Anda di halaman 1dari 12

PENDIDIKAN KARAKTER MENGHASILKAN GENERASI UNGGUL

Familya Mursi

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Majene


Jl. Jenderal Sudirman No. 57 Majene, Sulawesi Barat
familyafemi@gmail.com

Abstract: Character Education Produces a Superrior Generation. Education is very decisive


for the formation of character, personality, character and character of citizens. Therefore, the
phenomenon of crime, criminal acts, immoral acts, and drugs use, both by community members
and hildren education is considered the most responsible.. Happening various these deviations
and crimes indicate low morals, character and morals national character. Realizing this, the
government through the ministry of national educations has announced, one of them is a
character education model to improve character and the character of the nations citizens. This
does not mean that previously there was no character education but the government places
more emphasis on character education in a systematic way. Character education should thus be
applied by educators and or parents as main educators in their life.
Keywords: education, character, teacher, superior generation.

Abstrak: Pendidikan Karakter Menghasilkan generasi Unggul. Pendidikan sangat menentukan


terhadap pembentukan karakter, fenomena kejahatan, tindak criminal, perbuatan asusila dan
penggunaan narkoba, baik oleh warga masyarakat maupun anak didik, maka pendidikan
dianggap yang paling bertanggung jawab.. Menyadari hal tersebut pemerintah melalui
kemendiknas merencanakan salah satunya adalah modal pendidikan karakter untuk
meningkatkan karakter dan budi pekerti warga bangsa bukan berarti sebelumnya tidak ada
pendidikan karakter namun pemerintah lebih menekankan pendidikan karakter secara
tersistem. Atas dasar inilah perlu kiranya dilakukan pendidikan karakter, baik dilakukan oleh
pendidik/guru maupun orang tua selaku pendidik utama didalam kehidupan anak.
Kata kunci: pendidikan, karakter, guru, generasi unggul

Karakter dalam kamus besar bahasa membedakan seseorang dengan yang lain,
indonesia diartikan dengan tabiat, sifat sifat dan watak. Orang berkarakter berarti orang
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang yang berkepribadian, berperilaku, bersifat,

1
bertabiat, atau berwatak.makna seperti itu kelangsungan hidup bangsa, yang nantinya
menunjukkan bahwa karakter identik menjadikan pijakan anak anak indonesia
dengan kepribadian atau akhlak. sehingga bisa berkembang menjadi pribadi
Pendidikan karakter adalah sistem yang berkualitas, memiliki akhlak yang
penanaman nilai nilai karakter kepada baik, jujur, tanggung jawab, hormat dan
peserta didik sehingga mereka menerapkan disiplin.
dalam kehidupannya baik di keluarga, Pembangunan pendidikan nasional
sekolah, masyarakat, dan negara sehingga didasarkan pada paradigma mmembangun
dapat memberi kontribusi yang positif manusia indonesia seutuhnya, yang
kepada lingkungannya. Peserta didik berfungsi sebagai subyek yang memiliki
dituntun untuk menjadi manusia seutuhnya kapasitas untuk mengaktualisasikan
yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, potensi dan dimensi kemanusiaan secara
raga, dan karsa. Dengan demikian, optimal. Dimensi kemanusiaan mencakup
pendidikan karakter adalah segala upaya tiga hal penting mendasar, yaitu (1) afektif
yang dilakukan oleh guru, yang mampu yang tercermin pada kualitas keimanan,
mempengaruhi karakter peserta didik. Hal ketakwaan, akhlak mulia termasuk budi
ini mencakup keteladanan bagaimana guru pekerti luhur serta kepribadian unggul, dan
berperilaku, cara guru berbicara atau kompetensi estetis; (2) kognitif yang
menyampaikan materi, bagaimana guru tercermin pada kapasitas pikir dan daya
bertoleransi dan berbagai hal terkait intelektualitas untuk menggali dan
lainnya. mengembangkan serta menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan (3)
Pendidikan karakter menurut Ki Hajar
psikomotorik yang tercermin pada
Dewantara adalah: “ ngerti, ngerasa,
kemampuan mengembangkan keterampilan
ngelakoni” yang artinya adalah menyadari,
teknis, kecakapan praktis, dan kompetensi
menginsyafi, dan selanjutnya adalah
kinestetis.
melakukan. Ki Hajar Dewantara
mengharapkan bahwa adanya suatu bentuk Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan
pendidikan dan pengajaran yang fokus pada nasional dalam Undang Undang Republik
perilaku siswa dalam mengapresiasi dan Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang
implementasi pada nilai nilai karakter sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3
dalam kehidupan sehari hari. yaitu “ pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan dan membentuk watak
Pendidikan karakter merupakan nilai yang
serta peradaban bangsa yang bermartabat
diperlukan dalam mewujudkan

