Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Instruksional, Volume 3, Nomor 1|18

STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI SISWA SEKOLAH


DASAR MELALUI KEARIFAN LOKAL DI SEKOLAH
Putri Kinanti1, Dirgantara Wicaksono 2
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta12
putrikinan98@gmail.com1; dirgantara.wicaksono@umj.ac.id2;
ABSTRACT
Our ability to take on the role of education as a national force requires current and future
challenges. Determination of policies and implementation of character education based on local wisdom
in schools has an important and strategic meaning to develop the country so that it can become a source
of noble values. With the foundation of not destroying the social order that is adaptive to the surrounding
natural environment, local wisdom becomes the main capital of social construction. In the learning
process, integrating character education into superior local content will adapt to the existing
environment and allow students to experience it, to create a meaningful learning process. The
development of role-based education and national culture needs to be a national plan. Character
education is the planned personal development of students, the purpose of which is an educational
institution. In the family and community environment or "School" in a broad sense, character education
emphasizes the development of religious ideology, superior national culture, and leadership spirit, while
increasing the strength of the reality of students with superior character.
Keywords: Character Education, Local Wisdom, Education Strategy
ABSTRAK
Kemampuan kita untuk mengambil peran pendidikan sebagai kekuatan nasional membutuhkan
tantangan saat ini dan masa depan. Penetapan kebijakan dan pelaksanaan pendidikan karakter yang
berbasis kearifan lokal di sekolah memiliki arti penting dan strategis untuk membangun negara sehingga
dapat menjadi sumber nilai luhur. Dengan landasan tidak merusak tatanan sosial yang adaptif terhadap
lingkungan alam sekitarnya, kearifan lokal menjadi modal utama konstruksi sosial. Dalam proses
pembelajaran pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam muatan lokal unggulan akan menyesuaikan
dengan lingkungan yang ada dan memungkinkan siswa untuk mengalami, sehingga tercipta proses
pembelajaran yang bermakna. Pembangunan pendidikan berbasis peran dan kebudayaan nasional perlu
menjadi perencanaan nasional. Pendidikan karakter pada dasarnya adalah pengembangan pribadi siswa
yang direncanakan, yang tujuannya adalah lembaga pendidikan. Dalam lingkungan keluarga dan
masyarakat atau "Sekolah" dalam arti luas pendidikan karakter menekankan pada pengembangan
ideologi agama, budaya bangsa yang unggul dan berjiwa kepemimpinan, sekaligus meningkatkan
kekuatan realitas siswa yang berkarakter unggul
Kata kunci: Pendidikan Karakter, Kearifan lokal, Strategi Pendidikan

1. PENDAHULUAN sumber nilai luhur. urutan tatanan sosial yang


Kami memandang pendidikan adaptif terhadap lingkungan alam sekitarnya,
karakter sebagai tantangan saat ini dan masa kearifan lokal dibentuk oleh nilai- nilai sosial
depan yang dapat dituntut oleh kekuatan yang dijunjung tinggi dalam struktur
nasional bangsa. Penetapan pelaksanaan dan masyarakat dan berperan sebagai pemandu,
kebijakan dalam pendidikan karakter pengontrol dan simbol untuk berperilaku
berbasis kearifan lokal di sekolah sangat dalam segala aspek kehidupan.
penting dan memiliki arti strategis bagi Kearifan lokal dan budaya tidak dapat
pembangunan negara sehingga dapat menjadi dipisahkan (Amri et al., 2012) Budaya
Jurnal Instruksional, Volume 3, Nomor 1|19

