan baik-jelek, memelihara apa yg baik dab
mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari
(Syarbini, 2014:11). Drikarya pada (Suparno, 2015:30), menyebutkan bahwa karakter seseorang terdapat yang baik serta tidakbaik. Tugas pendidikan karakter adalah
membuatkan karakter yg baik agar tetao dilakukan dan menghilangkan karakter yang tak baik agar tidak terulang kembali.
Thomas Lickona (Howard et al., 20014) menyampaikan berasal definisi karakter, yaitu karakter terdiri berasal nilai-nilai pada tindakan. Karakter memiliki tiga
bagian yg saling terkait, yaitu pengetahuan moral, perasaan moral, dan perilakuk moral. Karakter yang baik terdiri berasal mengetahui yg baik, menginginkan ynag baik,
dan melakukan kebiasaan baik pikiran, norma hati, serta kebiasaan beraksi. ada tiga pendekatan utama untuk pendidikan karakter, yaitu pendekatan perkembangan
kognitif (seringkali dianggap pendidikan moral) memberi keunggulan buat “mengetahui yg baik”, pendekatan peduli menekankan di “menginginkan kebaikan”, dan
pendidikan karakter tradisional yang melihat “melakukan yang baik” menjadi sesuatu yg fundamental. Pendidikan ialah proses yang saling bertanggung jawab dalam
melahirkan masyarakat negara Indonesia yg mempunyai karakter bertenaga sebagai modal pada menciptakan peradaban tinggi serta unggul. Tantangan pendidikan
dewada ini buat membuat sdm yang berkualitas dan andal semakin berat. Pendidikan tidak relatif hanya berhenti pada memberikan pengetahuan yang paling mutakhir,
tetapi juga wajib bisa menghasilkan dan menciptakan sistem keyakinan dan karakter kuat setidap siswa sebagai akibatnya mampu berbagi potensi diri dan menemukan
tujuan hidupnya. Pendidikan di sekolah tidak
lagi relatif hanya menggunakan mengajar siswa membaca, menulis, dan berhitung, lalu lulus ujian serta nantinya mendapatkan pekerjaan yg baik. sekolah harus mampu
menetapkan apa yang sahih dan galat, dan sekolah jua perlu membantu orang
tua buat menemukan tujuan hidup siswa.
KIPRAH KEARIFAN LOKAL DALAMPENDIDIKAN KARAKTER
Kearifan lokal artinya warisan masa kemudian yang asal asal leluhur, yg tidak hanya terdapat dalam sastra
tradisional (sastra mulut atau sastra tulis) menjadi refleksi masyarakat oenuturnya, namun tedapat dalam
berbagai bidang kehidupan nyata,mirip filosopi serta etos, eksehatan, serta arsitektur (Suyatno). dalam
dialektika hidup-tewas (sesuatu yang hidup akan meninggal), tanpa pelestarian serta revitalisasi, kearifan lokal
suatu ketika mampu saja akan tewas. Nasin kearifan lokal mungkin akan mirip dengan pusaka warisan leluhur,
yang mana setekah sekian generasi akan lapuk dimakan rayap. sekarang pun pertanda pelapukan kearifan lokal
makin bertenaga terbaca. Kearifan lokal tak jarang terkalahkan oleh perilaku warga yang makin pragmatis, yg
akhirnya lebih berpihak di tekanan dan kebutuhan ekonomi. Kearifan lokal hanya akan kekal Bila kearifan
lokal terimplementasikan pada kehidupan nyata sehari-hari sehingga mampu merespon serta menjawab arus
zaman yang sudah berubah. Kearifan lokal jua harus terimpelementasikan dalam kebijakan negara. buat
mencapainya, perlu implementasi ideologi negara yaitu Pancasila dalam banyak sekali kebijakan negara.
menggunakan demikian, kearifan lokal akan efektif berfungsi sebagai senjata yang membekali masyarakatnya
pada merespin dan menjawab arus zaman.Menggali serta melestarikan berbaai unsur kearifan lokal, tradisi serta
pranata lokal, termasuk istiadat dan istiadat norma yang bermanfaat dan bisa berfungsi efektif dalam
pendidikan karakter, diiringi dnegan melakukan kajian dan pengayaan dengan kearifankearifan baru. Mengacu
.
pada teori Social Learning, bahwa sesungguhnya budaya meruapkan pola perilaku yg dipelajarim zartinya
masyarakat pun bisa tak belajar menggunakan keras alias mempunyai karakter yg baik (Fajarini, 2014: 129-
130).