2
dalam rangka mencerdaskan kehidupan sebagai bagian dari hidup dan secara sadar
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya hidup berdasarkan pada nilai tersebut
potensi peserta didik agar menjadi manusia
Pendidikan karakter harus kita terapkan
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
sejak anak masih berusia dini karena sangat
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
perlu untuk memperhatikan dan
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menerapkan pendidikan karakter demi
menjadi warga negara yang demokratis sera
masa depan anak anak indonesia yang lebih
bertanggung jawab”
baik. Dengan pendidikan karakter itu
Pendidikan karakter dipahami sebagai diharapkan pula anak anak tumbuh
upaya menanamkan kecerdasan dalam paripurna atau sempurna. Pada usia 0-6
berpikir, penghayatan dalam bentuk sikap tahun, pada periode ini otak anak sedang
dan pengalaman dalam bentuk perilaku berkembang dengan sangat pesat. Mereka
yang sesuai dengan nilai nilai luhur yang akan mampu menyerap dengan cepat segala
menjadi jati dirinya, xiwujudkan dalam sesuatu yang dilihat atau didengarnya.
interaksi dengan tuhannya, diri sendiri, Tahun tahun pertama kehidupan anak
antar sesama dan lingkungannya. Oleh merupakan kurung waktu yang sangat
karena itu, penanaman pendidikan karakter penting dan kritis dalam hal tumbuh
tidak hanya sekedar mentransfer ilmu kembang fisik, mental, dan pshyco sosial,
pengetahuan saja. Penanaman pendidikan yang berjalan sedemikian epatnya sehingga
karakter perlu proses dan keterlibatan keberhasilan tahun tahun pertama untuk
semua pihak, contoh teladan dan sebagaian besar menentukan hari depan
pembiasaan dalam lingkungan sekolah, anak. Pemerintah telah menunjukkan
keluarga maupun lingkungan masyarakat. kemauan politiknya dalam pembangunan
Dapatlah diambil suatu garis besar sumber daya manusia sejak dini.
bahwasanya pendidikan karakter adalah Pendidikan anak usia dini merupakan
upaya yang terencana untuk menjadikan penentu pembentukan karakter manusia
peserta didik mengenal, peduli dan indonesia didalam kehidupan berbangsa.
menginternalisasi nilai nilai agar peseta
Adapun fungsi pendidikan karakter :
didik mampu menumbuhkan karakter
khasnya pada saat menjalankan kehidupan. a. Pengembangan, perngembangan
Dengan kata lain, peserta didik tidak hanya potensi peserta didi untuk menjadi
memahami pendidikan sebagai bentuk pribadi berperilaku baik; ini bagi
pengetahuan namun juga menjadikan peserta didik yang telah memiliki