memungkinkan peserta didik untuk tumbuh bangsa tertentu dan diperoleh melalui
dan berkembang, dari budaya lingkungan pengalaman masyarakat. Artinya, kearifan
yang lebih luas yaitu budaya nasional dan lokal merupakan hasil dari sebagian
budaya universal yang dianut oleh manusia. masyarakat melalui pengalamannya dan
Jika seseorang siswa kurang mengenal belum tentu dipelajari oleh masyarakat lain.
budaya terdekat, dia tidak tahu banyak Nilai-nilai ini akan sangat terkait dengan
tentang budaya nasional dan tidak akan komunitas tertentu, dan nilai-nilai ini telah
mengakui bahwa dia adalah bagian dari berkembang jauh sepanjang kehidupan
budaya nasional. Dalam hal ini, ia sangat komunitas itu (Rahyono, 2015).
rentan terhadap pengaruh budaya luar bahkan
Antropolog seperti Koentjaraningrat,
cenderung menerima budaya luar tanpa
Spradley, Taylor, dan Suparlan telah
melalui proses musyawarah. Pasalnya, ia
mengklasifikasikan budaya manusia sebagai
tidak memiliki norma dan nilai budaya
wadah kearifan lokal dalam gagasan,
bangsa yang bisa dijadikan dasar
aktivitas sosial, dan karya seni. Budaya
pertimbangan.
adalah pengetahuan umum yang dimiliki
Peneliti meyakini bahwa kearifan sekelompok orang dan digunakan untuk
lokal merupakan modal utama konstruksi menafsirkan lingkungan dalam pekerjaan
sosial tanpa merusak tatanan sosial adaptif mereka sehari-hari (Koentjaraningrat, 1985).
lingkungan alam sekitarnya. Kearifan lokal
• PENDIDIKAN KARAKTER
dibangun atas dasar nilai-nilai sosial dalam
Dalam bukunya, Gunawan
tatanan sosial masyarakat itu sendiri yang
menjelaskan bahwa Pendidikan kepribadian
memiliki rambu-rambu tingkah laku sebagai
memiliki sifat dan makna yang sama dengan
penuntun, pengendali, dan seluruh aspek
pendidikan akhlak dan pendidikan akhlak.
kehidupan, serta mengembangkan
Tujuannya adalah membentuk kepribadian
pemodelan keterampilan sikap melalui proses
anak menjadi pribadi yang baik, warga
pembiasaan tidak hanya dengan guru, tetapi
negara, warga negara yang baik. Oleh karena
juga dipengaruhi oleh lingkungan.
itu, pengembangan kepribadian dalam
2. KAJIAN LITERATUR pendidikan di Indonesia merupakan
• KEARIFAN LOKAL pengajaran nilai-nilai nyata yang bersumber
Menurut pendapat Fajarini, kearifan dari budaya bangsa Indonesia dalam rangka
lokal adalah pandangan hidup dan ilmu penguatan kepribadian generasi muda
pengetahuan serta berbagai strategi (Gunawan, 2012).
kehidupan yang berwujud dalam aktivitas Dalam tulisannya, Ramdhani juga
yang dilakukan oleh masyarakat local dalam menyimpulkan bahwa Pendidikan
menjawab berbagai permasalahan dalam kepribadian memiliki sifat dan makna yang
kehidupan mereka (Fajarini, 2014). sama dengan pendidikan akhlak dan
Pendapat lain yang dikemukakan oleh pendidikan akhlak. Tujuannya adalah
Rahyono, Kearifan lokal merupakan membentuk kepribadian anak menjadi
kecerdasan manusia yang diperoleh dari suku pribadi yang baik, warga negara, warga
Jurnal Instruksional, Volume 3, Nomor 1|20

negara yang baik. Oleh karena itu, pendidikan


Guru sebagai
karakter
pengembangan kepribadian dalam pengembang
pendidikan di Indonesia merupakan kurikulum
pengajaran nilai-nilai nyata yang bersumber
Guru menyuruh anak
dari budaya bangsa Indonesia dalam rangka didik untuk
penguatan kepribadian generasi muda menganalisis
keseimbangan alam
(Ramdhani, 2017). Sosialisasi
dengan kelestarian
strategi
lingkungan kearifan
4. pendidikan
3. METODE PENELITIAN lokal
karakter dengan
Pendekatan penelitian ini adalah tepat
Cara guru
pendekatan kualitatif dengan metode mensosialisasi kan
kearifan lokal
deskriptif (Suradika & Wicaksono, 2019)
setempat
untuk mendapatkan gambaran tentang
bagaimana strategi pendidikan karakter Lingkungan sekolah
Menciptakan
yang kondusif
lewat kearifan lokal di SD Tanah Tingal. lingkungan
5.
sekolah yang
Sarana dan Prasarana
Beberapa indikator yang akan kondusif
sekolah
digunakan pada penelitian ini adalah sebagai
Melibatkan Bentuk dukungan
berikut: 6. seluruh Masyarakat dan Orang
masyarakat tua
No. KOMPETENSI INDIKATOR
4. PEMBAHASAN
Nilai-nilai karakter Setelah melakukan penelitian di SD
yang dikembangkan
Tanah Tingal mengenai Strategi Pendidikan
dalam pembentuk
identitas kearifan lokal Karakter Bagi Siswa Sekolah Dasar Melalui
Menghubungkan Kearifan lokal Pada Masyarakat Kota.
strategi nilai- Cara guru
1. nilai karakter mengubungkan nilai- Peneliti mendapatkan beberapa informasi
dalam kearifan nilai karakter peduli tentang strategi pendidikan karakter melalui
lokal lingkungan dengan
kearifan lokal kearifan lokal di sekolah antara lain adanya
kegiatan hiking, outbound, flying fox, kemah
Pendekatan yang
digunakan di gunung gede atau gunung bundar.
Biasanya kegiatan ini dilakukan setahun
Kegiatan rutin di
sekolah bersikap sekali selama 3 hari berturut-turut (sebelum
menunjukkan pandemi). Kegiatan ini dilakukan di alam
Pengembangan
kepedulian terhadap
budaya sekolah terbuka dengan bertujuan untuk
lingkungan berbasis
dan pusat
kearifan lokal mendekatkan siswa pada alam sekitar.
2. kegiatan belajar
pendidikan Kegiatan ini dilakukan untuk melatih
Guru memerintahkan
karakter dalam
anak didik untuk keberanian, kemandirian, kerja sama
kearifan lokal
mengamati lingkungan
sekolah masing- kelompok, kreativitas, kepemimpinan, dan
masing pantang menyerah.

