ABSTRACT
The objective of the study is to explore on how Sundanese local wisdoms are implemented
in civic studies in reinforcing students’ characters in SMP Negeri 3 Purwakarta (Junior
high school). Qualitative approach is employed in this study by conducting case study as
a method of data gathering. The results of the study indicate that the learning process has
been implemented ordinarily through the seven-day at school program. Despite the fact
that local wisdoms are not specifically embedded into the syllabus, the local wisdoms are
integrated in the daily learning process. In practice, teachers are expected to be able to
give insights to their students relted to the Sundanese local wisdom. The implementation is
carried out in forms of: 1) Civic studies classes; 2) extracuricullar activities; 3) having
meals together, and so on. Those activities are considered as a leading way to reinforce
the students’ character.
ABSTRAK
Penelitian bermaksud untuk melihat bagaimana implementasi nilai-nilai kearifan lokal
Sunda pada pembelajaran PKn sebagai penguat karakter siswa di SMP Negeri 3
Purwakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif (qualitative approach) dan
menggunakan metode studi kasus (case study). Hasil penelitian yang diperoleh di lapangan
menunjukan bahwa proses pembelajaran berjalan sebagaimana pada umumnya namun
melalui konsep pembelajaran tujuh hari Purwakarta Istimewa terdapat pengintegrasian
nilai-nilai kearifan lokal Sunda di dalam pembelajaran yang setiap harinya memiliki tema
tersendiri, namun secara silabus dan RPP tidak tercantum secara spesifik. Dalam
pelaksanaanya guru dituntut mampu memberikan wawasan kepada siswa tentang nilai-
nilai kearifan lokal Sunda. Adapun proses implementasi nilai-nilai kearifan lokal di sekolah
melalui kegiatan diantaranya: 1) melalui mata pelajaran PKn; 2) melalui kegiatan
ekstrakurikuler; 3) makan bersama (papahare) dan lain-lain. Kegiatan tersebut sangat
berdampak bagi pembentukan karakter siswa yang unggul dan memiliki sikap nilai
kedaerahan.
ramah tamah (someah), murah senyum, Tahun 2006 tentang Standar Isi: disebutkan
lemah lembut, penyayang, patuh dan bahwa mata pelajaran Pendidikan
menghormati orang tua (sesepuh). Kewarganegaraan merupakan mata
Hal tersebut merupakan cerminan pelajaran yang memfokuskan pada
dari masyarakat Sunda. Oleh karena itu, pembentukan warganegara yang
masyarakat Sunda adalah sosok orang yang memahami dan mampu melaksanakan hak-
lemah lembut, penyayang, ramah tamah dan hak kewajibannya untuk menjadi
sopan santun. Kebudayaan Sunda warganegara Indonesia yang cerdas,
merupakan sumber kekayaan bangsa terampil, dan berkarakter yang diamanatkan
Indonesia yang patut dilestarikan dan oleh Pancasila dan UUD Negara Republik
dipertahankan. Masyarakat Sunda ialah Indonesia Tahun 1945.