3
sikap dan perilaku yang terwujud dalam perilaku anak, baik ketika
mencerminkan budaya dan karakter proses sekolah maupun setelah proses
bangsa. sekolah atau dilingan masyarakat.
b. Perbaikan: memperkuat kiprah Penguatan dan pengembangan memiliki
pendidikan nasional untuk makna bahwa pendidikan dalam seting
bertanggung jawab dalam sekolah bukanlah proses yang membawa
pengembangan potensi peserta peserta didik untuk memahami dan
didik yang lebih bermartabat. mereflesi bagaimana suatu nlai menjadi
c. Penyaring: untuk menyaring budsya penting untuk diwujudkan dalam perilaku
bangsa sendiri dan budaya bangsa keseharian peserta didik. Penguatan juga
lain yang tidak sesuai dengan nilai mengarahkan proses pendidikan pada
nilai budaya dan karakter bangsa proses pembiasaan yang disertai oleh logika
yang bermartabat (Said Hamid dan refleksi terhadap proses dan dampak
Hasan, 2010). dari proses pembiasaan yang dilakukan
oleh sekolah baik dalm seting kelas maupun
Tujuan pendidikan karakter didesain untuk
sekolah.
mengembalikan kultur moral peserta didik
kearah yang lebih baik dan berperilaku Kedua, pendidikan karakter adalah
dalam masyarakat yang lebih manusiawi. mengkoreksi perilaku peserta didik yang
Semakin manusiawi maka mampu berelasi tidak sesuai dengan nilai nilai yang
secara sehat di lingkungan dan menjadi dikembangkan oleh sekolah. Tujuan ini
manusia yang bertanggung jawab. Dengan memiliki makna bahwa pendidikan
ditempatkannya pendidikan karakter karakter memiliki sasaran untuk
sebagai pembentuk pedoman perilaku, meluruskan perilaku peserta didik yang
pengayaan nilai nilai peserta didik dan negatif menjadi positif. Kemudian tujuan
dengan memberikan keteladanan bagi yang ketiga dalam pendidikan karakter
peserta didik, maka peserta didik dapat seting sekolah adalah membangun koneksi
pengembangan dalam dirinya baik yang harmoni dengan keluarga dan
intelektual, sosial, moral, maupun religius. masyarakat dalam memerankan tanggung
Secara jelas, tujuan pendidikan karakter jawab pendidikan karakter secara bersama.
adalah: Pendidikan karakter ini memiliki makna
bahwa proses pendidikan karakter
Pertama, pendidikan karakter adalah
disekolah harus dihubungkan dengan
memfasilitasi penguatan dan
proses pendidikan dikeluarga. Jika saja
pengembangan nilai nilai tertentu sehingga

4
penerapan pendidikan karakter tidak hanya Menurut kemendiknas ruang lingku
interaksi sesama peserta didik dan guru pendidikan karakter digambarkan
maka pencapaian karakter akan sulit sebagai berikut:
terwujud. 1. Olah batin meliputi sikap sikap;
beriman dan bertaqwa, jujur,
Tujuan lain daei oendidikan karakter yang
amanah, adil, bertanggung jawab.
dikemukakan oleh kemendiknas dalam
Berempati, berani mengambil
buku pengembangan budaya dan karakter
resiko, pantang menyerah, rela
bangsa adalah:
berkorban dan berjiwa patriotik.
a. Mengembangka potensi 2. Olah rasa/karsa meliputi sikap
kalbu/nurani/afektif peserta didik sikap;ramah, saling menghargai,
sebagai manusia dan warga toleran, peduli, suka menolong,
negaranya yang memiliki nilai nilai gotong royong nasionalis,
budaya dan karakter bangsa. mengutamakan kepentingan umum,
b. Mengembangkan kebiasaan dan bangga menggunakan bahasa dan
perilaku peserta didik yang terpuji produk indonesia, dinamis, kerja
dan sejalan dengam nilai nilai keras dan beretos kerja.
universal dan tradisi budaya yang 3. Olah pikir meliputi sikap sikap;
religius. cerdas, kreatif, inovatif, ingin tahu,
c. Menanamkan jiwa kepemimpinan berfikir terbuka, produktif, dan
dan tanggung jawab peserta didik berorientasi iptek.
sebagai generasi penerus bangsa. 4. Olah raga meliputi sikap sikap;
d. Mengembangkan kemampuan bersih dan sehat, disiplin dan
peserta didik menjadi manusia yang sportif, tangguh, andal, kooperatif,
mandiri, kreatif, berwawasan kompetetif, ceria dan gigih.
kebangsaan.
Dalam pelaksanaan pendidikan karakter
e. Mengembangkan kingkungan
disekolah Doni A. Koesoema dalam
keidupan sebagai lingkungan
Bambang Q-Anees (2008), mengajukan
belajar yang aman, jujur, penuh
lima metode pendidikan karakter yaitu:
kreatifitas, dan persahabatan. Serta
dengan rasa kebangsaan yang tinggi 1. Mengajarkan
dan penuh kekuatan. Mengajarkan karakter berarti
memberikan pemahaman pada
peserta didik tentang struktur nilai

5
tertentu, keutamaan (bila dikembangkan oleh orang tua
dilaksanakan), maslahatnya, dilingkungan keluarga, guru guru di
manfaatnya, kegunaannya, sekolah, tokoh masyarakat dan
kerugiannya atau bahayanya (bila ulama serta para pemimpin bangsa.
tak dilaksanakan). Mengajarkan Keteladanan tidak hanya bersumber
nilai nilai memiliki dua faedah dari guru di sekolah, tapi dari
pertama, memberikan pengetahuan seluruh tenaga kependidikan
konseptual baru. Kedua, menjadi lainnya yang ada dilembaga sekolah
pembanding atas pengetahuan yang mulai dari kepala sekolah, staf tata
telah dimiliki oleh peserta didik, usaha, administrasi, pustakawan,
karena proses mengajarkan tidaklah dimana peserta didik berada dan
menolong, melainkan, melibatkan sering berhubungan. Oleh sebab itu
peserta didik. Inilah unsur metode pendidikan karakter membutuhkan
pendidikannya. lingkungan pendidikan yang utuh.
Dalam konsep mengajarkan ini 3. Menentukan prioritas
yaitu memberikan kesempatan Penentuan prioritas harus
kepada peserta didik untuk ditentukan agar proses evaluasi atas
mengajukan apa yang difahaminya, berhasil atau tidaknya pendidikan
apa yang pernah dialaminya, dan karakter menjadi jelas. Lembaga
bagaimana perasaannya berkenaan sekolah memiliki beberapa
dengan konsep yang diajarkan. kewajiban: pertama, menentukan
Melalui cara ini, konsep yang tuntutan standar yang akan
diajarkan bukanlah sesuatu yang ditawarkan kepada peserta didik.
asing dan baru melainkan sudah Kedua, semua pribadi yang terlibat
dialami atau pernah teramati oleh dalam lembaga pendidikan harus
peserta didik. memahami secara jernih apa nilai
yang ingin ditekankan dalam
2. Keteladanan lembaga pendidikan karakter.
Keteladanan adalah alat utama Ketiga, jika lembaga ingin
dalam pendidikan. Hal ini menetapkan perilaku struktur yang
dipraktekan oleh rasulullah menjadi ciri khas lembaga, maka
muhammad saw. dalam mendidik karakter standar itu harus difahami
umatnya. Dalam pendidikan oleh anak didik.
karakter, keteladanan perlu 4. Praksis prioritas

6
Lembaga pendidikan harus mampu anak tentang kejujuran, semangat,
membuat verifikasi sejauh mana keinginan untuk menjadi yang terbaik dan
prioritas yang telah ditentukan telah kemampuan kemampuan dasar,maka akan
dapat direalisasikan dalam lingkup sulit bagi anak untuk memiliki karakter
pendidikan melalui berbagai unsur yang bisa membuat masa depan anak lebih
yang ada dalam lembaga baik. Pola asuh juga harus orang tua
pendidikan ini. perhatikan karena itu juga menjadi salah
5. Refleksi satu upaya penting untuk membentuk
refleksi merenungkan apa apa yang karakter anak jika pola asuh orang tua benar
telah dipelajarinya dapat juga kepada anaknya maka besar kemungkinan
disebut sebagai proses bercermin. untuk menentukan keberhasilan pendidikan
Dalam pendidikan karakter karakter anak bangsa yang unggul. Dengan
disekolah ada lagi sebagai alternatif cara menerapkan cara sseperti menyayangi
metode dialog partisipatif dan dan mencintai anak anaknya, menjaga
metode eksperimen. Metode dialog lingkungan rumah, saling menghargai
partisipatif mendorong para siswa sebagai anak dan orang tua, mewujudkan
untuk kreatif, kritis, mandiri dan kepercayaan dan sering berkumpul dengan
terampil berkomunikasi. Contohnya keluarga.
seperti diskusi kelompok, sharing Adapun pendidikan karakter dengan
pengalaman keseharian dan budaya kearifan lokal.
sebagainya. Metode naratif Seperti yang kita tahu bahwa masing
menggunakan cerita sebagai model masing etnis dan suku memiliki kearifan
pengembangan diri atau dengan lokal sendiri. Dengan demikian
kata lain metode ini dapat membangun pendidikan karakter melalui
merangsang imajinasi peserta didik, budaya kearifan lokal sangatlah tepat.
menyapa peserta didik secara Sebab kearifan lokal milik kita sangat
menyeluuruh, baik segi kognitif banyak dan beraneka ragam karena
maupun efektif, bersifat indonesia terdiri atas macam macam suku
menawarkan, membebaskan dan bangsa, berbicara dalam aneka bahasa
tidak menjejali. daerah, serta menjalankan ritual adat
Keluarga juga tak kalah penting perannya istiadat yang berbeda beda pula. Karena
dalam menentukan kemajuan suatu kearifan lokal mempunyai arti yang sangat
generasi unggul dan bangsa, jika keluarga penting bagi anak didik kita akan
gagal dalam mendidik atau mengajarkan memahami dan merasakan perjuangan apa

7
yang dirasakan oleh nenek moyang kita kemauan tidak akan bisa terlepas dengan
dahulu. Seperti nilai nilai kerja keras, niat. Keempat, keturunan merupakan suatu
pantang mundur, dan tidak kenal menyerah faktor yang dapat mempengaruhi perbuatan
perlu diajarkan pada anak anak dan peserta manusia. Adapun sifat yang diturunkan
didik kita. Dalam proses pembelajaran guru orang tua terhadap anaknya itu bukan sifat
harus dapat memotivasi dan meyakinkan yang tumbuh dengan matang karena
kepada siswa, bahwa setiap manusia itu pengaruh lingkungan, adat, dan pendidikan.
mempunyai kekurangan dan kelebihan Faktor eksternal: pertama, pendidikan
masing masing. seperti yang kita tahu bahwa pendidikan
Faktor faktor yang mempengaruhi mempunyai pengaruh yang sangat besar
karakter ke ada dua yaitu faktor internal dan dalam pembentukan karakter seseorang.
faktor eksternal. Pendidikan ikut mematangkan kepribadian
Faktor internal: pertama, insting atau manusia sehingga tingkah lakunya sesuai
naluri.manusia sebelum melakukan setiap dengan pendidikan yang diterima seseorang
perbuatan atau aktifitas pastinya akan baik pendidikan formal, informal, maupun
digerakkan oleh insting/naluri. Setiap nonformal. Pendidikan adalah investasi
manusia yang lahir kedunia dibekali oleh seseorang dimasa depan, khususnya
swt. dengan insting/naluri dampak investasi orang tua kepada anak anaknya,
insting/naluri pada diri manusia tergantung ketika pendidikan seorang anak salah maka
pada penyalurannya. Insting/naluri hasilnya akan mengecewakan, tapi jika
berkaitan erat dengan akal manusia, pendidikan seorang anak baik maka akan
sehinggah tidaklah salah bahwa mahluk membahagiakan kepada orang tuanya.
paling sempurna ciptaan allah adalah Kedua, lingkungan, lingkungan juga
manusia yang mempunyai akal dan nafsu. mengambil peran penting dalam
Kedua, kebiasaan atau adat salah satu faktor pembangunan karakter, cotoh seperti
penting dalam tingkah laku manusia adalah seorang anak hidup dalam lingkungan
kebiasaan, karena sikap dan perilaku yang pondok pesantren pasti akan berbeda dalam
menjadi akhlak (karakter) sangat erat hal pengetahuan agamanya jika
kaitannya dengan kebiasaan. Ketiga, dibandingkan dengan anak yang hidup
kemauan atau kehendak. Kemauan adalah dalam lingkungan prostitusi. Begitu juga
salah satu kekuatan yang berlindung dibalik dengan tantangan pendidikan karakter.
tingakah laku dan merupakan kekuatan yaitu sekarang ini kita hidup di era
yang mendorong manusia dengan sungguh globalisasi dimana globalisasi bukan hanya
sungguh untuk berperilaku. Kehendak atau mengubah tatanan kehidupan globa tetapi

