Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Syntax Transformation Vol. 3 No.

12 Desember 2022
p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356 Sosial Sains

KEARIFAN LOKAL DAN PENERAPANNYA DI SEKOLAH

Marthen Rummar
SMK Negeri 3 Teknologi Rekayasa Merauke
Email: rummarthen73@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Diterima Kearifan lokal menggambarkan bagaimana bersikap dan bertindak
28 November 2022 untuk merespon perubahan yang bersifat unik pada lingkungan fisik
Direvisi dan budaya daerah setempat. Potensi lokal di setiap daerah di
5 Desember 2022 Indonesia merupakan kekayaan sumber daya alam, manusia,
Disetujui teknologi, dan budaya yang harus dijaga dan dikembangkan untuk
14 Desember 2022 meningkatkan kehidupan yang lebih berperadaban. Pada umumnya
Kata kunci: pembelajaran di sekolah kurang memperhatikan aspek lokal ini,
Kearifan Lokal, Sekolah. sehingga perlahan-lahan generasi muda mulai meninggalkan nilai-
nilai luhur daerah setempat. Tujuan artikel ini adalah untuk
menguraikan bentuk penanaman kearifan lokal melalui pendidikan
atau sekolah.
Keywords: ABSTRACT
Local Wisdom, School. Local wisdom describes how to behave and act to respond to changes
that are unique in the physical and cultural environment of the local
area. The local potential in each region in Indonesia is an asset of
natural, human, technological, and cultural resources that must be
maintained and developed to improve a more civilized life. In
general, school learning has been paying less attention to this local
aspect, so that the younger generation slowly starts to leave the noble
values of the local area. The purpose of this article is to outline the
form of instilling local wisdom through education or school.

Pendahuluan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak


Berbicara mengenai paradigma mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
pendidikan, dapat disimpulkan betapa dan menjadi warga negara yang demokratis
pentingnya mengenyam suatu pendidikan serta bertanggung jawab”.
dalam kehidupan. Karena melalui pendidikan Pendidikan tidak bisa dilepaskan dari
seseorang dapat mengembangkan pengetahuan, suatu kebudayaan yang terdapat dalam suatu
wawasan, nilai dan karakter bahkan sebagai masyarakat. UU Republik Indonesia tahun
upaya pewarisan kebudayaan. Maka 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
pendidikan dipandang sebagai kebutuhan Bab 1 Ketentuan Umum pasal 1 ayat 16
penting diantara kebutuhan penting lainnya. menyebutkan bahwa “Pendidikan berbasis
Sebagaimana yang tertuang dalam Undang- masyarakat adalah penyelenggaraan
Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 tentang pendidikan berdasarkan kekhasan agama,
fungsi pendidikan bahwa, “Pendidikan nasional sosial, budaya, aspirasi, dan potensi masyarakat
berfungsi mengembangkan kemampuan dan sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang untuk masyarakat. Selanjutnya yang tertuang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan dalam undang-undang tersebut Bab 3 tentang
kehidupan bangsa, bertujuan untuk prinsip penyelenggaraan pendidikan pasal 4
berkembangnya potensi peserta didik agar ayat 3 yang berbunyi bahwa pendidikan
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa diselenggarakan sebagai suatu proses

How to cite: Rummar, M. (2022). Kearifan Lokal dan Penerapannya di Sekolah. Jurnal Syntax Transformation,
3(12).
https://doi.org/10.46799/jst.v3i12.655
E-ISSN: 2722-5356
Published by: Ridwan Institute
Kearifan Lokal dan Penerapannya di Sekolah

pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik filosofi, nilai-nilai, etika, dan perilaku yang
yang berlangsung sepanjang hayat. melembaga secara tradisional untuk mengelola
Undang-undang di atas dengan jelas sumber daya alam dan manusia, dirumuskan
menguraikan bahwa pendidikan pada sebagai formulasi pandangan hidup
hakekatnya tidak hanya bertujuan untuk (worldview) sebuah komunitas mengenai
menciptakan manusia Indonesia yang cerdas, fenomena alam dan sosial yang mentradisi atau
tetapi juga membentuk manusia Indonesia yang ajeg dalam suatu daerah. Pandangan hidup
berbudaya. Pendidikan tidak hanya menjadi tersebut menjadi identitas komunitas yang
sarana transfer ilmu pengetahuan kepada membedakannya dengan kelompok lain
peserta didik, tetapi juga menumbuhkan sikap (Musanna, 2012).
cinta terhadap budaya sendiri. Sehingga Pendidikan berbasis kearifan lokal
sekolah yang merupakan tempat adalah pendidikan yang mengajarkan peserta
penyelenggaraan pendidikan, memiliki peranan didik untuk selalu lekat dengan situasi konkret
penting dalam proses pelestarian budaya. Hal yang mereka hadapi. Hal ini selaras dengan
tersebut sejalan dengan pemikiran (Sudarwan, pendapat Suwito dalam (Wagiran, 2012) yang
2008) yang mengatakan bahwa fungsi mengemukakan pilar pendidikan kearifan lokal
penyandaran atau disebut juga fungsi meliputi 1) membangun manusia
konservatif bermakna bahwa sekolah berpendidikan harus berdasarkan pada
bertanggungjawab untuk memperhatikan nilai- pengakuan eksistensi manusia sejak dalam
nilai budaya masyarakat dan membentuk kandungan; 2) pendidikan harus berbasis
kesejatian diri sebagai manusia. kebenaran dan keluhuran budi, menjauhkan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dari cara berpikir tidak benar; 3) pendidikan
memiliki ribuan pulau dari Sabang sampai harus mengembangkan ranah moral, spiritual
Merauke yang dihuni oleh berbagai macam (ranah efektif) bukan sekedar kognitif dan
masyarakat atau suku yang mempunyai bahasa ranah psikomotorik; dan 4) sinergitas budaya,
dan budayanya yang khas. Budaya atau pendidikan dan pariwisata perlu dikembangkan
kearifan lokal di setiap daerah membuat secara sinergis dalam pendidikan yang
Indonesia menjadi negara yang memiliki berkarakter. Pendidikan berbasis kearifan lokal
tingkat kemajemukan yang tinggi. Keragaman dapat digunakan sebagai media untuk
yang terdapat dalam kehidupan sosial manusia melestarikan potensi masing-masing daerah.
melahirkan masyarakat majemuk (Herimanto Kearifan lokal harus dikembangakan dari
& Winarno, 2017). Kemajemukan ini haruslah potensi daerah (Wagiran, 2012).
tetap dilestarikan untuk menjaga khasanah Namun dalam kenyataannya banyak
budaya di negara ini. Kearifan lokal merupakan guru yang belum mengintegrasikan kearifan
segala sesuatu yang menjadi ciri khas suatu lokal dalam pembelajaran sehingga tujuan
daerah, baik berupa makanan, adat istiadat, pendidikan belum tercapai selain itu belum
tarian, lagu maupun upacara daerah. (Asmani, mengenal kearifan lokal di lingkungannya.
2012) mengartikan kearifan lokal atau Berdasarkan paparan yang telah dikemukan
keunggulan lokal adalah segala sesuatu yang diatas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih
menjadi ciri khas kedaerahan yang mencakup dalam tentang betapa pentingnya
aspek ekonomi, budaya, teknologi informasi, pengintegrasian kearifan lokal dalam
komunikasi, ekolago, dan sebagainya. pembelajaran di Sekolah sebagai upaya
Kearifan lokal merupakan akumulasi menciptakan pembelajaran yang bukan hanya
pengetahuan dan kebijakan yang tumbuh dan membekali siswa pengetahuan saja tetapi juga
berkembang dalam sebuah komunitas yang menanamkan rasa cinta terhadap keberagaman
merangkum perspektif teologis, kosmologis lokal dilingkungannya, dampak dari
dan sosiologis. Kearifan lokal bersandar pada pelaksanaan pembelajaran berbasis kearifan.

