Anda di halaman 1dari 9

SOCIAL LANDSCAPE JOURNAL

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FIS-UNM


ojs.unm.ac.id/SLJ

PERAN GURU IPS TERHADAPAT PENDIDIKAN KARAKTER SANTRI


(STUDI DESKRIPTIF PONDOK PESANTREN AN-NAHDLAH MAKASSAR)

Miftahul Khaerat1
1
Pendidikan IPS , Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar
1
Email :miftahulkhaerat26@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) peran guru IPS dalam


pendidikan karakter santri Pondok Pesantren An-Nahdlah Makassar dan 2)
faktor-faktor yang mempengaruhi peran guru IPS dalam pembentukan karakter
santri Pondok Pesantren An-Nahdlah Makassar. Metode penilitian yang
digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, wawancara, kuesioner/angket, dan dokumentasi. Teknik
analisis data menggunakan analisis kualitatif deskriptif dan analisis statistik
deskriptif. Hasil penelitian berdasarkan analisis data menunjukkan 1) peran guru
IPS dalam pendidikan karakter santri Pondok Pesantren An-Nahdlah Makassar
berada pada ketegori tinggi dengan indikator yaitu keteladanan, inspirator,
motivator, evaluator. 2) faktor-faktor yang mempengaruhi peran guru IPS dalam
pembentukan karakter santri Pondok Pesantren An-Nahdlah Makassar berada
pada ketegori tinggi dengan indikator kerpibadian guru, sikap, konsep diri serta
hubungan antara guru dan anak didik

Kata Kunci : Peran guru IPS

PENDAHULUAN dan terencana untuk


Pendidikan merupakan mewujudkan suasana belajar
suatu proses interaksi manusia dan proses pembelajaran agar
dengan lingkungannya yang peserta didik secara aktif
berlangsung secara sadar dan mengembangkan potensi dirinya
terencana dalam rangka untuk memiliki kekuatan
mengembangkan segala spiritual keagamaan,
potensinya, baik jasmani pengendalian diri, kepribadian,
(kesehatan fisik) dan ruhani kecerdasan, akhlak mulia, serta
(pikir, rasa, karsa, karya, cipta keterampilan yang diperlukan
dan budi nurani) yang dirinya, masyarakat bangsa dan
menimbulkan perubahan positif negara”1
dan kemajuan, baik kognitif, Tujuan pendidikan
afektif, maupun psikomotorik nasional di Indonesia adalah
yang berlangung secara terus- meningkatkan kualitas manusia
menerus guna mencapai tujuan Indonesia, yaitu manusia yang
hidupnya. Di dalam Undang- beriman dan bertakwa pada
Undang Republik Indonesia Tuhan Yang Maha Esa, berbudi
Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 pekerti luhur, berkepribadian,
Pasal 1 mendefinisikan
“pendidikan adalah usaha sadar 1