8
juga merubah dunial, pengaruh globalisasi buruk, mengerti tindakan yang
membawa banyak dampak positif tetapi harus diambil dan dapat
juga tidak luput dari pengaruh negatif. memprioritaskan hal hal yang baik.
Adapun dampak negatifnya yaitu terjadinya dalam konteks ini, anak tidak harus
disintegrasi social, terkikisnya atau sekedar diinformasikan tentang hal
hilangnya budaya lokal atau tradisi seiring hal yang baik, tapi harus
berjalannya waktu dari zaman ke zaman. diinternalisasikan lewat
Guru harus mempunyai beberapa penghayatan yang mendalam,
kompetensi utama dalam melakukan proses sehingga ia dapat memahami
pembelajaran dalam pendidikan karakter, mengapa harus dan perlu
yaitu; kompetensi kepribadian menjadi melakukan tindakan kebajikan.
guru yang berkepribadian baik, santun, 2. Feeling the good (merasakan
serta mengembangkan sifat terpuji sebagai kebajikan), berarti anak dapat
seorang guru. Pendidikan karakter merasakan manfaat perbuatan baik,
membutuhkan guru yang dapat sehingga ia menjadi gemar atau
memberikan nilai yang dapat langsung cinta melakukan kebajikan dan
memberikan contoh kepada siswa. enggan atau benci melakukan
Kompetensi untuk berinteraksi dan perbuatan buruk. Pada tahap ini rasa
berkomunikasi. Karena guru pendidikan cinta anak untuk melakukan
karakter harus bisa membangun hubungan perbuatan baik ditumbuhkan atau
yang baik dengan siswa, tanpa dibangkitkan. Dengan cara
menghilangkan sopan santun antara murid merasakan efek perbuatan baik
dan guru. Mampu memberikan konsep yang dilakukan akan tumbuh
belajar mengajar yang tidak menekan dan kencintaaan untuk terus berbuat
memaksa murid. Serta memberikan sanksi baik dan secara bersamaan
yang sesuai dengan kesalahan siswa melahirkan sikap untuk
tersebut. Dan yang paling penting adalah menghindari perbuatan jahat.
tidak melakukan kontak fisik maupun 3. Active the good, (melaksanakan
psikis apalagi kekerasan terhadap siswa. kebajikan), berarti anak dapat dan
Menurut ridwan, tentang tahapan terbiasa melakukan kebajikan. Pada
pembentukan karakter pada anak yaitu; tahap ini anak dilatih untuk terbiasa
1. Knowing the good, (mengetahui melakukan perbuatan baik sebab
kebajikan), berarti anak berarti anak tanpa anak terbiasa terbiasa
mengetahui mana yang baik dan melakukan apa yang sudah