Syntax Transformation: Vol. 3, No. 12 Desember 2022 1581


Marthen Rummar

Serta bagaimana langkah guru dalam arsitektur, kesehatan, tata lingkungan, dan
mengintegrasikan kearifan kearifan lokal. sebagainya (Romadi & Kurniawan, 2017).
Melalui kajian ini diharapkan bermanfaat bagi Dari pendapat para ahli di atas, dapat
guru untuk ikut serta merancang dan diambil benang merah bahwa kearifan lokal
melaksanakan pembelajaran berbasis kearifan merupakan gagasan yang timbul dan
lokal di Sekolah. berkembang secara terus-menerus di dalam
sebuah masyarakat berupa adat istiadat,
Metode Penelitian nilai, tata aturan/norma, budaya, bahasa,
Metode kualitatif merupakan metode kepercayaan, dan kebiasaan sehari-hari.
yang fokus pada pengamatan yang mendalam. B. Bentuk Kearifan Lokal
Oleh karenanya, penggunaan metode kualitatif Berdasarkan (Asriati, 2012)
dalam penelitian dapat menghasilkan kajian mengatakan bahwa bentuk kearifan lokal
atas suatu fenomena yang lebih komprehensif. dalam masyarakat dapat berupa budaya
Jenis penelitian ini adalah penelitian (nilai, norma, etika, kepercayaan, adat
kualitatif deskriptif, yaitu data yang istiadat, hukum adat, dan aturan-aturan
dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, khusus). Nilai-nilai luhur terkait kearifan
bukan angka-angka. Penelitian kualitatif adalah lokal ialah; a) Cinta kepada Tuhan, alam
prosedur penelitian yang menghasilkan data semester beserta isinya; b) Tanggungjawab,
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan disiplin, dan mandiri; c) Jujur; d) Hormat
dari orang-orang dan perilaku yang diamati dan santun; e) Kasih sayang dan peduli; f)
(Sugiyono, 2018). Percaya diri, kreatif, kerja keras, dan
pantang menyerah ; g) Keadilan dan
Hasil dan Pembahasan kepemimpinan; h) Baik dan rendah hati
A. Pengertian Kearifan Lokal dan; i) Toleransi,cinta damai, dan persatuan.
Secara etimologi, kearifan lokal Dalam masyarakat, kearifan-kearifan
(local wisdom) terdiri dari dua kata, yakni lokal dapat ditemui dalam nyayian, pepatah,
kearifan (wisdom) dan lokal (local). Sebutan dongeng, petuah, semboyan, dan kitab-kitab
lain untuk kearifan lokal diantaranya adalah kuno yang melekat dalam perilaku
kebijakan setempat (local wisdom), seharihari. Sama halnya dengan pendapat
pengetahuan setempat (local knowledge) (Ridwan, 2007) yang mengatakan bahwa
dan kecerdasan setempat (local genious) kearifan lokal ini akan mewujud menjadi
(Shufa, 2018). Sedangkan menurut Taylor budaya tradisi, kearifan lokal akan tercermin
dan de Leo dalam (Chaiphar et al., 2013) dalam nilai-nilai yang berlaku dalam
menjelaskan bahwa kearifan lokal adalah kelompok masyarakat tertentu. Kearifan
tatanan hidup yang diwarisi dari satu lokal diungkapkan dalam bentuk kata-kata
generasi ke generasi lain dalam bentuk bijak (falsafah) berupa nasehat, pepatah,
agama, budaya, atau adat istiadat uang pantun, syair, folklore (cerita lisan) dan
umum dalam sistem sosial masyarakat. sebagainya; aturan, prinsip, norma dan tata
Kearifan lokal dapat dipandang aturan sosial dan moral yang menjadi sistem
sebagai identitas bangsa, terlebih dalam sosial; ritus, seremonial atau upacara tradisi
konteks Indonesia yang memungkinkan dan ritual; serta kebiasaan yang terlihat
kearifan lokal bertransformasi secara lintas dalam perilaku sehari-hari dalam pergaulan
budaya yang pada akhirnya melahirkan nilai sosial.
budaya nasional. Di Indonesia, kearifan Selain berupa nilai dan kebiasaan
lokal adalah filosofi dan pandangan hidup kearifan lokal juga dapat berwujud benda-
yang mewujud dalam berbagai bidang benda nyata salah contohya adalah wayang.
kehidupan (tata nilai sosial dan ekonomi, Wayang kulit diakui sebagai kekayaan
budaya dunia karena paling tidak memiliki

1582 Syntax Transformation: Vol 3 No. 12 Desember 2022


Kearifan Lokal dan Penerapannya di Sekolah

nilai edipeni (estetis) adiluhung (etis) yang dikatakan oleh Kemendikbud bahwa Istilah
melahirkan kearifan masyarakat, terutama local wisdom, local genius, kearifan Lokal,
masyarakat Jawa. Bahkan cerita wayang yang kemudian disebut keunggulan lokal
merupakan pencerminan kehidupan dalam (Kun, 2013). Kearifan lokal dapat
masyarakat Jawa sehingga tidak aneh bila dimasukkan ke dalam pendidikan sebagai
wayang disebut sebagai agamanya orang salah satu usaha untuk melestarikan budaya
Jawa. Dengan wayang, orang Jawa mencari lokal yang terdapat pada suatu daerah.
jawab atas permasalahan kehidupan mereka Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal
(Sutarso, 2012). Dalam pertunjukan wayang menurut (Kun, 2013) merupakan usaha
bergabung keindahan seni sastra, seni sadar yang terencana melalui penggalian
musik, seni suara, seni sungging dan ajaran dan pemanfaatan potensi daerah setempat
mistik Jawa yang bersumber dari agama- secara arif dalam upaya mewujudkan
agama besar yang ada dan hidup dalam suasana belajar dan proses pembelajaran,
masyarakat Jawa. Bentuk kearifan lokal agar peserta didik aktif mengembangkan
yang terdapat pada masyarakat jawa selain potensi dirinya untuk memiliki keahlian,
wayang adalah joglo ( rumah tradisional pengetahuan dan sikap dalam upaya ikut
jawa). Salah satu wujud kearifan lokal serta membangun bangsa dan negara.
ditemukan dalam rumah tradisional jawa D. Landasan Pendidikan Berbasis Kearifan
(joglo). Tidak hanya di jawa, wujud kearifan Lokal
lokal yang berupa benda juga tersebar di Landasan yuridis kebijakan Nasional
seluruh pelosok nusantara, seperti rumah tentang pendidikan berbasis keunggulan
honai yang dimiliki oleh masyarakat papua, lokal /kearifan lokal, di antaranya:
makam batu yang terkenal di toraja, batu 1. Undang-Undang Republik Indonesia
kubur serta rumah adat Sumba dan masih Nomor 20 tahun 2003 BAB XIV Pasal
banyak lagi. 50 ayat 5 menegaskan bahwa pemerintah
Menurut (Sartini, 2009) mengatakan kabupaten/kota mengelola pendidikan
bahwa salah satu kearifan lokal yang ada di dasar dan menengah, serta satuan
seluruhc nusantara adalah bahasa dan pendidikan yang berbasis pendidikan
budaya daerah. Bahasa adalah bagian lokal.
penting dari budaya. Sebagai alat 2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
komunikasi dalam masyarakat ia memiliki 2010 pasal 34, bahwa “Pendidikan
peran penting dalam mempertahankan berbasis keunggulan lokal adalah
budaya suatu masyarakat. Karena bahasa pendidikan yang diselenggarakan setelah
memanfaatkan tanda-tanda yang ada di memenuhi Standar Nasional Pendidikan
lingkungan suatu masyarakat (Rusdi, 2012). dan diperkaya dengan keunggulan
Bahasa daerah merupakan salah satu bahasa kompetitif dan/atau komparatif daerah”.
yang dikuasai oleh hampir seluruh anggota 3. Peraturan Pemerintah Nomor Nomor 17
masyarakat pemiliknya yang tinggal di Tahun 2010 pasal 35 ayat 2, bahwa
daerah itu. Banyak sekali bahasa daerah “Pemerintah kabupaten/kota
yang terdapat di nusantara ini seperti bahasa melaksanakan dan/atau memfasilitasi
sunda, bahasa jawa, bahasa melayu, dan perintisan program dan/atau satuan
lain-lain. pendidikan yang sudah atau hampir
C. Konsep Pendidikan Berbasis Kearifan memenuhi Standar Nasional Pendidikan
Lokal untuk dikembangkan menjadi program
Kearifan Lokal dalam hal ini juga dan/atau satuan pendidikan bertaraf
dapat disebut dengan keunggulan lokal, internasional dan/atau berbasis
local genius atau local wisdom, seperti yang keunggulan lokal”.

Syntax Transformation: Vol. 3, No. 12 Desember 2022 1583


Marthen Rummar

4. Renstra Kemendiknas 2010-2014 langkah tersebut mulai dari mengumpulkan


bahwa: Pendidikan harus menumbuhkan berbagai jenis kearifan lokal sampai pada
pemahaman tentang pentingnya penerapannya dalam Pendidikan kejuruan
keberlanjutan dan keseimbangan baik terintegrasi dalam mata pelajaran
ekosistem, yaitu pemahaman bahwa maupun menjadi mata pelajaran
manusia adalah bagian dari ekosistem. pengembangan diri. Kemendiknas (2011)
Pendidikan harus memberikan menguraikan hasil analisis tentang
pemahaman tentang nilai-nilai tanggung- penentuan jenis keunggulan lokal dalam
jawab sosial dan natural untuk memberikan implementasinya di sekolah dalam
gambaran pada peserta didik bahwa mereka pembelajaran, yang meliputi: inventarisasi
adalah bagian dari sistem sosial yang harus aspek potensi keunggulan lokal, analisis
bersinergi dengan manusia lain dan bagian kondisi internal sekolah, analisis lingkungan
dari sistem alam yang harus bersinergi eksternal sekolah, dan strategi
dengan alam beserta seluruh isinya. penyelenggaraan sekolah berbasis kearifan
E. Tujuan Pendidikan Berbasis Kearifan lokal (Kun, 2013). Penjabaran langkah-
Lokal langkah tersebut antara lain:
Pendidikan berbasis kearifan lokal 1. Inventarisasi aspek potensi keunggulan
tentu memiliki tujuan yang bersifat positif lokal, dilakukan dengan: a)
bagi peserta didik, seperti dikatanakan oleh Mengidentifikasi semua potensi
(Asmani, 2012) yang menyebutkan keunggulan daerah pada setiap aspek
beberapa tujuan pendidikan berbasis potensi (SDA, SDM, Geografi, Sejarah,
kearifan lokal yaitu: Budaya), b) Memperhatikan potensi
1. Agar siswa mengetahui keunggulan lokal keunggulan lokal di kabupaten/kota yang
daerah tempat tinggal, memahami merupakan keunggulan kompetitif dan
berbagai aspek yang berhubungan komparatif. c) Mengidentifikasi dan
dengan kearifan lokal tersebut. mengumpulkan informasi melalui
2. Mampu mengolah sumber daya, terlibat dokumentasi, observasi, wawancara,
dalam pelayanan/jasa atau kegiatan lain atau literatur dan ; d.) Mengelompokkan
yang berkaitan dengan keunggulan, hasil identifikasi setiap aspek
sehingga memperoleh penghasilan keunggulan lokal yang saling terkait.
sekaligus melestarikan budaya, tradisi, 2. Menganalisis kondisi internal sekolah,
dan sumber daya yang menjadi unggulan dengan a) Mengidentifikasi data riil
daerah, serta mampu bersaing secara internal sekolah meliputi peserta didik,
nasional dan global. diktendik, sarpras, pembiayaan dan
3. Siswa diharapkan mencintai tanah program sekolah, b) Mengidentifikasi
kelahirannya, percaya diri menghadapi kekuatan dan kelemahan sekolah yang
masa depan, dan bercita-cita dapat mendukung pengembangan
mengembangkan potensi lokal, sehingga potensi keunggulan lokal yang telah
daerahnya bias berkembang pesat seiring diidentifikasi dan, c) Menjabarkan
dengan tuntutan era globalisasi dan kesiapan sekolah berdasarkan hasil
informasi. identifikasi dari kekuatan dan kelemahan
F. Langkah Implementasi Kearifan Lokal sekolah yang telah dianalisis
Di Dalam Pendidikan Kejuruan 3. Melakukan analisis lingkungan eksternal
Sekolah Kejuruan berbasis kearifan sekolah dengan, a) Mengidentifikasi data
lokal tidak serta merta muncul begitu saja, riil lingkungan eksternal sekolah
melainkan terdapat proses dan langkah- meliputi komite sekolah, dewan
langkah, sehingga suatu sekolah dapat pendidikan, dinas/instansilain, b)
dikatakan berbasis kearifan lokal. Langkah- Mengidentifikasi peluang dan tantangan