1
SOCIAL LANDSCAPE JOURNAL
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FIS-UNM
ojs.unm.ac.id/SLJ

mandiri, tangguh, cerdas, pendidikan karaker ke dalam


kreatif, terampil, disiplin, mata pembelajaran.
beretos kerja, professional, Dewasa ini, kita sering
bertanggung jawab dan dikejutkan dengan banyaknya
produktif serta sehat jasmani aksi anarkis yang dilakukan
dan rohani. Sedangkan fungsi peserta didik mulai dari
Pendidikan adalah perkelahian hingga kekerasan
mengembangkan kemampuan yang dilakukan pada guru.
dan membentuk watak serta Kasus demi kasus tidak menjadi
peradaban bangsa yang pelajaran yang seharusnya tidak
bermatabak dalam rangka terulang, namun akan muncul
mencerdaskan kehidupan kasus-kasus baru dengan modus
bangsa. yang berbeda-beda. Dengan
Tujuan dan fungsi melihat, kita dapat menganalisis
pendidikan nasional tersebut persoalan yang ada akan sangat
mengandung makna secara diperlukan pendidikan karakter
substansi bahwa pendidikan kita pada siswa. Dalam
diarahkan kepada pendidikan pembentukan karakter tidaklah
berbasis pembangunan karakter. cukup suatu pendidikan hanya
Oleh karena itu pendidikan di mengandalkan dari pendidikan
sekolah harus diselenggarakan yang diselenggarakan di
dengan sisitematis sehingga bisa sekolah-sekolah saja, akan tetapi
melahirkan peserta didik yang perlu dukungan dan kerja sama
kompetiti, beretika, bermoral, dengan lembaga pendidikan
sopan santun dan interaktif diluar sekolah, diantaranya
dengan masyarakat. melalui pendidikan Pondok
Dalam konteks Pesantren.
pendidikan karakter, pendidikan Pondok Pesantren An-
bertujuan untuk mendidik Nahdlah merupakan salah satu
peserta didik menjadi manusia pondok pesantren di Sulawesi
ihsan, yang berbuat baik dengan Selatan yang eksis
tindakan yang baik berdasarkan mempertahankan sekaligus
ketaqwaan kepada tuhan semata. menjaga tradisi pesantren. Letak
Untuk mencapai tujuan Pesantren yang telah berdiri
pendidikan karakter, guru sejak tahun 1986 berada
mempunyai peran penting dilokasi pemukiman padat
dalam aplikasi pendidikan penduduk, menerapkan sistem
karakter disekolah. pendidikan yang pada garis
Guru adalah pendidik besarnya terbagi dua yakni;
profesional yang mempunyai sistem pengajaran madrasah
tugas utama mendidik, pada pagi hari dan sistem
mengajar, membimbing, pengajian kitab kuning pada
mengarahkan, melatih menilai subuh dan malam hari.
dan mengevaluasi peserta didik. Selain itu Pondok
Syarat utama bagi guru adalah Pesantren An-Nahdlah bukan
guru harus mengetahui dan hanya mengajarkan tentang
mempraktikkan karakter yang ilmu-ilmu agama tapi juga
hendak diajarkan pada peserta tentang ilmu pengetahuan
didik. Syarat ke dua adalah guru umum salah satunya adalah IPS.
harus memahami dan menguasai Dimana peran guru IPS dalam
seluruh materi yang akan pendidikan karakter sangat
diajarkan serta mampu dibutuhkan dalam menanamkan
mengintegrasikan antara nilai-nilai karakter, sejalan

2
SOCIAL LANDSCAPE JOURNAL
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FIS-UNM
ojs.unm.ac.id/SLJ

dengan materi pembelajaran Deskriptif kualitatif adalah penelitian


IPS. Seperti yang diketahui yang bertujuan untuk menggambarkan
bahwa sekolah merupakan atau mengkaji secara sistematis, faktual
tempat yang paling menyita dan akurat mengenai fakta-fakta, sikap-
waktu belajar. Maka dari itu sikap serta hubungan antara fenomena
diharapkan pendidikan karakter yang diselidiki dari obyek
pada santri dapat menjadi penelitian.Hasil penelitian tertulis berisi
contoh bagi siswa-siswa lainnya kutipan-kutipan dari data untuk
dalam bersikap dan dan mengilustarasikan dan menyediakan
berperilaku yang baik. bukti-bukti presentasi. Data tersebut
Berdasarkan latar mencakup transkip wawancara, catatan
belakang ini, maka penulis lapang, fotografi, videotape, dokumen
tertarik untuk melakukan pribadi, memo, dan rekaman-rekaman
penelitian mengenai peranan resmi.
guru IPS dalam pembentukan b. Lokasi Penelitian
karakter santri yang ada di Penelitian dilaksanakan di Pondok
Pondok Pesantren An-An- Pesantren An-Nahdlah Makassar
NAhdlah. Oleh karena itu Pondok Pesantren An-Nahdlah terletak
penulis mengajukan judul di wilayah kelurahan Bunga Eja Beru,
“PERAN GURU IPS kecamatan Tallo, Kota Makassar.
TERHADAP PENDIDIKAN Berada di Jl. Tinumbu Dalam lr. 1 No.
KARAKTER SANTRI 9. Adapun jumlah santri di Pondok
( STUDI DESKRIPTIF Pesantren An-nahdlah tersebut memiliki
PONDOK PESANTREN AN- sebanyak 180 santri.
NAHDLAH)”.
a. rumusan masalah c. Tahap-tahap Penelitian
1. Bagaimana peran guru IPS Adapun tahapan dalam penelitian ini
dalam pendidikan karakter adalah sebagai berikut :
santri Pondok Pesantren An- 1. Tahap pra penelitian
Nahdlah Makassar? a. Menyusun rancangan penelitian
(proposal) yang akan
2. Bagaimana faktor-faktor yang
dilaksanakan, terlebih dahulu
memengaruhi peran guru judul diusulkan ke pihak prodi
dalam pembentukan karakter untuk mendapatkan persetujuan.
santri Pondok Pesantren An- Selanjutnya judul dibuat dalam
Nahdlah Makassar bentuk proposal dan diajukan
b. Tujuan Penelitian kepada pembimbing I dan
1. Untuk mendapatkan informasi pembimbing II untuk
yang akuran tentang peran guru mendapatkan bimbingan dan
IPS dalam pendidikan karakter persetujuan.
santri Pondok Pesantren An- b. Memilih lokasi penelitian sesuai
Nahdlah Makassar dengan memperhatikan kondisi
2. Untuk mendapatkan informasi yang ada sesuai dengan masalah
yang akurat tentang faktor-faktor yang akan diteliti.
yang memengaruhi peran guru c. Mengurus perizinan penelitian
dalam pembentukan karakter d. Menyiapkan perangkat
santri Pondok Pesantren An- melaksankan penelitian berupa
Nahdlah Makassar lembaran observasi, pedoman
wawancara, dan pedoman
METODE dokumentasi untuk mengali
a. Pendekatan dan Jenis Penelitian informasi mengenai Peran Guru
Jenis penelitian yang digunakan adalah IPS terhadap pendidikan karrakter
penelitian deskriptif kualitatif. santri.

3
SOCIAL LANDSCAPE JOURNAL
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FIS-UNM
ojs.unm.ac.id/SLJ

e. Etika penelitian dalam peneltian dapat diberkan kepada responden


kualitatif, peran peneliti sangat secara langsung atau dikirim melalui
diperhatikan, sehingga perasaan pos, atau internet..
empati dan kekeluargaan dapat 4. Dokumentasi
terjalin dengan baik dengan Dokumentasi merupakan catatan
konsisten pada tujuan penelitian. peristiwa yang sudah berlalu.
2. Tahap pekerjaan lapangan Dokumentas bisa berbentuk tulisan,
a. Peneliti diharapkan berusaha gambar, atau karya-karya monumel
untuk melakukan interaksi awal, dari seseorang. Tahap ini dilakukan
mempelajari kembali proposal untuk mengumpulkan data-data
serta memperdalam dan sebagai pendukung dan pelengkap
memperluas kajian literatul penelitian ini, peneliti melakukan
penelitian dapat dilakukan secara dokumentasi pengambilan gambar.
efektif dan efisien. Dalam penelitan ini di dominasi
b. Melaksanakan wawancara untuk gambar-gambar wawancara dengan
mendapatkan data-data yang para guru IPS di Pondok Pesantren
akurat. An-Nahdlah
d. Prosedur Pengumpulan Data e. Tekniik Analisis Data
1. Observasi Analisis data kualitatif dalam penelitian
Observasi adalah dasar semua ilmu ini menggunakan analisis data kualitatif
pengetahuan. Dalam hal ini peneliti Model Miles dan Huberman,yaitu:
menggunakan jenis observasi 1. Data Reduction ( Reduksi Kata)
partisipatif yakni peneliti ikut Prroses merangkum, memilih hal-hal
terlibat dalam kegiatan sehari-hari yang pokok, memfokuskan pada hal-
informan yang sedang diamati atau hal penting, dicari tema dan polanya
yang digunakan sebagai sumber data. dan membuang yang tidak perlu.
Dilakukan dengan mengamati 2. Data Display ( Penyajian Data)
langsung kegiatan proses belajar Dalam peneltian kualitatif, penyajian
mengajar pada mata pelajaran IPS data dapat digunakan dalam bentuk
2. Wawancara table, diagram, uraian singkat, bagan
Menurut Sugiyono dengan dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles
wawancara, maka peneliti akan dan Huberman dalam Silalahi
mengetahui hal-hal yang lebih menyatakan “penyajian data yang
mendalam tentang partisipan dalam paling sering digunakan data
menginterpretasikan situasi dan kualitatif adalah bentuk teks narasi”.
fenomena yang terjadi, dimana hal 3. Conclusion Drawing (penarikan
itu tidak ditemukan melalui kesimpulan) Proses selanjutnya
observasi. Wawancara dilaksanakan setelah reduksi data dan penyajian
kepada informan yang dianggap data, adalah conclusion drawing
mengetahui secara jelas mengenai /verification atau penarikan
peranan guru IPS terhadap kesimpulan dan verifikasi data.
pendidikan karakter santri. Semua hasil wawancara, observasi
Wawancara dilakukan dengan cara dan dokumentasi yang terkumpul
terbuka dimana informan mengetahui diamati secara menyeluruh dan
kehadiran penulis sebagai peneliti. disusun secara sistematis sehingga
3. Kuesioner (angket) dapat diperoleh satu kesimpulan.
Kuesioner adalah teknik
mengumpulkan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat HASIL DAN PEMBAHASAN
pertanyaaan atau pernyataan tertulis A. Peran Guru IPS Dalam
kepada responden untuk dijawabnya. Pendidikan Karakter Santri Di
Kuesioner dapat berupa pertanyaan Pondok Pesantren An-Nahdlah
atau pernyataan tertutup atau terbuka, Makassar

4
SOCIAL LANDSCAPE JOURNAL
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FIS-UNM
ojs.unm.ac.id/SLJ

1. Keteladanan sekolah maupun dalam lingkungan


masyarakat
N Interva Kategor Frekuens (%) Berdasarkan hasil penelitian di
o l i i Pondok Pesantren An-Nahdlah guru IPS
1 3–5 SR 0 0 memberikan hal-hal yang dapat
2 6–8 R 0 0 membangkitkan semangat kreativitas
3 9- 11 CT 13 20.31 santri, memberikan gambaran-gamabarn
4 12 -14 T 47 73.44
5 15 ST 4 6.25 positif dan hasil belajar.
Jumlah 64 100 Penerapan peran guru di Pondok
Pesantren An-Nahldah sebagai
Teladan adalah segala inspirator berupa memberikan tugas baik
sesuatu yang terkait dengan individu maupun kelompok yang
perbuatan, perkataan, sikap dan mampu membangkitkan kreativitas
perilaku seseorang yang dapat santri dan memberikan contoh-contoh
ditiru dan diteladani olerh pihak seperti orang-orang yang kreatif dalam
lain. Keteladanan guru yag baik mengerjakan suatu hal.
yang baik adalah contoh yang 3. Motivator
baik dari guru berhubungan
dengan sikap, perilaku, tutur Kategor
kata, mental maupun yang No Interval i Frekuensi (%)
terkait dengan akhlak yang 1 3–5 SR - 0
moral dan patut dicontoh. 2 6–8 R - 0
Dari hasil observasi dapat 3 9- 11 CR 8 12.6
diamati bahwa guru dalam menjadi
4 12 -14 T 50 78.12
teladan bagi santri dimulai dari
mendengarkan apa yang disampaikan 5 15 ST 6 9.38
oleh santri baik dalam kegiatan
Jumlah 64 100
pembelajaran maupun di luar kegiatan
pembelajaran., secara umum guru IPS Motivasi merupakan salah satu faktor
dalam menanamkan pendidikan karakter yang dapat meningkatkan kualitas
dilakukan melalui pembelajaran IPS pembelajaran, karena siswa akan belajar
dilakukan oleh semua informan yang dengan sungguh-sunggu apabila
diajukan pertanyaan oleh peneliti. memiliki motivasi yang tinggi. Oleh
Penanaman pendidikan karaker karena itu untuk meningkatkan karakter
dilakukan dengan kondisi sadar dan santri serta kualitas dalam kegiatan
disengaja bersamaan dengan peran guru pembelajaran guru harus mampu
IPS . penanaman pendidikan karakter membangkitkan motivasi sehingga dapat
pada santri dibarengi dengan peran mencapai tujuan yang diinginkan.
keteladan yang yang dapat dicontoh dari Guru IPS di pondok pesantren an-
guru IPS itu sendiri. nahdlah telah menerapkan peran guru
sebagai motivator baik di dalam maupun
2. Inspirator di luar dari pembelajaran IPS.

Inspirasi adalah segala sesuatu No Interval Kategori Frekuensi (%)


yang dapat mendorong dan merangsang 1 3–5 SR - 0
pikiran untuk memunculkan ide / 2 6–8 R 1 1.56
gagasan maupun melakukan tindakan 3 9- 11 CT 24 37.5
setelah melihat atau mempelajari sesuatu 4 12 -14 T 37 57.81
yang ada disekitar. Seorang guru yang 5 15 ST 2 3.13
mengispirasi santri harusnya dapat
Jumlah 64 100
mengembangkan kreativitas santri
dalam bertindak baik dalam lingkungan Dalam penerapan guru sebagai
motivator, guru di Pondok pesantren

5
SOCIAL LANDSCAPE JOURNAL
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FIS-UNM
ojs.unm.ac.id/SLJ

An-Nahdlah senantiasa meningatkan Karakter Santri Pondok Pesantren


serta mmeberikan arahan-arahan An-Nahdlah Makassar
khususnya dalam pembelajaran IPS. 1. Kepribadian
Dalam memotivasi santri guru
No Interval Kategor Frekuensi (%)
menggunakan orang tuanya, teman- i
temannya dan orang-orang terdekatnya. 1 3–5 SR 0 0
4. Evaluator 2 6–8 R 0 0
3 9- 11 CT 2 3.13
4 12 -14 T 47 71.87
Kategor
5 15 ST 16 25
No Interval i Frekuensi (%)
Jumlah 64 100
1 3–5 SR - 0 Kepribadian adalah seluruh
2 6–8 R - 0 sikap, ekspresi, perasaan, ciri
3 9- 11 CR 23 35.94 khas dan juga perilaku seorang.
4 Dalam pendidikan karakter,
12 -14 T 35 54.68
kepribadian seorang guru
5 15 ST 6 9.38 mempunyai andil yang sangat
Jumlah 64 100
besar terhadap kebehasilan anak
didik. Kepribadian yang
Peran guru sebagai evaluator
diharapkan ada pada diri
yaitu menilai peserta didiknya dalam
seorang guru adalah mantap,
bidang akademis dan tingkah laku
stabil, dewasa, arif dan
sosialnya sehingga guru dapat melihat
bijaksana, berwibawa, berakhlak
peserta didiknya berhasil atau tidak.
mulia, menjadi teladan,
Setiap guru mengadakan evaluasi baik
mengevaluasi kinerja sendiri,
setelah pembelajaran, tengah semester
dan mengembangkan diri.
atau pun akhir semsester. Kegiatan
peran guru IPS terhadap
evaluasi yang diadakan guru dimaksud
pendidikan karakter, yakni setiap guru
untuk mencapai apakah tujuan yang
mempunyai kepribadian yang masing-
telah dirumuskan telah tercapai atau
masing dibawakannnya. Kepribadian
tidak. Apakah materi yang diajarkan
seorang guru sangat memepengarhi
sudah cukup dimengerti oleh santri atau
peserta didik dalam pembelajaran. Guru
tidak. Semua itu akan dijawab melalui
dengan kepribadian baik akan digemari
kegiatan evaluasi atau penilaian.
oleh santri dan cenderung mudah dalam
membawakan materi pembelajaran serta
Kegiatan guru dalam
mudah dalam bersosialisasi.
mengevalusi santri di pondok
pesantren an-nahdlah ialah
2. Sikap
dengan memberikan tes baik No Interval Kategor Frekuensi (%)
kognitif, afektif dan i
psikomotorik denagan cari lisan 1 3–5 SR 0 0
2 6–8 R 0 0
ataupun tulisan
3 9- 11 CT 8 12.5
Sedangkan kegiatan guru di 4 12 -14 T 50 78.12
Pondok Pesantren An-Nahdlah 5 15 ST 6 9.37
dalam mengevaluasi dirinya Jumlah 64 100
yaitu saat santri dapat meguasai Berdasarkan hasil penelitian
materi pembelajaran serta pada indikator sikap berada pada
mampu menjawab pertanyaan kategori cukup tinggi itu artinya sikap
yang diberikan ujian akhir, seorang guru sangat berpengaruh
tugas ataupun dalam proses terhadap pendidikan karakter santri.
pembelajaran Sikap seorang guru yang baik serta ingin
B. Faktor yang Memengaruhi Peran berkembang dapat dijadikan contoh bagi
Guru Dalam Pembentukan santri yang dapat diterapkan dalam

6
SOCIAL LANDSCAPE JOURNAL
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FIS-UNM
ojs.unm.ac.id/SLJ

kegiatan pembelajaran ataupun diluar Jumlah 64 100


pembelajaran. Hubungan anatar guru dan
Diketahui bahwa sikap guru peserta didik dalam proses pembelajaran
guru yang baik adalah guru yang mampu merupakan faktor yang sangat
menyanyangi dan mengharga peserta menentukan keberhasilan proses
didiknya, bersikpa ramah, tanggung jab pembelajaran. Guru dapat dikatakan
religius, dan menjadi contoh bagi sebagai orang tua peserta didik
peserta didiknya. disekolah dan merupakan orang tua
3. Konsep Diri kedua didalam keluarga. Sehingga
sebisa mungkin seorang guru harus
No Interval Kategor Frekuensi (%)
memilki kedekatan dengan peserta
i
1 3–5 SR 0 0 didik.
2 6–8 R 0 0 Berdasarkan hasil penelitian
3 9- 11 CT 7 10.93 hubungan antara guru dan anak didik
4 12 -14 T 42 65.63 dalam hal ini santri berada pada kategori
5 15 ST 15 23.44
sedang.
Jumlah 64 100
Guru di Pondok Pesatren An-
Konsep diri adalah pandangan
Nahdlah memliki Hubungan antara guru
atau keyakinan terhadap diri sendiri
dan santri yang terbilang penting.
yang lebih optimis dan percaya diri dan
Hubungan anatra guru dan santri yang
selalu bersikap positif terdapat segala
harmonis akan berdampak baik bagi
sesuatu. Pribadi seorang guru yang
guru IPS dan santri itu sendiri.
memiliki konsep diri positif dalam
Hubungan yang dibangun oleh guru IPS
dirinya akan selalu tampil dihadapan
adalah hubungan selayaknya hubungan
peerta didik dengan tenang, percaya diri,
orang tua dan anak dimana guru sebagai
tangguh, sabar, dan memilki keyakinan
orang tua akan mendengarkan pendapat,
peuh baha ia mampu mengendalikan
keluhan seta saran yang disampaikan
siatu belajar yang kondusif.
santri. Begitu pun dengan santri akan
Berdasarkan hasil penelitian
lebih menghormati, menghargai gurunya
konsep diri berada pada kategori yang
selayaknya sikap mereka pada orang tua
tinggi.
kandungnya.
Kaitannya antar konsep diri dan peran
Selain hal ini hubungan yang
guru bagi guru IPS di pondok pesatren
baik anatra santri dan guru juga akan
an-anhdlah ialah seorang guru dalam
memengaruhi guru dan santri dalam
menjalankan perannya hendaknya
kegaiatn belajar mengajar dikelas.
memiliki konsep diri yang baik. Konsep
Kegiatan pembelajaran didalam kelas
diri yang baik dapat memudahkan
akan terasa lebih aktif jika guru dan
seorang guru dalam kegiatan
santri membangun hubungan yang baik.
pembelajaran misalnya guru mempunyai
Guru akan memberikan materi
rasa percaya diri dan rasa optimis hal ini
pembelajaan dengan lebih baik dan
kana berpengaruh pada santri. Secara
santri akan mudah menerima materi
tidak langsung santri yang melihat rasa
pembelajaran bukan hanya itu kegiatan
percaya diri dan rasa optimis dari
komunikasi bukan hanya komunikasi
gurunya maka akan ditirunya.
satu arah tetapi juga adanya timbal balik
dan guru pun dapat mengevaluasi santri
4. Hubungan Antara Guru dan Anak melalui hubungan ini.
Didik
No Interval Kategor Frekuensi (%) KESIMPULAN
i Hasil penyajian data dan
1 3–5 SR 0 0 pembahasan mengenai peran
2 6–8 R 11 17.18
guru IPS terhadap pendidikan
3 9- 11 CT 24 37.5
4 12 -14 T 2 40.62 karakter santri (studi deskriptif
5 15 ST 3 4.68 Pondok Pesantren An-Nahdlah

7
SOCIAL LANDSCAPE JOURNAL
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FIS-UNM
ojs.unm.ac.id/SLJ

Makassar), maka dapat


disimpulkan sebagai berikut: DAFTAR PUSTAKA
1. Peran guru IPS dalam pendidikan 1. Buku
karakter santri di Pondok pesantren Barnawi dan Arifin,2016.Strategi dan
An-Nahdlah Makassar berada pada Kebijakan Pembelajaran
kategori tinggi yang terbagi atas 4 Pendidikan Karakter
indikator, yakni keteladanan, Yogyakart: penerbit Ar-Ruzz
inspirator, motivator dan evaluator. Media
Peran Keteladanan guru diterapkan Djumanji Fauzan. 2017. Metode
oleh seorang guru melalui perilaku Penelitian Kualitatif.
guru IPS dalam bertindak sehari- Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
hari, untuk peran guru sebagai Firdaus,2009.Sejarah Perkembangan
inspirator yakni dengan Pondok pesantren An-Nahdlah
membengkitkan kreativitas santri Makassar.Makassar: Pustaka
melalui kegiatan pembelajaran An-Nahdlah
ataupun tugas-tugas yang HuriaahRahmah,2014.Pengembanga
diberikan , untuk peran guru n Profesi Pendidikan
sebagai motivator seorang guru IPS.Bandung: Penerbit
senantiasa meningkatkan semangat Alvabet,cv
belajar santri, sedangkan peran Ruslan Ahmadi, 2016. Pengantar
guru sebagai evaluator ialah guru Pendidikan. Yogyakarta: Ar-
mengevaluasi kemampuan santri Ruzz Media
baik secara kognitif, afektif dan Saptono, 2011. Dimensi-Dimensi
psikimotorik. Keseluruhan peran ini Karakter: Penerbit Erlangga
telah dijalan dengan baik oleh guru Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
IPS di Pondok Pesantren An- Kuantitatif, Kualitatif, R&D.
Nahdlah Makassar Bandung: Alfabeta
2. Faktor-faktor yang memengaruhi Syodikah, 2016. Metode Penelitian
peran guru IPS dalam pembentukan Pendidikan.Bandung: Penerbit
karakter santri di Pondok Pesantren PT. remaja Rosdakarya
An-Nahdlah Makassar berada pada Zubaedi,2011.Desain Pendidikan
kategori tinggi meliputi faktor Karakter.Jakarta: Penerbit
kepribadian, sikap, konsep diri dan Kencana Media Group
hubungan antara guru dan anak 2. Jurnal
didik. Kepribadian yang baik dari Rahedra Maya. 2013. Esesnsi Guru
seorang guru sangat memengaruhi Dalam Visi Misi pendidikan
santri dalam kegiatan pembelajaran Karakter. Halaman 286 -
selain itu sikap guru juga sangat 287(Jurnal)
memengaruhi peran guru. Sikap 3. Skripsi
guru ingin berkembang dapat Abdul Muhaimin. Upaya guru IPS
dijadikan contoh oleh santri, selain Dalam Memotivasi Belajar
itu faktor konsep diri diri yang baik Siswa Pada Mata Pelajaran IPS (
pada seorang guur juga dapat Studi Kasus di SMP Fatahillah
memudahkan guru IPS dalam Pondok-Pinang Jakarta Selatan).
kegiatan pembelajaran, sedangkan Tesis S1 Jurusan Pendidikan
hubungan antara guru dan santri Ilmu Pengetahuan Sosial
sangat memengaruhi baik untuk Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
guru ataupun santri dalam kgiatan Keguruan UIN Syarif
pembelajaran karena komunikasi Hidayatullah Jakarta. (Skripsi)
terjalin dengan baik. Keselurahan Anida Istiqomah. 2017.
faktor ini sangat memengaruhi guru Implementasi Pendidikan
IPS dalam menjalankan perannya Karakter. Tesis S1. Universitas
dalam pendidikan karakter.

8
SOCIAL LANDSCAPE JOURNAL
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FIS-UNM
ojs.unm.ac.id/SLJ

Muhammadiyah, Purwokerto.
(Skripsi)
Rosdiana, 2014. “Peranan Guru
Dalam Meningkatkan Kesadaran
Berbangsa dan Bernegara siswa
di SMP Negeri 2 SAJOANGNG
KABUPATEN WAJO” Tesis
S1. Universitas Negeri
Makassar, Makassar.(Skripsi)

Anda mungkin juga menyukai