9
diketahui sebagai kebaikan tidak Budaya, karakter seseorang tidak bisa
akan ada artinya. dilepaskan dari nilai budaya yang hidup
Menurut kemendiknas, nilai nilai yang ditengah tengah masyarakat dimana ia
dikembangkan dalam pendidikan berada. Nilai nilai budaya tersebut
karakter diidentifikasikan dari sumber dijadikan dasar dalam pemberian
sumber berikut ini: makna terhadap suatu konsep dan arti
Agama, masyarakat indonesia dalam komunikasi abtar anggota
mrupakan masyarakat religius. Nilai masyarakat. Kedudukan dan peran
nilai agama tampak nyata dalam budaya yang begitu penting dalam
berbagai fenomena kehidupan kehidupan masyarakat meniscayakan
masyarakat indonesia, baik pada tingkat budaya menjadi sumber nilai dalam
indidvidual maupun sosial. Bahkan pendidikan budaya dan karakter
berbagai fenomena kehidupan bangsa.
kenegaraan pun dibangun di atas dasar Tujuan pendidikan nasional, tujuan
nilai nilai pendidikan budaya dan pendidikan nasional memuat berbagai
karakter bangsa harus didasarkan pada nilai kemanusiaan yang harus dimiliki
nilai nilai yang berasal dari agama. setiap warga indonesia. Sehubungan
Pancasila , salah satu warisan yang dengan itu, tujuan pendidikan nasional
paling berharga dari para pendiri bangsa merupakan sumber yang paling
yang sekaligus sebagai simbol operasional dalam mengembangkan
pemersatu bangsa dan menjadi sumber pendidikan budaya dan karakter
segala hukum dan perundang undangan bangsa.
yang berlaku di indonesia adalah Jika semua cara diatas
pancasila. Dengan demikian, nilai nilai terimplementasikan dengan baik dan
yang terkandung dalam pancasila benar oleh guru pendidik karakter maka
menjadi nilai nilai yang mengatur akan lahir generasi unggul yang mampu
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, mencerahkan masa depan bangsa dan
dan bernegara. Lebih jauh lagi nilai negara. Menciptakan generasi unggul
nilai pancasila harus dijadikan sebagai memanglah sulit dan butuh perjuangan,
tata nilai yang mengatur hukum politik, namun akan lebih sulit lagi jika manusia
ekonomi, budaya dan seni. Oleh karena hidup tanpa sikap unggul yang melekat
itu pendidikan budaya dan karakter pada dirinya.
bangsa harus didasarkan kepada nilai
Simpulan
nilai pancasila.

10
Pendidikan karakter merupakan nilai yang Saran
diperlukan dalam mewujudkan guru yang hendaknya ingin menjadi guru
kelangsungan hidup bangsa, yang nantinya pendidikan karakter alangkah baiknya jika
menjadikan pijakan anak anak indonesia kemampuannya lebih diasah dan dapat
sehingga bisa berkembang menjadi pribadi menjadi contoh yang baik bagi para peserta
yang berkualitas, memiliki akhlak yang didik, Keluarga maupun lingkungan
baik, jujur, tanggung jawab, hormat dan masyarakatpun begitu. Penulispun maih
disiplin. Sehingga pendidikan karakter tidak luput dari kesalahan sehingga peulis
harus kita terapkan sejak anak anak bukan harus lebih banyak membaca referensi agar
hanya pihak sekolah saja yang dapat kemampuan penulis terus berkembang dan
mebrikan pengajaran pendidikan karakter semakin luas
tetapi kita juga sebagai keluarga berperan Daftar Pustaka
penting dalam anak anak yaitu lingkungan Akhtim wahyuni. 2011. membentuk
keluarga karakter anak karena lingkungan pribadi positif dan unggul di sekolah
pertama. Dra. Hj. Aisyah M. Ali, M.Pd. pendidikan
Metode pengajaran pendidikan karakter ada karakter: konsep dan implementasinya.
5 menurut Doni A. Koesoema dalam Muhammad Anis Matta. Membentuk
Bambang Q-Anees (2008): keteladanan, karakter islam. (Jakarta: Al-I’tishom
mengajarkan, menentukan prioritas, praksis Cahaya Umat, 2003), h. 67-70
prioritas dan refleksi. Kemetrian Pendidikan Nasional,
Faktor yang mempengaruhi karakkter yaitu pengembangan pendidikan budaya dan
(insting/naluri, kebiasaan/adat, dan karakter bangsa, (Jakarta:Badan
kemauan/kehendak) adapun faktor Penelitian dan pengembangan pusat
eksternal yaitu (lingkungan dan sekolah) kurikulum ,2010)h.8-9

11
12

Anda mungkin juga menyukai