Peran pendidik Guru sebagai Agar dapat berjalan dengan lancar


3.
dalam evaluator
sekolah menerapkan sistem kurikulum K13
Jurnal Instruksional, Volume 3, Nomor 1|21

yang baik dan sesuai, perencanaan K13 di SD Berdasarkan hasil analisis pada
Tanah Tingal menurut ibu D (wali kelas) ini pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarik
berupa dokumen tertulis yang mana kesimpulan:
dokumen tersebut disusun pada awal tahun
pelajaran akan dimulai setiap semester. 1. Keberadaan sekolah berbasis
Dokumen tersebut harian, Silabus, Kalender lingkungan kearifan lokal
Pendidikan, Daftar hadir dan Catatan khusus bukanlah alasan untuk menentang
siswa. keberadaan sekolah umum dan

Berdasarkan hasil observasi Kegiatan tidak berbeda dari sekolah biasa


diklasifikasikan Dibagi menjadi tiga bagian pada umumnya. Masyarakat
yaitu mata kuliah kurikuler internal, mata Indonesia masih membutuhkan
kuliah asosiasi dan mata kuliah pendidikan seperti ini, tapi ini
ekstrakurikuler. Namun kelemahan dalam bukan satu satunya tempat untuk
pelaksanaan pembelajaran adalah Guru di
menerima pendidikan. Kekurangan
luar kelas sering kali melakukan
pendidikan tradisional perlu
pembelajaran yang tidak tepat Tentukan
diperbaharui seiring
alokasi waktu, biasanya terkait dengan isu-
perkembangan zaman.
isu lokal Dibandingkan dengan isu global,
keterlibatan orang tua lebih rendah
2. Pendidikan karakter berbasis

Pembelajaran LH, kurangnya waktu rutin kearifan lokal di SD Tanah Tingal


untuk mengkomunikasikan hasil Belajar di menjadi salah satu solusi metode
berbagai media. Kemudian, kegiatan alternatif, yang pelaksanaannya
ekstrakurikuler Berupa jajanan sehat, pendidikan karakter yang
dilarang menggunakan plastik dalam satu memenuhi keunggulan tingkat
waktu Guru tidak mengaplikasikan busa.
lokal untuk memiliki nilai
Selain itu, aktivitas Kegiatan ekstrakurikuler
kemanusian yang ada di Indonesia.
belum sepenuhnya berhubungan dengan
Ini sejalan dengan fungsi
lingkungan.
pendidikan negara, yaitu kapasitas
Pengelolaan serta pengembangan
pembangunan membentuk
sarana pendukung sekolah. Sekolah berbasis
karakter dan peradaban negara
lingkungan didesain dengan kearifan lokal
bermartabat. Kehidupan
masyarakat setempat agar menghasilkan
intelektual negara
peserta didik yang mandiri, memiliki
kepedulian dan kecintaan terhadap mengembangkan potensi siswa
lingkungan, mampu menghargai dan menjadi mukmin dan di
membaur dengan kehidupan masyarakatnya dedikasikan untuk Tuhan Yang
mengaitkan lingkungan dan memiliki jiwa Maha Esa, berilmu, sehat,
karakter yang berbasis lingkungan. berakhlak mulia, kreatif, mandiri,

5. PENUTUP dan bertanggung jawab. Disamping


Jurnal Instruksional, Volume 3, Nomor 1|22

itu juga menunjuk pada bentuknya Koentjaraningrat. (1985). Pengantar Ilmu

karakter bangsa Indonesia. Antropologi cetakan 5. PT Rineka

3. Proses evaluasi siswa biasanya Cipta.

memiliki empat jenis evaluasi Rahyono, F. . (2015). Kearifan Budaya


yaitu kreativitas, disiplin, Dalam Kata Edisi Revisi. Wedatama

menghargai dan peduli lingkungan. Widya Sastra.

Ramdhani, M. A. (2017). Lingkungan


6. REFERENSI Pendidikan dalam Implementasi
Amri, S., Faturrahman, Ahmadi, K., & Ari Pendidikan Karakter. Jurnal
Setyono, H. (2012). Pengantar Pendidikan UNIGA, 8(1), 28–37.
pendidikan. Prestasi Pustaka https://doi.org/10.52434/JP.V8I1.69
Publisher.
Suradika, Agus. (2000). Metode Penelitian
http://perpustakaan.kkp.go.id/union/i
Sosial. Jakarta: UMJ Press.
ndex.php?p=show_detail&id=19118
Suradika, A., & Wicaksono, D. (2019).
Fajarini, U. (2014). PERANAN KEARIFAN
Metodologi Penelitian. UM Jakarta
LOKAL DALAM PENDIDIKAN
Press.
KARAKTER. SOSIO DIDAKTIKA:
Social Science Education Journal,
1(2).
https://doi.org/10.15408/sd.v1i2.1225

Gunawan, H. (2012). Pendidikan Karakter:


Konsep dan Implementasi. In Alpha
Beta, Bandung (Issue 28). Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai