Anda di halaman 1dari 14

JPIS | Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 26, Nomor 1, Juni 2017 39

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL SUNDA DALAM


PEMBELAJARAN PKN SEBAGAI PENGUAT KARAKTER SISWA
(STUDI KASUS DI SMP NEGERI 3 PURWAKARTA)
Metty Indah Purwanti dan Sapriya
Program Studi Magister Pendidikan Kewarganegaraan
Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia
mettypurwanti.iboabo@gmail.com

ABSTRACT
The objective of the study is to explore on how Sundanese local wisdoms are implemented
in civic studies in reinforcing students’ characters in SMP Negeri 3 Purwakarta (Junior
high school). Qualitative approach is employed in this study by conducting case study as
a method of data gathering. The results of the study indicate that the learning process has
been implemented ordinarily through the seven-day at school program. Despite the fact
that local wisdoms are not specifically embedded into the syllabus, the local wisdoms are
integrated in the daily learning process. In practice, teachers are expected to be able to
give insights to their students relted to the Sundanese local wisdom. The implementation is
carried out in forms of: 1) Civic studies classes; 2) extracuricullar activities; 3) having
meals together, and so on. Those activities are considered as a leading way to reinforce
the students’ character.

Keywords: Sundanese local wisdom, characters, Civic studies.

ABSTRAK
Penelitian bermaksud untuk melihat bagaimana implementasi nilai-nilai kearifan lokal
Sunda pada pembelajaran PKn sebagai penguat karakter siswa di SMP Negeri 3
Purwakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif (qualitative approach) dan
menggunakan metode studi kasus (case study). Hasil penelitian yang diperoleh di lapangan
menunjukan bahwa proses pembelajaran berjalan sebagaimana pada umumnya namun
melalui konsep pembelajaran tujuh hari Purwakarta Istimewa terdapat pengintegrasian
nilai-nilai kearifan lokal Sunda di dalam pembelajaran yang setiap harinya memiliki tema
tersendiri, namun secara silabus dan RPP tidak tercantum secara spesifik. Dalam
pelaksanaanya guru dituntut mampu memberikan wawasan kepada siswa tentang nilai-
nilai kearifan lokal Sunda. Adapun proses implementasi nilai-nilai kearifan lokal di sekolah
melalui kegiatan diantaranya: 1) melalui mata pelajaran PKn; 2) melalui kegiatan
ekstrakurikuler; 3) makan bersama (papahare) dan lain-lain. Kegiatan tersebut sangat
berdampak bagi pembentukan karakter siswa yang unggul dan memiliki sikap nilai
kedaerahan.

Kata kunci: nilai-nilai kearifan lokal Sunda, karakter, pembelajaran PKn.

PENDAHULUAN Masyarakat Sunda memiliki


Derasnya arus globalisasi dan sejumlah nilai moral budaya yang terdapat
modernisasi mengakibatkan terkikisnya dalam wujud kebudayaan Sunda. Menurut
kecintaan terhadap kearifan lokal. Sehingga Ekajati (1995, hlm. 62) mengatakan bahwa
kearifan lokal yang notabenenya nilai moral budaya Sunda merupakan jati
merupakan warisan leluhur lambat laun diri etnik Sunda yang bersumber pada nilai,
kehilangan pamornya oleh budaya asing. adat kepercayaan, dan peninggalan budaya
Bahkan dikalangan pelajar saat ini nilai- Sunda yang dijadikan acuan dalam
nilai kearifan lokal sudah tidak mengenali bertingkah laku di masyarakat. Kearifan
akan nilai budaya daerahnya sendiri. lokal Sunda dikenal dengan budaya yang
Padahal nilai-nilai kearifan lokal memiliki sangat menjunjung tinggi nilai-nilai sopan
makna nilai besar. santun. Karakter masyarakat Sunda adalah
40 Metty dan Sapriya | Implementasi Nilai-nilai Kearifan Lokal Sunda …

ramah tamah (someah), murah senyum, Tahun 2006 tentang Standar Isi: disebutkan
lemah lembut, penyayang, patuh dan bahwa mata pelajaran Pendidikan
menghormati orang tua (sesepuh). Kewarganegaraan merupakan mata
Hal tersebut merupakan cerminan pelajaran yang memfokuskan pada
dari masyarakat Sunda. Oleh karena itu, pembentukan warganegara yang
masyarakat Sunda adalah sosok orang yang memahami dan mampu melaksanakan hak-
lemah lembut, penyayang, ramah tamah dan hak kewajibannya untuk menjadi
sopan santun. Kebudayaan Sunda warganegara Indonesia yang cerdas,
merupakan sumber kekayaan bangsa terampil, dan berkarakter yang diamanatkan
Indonesia yang patut dilestarikan dan oleh Pancasila dan UUD Negara Republik
dipertahankan. Masyarakat Sunda ialah Indonesia Tahun 1945.
masyarakat yang memegang teguh Dalam rangka melestarikan nilai-
kepercayaan-kepercayaan leluhur, seperti nilai kearifan (local genius) Sunda di tataran
upacara adat yang secara sosial memiliki pasundan, salah satu kebijakan Pemerintah
nilai-nilai gotong royong dalam menjalin Daerah Kabupaten Purwakarta untuk
keharmonisan di lingkungan masyarakat. melestarikan nilai-nilai kebudayaan Sunda
Adapun nilai-nilai yang masih antara lain sebagai berikut:
dipertahankan pada masyarakat Sunda ialah a. Senen atau senin: ajeg nusantara, ialah
silih asih, silih asah, silih asuh, cageur, Indonesia sebagai bangsa yang besar
bageur, bener, singer, dan pinter. akan mampu berdiri tegak sebagai
Pendidikan merupakan ujung tombak dari bangsa yang maju dan beradab;
hasil individu untuk meraih cita-cita dan b. Salasa atau selasa: mapag buana, yaitu
keinginannya untuk masa depan. Namun siswa diharapkan mampu menguasai
tidak dipungkiri bahwa pendidikan berbagai hal tentang dunia, menguasai
merupakan proses terbentuknya karakter bahasa internasional. Dicerahkan
peserta didik. Pada saat ini karakter siswa dengan pemikiran-pemikiran yang
tidak hanya dibentuk melalui lingkungan melatarbelakangi kemajuan sebuah
sekolah dan masyarakat. Akan tetapi bangsa;
karakter setiap individu dibentuk melalui c. Rebo atau rabu: maneuh di Sunda, agar
lingkungan keluarga. siswa menjaga diri dan alamnya di
Seiring perkembangan zaman tengah gempuran modernitas dan
terdapat permasalahan terkait budaya asing;
pembangunan karakter siswa. Sebagaimana d. Kemis atau kamis: nyanding wawangi,
pandangan Sukadi (2011, hlm. 81) bahwa ialah memberikan kebebasan kepada
terdapat enam permasalahan yang dihadapi siswa untuk membaca jendela ilmu
bangsa Indonesia dalam pembangunan dengan kemampuan dirinya. Contoh
karakter, yaitu: dis-orientasi dan belum siswa diperbolehkan membawa bunga
dihayati nilai-nilai Pancasila sebagai untuk dipersembahkan kepada gurunya.
ideologi bangsa; keterbatasan perangkat Seragam yang dibebaskan namun tetap
kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai- sopan;
nilai esensi Pancasila; bergesernya nilai- e. Juma’ah atau jumat: nyucikeun diri,
nilai etika dalam bermasyarakat, berbangsa yaitu guru mengajak siswa untuk
dan bernegara; memudarnya kesadaran bertafaqur (mengantarkan pada
nilai-nilai budaya bangsa; ancaman dis- kesucian diri);
integrasi; dan melemahnya kemandirian f. Sabtu-minggu: betah diimah, suatu
bangsa. sikap siswa yang merasa nyaman ketika
Pendidikan Kewarganegaraan di rumah (membantu kedua orang tua di
merupakan mata pelajaran wajib di semua rumah).
jenjang pendidikan dari sekolah dasar Kebijakan pemerintah daerah bisa
sampai perguruan tinggi. Pendidikan menjadi tolok ukur keseriusan pemerintah
Kewarganegaraan menurut Peraturan dalam membantu proses pembentukan
Menteri Pendidikan Nasional RI No. 22 karakter, seperti halnya Pemerintah Daerah
JPIS | Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 26, Nomor 1, Juni 2017 41