masyarakat yang memegang teguh Dalam rangka melestarikan nilai-
kepercayaan-kepercayaan leluhur, seperti nilai kearifan (local genius) Sunda di tataran
upacara adat yang secara sosial memiliki pasundan, salah satu kebijakan Pemerintah
nilai-nilai gotong royong dalam menjalin Daerah Kabupaten Purwakarta untuk
keharmonisan di lingkungan masyarakat. melestarikan nilai-nilai kebudayaan Sunda
Adapun nilai-nilai yang masih antara lain sebagai berikut:
dipertahankan pada masyarakat Sunda ialah a. Senen atau senin: ajeg nusantara, ialah
silih asih, silih asah, silih asuh, cageur, Indonesia sebagai bangsa yang besar
bageur, bener, singer, dan pinter. akan mampu berdiri tegak sebagai
Pendidikan merupakan ujung tombak dari bangsa yang maju dan beradab;
hasil individu untuk meraih cita-cita dan b. Salasa atau selasa: mapag buana, yaitu
keinginannya untuk masa depan. Namun siswa diharapkan mampu menguasai
tidak dipungkiri bahwa pendidikan berbagai hal tentang dunia, menguasai
merupakan proses terbentuknya karakter bahasa internasional. Dicerahkan
peserta didik. Pada saat ini karakter siswa dengan pemikiran-pemikiran yang
tidak hanya dibentuk melalui lingkungan melatarbelakangi kemajuan sebuah
sekolah dan masyarakat. Akan tetapi bangsa;
karakter setiap individu dibentuk melalui c. Rebo atau rabu: maneuh di Sunda, agar
lingkungan keluarga. siswa menjaga diri dan alamnya di
Seiring perkembangan zaman tengah gempuran modernitas dan
terdapat permasalahan terkait budaya asing;
pembangunan karakter siswa. Sebagaimana d. Kemis atau kamis: nyanding wawangi,
pandangan Sukadi (2011, hlm. 81) bahwa ialah memberikan kebebasan kepada
terdapat enam permasalahan yang dihadapi siswa untuk membaca jendela ilmu
bangsa Indonesia dalam pembangunan dengan kemampuan dirinya. Contoh
karakter, yaitu: dis-orientasi dan belum siswa diperbolehkan membawa bunga
dihayati nilai-nilai Pancasila sebagai untuk dipersembahkan kepada gurunya.
ideologi bangsa; keterbatasan perangkat Seragam yang dibebaskan namun tetap
kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai- sopan;
nilai esensi Pancasila; bergesernya nilai- e. Juma’ah atau jumat: nyucikeun diri,
nilai etika dalam bermasyarakat, berbangsa yaitu guru mengajak siswa untuk
dan bernegara; memudarnya kesadaran bertafaqur (mengantarkan pada
nilai-nilai budaya bangsa; ancaman dis- kesucian diri);
integrasi; dan melemahnya kemandirian f. Sabtu-minggu: betah diimah, suatu
bangsa. sikap siswa yang merasa nyaman ketika
Pendidikan Kewarganegaraan di rumah (membantu kedua orang tua di
merupakan mata pelajaran wajib di semua rumah).
jenjang pendidikan dari sekolah dasar Kebijakan pemerintah daerah bisa
sampai perguruan tinggi. Pendidikan menjadi tolok ukur keseriusan pemerintah
Kewarganegaraan menurut Peraturan dalam membantu proses pembentukan
Menteri Pendidikan Nasional RI No. 22 karakter, seperti halnya Pemerintah Daerah
JPIS | Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 26, Nomor 1, Juni 2017 41
sekolah selalu menjaga dan mencintai saling berbagai, disiplin, tanggung jawab,
kebersihan, keindahan dan kerapihan. Oleh mandiri, serta menerapkan nilai-nilai
karena itu, sekolah mengadakan komunitas tersebut ke dalam kegiatan sehari-hari dan
“anak pencinta lingkungan” sebagai bentuk menerapkannya di lingkungan masyarakat.
peduli akan lingkungan di sekitar.
c. Guru PKn
3. Dampak Sekolah dalam Dampak positif dari nilai-nilai
Melestarikan Nilai-Nilai Kearifan kearifan lokal Sunda dalam kegiatan proses
Lokal Sunda Pada Pembelajaran pembelajaran PKn siswa dapat berpikir
PKn secara kritis namun di seimbangi dengan
a. Kepala sekolah sikap-sikap positif, misalnya bertanya
Dampak yang dirasakan siswa dapat kepada guru dengan cara sopan santun,
mengetahui nilai-nilai kearifan lokal Sunda tidak mencela. Adapun dampak positif
misalnya memakai pakaian kampret dimana lainnya yaitu siswa dapat berpartisipasi
pakaian tersebut merupakan ciri khas orang aktif, memiliki jiwa nasionalisme,
Sunda. Siswa dalam kegiatan proses melaksanakan peranan, hak dan rasa
pembelajaran timbul rasa ingin tahu akan tanggung jawab personal, serta menerapkan
nilai-nilai budaya Sunda dan memiliki nilai- nilai-nilai budi pekerti, demokrasi di dalam
nilai sikap yang positif dalam menjaga kehidupan masyarakat.