Lima pendidikan karakter bisa dikembangkan berdasarkan nilai-nilai sosial budaya yang dimiliki serta
dihargai oleh suatu masyarakat. Mahpudz (2010) menyatakan dalam mengimplementasikan pendidikan
karakter tentunya pendidikan karakter dapat tidak selaras antara wilayah satu dengan wilayah lainnya
bergantung pada kepentingan serta kondisinya masing-masing. oleh sebab itu bisa dikembangkan model yang
sesuai buat setiap wilayah sebagai akibatnya bisa diterapkan secara efektif pada daerah yang mempunyai
karakteristik sosial serta budaya yang tidak sama.Kearifan lokal yg memiliki nilai-nilai yang luhur, budi
pekerti, serta tata cara tata cara yang tumbuh dimasyarakat yg diintegrasikan serta diimplementasikan dalam
pendidikan karakter pada setiap pembelajaran pada sekolah mampu membuat karakter anak sesuai dengan
tujuan Pendidikan Nasional untuk membuatkan peserta didik yg cerdas, berkepribadian serta berakhlak mulia
sebagai akibatnya anak-anak yang menempu pendidikan bisa membentengi diri dan siap menghadapi akibat
asal revolusi industri 4.0.Pendidikan karakter berbasis kearifan lokal merupakan pendidikan nilai, pendidikan
budi pekerti, pendidikan moral, dan pendidikan watak yg bertujuan membuatkan kemampuan peserta didik
buat menyampaikan kepurusan baik-buruk , ememlihara apa yang baik dari pandangan hidup, ilmu
pengetahuan, stratei yg berlaku dalam warga setempat serta mewujudkan kebaikan tersebt pada kehidupan
sehari-hari menggunakan sepenuh hati. Unsur-unsur lokal yang perlu diketahui serta dilaksanakan mencakup
kehidupan kepercayaan ilmu pengetahuan, ekonomi, teknologi, organisasi sosial, bahasa dan komunikasi.
C.PEMBAHASAN
Kearifan lokal adalah etos dan ilmu pengetahuan serta aneka macam taktik kehidupan yang berwujud kegiatan yg dilakukan oleh masyarakat lokal pada
menajwab aneka macam duduk perkara dalam pemenuhan kebutuhan mereka. menurut Rahyono (2009), kearifan lokal merupakan kecerdasan manusia yg dimiliki
sang kelompok etnis tertentu yang diperoleh melalui pengalaman masayarakat. Kearifan lokal artinya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tertentu serta pada tempat-
daerah tertentu yg disebut bisa bertahan dalam mengahadapi arus globalisasi, sebab kearifan lokal tadi mengandung nilai-nilai yang bisa dijadikan menjadi sarana
pembangunan karakter bangsa.Pendidikan berdasarkan Ki Hajar Dewantara ialah menuntun segala kekuatan kodrat yang terdapat pada anak-anak, agar mereka
menjadi insan dan menjadi anggota warga daptlah mencapai keselamatan serta kebahagiaan setinggi-tingginya. Pendidikan karakter dalam rencana Aksi Nasional
Pendidikan Karakter disebutkan menjadi pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, serta pendidikan watak yg bertujuan menyebarkan kemampuan
peserta didik buat menyampaikan keputusan baik-buruk , memelihara apa yang baik dab mewujudkannya pada kehidupan sehari-hari (Syarbini, 2014:11).
Thomas Lickona (Howard et al., 20014) memberikan dari definisi karakter, yaitu karakter terdiri dari nilai-nilai dalam tindakan. Karakter mempunyai tiga bagian
yg saling terkait, yaitu pengetahuan moral, perasaan moral, serta perilakuk moral. Karakter yg baik terdiri dari mengetahui yang baik, menginginkan yg baik, serta
melakukan norma baik pikiran, kebiasaan hati, serta norma beraksi.Pendidikan karakter dapat dikembangkan sesuai nilai-nilai sosial budaya yg dimiliki dan dihargai
sang suatu masyarakat. Mahpudz (2010) menyatakan dalam mengimplementasikan pendidikan karakter tentunya pendidikan karakter bisa berbeda antara daerah satu
menggunakan wilayah lainnya bergantung di kepentingan serta kondisinya masing-masing. Kearifan lokal yg mempunyai nilai-nilai yang luhur, budi pekerti, dan
norma tata cara yang tumbuh dimasyarakat yang diintegrasikan serta diimplementasikan pada pendidikan karakter di setiap pembelajaran di sekolah mampu
membentuk karakter anak sinkron menggunakan tujuan Pendidikan Nasional buat membuatkan siswa yg cerdas, berkepribadian dan berakhlak mulia sebagai
akibatnya anak-anak yg menempu pendidikan bisa membentengi diri dan siap menghadapi akibat berasal revolusi industri 4.0.
References
wulandari, A. i. (2019 ). Peran Kearifan Lokal Dalam Pendidikan
Karakter. Kearifan Lokal Dalam Membangun Karakter, 1-7.

Anda mungkin juga menyukai