Purwakarta yang mengeluarkan kebijakan atau sekelompok orang (Molleong, 2010,


yang berkaitan dengan pembangunan hlm. 5). Peneliti menggunakan metode
karakter siswa yang berbasis budaya yang penelitian studi kasus. Selanjutnya, menurut
dikenal dengan “Tujuh Hari Purwakarta Nasution (2003, hlm. 27), mengemukakan
Istimewa” peneliti melihat ada hal yang metode studi kasus sebagai berikut:
menarik dari konsep tersebut oleh karena itu “Studi kasus (case study) adalah
peneliti tertarik untuk menelakukan bentuk penelitian yang mendalam
penelitian implementasi nilai-nilai kearifan tentang suatu aspek lingkungan
lokal Sunda dalam pembelajaran sosial termasuk manusia di
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai dalamnya. Studi kasus dapat
penguat karakter siswa. dilakukan terhadap seorang
Peneliti memilih SMP Negeri 3 individu, sekelompok individu,
Purwakarta dikarenakan ditengah era segolongan manusia, lingkungan
globalisasi yang semakin menjadi, dan hidup manusia atau lembaga sosial.
lokasi sekolah yang berada di pusat kota, Studi kasus dapat mengenai
SMP 3 Purwakarta tetap dapat membentuk perkembangan sesuatu, dapat pula
karakter bangsa yang terdapat dalam diri memberi gambaran tentang keadaan
siswa dengan melaksanakan kurikulum yang ada.”
nasional yang disinergikan dengan
kebijakan Pemerintah Daerah Purwakarta Dalam penelitian ini yang menjadi
yang berkaitan dengan pembangunan subjek penelitian adalah:
karakter. 1. Kepala sekolah SMP Negeri 3
Penelitian ini secara umum Purwakarta berjumlah 1 orang
bertujuan untuk mengetahui “Implementasi 2. Wakil kepala sekolah SMP Negeri 3
Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sunda Sebagai Purwakarta berjumlah 1 orang
Penguat Karakter Siswa Pada Pelajaran 3. Guru PKn, sebagai pengarah dan
PKn (Studi Kasus di SMP 3 Purwakarta)”. pembimbing siswa di SMP Negeri 3
Dari tujuan umum di atas dapat Purwakarta berjumlah 1 orang.
dijabarkan tujuan-tujuan khususnya sebagai 4. Siswa SMP Negeri 3 Purwakarta
berikut: berjumlah 6 orang.
1. Untuk mengidentifikasi bagaimana
nilai-nilai kearifan lokal Sunda di Lokasi penelitian yang dilakukan
implementasikan dalam pembelajaran bertempat di sekolah SMP Negeri 3
PKn di SMP Negeri 3 Purwakarta. Purwakarta yang beralamat di Jalan Ahmad
2. Untuk mengidentifikasi bagaimana Yani No. 100 Kota Purwakarta 41114.
upaya sekolah melestarikan nilai-nilai Teknik pengumpulan data dalam penelitian
kearifan lokal Sunda dalam ini menggunakan observasi, wawancara,
pembelajaran PKn di SMP Negeri 3 dokumentasi. Validitas penelitian ini
Purwakarta. menggunakan triangulasi sumber, dan
3. Untuk mengidentifikasi bagaimana tenkik penelitian. Sedangkan analisis data
dampak sekolah melestarikan nilai-nilai menggunakan analisis model siklus yang
kearifan lokal Sunda dalam interaktif dengan tahapan pengumpulan
pembelajaran PKn di SMP Negeri 3 data, reduksi data, penyajian data, dan
Purwakarta. penarikan kesimpulan.

METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN


Dalam penelitian ini, peneliti 1. Implementasi Nilai-Nilai Kearifan
menggunakan pendekatan kualitatif. Lokal Sunda dalam Pembelajaran
Penelitian kualitatif merupakan penelitian Pkn
yang memanfaatkan wawancara terbuka a. Kepala sekolah
untuk menelaah dan memahami sikap, Kepala sekolah SMP Negeri 3
pandangan, perasaan, dan perilaku individu Purwakarta, mengungkapkan bahwa nilai-
42 Metty dan Sapriya | Implementasi Nilai-nilai Kearifan Lokal Sunda …

nilai kearifan lokal sunda merupakan suatu dalamnya mengimplementasikan nilai-nilai


kebijakan pemerintah daerah yang disebut kearifan lokal Sunda pada kegiatan
dengan 7 (tuhuh) hari Purwakarta Istimewa pembelajaran di sekolah.
sebagai upaya untuk melestarikan nilai-nilai Pendidikan Kewarganegaraan
kearifan lokal sunda khususnya kepada (PKn) yang bertujuan untuk menjadikan
siswa di sekolah. generasi muda yang baik, unggul dan
Pendidikan Kewarganegaraan kompeten. Salah satunya dimulai dari
sebagai mata pelajaran yang identik dengan memberikan pengertian kepada siswa,
nilai, moral dimana siswa menanamkan dengan maksud guru memahami setiap
nilai-nilai positif di dalam hidupnya. Pada karakter siswa ketika proses belajar
proses kegiatan pembelajaran mengajar dilaksanakan. Sebelum
diintegrasikannya nilai-nilai kearifan lokal melakukan kegiatan pembelajaran,guru
Sunda pada pembelajaran PKn sesuai melakukan perencanaan pembelajaran
dengan tema Tujuh hari Purwakarta (RPP) pada umumnya.
Istimewa. Dalam proses belajar mengajar
Guru sebagai fasilitator menyiapkan siswa dibiasakan untuk berdoa sebelum
materi yang akan disampaikan melalui melakukan kegiatan pembelajaran. Guru
perencanaan kegiatan pembelajaran. Selain menyanpaikan materi, dan diselipkan nilai-
itu, implementasi nilai-nilai kearifan lokal nilai kearifan lokal secara tersirat. Dalam
Sunda diimplemetasikan ke dalam kegiatan evaluasi dilakukan secara umum melalui
seperti ekstrakurikuler, APEL (anak ujian kenaikan sekolah, maupun ujian
pencinta lingkungan) dibiasakannya salam nasional.
budaya Sunda di lingkungan sekolah.
d. Siswa
b. Wakil kepala sekolah Siswa lebih menyiapkan diri dalam
Kegiatan pembelajaran seperti biasa implementasi nilai-nilai kearifan lokal
pada umumnya begitupun dengan silabus Sunda pada pembelajaran. Guru
dan RPP dilakukan sesuai prosedur memberikan nilai-nilai jiwa nasionalisme
kurikulum KTSP. Mengenai nilai-nilai kepada siswa. kearifan lokal merupakan
kearifan lokal Sunda pada kegiatan nilai-nilai budaya suatu daerah yang
pembelajaran bahwa sekolah menyesuaikan dianggap baik serta diwariskan secara turun
dengan kebijakan Bupati Purwakarta yaitu menurun. Usaha yang dilakukan dalam 7
“Tujuh hari Purwakarta Istimewa” dan hari Purwakarta Istimewa ini sebagai
pendidikan lebih menekankan pada bentuk nilai-nilai kearifan lokal Sunda yaitu
pembentukan karakter siswa yang berbasis siswa dituntut untuk melakukan kegiatan
nilai-nilai kearifan lokal Sunda. Tujuh hari yang berkaitan dengan nilai-nilai Sunda
Purwakarta Istimewa tersebut memiliki seperti memakai pakaian khas Sunda,
tema tersendiri di setiap harinya. membawa bekal dari rumah tidak
diperbolehkan untuk jajan di lingkungan
c. Guru PKn sekolah, hadir tepat waktu, menjaga
Hasil wawancara yang peneliti lingkungan di sekolah, berkomunikasi
lakukan dengan Ibu Nurul (guru PKn usia dengan menggunakan bahasa Sunda khusus
56 bukan nama sebenarnya) mengenai di hari Rabu.
implementasi nilai-nilai kearifan lokal Jika hal tersebut dilanggar siswa
Sunda pada pembelajaran PKn menyangkut akan mendapat pengurangan nilai sikap,
karakter siswa. Dalam proses belajar khususnya pada mata pelajaran PKn. Dalam
mengajar siswa dibiasakan untuk berdoa implementasi nilai-nilai kearifan lokal
sebelum melakukan kegiatan pembelajaran. Sunda pada pelajaran PKn kegiatan yang
Mengenai nilai-nilai kearifan lokal Sunda dilakukan yaitu guru memberikan metode
yang merupakan peraturan pemerintah pembelajaran yang berkaitan dengan nilai-
daerah Purwakarta yang mencanangkan 7 nilai Sunda 7 hari Purwakarta Istimewa
(tujuh) hari Purwakarta istimewa yang di yang sesuai dengan materi yang akan di
JPIS | Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 26, Nomor 1, Juni 2017 43

bahas dalam proses pembelajaran. c. Guru PKn


Implentasi nilai-nilai kearifan lokal Sunda Upaya sekolah dalam memelihara
dalam proses kegiatan pembelajaran nilai-nilai kearifan lokal Sunda yaitu
berbeda dengan pembelajaran sebelumnya dengan cara membiasakan kepada siswa
karena siswa diberikan wawasan tentang untuk menerapkan salam budaya baik
nilai-nilai Sunda yang dahulunya siswa kepada guru, orang tua, maupun antar siswa
tidak mengetahui menjadi tau. Serta dapat hal ini untuk membiasakan selalu hormat
menanamkan nilai-nilai tersebut kedalam kepada orang yang lebih tua maupun antar
kegiatan sehari-hari. sesama teman. Selain itu upaya yang
dilakukan ialah dengan mendisiplinkan
2. Upaya Sekolah dalam Melestarikan siswa dengan cara selalu datang tepat waktu
Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sunda untuk datang ke sekolah, berpakaian rapih,
Pada Pembelajaran Pkn dan lengkap sesuai dengan tema tujuh hari
a. Kepala sekolah Purwakarta Istimewa dan melakukan
Upaya yang dilakukan ialah kegiatan membaca al-Qur’an sebelum
memberikan sanksi tegas berupa kegiatan proses pembelajaran di mulai.
pengurangan nilai sikap pada setiap mata Nilai-nilai ini merupakan hal
pelajaran serta mendirikan kegiatan yang penting guna mencapai karakter siswa yang
berkaitan dengan nilai-nilai kearifan lokal baik bagi bangsa dan negara. Selain itu
Sunda salah satunya ialah selalu nilai-nilai kearifan lokal ini tidak hanya
melaksanakan salam budaya kepada setiap diterapkan di sekolah, melainkan dapat
guru maupun siswa. Ini menunjukan bahwa diterapkan di kegiatan siswa sehari-hari.
nilai-nilai Sunda harus dilestarikan dari Upaya yang dilakukan guna mencapai
generasi ke generasi. Adapun komunitas- karakter siswa yang baik diperlukan suatu
komunitas yang didirikan oleh pihak konsep pembelajaran yang tidak hanya
sekolah untuk memelihara nilai-nilai mengandalkan materi khusus tetapi nilai-
kearifan lokal Sunda yaitu adanya nilai kearifan lokal Sunda dapat digunakan
komunitas “apel” kepanjangan dari anak sebagai cara untuk memberikan materi-
pencinta lingkungan. Komunitas ini materi yang berkaitan dengan nilai-nilai
diadakan untuk siswa yang sadar akan cinta keaifan lokal Sunda salah satunya dengan
lingkungan dan kebersihan. memberikan wawasan kepada siswa tentang
nilai-nilai kearifan lokal Sunda yang sampai
b. Wakil kepala sekolah saat ini masih dilestarikan dari generasi ke
Upaya sekolah dalam memelihara generasi. Oleh karena itu siswa dapat
dan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal mengetahui dan menerapkan nilai-nilai
Sunda selain mengintegrasikan nilai-nilai tersebut ke dalam kehidupan siswa sehari-
lokal daerah pada setiap mata pelajaran, hari.
kuhusnya pada mata pelajaran PKn. Upaya
yang dilakukan selain kita harus d. Siswa
memberikan makna substantif nilai-nilai Upaya yang dilakukan sekolah
kearifan lokal pada siswa, aplikasinya yaitu untuk memelihara nilai-nilai kearifan lokal
dengan cara melakukan kegiatan positif di Sunda dengan membiasakan siswa untuk
sekolah, misalnya siswa melaksanakan menerapkan salam budaya. Selain itu,
upacara, pramuka, latihan kepemimpinan menerapkan nilai-nilai rohani kepada siswa,
siswa, membiasakan salam budaya Sunda salah satunya dengan membiasakan
kepada siswa, dll. Hal tersebut sebagai membaca surat Yasin di hari Jum’at dan
upaya sekolah dalam memelihara dan diberikan tausiah oleh guru Agama di
melestarikan nilai-nilai kearifan lokal sekolah sehingga hal ini sangat penting
Sunda. untuk membiasakan siswa-siswi di sekolah
untuk selalu beribadah. Tidak hanya nilai-
nilai agama yang diterapkan, tetapi nilai-
nilai estetika diterapkan guna siswa-siswi di
44 Metty dan Sapriya | Implementasi Nilai-nilai Kearifan Lokal Sunda …

sekolah selalu menjaga dan mencintai saling berbagai, disiplin, tanggung jawab,
kebersihan, keindahan dan kerapihan. Oleh mandiri, serta menerapkan nilai-nilai
karena itu, sekolah mengadakan komunitas tersebut ke dalam kegiatan sehari-hari dan
“anak pencinta lingkungan” sebagai bentuk menerapkannya di lingkungan masyarakat.
peduli akan lingkungan di sekitar.
c. Guru PKn
3. Dampak Sekolah dalam Dampak positif dari nilai-nilai
Melestarikan Nilai-Nilai Kearifan kearifan lokal Sunda dalam kegiatan proses
Lokal Sunda Pada Pembelajaran pembelajaran PKn siswa dapat berpikir
PKn secara kritis namun di seimbangi dengan
a. Kepala sekolah sikap-sikap positif, misalnya bertanya
Dampak yang dirasakan siswa dapat kepada guru dengan cara sopan santun,
mengetahui nilai-nilai kearifan lokal Sunda tidak mencela. Adapun dampak positif
misalnya memakai pakaian kampret dimana lainnya yaitu siswa dapat berpartisipasi
pakaian tersebut merupakan ciri khas orang aktif, memiliki jiwa nasionalisme,
Sunda. Siswa dalam kegiatan proses melaksanakan peranan, hak dan rasa
pembelajaran timbul rasa ingin tahu akan tanggung jawab personal, serta menerapkan
nilai-nilai budaya Sunda dan memiliki nilai- nilai-nilai budi pekerti, demokrasi di dalam
nilai sikap yang positif dalam menjaga kehidupan masyarakat.
sopan santun baik kepada guru, kepala
sekoah, TU maupun teman antar sesama d. Siswa
siswa, sehingga hal tersebut dapat Dampak positif dari nilai-nilai
membentuk karakter siswa yang memiliki kearifan lokal Sunda yaitu siswa dapat
nilai-nilai kearifan lokal Sunda. mengetahui nilai-nilai budaya Sunda serta
Nilai-nilai kearifan lokal Sunda dapat mengaplikasikannya dalam
berdampak positif terhadap sekolah antara kehidupan sehari-hari. Adapun dampak
lain siswa dapat mencintai dan menjaga positif lainnya adalah siswa dapat
lingkungan sekolah dan mematuhi aturan berkomunikasi dengan menggunakan
yang dilarang oleh pihak sekolah hal ini bahasa Sunda, walaupun bukan asli orang
dapat menumbuhkan siswa untuk tanggung Sunda. Hal tersebut merupakan bentuk
jawab dan disiplin kepada dirinya sendiri sopan santun kepada orang tua, guru
untuk tidak melanggar peraturan sekolah, maupun kepada teman. Selain itu, dampak
jika siswa melanggar akan diberikan sanksi positif dalam kegiatan proses belajar
berupa pengurangan nilai sikap. mengajar siswa memiliki wawasan tentang
daerahnya sendiri, sehingga siswa dapat
b. Wakil kepala sekolah melestarikan nilai-nilai kearifan lokal
Dampak implementasi nilai-nilai Sunda.
kearifan lokal Sunda dalam kegiatan
pembelajaran maupun di luar kegiatan PEMBAHASAN
pembelajaran sangat berdampak positif bagi 1. Implementasi Nilai-Nilai Kearifan
pembentukan karakter siswa. Walaupun hal Lokal Sunda pada pembelajaran
tersebut membutuhkan proses yang cukup PKn di SMP Negeri 3 Purwakarta
panjang. Dengan demikian, terdapat faktor Nilai-nilai kearifan lokal Sunda
yang mempengaruhi dampak positif dari diartikan sebagai warisan leluhur yang
implementasi nilai-nilai kearifan lokal memiliki nilai yang sangat penting dan
Sunda dalam membentuk karakter siswa, berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
selain siswa menambah wawasan tentang di masyarakat. Menurut Koentjaraningrat
kedaerahannya, melalui kegiatan-kegiatan (1990, hlm. 25), nilai budaya terdiri dari
positif di sekolah sangat berdampak bagi konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam
pembentukan karakter siswa. Diantaranya, pikiran sebagian besar warga masyarakat,
siswa lebih peka terhadap kebersihan mengenai hal-hal yang harus mereka
lingkungan, menaati aturan yang berlaku, anggap amat bernilai dalam hidup. Karena
JPIS | Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 26, Nomor 1, Juni 2017 45

itu, nilai budaya berfungsi sebagai pedoman ajar serta tujuan yang akan dicapai ketika
tertinggi bagi kelangsungan hidup manusia. pelaksanaan pembelajaran berlangsung
Sistem-sistem tata kelakuan manusia yang yang sudah di buat dalam bentuk RPP pada
tingkatnya lebih konkret, seperti aturan- umumnya. Pada tahap ini guru menyusun
aturan khusus, hukum dan norma-norma, strategi yang akan dilaksanakan dalam
semuanya berpedoman kepada nilai proses kegiatan pembelajaran yang
budaya. mensinergikan nilai-nilai kearifan lokal
Sartini (2004, hlm. 111) kearifan Sunda yang disesuaikan dengan tema
lokal terdiri dari dua kata, yaitu kearifan “Tujuh Hari Purwakarta Istimewa” yang
(wisdom) dan lokal (local). Kearifan sudah ada dalam peraturan pemerintah
(wisdom) memiliki arti yaitu sama dengan daerah Purwakarta. Selain itu, rencana yang
kebijaksanaan, sedangkan lokal (local) telah disusun diimplementasikan.
yaitu memiliki arti setempat. Hal tersebut
memiliki andil besar terhadap pendidikan di 2. Implementasi nilai-nilai kearifan
zaman modernisasi yang secara perlahan lokal Sunda pada pembelajaran di
nilai-nilai kearifan lokal Sunda sudah mulai sekolah
terkikis dengan kemajuan zaman. Siswa Pembelajaran yang disinergikan
yang notabenenya sebagai penerus bangsa dengan nilai-nilai kearifan lokal Sunda
wajib mendapatkan pendidikan dan merupakan program pemerintah daerah
pengetahuan yang layak sesuai yang Purwakarta. Konsep pembelajaran tersebut
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD NRI secara sepintas untuk meningkatkan
Tahun 1945. karakter siswa sebagai generasi penerus
Konsep pembelajaran yang bangsa yang mempunyai nilai moral dan
diadakan oleh pemerintah daerah tanggung jawab, dan memiliki sikap nilai-
Purwakarta yang memiliki tema “Tujuh nilai kedaerahan, serta menambah
Hari Purwakarta Istimewa” merupakan pengetahuan/ wawasan dan keterampilan
peraturan Bupati Purwakarta No. 69 Tahun siswa sebagai warga negara yang baik.
2015 tentang Pendidikan Berkarakter, Berdasarkan hasil analisa di atas
bahwa konsep pembelajaran saat ini lebih bahwa implementasi nilai-nilai kearaifan
menitikberatkan pada aspek pembentukan lokal Sunda pada pembelajaran PKn guru
karakter masyarakat Purwakarta, yang dapat menyampaikan materi yang
memiliki nilai-nilai spiritual, nilai moral, dipadukan dengan nilai-nilai kearifan lokal.
serta memiliki nilai-nilai kedaerahannya. Nilai-nilai positif tersebut, yakni nilai
Implementasi nilai-nilai kearifan sosial, nilai religius, nilai kepemimpinan,
lokal Sunda pada pembelajaran di SMP nilai budaya dan nilai moral. Dengan
Negeri 3 Purwakarta, yang meliputi demikian dapat peneliti ungkapkan bahwa
perencanaan (materi, model desain nilai-nilai kearifan lokal tersebut diperlukan
pembelajaran yang berorientasi kepada untuk menghadapi era globalisasi yang
kompetensi dan analisis), implementasi penuh dengan persaingan hidup.
(pengembangan materi, pengembangan Pada pembelajaran PKn selain guru
kompetensi, penanaman nilai-nilai kearifan mempersiapkan materi pelajaran pada
lokal Sunda, penguatan karakter siswa), dan proses pembelajaran guru harus
evaluasi pembelajaran. menyesuaikan materi dengan hari/ tema
Perencanaan implementasi nilai- yang sesuai dengan konsep pembelajaran
nilai kearifan lokal Sunda pada pelajaran “tujuh hari Purwakarta Istimewa”. Guru
PKn sebagai penguat karakter siswa di SMP sebagai pengajar yang profesional yang
Negeri 3 Purwakarta tidak terlepas dari memiliki pemahaman dan peranannya
kebijakan pemerintah Purwakarta tentang sebagai pengajar dalam mendidik siswa di
konsep pembelajaran yang mensinergikan sekolah. Selain materi yang dipersiapkan
dengan nilai-nilai kearifan lokal Sunda. adapun sejumlah komponen pembelajaran
Oleh karena itu perencanaan dalam yakni, metode, tujuan, media, sumber, dan
pelaksanaannya disesuaikan dengan materi langkah-langkah pembelajaran yang telah
46 Metty dan Sapriya | Implementasi Nilai-nilai Kearifan Lokal Sunda …

disusun sebelumnya. Seperti yang penerapannya dalam visi sekolah, yakni


diungkapkan oleh Sanjaya (2010, hlm. 59), dengan melaksanakan kegiatan yang proses
dan Hamalik (2001, hlm. 5) bahwa dalam kegiatan belajar mengajar yang di
proses pembelajaran, terdapat komponen- sinergikan dengan nilai-nilai kearifan lokal
komponen pembelajaran, yaitu: (a) tujuan; Sunda dan melakukan kegiatan di luar
(b) isi/ materi; (c) metode; (d) media, dan proses belajar mengajar di kelas. Adapun
(e) evaluasi. Hal tersebut menentukan upya yang dilakukan oleh pihak sekolah
keberhasilan pada proses pembelajaran dalam memelihara nilai-nilai kearifan lokal
yang ingin dicapai. Sunda diantaranya adalah:
Berdasarkan hasil analisa di atas 1. Menerapkan salam budaya Sunda
bahwa implementasi nilai-nilai kearaifan (sampurasun, rampes) kepada orang
lokal Sunda pada pembelajaran PKn guru yang lebih tua maupun kepada teman
dapat menyampaikan materi yang sebaya.
dipadukan dengan nilai-nilai kearifan lokal. 2. Membentuk komunitas APEL (Anak
Nilai-nilai positif tersebut, yakni nilai Pencinta Lingkungan) yang
sosial, nilai religius, nilai kepemimpinan, menggerakan untuk melestarikan
nilai budaya dan nilai moral. lingkungan sekolah kepada seluruh
siswa.
3. Upaya Sekolah dalam Melestarikan 3. Menggunakan bahasa Sunda dalam
Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sunda berkomunikasi.
Pembelajaran PKn 4. Menerapkan nilai-nilai kepemimpinan,
Pada dasarnya kearifan lokal kedisiplinan di dalam kegiatan
merupakan bagian dari kebudayaan yang ekstrakurikuler.
dimiliki setiap masing-masing daerah. 5. Mengadakan kegiatan BTQ (Baca Tulis
Nilai-nilai kearifan lokal tersebut Qur’an) bertujuan untuk menambah
mengandung pedoman etika, tradisi, pengetahuan siswa dalam bidang
falsafah, pandangan hidup sebagai bentuk agama.
keseimbangan hidup manusia. Ciri-ciri 6. Membaca Surat Yasin khususnya pada
kearifan lokal yaitu: (1) berdasarkan hari Jum’at.
pengalaman; (2) teruji setelah digunakan 7. Membentuk English Corner bertujuan
berabad-abad; (3) dapat diadaptasi dengan untuk melatih siswa terampil bahasa
kultur saat ini; (4) padu dalam praktik Inggris seiring perkembangan zaman.
keseharian masyarakat dan lembaga; (5) 8. Makan bersama (papahare).
lazim dilakukan oleh individu atau
masyarakat secara keseluruhan; (6) bersifat Kegiatan ini merupakan upaya
dinamis dan terus berubah, dan (7) sangat sekolah dalam memelihara nilai-nilai
terkait dengan sistem kepercayaan kearifan lokal Sunda sebagai penguat
(Alwasilah, 2000, hlm. 51). karakter siswa. Dalam UUD 1945, Pasal 32
Menurut Mattulada dalam ayat (1) dan (2). Ayat (1), yang berbunyi
Budimansyah (2012, hlm 315) kearifan “Negera memajukan kebudayaan nasional
lokal ialah wawasan atau cara pandang Indonesia di tengah peradaban dunia
menyeluruh yang bersumber dari tradisi dengan menjamin kebebasan masyarakat
kehidupan. Masyarakat Sunda mewariskan dalam memelihara dan mengembangkan
kearifan lokalnya kepada generasi nilai-nilai budayanya. Ayat (2) yang
berikutnya. Dalam memelihara dan berbunyi “Negara menghormati dan
menjaga eksistensi nilai-nilai kearifan lokal memelihara bahasa daerah sebagai
Sunda diperlukan upaya dan peran serta kekayaan budaya nasional. Isi pasal tersebut
semua pihak, baik peran serta pemerintah, menunjukan bahwa negara memberi
peran masyarakat, peran keluarga maupun kebebasan kepada masyarakat untuk
peran pihak sekolah. Upaya sekolah di SMP memelihara sekaligus mengembangkan
Negeri 3 Purwakarta dalam memelihara nilai-nilai kearifan lokal daerahnya. Oleh
nilai-nilai kearifan lokal Sunda selain karena itu, pihak sekolah memberikan
JPIS | Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 26, Nomor 1, Juni 2017 47

