Anda di halaman 1dari 5

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER

DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Muhammad Alfatih (202310370311106)


Jurusan Informatika, Universitas Muhammadyah Malang

Abstrak: Karakter pendidikan, itu benar-benar diperlukan tidak hanya di sekolah tetapi juga di
rumah, di lingkungan sosial. Acara sekarang ini tidak lagi karakter peserta pendidikan anak usia
dini hingga remaja tetapi juga orang dewasa. Mutlak diperlukan untuk kelangsungan hidup bangsa
ini. Kompetisi membayangkan apa yang akan muncul di tahun-tahun berikutnya. Obviusly itu
akan menjadi beban kita dan orang tua untuk hari ini. Pada saat itu, anak-anak akan menghadapi
persaingan dengan rekan-rekan dari berbagai negara di seluruh dunia. Bahkan kita masih akan
bekerja kedepannya akan merasakan perasaan yang sama. Menuntut kualitas sumber daya
manusia di milenium mendatang tentunya membutuhkan karakter yang baik. Namun, karakter
adalah tujuan individu kunci.

Kata kunci : pendidikan karakter , bidang pendidikan

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis membuat rumusan masalah dalam artikel ini
adalah sebagai berikut:
1. Apa makna dari pendidikan karakter?
2. Apa saja strategi pelaksanaan pendidikan karakter?
3. Apa tujuan dari pendidikan karakter?
Adapun tujuan dari penulisan artikel ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami makna pendidikan karakter.
2. Mengetahui strategi pelaksanaan pendidikan karakter.
3. Mengetahui tujuan pendidikan karakter.