1584 Syntax Transformation: Vol 3 No. 12 Desember 2022


Kearifan Lokal dan Penerapannya di Sekolah

yang ada dalam pengembangan potensi kepala sekolah sangat perlu membuat
keunggulan lokal yang telah team work yang khusus menangani
diidentifikasi, c) Menjabarkan kesiapan sekolah berbasis kearifan lokal. Tim
dukungan pengembangan Pendidikan inilah yang menggodok secara matang
berbasis kearifan lokal berdasarkan hasil semua hal yang terkait dengan program
identifikasi dari peluang dan tantangan ini baik itu materinya, sarana
sekolah yang telah dianalisis. Disamping prasarananya, tenaga pengajarnya,
itu, dalam melakukan analisis prospek masa depannya, dan tindak
lingkungan eksternal sekolah perlu lanjut ke depan.
memperhatikan tiga hal yaitu tema 2. Bekerja sama dengan Aparat Desa dan
keunggulan lokal, penetapan jenis Tokoh Masyarakat
keunggulan lokal, dan kompetensi Untuk lebih memantapkan dan
keunggulan lokal. mengefektifkan program sekolah
4. Penentuan jenis keunggulan lokal adalah berbasis kearifan lokal, sekolah harus
dengan melakukan strategi mengikutsertakan aparat dan tokoh
penyelenggaraan pembelajaran berbasis masyarakat dalam proses perencanaan,
keariafan lokal, yaitu bahwa yang kajian, uji coba, dan mengambil
menjadi acuan dalam menentukan keputusan. Pelaksanaan program ini
strategi penyelenggaraan pembelajaran membutuhkan dukungan dari semua
berbasis keariafan lokal, adalah: a) elemen masyarakat lokal, sehingga
Untuk kompetensi pada ranah kognitif keberadaan mereka harus diapresiasi dan
(pengetahuan) maka strateginya adalah ide-ide mereka diakomodasi secara
dengan cara mengintegrasikan pada mata proporsional.
pelajaran yang relevan atau melalui 3. Mempersiapkan Software dan Hardware
muatan lokal, b) Untuk kompetensi pada Software berupa program
ranah psikomotor (keterampilan) maka kurikulum, dan tenaga pengajar,
strateginya adalah dengan menetapkan sedangkan hardware berupa sarana dan
Mata Pelajaran Keterampilan, c) Untuk prasarana yang menjadi fasilitas
kompetensi pada ranah afektif (sikap) pendukung pelaksanaan program harus
dapat dilakukan dengan cara disiapkan secara rapi.
Pengembangan Diri, Mata Pelajaran 4. Menyiapkan Strategi Pelaksanaan
PKn, Mata Pelajaran Agama atau Program ini membutuhkan strategi
Budaya Sekolah dan, d) Strategi pelaksanaan yang tepat, baik itu ditaruh
penyelenggaraan yang akan di intrakurikuler ataupun ekstrakurikuler.
dilaksanakan disesuaikan dengan Jika diintra, maka menjadi satu mata
kemampuan masing masing sekolah. pelajaran yang menjadi perhatian besar
G. Pengembangan Sekolah Berbasis anak didik dan wajib diikuti oleh semua
Kearifan Lokal anak. Bila di ekstrakurikuler, maka
Menurut (Asmani, 2012) biasanya waktunya sore dan disesuaikan
menjelaskan beberapa alternatif kiat sukses dengan maniat dan bakat, namun
pengembangan Sekolah berbasis Kearifan waktunya lebih bebas, luas, dan
lokal antara lain: menyenangkan. Menentukan strategi
1. Membuat Teamwork pelaksanaan ini sangat penting supaya
Sekolah berbasis kearifan lokal bisa memprediksi hal yang akan terjadi
membutuhkan konsentrasi besar, dalam proses pelaksanaan, bias
sehingga tidak bisa dianggap sepele dan mengantisipasi hal-hal yang mungkin
sekedar sampingan. Oleh karena itu, terjadi, sekaligus menyiapkan solusi