sopan santun baik kepada guru, kepala
sekoah, TU maupun teman antar sesama d. Siswa
siswa, sehingga hal tersebut dapat Dampak positif dari nilai-nilai
membentuk karakter siswa yang memiliki kearifan lokal Sunda yaitu siswa dapat
nilai-nilai kearifan lokal Sunda. mengetahui nilai-nilai budaya Sunda serta
Nilai-nilai kearifan lokal Sunda dapat mengaplikasikannya dalam
berdampak positif terhadap sekolah antara kehidupan sehari-hari. Adapun dampak
lain siswa dapat mencintai dan menjaga positif lainnya adalah siswa dapat
lingkungan sekolah dan mematuhi aturan berkomunikasi dengan menggunakan
yang dilarang oleh pihak sekolah hal ini bahasa Sunda, walaupun bukan asli orang
dapat menumbuhkan siswa untuk tanggung Sunda. Hal tersebut merupakan bentuk
jawab dan disiplin kepada dirinya sendiri sopan santun kepada orang tua, guru
untuk tidak melanggar peraturan sekolah, maupun kepada teman. Selain itu, dampak
jika siswa melanggar akan diberikan sanksi positif dalam kegiatan proses belajar
berupa pengurangan nilai sikap. mengajar siswa memiliki wawasan tentang
daerahnya sendiri, sehingga siswa dapat
b. Wakil kepala sekolah melestarikan nilai-nilai kearifan lokal
Dampak implementasi nilai-nilai Sunda.
kearifan lokal Sunda dalam kegiatan
pembelajaran maupun di luar kegiatan PEMBAHASAN
pembelajaran sangat berdampak positif bagi 1. Implementasi Nilai-Nilai Kearifan
pembentukan karakter siswa. Walaupun hal Lokal Sunda pada pembelajaran
tersebut membutuhkan proses yang cukup PKn di SMP Negeri 3 Purwakarta
panjang. Dengan demikian, terdapat faktor Nilai-nilai kearifan lokal Sunda
yang mempengaruhi dampak positif dari diartikan sebagai warisan leluhur yang
implementasi nilai-nilai kearifan lokal memiliki nilai yang sangat penting dan
Sunda dalam membentuk karakter siswa, berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
selain siswa menambah wawasan tentang di masyarakat. Menurut Koentjaraningrat
kedaerahannya, melalui kegiatan-kegiatan (1990, hlm. 25), nilai budaya terdiri dari
positif di sekolah sangat berdampak bagi konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam
pembentukan karakter siswa. Diantaranya, pikiran sebagian besar warga masyarakat,
siswa lebih peka terhadap kebersihan mengenai hal-hal yang harus mereka
lingkungan, menaati aturan yang berlaku, anggap amat bernilai dalam hidup. Karena
JPIS | Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 26, Nomor 1, Juni 2017 45
itu, nilai budaya berfungsi sebagai pedoman ajar serta tujuan yang akan dicapai ketika
tertinggi bagi kelangsungan hidup manusia. pelaksanaan pembelajaran berlangsung
Sistem-sistem tata kelakuan manusia yang yang sudah di buat dalam bentuk RPP pada
tingkatnya lebih konkret, seperti aturan- umumnya. Pada tahap ini guru menyusun
aturan khusus, hukum dan norma-norma, strategi yang akan dilaksanakan dalam
semuanya berpedoman kepada nilai proses kegiatan pembelajaran yang
budaya. mensinergikan nilai-nilai kearifan lokal
Sartini (2004, hlm. 111) kearifan Sunda yang disesuaikan dengan tema
lokal terdiri dari dua kata, yaitu kearifan “Tujuh Hari Purwakarta Istimewa” yang
(wisdom) dan lokal (local). Kearifan sudah ada dalam peraturan pemerintah
(wisdom) memiliki arti yaitu sama dengan daerah Purwakarta. Selain itu, rencana yang
kebijaksanaan, sedangkan lokal (local) telah disusun diimplementasikan.
yaitu memiliki arti setempat. Hal tersebut
memiliki andil besar terhadap pendidikan di 2. Implementasi nilai-nilai kearifan
zaman modernisasi yang secara perlahan lokal Sunda pada pembelajaran di
nilai-nilai kearifan lokal Sunda sudah mulai sekolah
terkikis dengan kemajuan zaman. Siswa Pembelajaran yang disinergikan
yang notabenenya sebagai penerus bangsa dengan nilai-nilai kearifan lokal Sunda
wajib mendapatkan pendidikan dan merupakan program pemerintah daerah
pengetahuan yang layak sesuai yang Purwakarta. Konsep pembelajaran tersebut
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD NRI secara sepintas untuk meningkatkan
Tahun 1945. karakter siswa sebagai generasi penerus
Konsep pembelajaran yang bangsa yang mempunyai nilai moral dan
diadakan oleh pemerintah daerah tanggung jawab, dan memiliki sikap nilai-
Purwakarta yang memiliki tema “Tujuh nilai kedaerahan, serta menambah
Hari Purwakarta Istimewa” merupakan pengetahuan/ wawasan dan keterampilan
peraturan Bupati Purwakarta No. 69 Tahun siswa sebagai warga negara yang baik.
2015 tentang Pendidikan Berkarakter, Berdasarkan hasil analisa di atas
bahwa konsep pembelajaran saat ini lebih bahwa implementasi nilai-nilai kearaifan
menitikberatkan pada aspek pembentukan lokal Sunda pada pembelajaran PKn guru
karakter masyarakat Purwakarta, yang dapat menyampaikan materi yang
memiliki nilai-nilai spiritual, nilai moral, dipadukan dengan nilai-nilai kearifan lokal.
serta memiliki nilai-nilai kedaerahannya. Nilai-nilai positif tersebut, yakni nilai
Implementasi nilai-nilai kearifan sosial, nilai religius, nilai kepemimpinan,
lokal Sunda pada pembelajaran di SMP nilai budaya dan nilai moral. Dengan
Negeri 3 Purwakarta, yang meliputi demikian dapat peneliti ungkapkan bahwa
perencanaan (materi, model desain nilai-nilai kearifan lokal tersebut diperlukan
pembelajaran yang berorientasi kepada untuk menghadapi era globalisasi yang
kompetensi dan analisis), implementasi penuh dengan persaingan hidup.
(pengembangan materi, pengembangan Pada pembelajaran PKn selain guru
kompetensi, penanaman nilai-nilai kearifan mempersiapkan materi pelajaran pada
lokal Sunda, penguatan karakter siswa), dan proses pembelajaran guru harus
evaluasi pembelajaran. menyesuaikan materi dengan hari/ tema
Perencanaan implementasi nilai- yang sesuai dengan konsep pembelajaran
nilai kearifan lokal Sunda pada pelajaran “tujuh hari Purwakarta Istimewa”. Guru
PKn sebagai penguat karakter siswa di SMP sebagai pengajar yang profesional yang
Negeri 3 Purwakarta tidak terlepas dari memiliki pemahaman dan peranannya
kebijakan pemerintah Purwakarta tentang sebagai pengajar dalam mendidik siswa di
konsep pembelajaran yang mensinergikan sekolah. Selain materi yang dipersiapkan
dengan nilai-nilai kearifan lokal Sunda. adapun sejumlah komponen pembelajaran
Oleh karena itu perencanaan dalam yakni, metode, tujuan, media, sumber, dan
pelaksanaannya disesuaikan dengan materi langkah-langkah pembelajaran yang telah
46 Metty dan Sapriya | Implementasi Nilai-nilai Kearifan Lokal Sunda …
kearifan lokal tersebut tidak hanya menjadi memberikan wawasan siswa tentang nilai-
teori tetapi diaplikasikan ke dalam nilai lokal Sunda yang ada di daerahnya. b)
kehidupan nyata, mulai dari tahapan moral ekstrakurikuler: melalui kegiatan seperti
knowing (tahu), moral feeling (mau PASKIBRA, PRAMUKA, PMR, APEL(
melakukan) dan moral action (sudah Anak Pencinta Lingkungan), Pencak Silat,
mampu melakukan). Tahapan-tahapan dll. c) makan bersama (papahare): melalui
bermanfaat pada pembentukan karakter. kegiatan ini siswa masing-masing di
Karakter menurut Ratna Megawangi (2004, wajibkan untuk membawa bekal makan ke
hlm. 35) adalah sebuah usaha untuk sekolah.
mendidik anak-anak agar dapat mengambil
keputusan dengan bijak dan DAFTAR PUSTAKA
mempraktekkannya dalam kehidupan Al-Muchtar. (2005). Pendidikan dan
sehari-hari, sehingga mereka dapat Masalah Sosial Budaya. Bandung:
memberikan kontribusi yang positif kepada Gelar Pustaka Mandiri.
lingkungannya.
Menurut Suryani (2010, hlm. 116) Budimansyah, D. et. Al. 2004. Dinamika
nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan Masyarakat Indonesia. Bandung:
lokal memiliki makna dan nilai-nilai moral PT.Genesindo.
yang tinggi serta mencerminkan kearifan
dari masyarakat daerahnya. Oleh karena itu, Budimansyah, D. (2010). Penguatan
dengan mensinergikan nilai-nilai kearifan Pendidikan Kewarganegaraan
lokal dalam pembelajaran menambah untuk Membangun Karakter
khazanah dunia pendidikan di Indonesia, Bangsa. Bandung: Widya Akksara
dan sekaligus siswa dapat menunjukan jati Press.
dirinya sebagai bagian dari masyarakat
Sunda. Yang memiliki karakter/watak Budimansyah, D dan Suryadi K. (2008).
sesuai dengan karakter daerahnya. PKn dan Masyarakat Multikultural.
Bandung: Program Studi PKn SPs
SIMPULAN UPI.
Secara umum implementasi nilai-
nilai kearifan lokal Sunda dalam Cogan. (1999). Developing the Civic
pembelajaran PKn sebagai penguat karakter Society: The Role of Civic
siswa di SMP Negeri 3 Purwakarta. Pada Education. Bandung: CICED.
proses pembelajaran berjalan sebagaimana
pada umumnya namun melalui konsep Dimayati dan Mudjiono. (2002). Belajar
pembelajaran tujuh hari Purwakarta dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Istimewa terdapat pengintegrasian nilai- Cipta.
nilai kearifan lokal Sunda di dalam
pembelajaran yang setiap harinya memiliki Djahiri. (2006). Pendidikan Nilai Moral
tema tersendiri, namun secara silabus dan dalam Dimensi PKn. Bandung: PKn
RPP tidak tercantum secara spesifik. FPIPS-UPI.
Dalam pelaksanaannya guru
dituntut mampu memberikan wawasan Djahiri. (1985). Strategi Pengajaran Afektif
kepada siswa tentang nilai-nilai kearifan Nilai Moral VCT dan Games dalam
lokal Sunda dan siswa di harapkan dapat VCT. Bandung: Jurusan Pendidikan
mengaplikasikan nilai-nilai dalam Moral dan Kewargaan Negara
kehidupan di masyarakat. Adapun proses FPIPS IKIP.
implementasi nilai-nilai kearifan lokal di
sekolah melalui kegiatan diantaranya: a). Djajasudarma, T. Fatimah, dkk. (1997).