upaya dalam memelihara nilai-nilai tersebut, diharapkan dapat merubah watak


kearifan lokal di tingkat satuan pendidikan. anak bangsa yang memiliki kepribadian
Azis Wahab (1996) dalam Maftuh yang mandiri, inovatif, religius, dan
(2008, hlm. 89) tujuan Pendidikan memiliki nilai-nilai budaya positif yang
Kewarganegaraan yang sangat lengkap dan dapat mengharumkan nama bangsa di kanca
ideal serta sesuai dengan kebutuhan masa dunia.
kini. Beliau menyatakan bahwa tujuan PKn
adalah untuk membina siswa menjadi 4. Dampak Sekolah dalam
seorang warganegara yang baik, yakni Melestarikan Nilai-Nilai Kearifan
warganegara yang memahami dan mampu Lokal Sunda Pada Pembelajaran
melaksanakan dengan baik hak dan PKn di SMP Negeri 3 Purwakarta
kewajibannya sebagai individu Dampak dapat dikatakan sebagai
warganegara, memiliki kepekaan dan pengaruh dari ketercapaian sesuatu.
tanggung jawab sosial, mampu Dampak dikategorikan menjadi dua, yaitu
memecahkan masalahnya sendiri dan dampak positif dan dampak negatif.
masalah kemasyarakatan secara cerdas Adapun dampak positif dari implementasi
sesuai dengan fungsi dan peranannya, nilai-nilai kearifan lokal pada pembelajaran
memiliki sikap disiplin pribadi, mampu PKn sebagai penguat karakter siswa di SMP
berpikir kritis, kreatif dan inovatif, agar Negeri 3 Purwakarta. Berdasarkan hasil
dicapai kualitas pribadi dan perilaku observasi yang dilakukan oleh peneliti
warganegara dan warga masyarakat yang bahwa keberhasilan dalam penerapan nilai-
baik, mematuhi dan melaksanakan hukum nilai kearifan lokal Sunda pada proses
serta aturan dan ketentuan perundang- kegiatan belajar mengajar dan diluar
undangan dengan penuh rasa tanggung kegiatan pembelajaran memberikan
jawab, dan warganegara yang memelihara dampak positif bagi pembentukan karakter
dan memanfaatkan lingkungannya secara siswa. Diantaranya:
bertanggung jawab. 1. Siswa memiliki sopan santun dalam
Pendidikan Kewarganegaraan bertindak;
merupakan mata pelajaran wajib di semua 2. Memiliki sifat tanggung jawab,
jenjang pendidikan dari sekolah dasar misalnya mengerjakan tugas mandiri
sampai perguruan tinggi. Al-Muchtar 3. Menjaga dan melestarikan lingkungan;
(2005: 49) menyatakan bahwa “salah satu 4. Memiliki nilai-nilai spiritual, misalnya
ciri dan sekaligus pendekatan PKn adalah berdoa sebelum dan sesudah melakukan
pendidikan nilai moral”. Oleh karena itu, kegiatan
pembelajaran PKn merupakan mata 5. Bergotong royong, misalnya melakukan
pelajaran yang didalamnya terkandung nilai kegiatan kebersihan
dan moral. 6. Kebersamaan dalam berbagai kegiatan,
Mahpudz (2007: 628) mengatakan misalnya kegiatan makan bersama
adanya tiga aspek penting dalam PKn yaitu: 7. Memiliki jiwa kepemimpinan, misalnya
1. Memiliki aspek pengetahuan melakukan kegiatan upacara bendera di
kewarganegaraan (civic knowledge). hari senin.
2. Memiliki aspek keterampilan 8. Berpikir kritis, saat guru memberikan
kewarganegaraan (civic skill). tanggapan kepada siswa.
3. Memilki aspek karakter/ atau watak 9. Kreatif, misalnya siswa melakukan
kewarganegaraan (civic disposition). kegiatan seni budaya
10. Peduli, misalnya ada teman yang
Sasaran sekolah dalam tertimpa musibah
implementasi nilai-nilai kearifan lokal 11. Jujur, misalnya tidak mencontek saat
Sunda pada proses kegiatan pembelajaran ulangan (percaya diri)
tidak terlepas dari kompetensi yang akan
dicapai. Melalui pembelajaran yang Dampak tersebut memberikan
dikaitkan dengan nilai-nilai kearifan lokal pengaruh besar pada diri siswa. Nilai-nilai
48 Metty dan Sapriya | Implementasi Nilai-nilai Kearifan Lokal Sunda …

kearifan lokal tersebut tidak hanya menjadi memberikan wawasan siswa tentang nilai-
teori tetapi diaplikasikan ke dalam nilai lokal Sunda yang ada di daerahnya. b)
kehidupan nyata, mulai dari tahapan moral ekstrakurikuler: melalui kegiatan seperti
knowing (tahu), moral feeling (mau PASKIBRA, PRAMUKA, PMR, APEL(
melakukan) dan moral action (sudah Anak Pencinta Lingkungan), Pencak Silat,
mampu melakukan). Tahapan-tahapan dll. c) makan bersama (papahare): melalui
bermanfaat pada pembentukan karakter. kegiatan ini siswa masing-masing di
Karakter menurut Ratna Megawangi (2004, wajibkan untuk membawa bekal makan ke
hlm. 35) adalah sebuah usaha untuk sekolah.
mendidik anak-anak agar dapat mengambil
keputusan dengan bijak dan DAFTAR PUSTAKA
mempraktekkannya dalam kehidupan Al-Muchtar. (2005). Pendidikan dan
sehari-hari, sehingga mereka dapat Masalah Sosial Budaya. Bandung:
memberikan kontribusi yang positif kepada Gelar Pustaka Mandiri.
lingkungannya.
Menurut Suryani (2010, hlm. 116) Budimansyah, D. et. Al. 2004. Dinamika
nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan Masyarakat Indonesia. Bandung:
lokal memiliki makna dan nilai-nilai moral PT.Genesindo.
yang tinggi serta mencerminkan kearifan
dari masyarakat daerahnya. Oleh karena itu, Budimansyah, D. (2010). Penguatan
dengan mensinergikan nilai-nilai kearifan Pendidikan Kewarganegaraan
lokal dalam pembelajaran menambah untuk Membangun Karakter
khazanah dunia pendidikan di Indonesia, Bangsa. Bandung: Widya Akksara
dan sekaligus siswa dapat menunjukan jati Press.
dirinya sebagai bagian dari masyarakat
Sunda. Yang memiliki karakter/watak Budimansyah, D dan Suryadi K. (2008).
sesuai dengan karakter daerahnya. PKn dan Masyarakat Multikultural.
Bandung: Program Studi PKn SPs
SIMPULAN UPI.
Secara umum implementasi nilai-
nilai kearifan lokal Sunda dalam Cogan. (1999). Developing the Civic
pembelajaran PKn sebagai penguat karakter Society: The Role of Civic
siswa di SMP Negeri 3 Purwakarta. Pada Education. Bandung: CICED.
proses pembelajaran berjalan sebagaimana
pada umumnya namun melalui konsep Dimayati dan Mudjiono. (2002). Belajar
pembelajaran tujuh hari Purwakarta dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Istimewa terdapat pengintegrasian nilai- Cipta.
nilai kearifan lokal Sunda di dalam
pembelajaran yang setiap harinya memiliki Djahiri. (2006). Pendidikan Nilai Moral
tema tersendiri, namun secara silabus dan dalam Dimensi PKn. Bandung: PKn
RPP tidak tercantum secara spesifik. FPIPS-UPI.
Dalam pelaksanaannya guru
dituntut mampu memberikan wawasan Djahiri. (1985). Strategi Pengajaran Afektif
kepada siswa tentang nilai-nilai kearifan Nilai Moral VCT dan Games dalam
lokal Sunda dan siswa di harapkan dapat VCT. Bandung: Jurusan Pendidikan
mengaplikasikan nilai-nilai dalam Moral dan Kewargaan Negara
kehidupan di masyarakat. Adapun proses FPIPS IKIP.
implementasi nilai-nilai kearifan lokal di
sekolah melalui kegiatan diantaranya: a). Djajasudarma, T. Fatimah, dkk. (1997).
mata pelajaran PKn: implementasi nilai- Nilai Budaya dalam Ungkapan dan
nilai kearifan lokal Sunda pada pelajaran Peribahasa Sunda. Jakarta: Pusat
PKn yakni dengan menggali, mengenalkan,
JPIS | Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 26, Nomor 1, Juni 2017 49

Pembinaan dan Pengembangan Koesoema A, Doni (2007). Pendidikan


Bahasa. Karakter, Strategi Mendidik Anak di
Zaman Global. Jakarta: Grasindo.
Ekadjati, S. Edi. (1995). Kebudayaan
Sunda: Suatu Pendekatan Sejarah. Komalasari. (2010). Pembelajaran
Jakarta: Pustaka Jaya. Kontekstual: Konsep dan Aplikasi.
Bandung: PT Refika Aditama.
Henslin, James M. (2007). Sosiologi Lickona, T. (1992). Educating for
dengan Pendekatan Membumi. Character: How Our Schools Can
Bandung: PT. Gelora Aksara Teach Respect and Responsibility.
Pratama. New York: Simon & Schuster, Inc.

Herimanto, dan Winarno. (2010). Ilmu Maftuh. (2008). Pendidikan Resolusi


Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Konflik. Bandung: CV Yasindo
Bumi Aksara. Multi Aspek.

Hermawan, I. (2008). Kearifan Lokal Sunda Mahpudz. (2007). Jurnal Civicus vol. II no
dalam Pendidikan (Kajian terhadap 9 Juni 2007 (Model Pembelajaran
Aktualisasi Nilai-Nilai Tradisi PKn). Bandung: Jurusan PKn-
Sunda dalam Pendidikan IPS di FPIPS UPI.
Sekolah Pasundan dan Yayasan
Atikan Sunda). Disertasi Doktor Megawangi, R. (2004). Pendidikan
pada SPs UPI. Bandung: Tidak Karakter (Solusi yang Tepat untuk
diterbitkan. Membangun Karakter Anak).
Bandung: (Sponsor) BPMIGAS dan
Idi, A. (2011). Sosiologi Pendidikan. Energy.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Samani, M. dan Haryanto. (2012)
Kalidjernih, F.K. (2010). Situasionisme: Pendidikan Karakter. Bandung: PT
Refleksi untuk Pendidikan Karakter Remaja Rosdakarya.
di Indonesia. SPs UPI.
Mulyana, Rohmat. (2011).
Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Mengartikulasikan Pendidikan
Desain Induk Pendidikan Karakter. Nilai. Bandung: Alfabeta.
Jakarta: Kementerian Pendidikan
Nasional. Murdiono, M. (2010). Stratergi
Pembelajaran Kewarganegaraan
Kesuma, Dharma, dkk. (2011). Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal. Makalah
Karakter (Kajian Teori dan Praktik seminar Nasional. Yogyakarta.
di Sekolah). Bandung: Remaja
Rosdakarya. Musfiroh, T. (2008). Pengembangan
Karakter Anak melalui Pendidikan
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Karakter. Yogyakarta: Tiara
Antropologi. Jakarta: PT Rineka Wacana Yogyakarta.
Cipta.
Nurmalina & Syaifullah. (2008).
Koentjaraningrat. (1990). Kebudayaan Memahami Pendidikan
Mentalitas dan Pembangunan. Kewarganegaraan. Bandung:
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Laboratorium Pendidikan
Utama. Kewarganegaraan FPIPS UPI.
50 Metty dan Sapriya | Implementasi Nilai-nilai Kearifan Lokal Sunda …

Purwasasmita, M. (2010). Memaknai Pengembangan Budaya


Konsep Alam Cerdas dan Kearifan Kewarganegaraan (Civic Culture).
Nilai Budaya Lokal (Cekungan Tesis pada SPs UPI. Bandung:
Bandung, Tatar Sunda, Nusantara, Tidak Diterbitkan.
dan Dunia) Peran Local Genius
dalam Pendidikan Karakter Sukadi. (2011). Pendidikan Karakter
Bangsa. Prosiding Seminar. Bangsa Berideologi Pancasila,
Bandung: Widya Aksara Press. dalam Budimansyah, D dan
Komalasari, K (ed). Pendidikan
Pusat Kurikulum. (2010). Pengembangan Karakter: Nilai Inti Bagi Upaya
Pendidikan Budaya dan Karakter Pembinaan Kepribadian Bangsa.
Bangsa. Jakarta: Badan Penelitian Bandung: Widya Aksara Press.
dan Pengembangan Pusat
Kurikulum Kementetian Pendidikan Sukmadinata, N. (2005). Metode Penelitian
Nasional. Pendidikan. Bandung: PT Rosda
Rosidi, A. (2010). Mencari Sosok Manusia Karya.
Sunda. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Sukmayadi, T. (2012). Pendidikan Karaktet
Sagala. (2010). Konsep dan Makna Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sunda (Studi Kasus di SMA Negeri
2 Cimahi). Tesis pada SPs UPI.
Samani, M dan Hariyanto. (2012). Konsep Bandung: Tidak Diterbitkan.
dan Model Pendidikan Karakter.
Bandung: Remaja Rosdakarya Suryani, Elis. (2010). Ragam Pesona
Budaya Sunda. Bandung: Ghalia
Sanjaya. (2008). Pembelajaran dalam Indonesia.
Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Kencana Tilaar, H.A.R. (2004). Paradigma Baru
Prenada Media Group. Pendidikan Nasional. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Sapriya dan Winataputra. (2010). Materi
dan Pembelajaran PKn SD. Jakarta: Tumanggar, Rusmin. (2010). Ilmu Sosial
UT dan Budaya Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Setiadai, Elly M dan Usman K. (2011).
Pengantar Sosiologi Pemahaman Wahyu. (2011). Masalah dan Usaha
Fakta dan Gejala Sosial: Teori Membangun Karakter Bangsa,
Aplikasi dan Pemecahannya. dalam Budimansyah D, dan
Jakarta: Rencana Prenada Media Komalasari, K. Pendidikan
Group. Karakter: Nilai Inti Bagi Upaya
Pembinaan Bangsa. Bandung:
Soekanto, Soerjono. (2006). Sosiologi Widya Aksara Press.
Suatu Pengantar. Jakarta. PT.Raja
Grafindo Persada. Winataputra, U.S. (2001). Jati Diri
Pendidikan Kewarganegaraan
Solomon, Robert C. (1984). ETHICS, A sebagai Wahana Sistemik
Brief Introduction. Jakarta : Pendidikan Demokrasi. Disertasi
Percetakan Sapdodadi. Doktor pada SPs UPI Bandung:
Sopiah, P. (2008) Pengaruh Aplikasi Tidak Diterbitkan.
Pembelajaran Pendidikan
kewarganegaraan Berbasis Winataputra, U.S. dan Budimansyah, D.
Portofolio Terhadap (2007). Civic Education: Konteks,
JPIS | Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 26, Nomor 1, Juni 2017 51