Syntax Transformation: Vol. 3, No. 12 Desember 2022 1585


Marthen Rummar

alternatif secara cepat, aplikatif, dan melibatkan partisipasi masyarakat


efektif. sekitar dalam konteks perencanaan,
5. Studi Banding kajian, perumusan, penetapan,
Studi banding ke lembaga pelaksanaan, evaluasi, serta
pendidikan yang sudah sukses pengembangan secara intensif dan
menerapkan sekolah berbasis kearifan ekstensif, sesuai dengan bidangnya
lokal bisa mempercapat proses masing-masing.
perencanaan, palaksanaan, dan
penentuan target. Studi banding dapat Kesimpulan
melahirkan imajinasi dan ide-ide segar Pembelajaran berbasis kearifan
dalam mengembangkan sekolah berbasis lokal sangat penting untuk diterapkan
kearifan lokal. guru dalam pembelajaran yang
6. Mencari Investor bermanfaat untuk meningkatkan
Keberlangsungan sekolah berbasis pengetahuan dan pemahaman peserta
kearifan lokal ini membutuhkan suntikan didik serta sebagai media untuk
dana yang kuat. Oleh sebab itu, sangat penanaman rasa cinta terhadap kearifan
penting mencari investor yang bisa lokal di daerahnya, penanaman karakter
mendanai dan mengembangkan program positif sesuai nilai luhur kearifan lokal
ini. serta membekali siswa untuk
7. Membuka Pasar menghadapi segala permasalahan diluar
Kearifan/keunggulan lokal identik sekolah. Langkah yang dapat dilakukan
dengan peluang ekonomi yang dapat guru untuk menerapkan pembelajaran
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. berbasis kearifan lokal adalah sebagai
Dibutuhkan menajemenprofessional berikut: 1) Inventarisasi aspek potensi
untuk mengurusi hal ini. Sekolah keunggulan lokal, 2) Menganalisis
setidaknya membuka divisi khusus untuk kondisi internal sekolah, 3)
menangani bidang pemasaran ini atau Menganalisis kondisi eksternal sekolah,
bekerja sama dengan pihak tertentu yang 4) Penentuan jenis keunggulan lokal
sudah professional dalam membidangi adalah dengan melakukan strategi
masalah pemasaran ini. penyelenggaraan pembelajaran berbasis
8. Mempersiapkan Siswa-Siswi yang keariafan lokal.
Terampil. Untuk menjangkau masa Mengingat betapa pentingnya
depan yang kompetitif, dibutuhkan pembelajaran berbasis kearifan lokal
sumber daya manusia yang berkualitas. diharapkan guru dapat merancang dan
Oleh sebab itu, siswa-siswi belajar di mengembangkan pembelajaran berbasis
lembaga pendidikan harus kearifan lokal selain itu perlu pemberdayaan
mempersiapkan untuk menguasai komite sekolah dan masyarakat ataupun
berbagai keterampilan. stakeholders dalam upaya penanaman nilai-
9. Mempersiapkan Home Company nilai kearifan lokal. Berbagai pihak tersebut
Seyogyanya sekolah mempunyai perlu dilibatkan dalam perencanaan,
terobosan kreatif dengan mendirikan pelaksanaan, implementasi dan evaluasi sesuai
home company atau home industry bidangnya masing-masing.
sebagai objek percontohan yang bisa
mendinamisasi potensi siswa-siswi. BIBLIOGRAFI
10. Melibatkan Masyarakat Sekitar
Kesuksesan sekolah berbasis kearifan Asmani, J. M. (2012). Pendidikan berbasis
lokal harus dirasakan oleh masyarakat keunggulan lokal. Yogyakarta: Diva
Press. Google Scholar
sekitar. Oleh sebab itu, program ini harus