mata pelajaran PKn: implementasi nilai- Nilai Budaya dalam Ungkapan dan
nilai kearifan lokal Sunda pada pelajaran Peribahasa Sunda. Jakarta: Pusat
PKn yakni dengan menggali, mengenalkan,
JPIS | Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 26, Nomor 1, Juni 2017 49
Hermawan, I. (2008). Kearifan Lokal Sunda Mahpudz. (2007). Jurnal Civicus vol. II no
dalam Pendidikan (Kajian terhadap 9 Juni 2007 (Model Pembelajaran
Aktualisasi Nilai-Nilai Tradisi PKn). Bandung: Jurusan PKn-
Sunda dalam Pendidikan IPS di FPIPS UPI.
Sekolah Pasundan dan Yayasan
Atikan Sunda). Disertasi Doktor Megawangi, R. (2004). Pendidikan
pada SPs UPI. Bandung: Tidak Karakter (Solusi yang Tepat untuk
diterbitkan. Membangun Karakter Anak).
Bandung: (Sponsor) BPMIGAS dan
Idi, A. (2011). Sosiologi Pendidikan. Energy.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Samani, M. dan Haryanto. (2012)
Kalidjernih, F.K. (2010). Situasionisme: Pendidikan Karakter. Bandung: PT
Refleksi untuk Pendidikan Karakter Remaja Rosdakarya.
di Indonesia. SPs UPI.
Mulyana, Rohmat. (2011).
Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Mengartikulasikan Pendidikan
Desain Induk Pendidikan Karakter. Nilai. Bandung: Alfabeta.
Jakarta: Kementerian Pendidikan
Nasional. Murdiono, M. (2010). Stratergi
Pembelajaran Kewarganegaraan
Kesuma, Dharma, dkk. (2011). Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal. Makalah
Karakter (Kajian Teori dan Praktik seminar Nasional. Yogyakarta.
di Sekolah). Bandung: Remaja
Rosdakarya. Musfiroh, T. (2008). Pengembangan
Karakter Anak melalui Pendidikan
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Karakter. Yogyakarta: Tiara
Antropologi. Jakarta: PT Rineka Wacana Yogyakarta.
Cipta.
Nurmalina & Syaifullah. (2008).
Koentjaraningrat. (1990). Kebudayaan Memahami Pendidikan
Mentalitas dan Pembangunan. Kewarganegaraan. Bandung:
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Laboratorium Pendidikan
Utama. Kewarganegaraan FPIPS UPI.
50 Metty dan Sapriya | Implementasi Nilai-nilai Kearifan Lokal Sunda …
Landasan, Bahan Ajar dan Kultur Prosiding Pendidikan Nilai Moral dalam
Kelas. Bandung: Program Studi Dimensi Pendidikan
PKn SPs UPI. Kewarganegaraan menyambut 70
tahun Prof. Drs. H. A. Kosasih
Wuryan & Syaifullah. (2008). Ilmu Djahiri. Penerbit Laboratorium PKn
Kewarganegaraan (Civics). FPIPS UPI Bandung. Cetakan
Bandung: Laboratorium Pendidikan Pertama September 2006.
Kewarganegaraan FPIPS UPI.
Ruyadi, Yadi. (2010). Model Pendidikan
Jurnal Ilmiah Karakter Berbasis Kearifan Budaya
Astriati, Nuraeni. (2012). Mengembangkan Lokal (Penelitian Terhadap
Karakter Peserta Didik Berbasis Masyarakat Adat Kampong Benda
Kearifan Lokal Melalui Kerep Cirebon Provinsi Jawa Barat
Pembelajaran di Sekolah. Jurnal Untuk Pengembangan Pendidikan
Pendidikan Sosiologi dan Karakter di Sekolah). Proceedings
Humaniora, 3 (2): 107-119. of The 4 International Conference
on Teacher Education; Join
Fajarini, Ulfah. (2014). Peranan Kearifan Conference UPI dan UPSI
Lokal dalam Pendidikan Karakter. Bandung, Indonesia, 8-10
Jurnal Sosio Didaktika, 1 (2): 124- November 2010.