Landasan, Bahan Ajar dan Kultur Prosiding Pendidikan Nilai Moral dalam
Kelas. Bandung: Program Studi Dimensi Pendidikan
PKn SPs UPI. Kewarganegaraan menyambut 70
tahun Prof. Drs. H. A. Kosasih
Wuryan & Syaifullah. (2008). Ilmu Djahiri. Penerbit Laboratorium PKn
Kewarganegaraan (Civics). FPIPS UPI Bandung. Cetakan
Bandung: Laboratorium Pendidikan Pertama September 2006.
Kewarganegaraan FPIPS UPI.
Ruyadi, Yadi. (2010). Model Pendidikan
Jurnal Ilmiah Karakter Berbasis Kearifan Budaya
Astriati, Nuraeni. (2012). Mengembangkan Lokal (Penelitian Terhadap
Karakter Peserta Didik Berbasis Masyarakat Adat Kampong Benda
Kearifan Lokal Melalui Kerep Cirebon Provinsi Jawa Barat
Pembelajaran di Sekolah. Jurnal Untuk Pengembangan Pendidikan
Pendidikan Sosiologi dan Karakter di Sekolah). Proceedings
Humaniora, 3 (2): 107-119. of The 4 International Conference
on Teacher Education; Join
Fajarini, Ulfah. (2014). Peranan Kearifan Conference UPI dan UPSI
Lokal dalam Pendidikan Karakter. Bandung, Indonesia, 8-10
Jurnal Sosio Didaktika, 1 (2): 124- November 2010.
130.
Sartini. (2004). Menggali Kearifan Lokal
Hagi, dkk. (2013). Kajian Profil Kearifan Nusantara: Sebuah Kajian
Lokal Masyarakat Pesisir Pulau Filsafati. Jurnal Filsafat, Agustus
Gili Kecamatan Sumber Asih 2004, 37 (2): 111-120.
Kabupaten Probolinggo Jawa
Timur. Jurnal ECSOFiM, 1 (1): 11- Sapriya. (2007). Peran Pendidikan
25. Kewarganegaraan dalam
Membangun Karakter Warga
Hidayat, Darsun. (2013). Permainan Negara. (Jurnal sekolah dasar:
Tradisional dan Kearifan Lokal kajian Teori dan Praktik
Kampung Dukuh Garut Selatan Pendidikan. Tahun 16 No. 1: 22-34.
Jawa Barat. Jurnal Academia Fisip [online]. Tersedia:
Unpad, 5(2): 1057-1070. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/ju
rnal/161072234.pdf [15 Agustus
Indrawardana. (2012). Kearifan Lokal Adat 2015]
Masyarakat Sunda dalam
Hubungan dengan Lingkungan Sapriya. (2008). Perspektif Pemikiran
Alam. Jurnal. Vol 4 No. 1. [online]. Pakar tentang Pendidikan
Tersedia: http://journal.unnes.ac.id Kewarganegaraan dalam
(diakses 1 November 2014). Pembangunan Karakter Bangsa
(Sebuah Kajian Konseptual-
Latif, Yudi (2010). Pendidikan Karakter Filosopis Pendidikan
Menuju Keunggulan Bangsa. Kewarganegaraan dalam Konteks
Makalah. Disampaiakan pada Pendidikan IPS). Jurnal Acta
Seminar Nasional Pendidikan Civicus Vol. 1 No. 2 April 2008.
Karakter Sebagai Paradigma Baru
Dalam Pembentukan Manusia Siswadi. (2011). Kearifan Lokal Dalam
Berkualitas di Unimed PadaTanggal Melestarikan Air (Studi Kasus di
9 Mei 2010. Desa Purwogonda, Kecamatan
Boja, Kabupaten Kendal). (Sabtu,
52 Metty dan Sapriya | Implementasi Nilai-nilai Kearifan Lokal Sunda …

27 Juni 2015). Jurnal Ilmu Malaysia, 25-26 Mei 2008.


Lingkungan, 9 (2): 63-68. Bandung.

Sri, A. Murlupi. (2015). Artikel. Pendidikan Winataputra, Udin. S. (2001). Jati Diri
Berbasis Kearifan Lokal (Jumat, 26 Pendidikan Kewarganegaraan
Juni 2015). [Online]. Tersedia: sebagai Wahana Sistemik
www.yayasanpangudiluhur.org Pendidikan Demokrasi. Desertasi
Doktor pada SPS UPI Bandung:
Susanti, Retno. (2011). Artikel. tidak diterbitkan.
Membangun Pendidikan Karakter
di Sekolah Melalui Kearifan Lokal. Wonohadidjojo, Ishak. (2003). Artikel.
(Senin, 14 September 2015). Principles of Effective Characyer
[Online]. Tersedia: Education. Teaching to Transform
http://eprints.unsri.ac.id/id/eprint/2 Lives (ACSI). [Online]. Tersedia:
6. http://educating.blogs.friendster.co
m (diakses 5 November 2014).
Winataputra, Udin. S. (2008). Konsep dan
strategi Pendidikan Dokumen
Kewarganegaraan di Sekolah Undang-Undang Dasar Negara Republik
Psiko-Pedagogis. Makalah dalam Indonesia Tahun 1945.
Lokakarya Perkembangan Civic
Education di Indonesia dan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
Malaysia Kerjasama IPU-USM tentang SISDIKNAS.

Anda mungkin juga menyukai