1586 Syntax Transformation: Vol 3 No. 12 Desember 2022


Kearifan Lokal dan Penerapannya di Sekolah

7p079. Google Scholar


Asriati, N. (2012). Mengembangkan karakter
peserta didik berbasis kearifan lokal Rusdi, F. (2012). Bahasa dan Industri Radio.
melalui pembelajaran di sekolah. Jurnal Menggagas Pencitraan Berbasis
Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora, Kearifan Lokal. Uuniversitas
3(2), 106–119. https://doi.org/10.26418/j- Tarumanegara. Google Scholar
psh.v3i2.3663. Google Scholar
Sartini, N. W. (2009). Menggali nilai kearifan
Chaiphar, W., Sakolnakorn, T. P. N., & lokal budaya Jawa lewat ungkapan
Naipinit, A. (2013). Local wisdom in the (Bebasan, saloka, dan paribasa). Jurnal
environmental management of a Ilmiah Bahasa Dan Sastra, 5(1), 28–37.
community: analysis of local knowledge Google Scholar
in Tha Pong Village, Thailand. Journal of
Sustainable Development, 6(8), 17–22. Shufa, N. K. F. (2018). Pembelajaran Berbasis
Google Scholar Kearifan Lokal Di Sekolah Dasar: Sebuah
Kerangka Konseptual. INOPENDAS:
Herimanto & Winarno. (2017). Ilmu Sosial dan Jurnal Ilmiah Kependidikan, 1(1), 48–53.
Budaya Dasar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. https://doi.org/10.24176/jino.v1i1.2316.
Google Scholar Google Scholar

Kun, P. Z. (2013). Pembelajaran sains berbasis Sudarwan, D. (2008). Visi Baru Manajemen
kearifan lokal. Prosiding: Seminar Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Google
Nasional Fisika Dan Pendidikan Fisika, Scholar
4(1), 1–14. Google Scholar
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
Musanna, A. (2012). Artikulasi Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Guru Berbasis Kearifan Lokal untuk Alfabeta. Google Scholar
Mempersiapkan Guru yang Memiliki
Kompetensi Budaya. Jurnal Pendidikan Sutarso, J. (2012). Menggagas pariwisata
Dan Kebudayaan, 18(3), 328–341. berbasis budaya dan kearifan lokal.
https://doi.org/10.24832/jpnk.v18i3.92. Menggagas Pencitraan Berbasis
Google Scholar Kearifan Lokal, 4, 505–515. Google
Scholar
Ridwan, N. A. (2007). Landasan keilmuan
kearifan lokal. Jurnal Studi Islam Dan Wagiran, W. (2012). Pengembangan Karakter
Budaya, 5(1), 27–38. Google Scholar Berbasis Kearifan Lokal Hamemayu
Hayuning Bawana (Identifikasi Nilai-
Romadi, R., & Kurniawan, G. F. (2017). Nilai Karakter Berbasis Budaya). Jurnal
Pembelajaran Sejarah Lokal Berbasis Pendidikan Karakter, 3(3), 329–339.
Folklore Untuk Menanamkan Nilai https://doi.org/10.21831/jpk.v0i3.1249.
Kearifan Lokal Kepada Siswa. Sejarah Google Scholar
Dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya,
Dan Pengajarannya, 11(1), 79–94.
https://doi.org/10.17977/um020v11i1201

Copyright holder :
Marthen Rummar (2022)

Syntax Transformation: Vol. 3, No. 12 Desember 2022 1587


Marthen Rummar

First publication right :


Jurnal Syntax Transformation

This article is licensed under:

1588 Syntax Transformation: Vol 3 No. 12 Desember 2022

Anda mungkin juga menyukai