130.
Sartini. (2004). Menggali Kearifan Lokal
Hagi, dkk. (2013). Kajian Profil Kearifan Nusantara: Sebuah Kajian
Lokal Masyarakat Pesisir Pulau Filsafati. Jurnal Filsafat, Agustus
Gili Kecamatan Sumber Asih 2004, 37 (2): 111-120.
Kabupaten Probolinggo Jawa
Timur. Jurnal ECSOFiM, 1 (1): 11- Sapriya. (2007). Peran Pendidikan
25. Kewarganegaraan dalam
Membangun Karakter Warga
Hidayat, Darsun. (2013). Permainan Negara. (Jurnal sekolah dasar:
Tradisional dan Kearifan Lokal kajian Teori dan Praktik
Kampung Dukuh Garut Selatan Pendidikan. Tahun 16 No. 1: 22-34.
Jawa Barat. Jurnal Academia Fisip [online]. Tersedia:
Unpad, 5(2): 1057-1070. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/ju
rnal/161072234.pdf [15 Agustus
Indrawardana. (2012). Kearifan Lokal Adat 2015]
Masyarakat Sunda dalam
Hubungan dengan Lingkungan Sapriya. (2008). Perspektif Pemikiran
Alam. Jurnal. Vol 4 No. 1. [online]. Pakar tentang Pendidikan
Tersedia: http://journal.unnes.ac.id Kewarganegaraan dalam
(diakses 1 November 2014). Pembangunan Karakter Bangsa
(Sebuah Kajian Konseptual-
Latif, Yudi (2010). Pendidikan Karakter Filosopis Pendidikan
Menuju Keunggulan Bangsa. Kewarganegaraan dalam Konteks
Makalah. Disampaiakan pada Pendidikan IPS). Jurnal Acta
Seminar Nasional Pendidikan Civicus Vol. 1 No. 2 April 2008.
Karakter Sebagai Paradigma Baru
Dalam Pembentukan Manusia Siswadi. (2011). Kearifan Lokal Dalam
Berkualitas di Unimed PadaTanggal Melestarikan Air (Studi Kasus di
9 Mei 2010. Desa Purwogonda, Kecamatan
Boja, Kabupaten Kendal). (Sabtu,
52 Metty dan Sapriya | Implementasi Nilai-nilai Kearifan Lokal Sunda …
Sri, A. Murlupi. (2015). Artikel. Pendidikan Winataputra, Udin. S. (2001). Jati Diri
Berbasis Kearifan Lokal (Jumat, 26 Pendidikan Kewarganegaraan
Juni 2015). [Online]. Tersedia: sebagai Wahana Sistemik
www.yayasanpangudiluhur.org Pendidikan Demokrasi. Desertasi
Doktor pada SPS UPI Bandung:
Susanti, Retno. (2011). Artikel. tidak diterbitkan.
Membangun Pendidikan Karakter
di Sekolah Melalui Kearifan Lokal. Wonohadidjojo, Ishak. (2003). Artikel.
(Senin, 14 September 2015). Principles of Effective Characyer
[Online]. Tersedia: Education. Teaching to Transform
http://eprints.unsri.ac.id/id/eprint/2 Lives (ACSI). [Online]. Tersedia:
6. http://educating.blogs.friendster.co
m (diakses 5 November 2014).
Winataputra, Udin. S. (2008). Konsep dan
strategi Pendidikan Dokumen
Kewarganegaraan di Sekolah Undang-Undang Dasar Negara Republik
Psiko-Pedagogis. Makalah dalam Indonesia Tahun 1945.
Lokakarya Perkembangan Civic
Education di Indonesia dan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
Malaysia Kerjasama IPU-USM tentang SISDIKNAS.