PEMBAHASAN
Makna Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter yang meliputi
komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai
tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun
kebangsaan. Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter
individu seseorang.Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu,
maka perkembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial dan
budaya yang bersang- kutan. Artinya, perkembangan budaya dan karakter dapat dilakukan dalam
suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan sosial,budaya
masyarakat, dan budaya bangsa.Lingkungan sosial dan budaya bangsa adalah Pancasila, jadi
pendidikan budaya dan karakter adalah mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri peseta didik
melalui pendidikan hati, otak, dan fisik.
Pendidikan karakter atau pendidikan watak sejak awal munculnya pendidikan oleh para ahli
dianggap sebagai suatu hal yang niscaya.John Sewey, misalnya, pada tahun 1916 yang mengatakan
bahwa sudah merupakan hal yang lumrah dalam teori pendidikan bahwa pembentukan watak
merupakan tujuan umum pengajaran dan pendidikan budi pekerti di sekolah.Kemudian pada tahun
1918 di Amerika Serikat (AS), Komisi Pembaharuan Pendidikan Menengah yang ditunjuk oleh
Perhimpunan Pendidikan Nasional melontarkan sebuah pernyataan bersejarah yaitu mengenai
tujuan-
perundang-undangan yang dibuat atas dasar
tujuan pendidikan umum. Lontaran itu dalam kesepakatan masyarakat. Pendidikan sebagai
sejarah kemudian dikenal sebagai “Tujuh sebuah kegiatan dan proses aktivitas yang
Prinsip Utama Pendidikan”, antara lain: disengaja ini merupakan gejala masyarakat
1. Kesehatan ketika sudah mulai disadari pentingnya upaya
2. Penguasaan proses-proses fundamental untuk membentuk, mengarahkan, dan mengatur
3. Menjadi anggota keluarga yang berguna manusia sebagaimana dicita-citakan masyarakat
4. Pekerjaan terutama cita-cita orang yang mendapatkan
5. Kewarganegaraan kekuasaan.Cara mengatur manusia dalam
6. Penggunaan waktu luang secara bermanfaat pendidikan ini tentunya berkaitan dengan
7. Watak susila bagaimana masyarakat akan diatur. Artinya,
Pendidikan ke arah terbentuknya karakter tujuan dan pengorganisasian pendidikan
bangsa para siswa merupakan tanggungjawab mengikuti arah perkembangan sosio-ekonomi
semua guru. Oleh karena itu, pembinaannya pun yang berjalan.Jadi, ada aspek material yang
harus oleh guru. Dengan demikian, kurang tepat menjelaskan bagaimana arah pendidikan
jika dikatakan bahwa mendidik para siswa agar didesain berdasarkan siapa yang paling
memiliki karakter bangsa hanya ditimpahkan berkuasa dalam masyarakat tersebut.
pada guru mata pelajaran tertentu, misalnya Karakter merupakan perpaduan antara
guru PKN atau Guru PAI. Walaupun dapat moral, etika, dan akhlak. Moral lebih
dipahami bahwa yang dominan untuk menitikberatkan pada kualitas perbuatan,
mengajarkan pendidikan karakter bangsa adalah tindakan atau perilaku manusia atau apakah
para guru yang relevan dengan pendidikan perbuatan itu bisa dikatakan baik atau buruk,
karakter bangsa.Tanpa terkecuali, semua guru atau benar atau salah. Sebaliknya, etika
harus menjadikan dirinya sebagai sosok teladan memberikan penilaian tentang baik dan buruk,
yang berwibawa bagi para siswanya. Sebab berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam
tidak akan memiliki makna apapun bila seorang masyarakat tertentu, sedangkan akhlak
guru PKn mengajarkan menyelesaikan suatu tatanannya lebih menekankan bahwa pada
masalah yang bertentangan dengan cara hakikatnya dalam diri manusia itu telah
demokrasi, sementara guru lain dengan cara tertanam keyakinan di mana keduanya (baik dan
otoriter. Atau seorang guru pendidikan agama buruk) itu ada. Karenanya, pendidikan karakter
dalam menjawab pertanyaan para siswanya dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan
dengan cara yang nalar sementara guru lain budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan
hanya mengatakan asal-asalan dalam menjawab. watak, yang tujuannya mengembangkan
Pendidikan merupakan bagian penting kemampuan peserta didik untuk memberikan
dari kehidupan manusia yang tak pernah keputusan baik-buruk, memelihara apa yang
ditinggalkan.Sebagai sebuah proses, ada dua hal baik itu, dan mewujudkan kebaikan itu dalam
asumsi yang berbeda mengenai pendidikan kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
dalam kehidupan manusia. Pertama, bisa
dianggap sebagai sebuah proses yang terjadi Tujuan Pendidikan Karakter
secara tidak disengaja atau berjalan secara Perkembangan Pendidikan Budaya dan
alamiah. Pendidikan bukanlah proses yang Karakter Bangsa, Pengertian Pendidikan
diorganisasi secara teratur, terencana, dan Budaya dan Karakter Bangsa Undang-Undang
mengunakan metode-metode yang dipelajari Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
serta berdasarkan aturan-aturan yang telah tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU
disepakati mekanisme penyelenggaraannya oleh Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan
suatu komunitas masyarakat (Negara), pendidikan nasional yang harus digunakan
melainkan lebih merupakan bagian dari dalam mengembangkan upaya pendidikan di
kehiupan yang memang telah berjalan sejak Indonesia. Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan,
manusia itu ada. Pengertian ini menunjuk “Pendidikan Nasional berfungsi mengembang-
bahwa pada dasarnya manusia secara alamiah kan dan membentuk watak serta peradaban
merupakan mahkluk yang belajar dari peristiwa bangsa yang bermanfaat dalam rangka
alam dan gejala-gejala kehidupan yang ada mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan kehidupannya. Kedua, untuk berkembangnya potensi peseta didik agar
pendidikan dianggap sebagai proses yang menjadi manusia yag beriman,dan bertakwa
terjadi secara sengaja, disengaja, dan kepaa Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
diorganisasi berdasarkan aturan yang
berlaku, terutama
mulia,sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, Pendidikan budaya dan karakter bangsa
dan menjadi warga Negara yang demokratis bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik
serta bertanggung jawab”.tujuan Pendidikan menjadi Warga Negara yang lebih baik, yaitu
Nasional merupakan rumusan mengenai Warga Negara yang memiliki kemampuan,
kualitas manusia Indonesia yang harus kemauan,dan menerapkan nilai-nilai Pancasila
dikembangkan oleh setiap satuan Pendidikan. dalam kehidupan sebagai Warga
Oleh karena itu, rumusan tujuan Pendidikan Negara.Budaya sebagai suatu kebenaran bahwa
Nasional menjadi dasar dalam pengembangan tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat
pendidikan budaya dan karakter bangsa.Untuk yang tidak disadari oleh nilai-nilai budaya yang
mendapatkan wawasan mengenai arti diakui masyarakat tersebut.Nilai-nilai budaya
pendidikan budaya dan karakter bangsa perlu tersebut dijadikan dasar dalam pemberian
dikemukakkan pengertian istilah budaya, makna terhadap suatu konsep dan arti dalam
karakter bangsa, dan pendidikan.Tujuan komunikasi antaranggota masyarakat tersebut.
Pendidikan Pendidikan Karakter Bangsa Posisi budaya yang demikian penting dalam
diantaranya adalah sebagai berikut : pendidikan budaya dan karakter bangsa.
1. Mengembangkan potensi afektif peserta
didik sebagai manusia dan Warga Negara
yang memiliki nilai-nilai budaya dan
SIMPULAN DAN SARAN
karakter bangsa
Simpulan
2. Mengembangkan Kebiasaan dan perilaku
Adapun simpulan dari artikel ini adalah sebagai berikut:
peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan
1. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai
nilai-nilai universal dan tradisi budaya dan
karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
karakter bangsa
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut,
3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan
baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama,
tanggung jawab peserta didik sebagai
lingkungan, maupun kebangsaan. Pengem- bangan karakter
generasi penerus bangsa
bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter individu
4. Mengembangkan kemampuan pesrta didik seseorang.Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan
menjadi manusia yang mandiri, kreatif, sosial dan budaya tertentu, maka perkembangan karakter individu
berwawasan kebangsaan dan seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial dan
5. Mengembangkan lingkungan kehidupan budaya yang bersangkutan.
sekolah sebagai lingkungan belajar yang
2. Strategi-strategi dalam Perkembangan Pendidikan Berkarakter
aman,jujur, penuh kreativitas dan persa-
salah satunya adalah Strategi Pendidikan Karakter melalui
habatan, serta dengan rasa kebangsaan yang
Multiple Intelligence (Multiple Talent Approach) Strategi ini
tinggi dan penuh kekuatan.
bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi anak didik yang
Nilai-nilai Pendidikan Budaya dan
merupakan Pengembangan potensi yang membangun self concept
Karakter Bangsa merupakan Nilai-nilai yang
yang menunjang kesehatan mental.
dikembangkan dalam pendidikan budaya dan
3. Tujuan Pendidikan Pendidikan Karakter Bangsa diantaranya
karakter bangsa dan diidentifikasi dari sumber-
adalah sebagai berikut:
sumber Agama, karena masyarakat Indonesia
a. Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai
adalah masyarakat beragama, maka kehidupan
manusia dan Warga Negara yang memiliki nilai-nilai budaya
individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari
dan karakter bangsa
pada ajaran agama dan kepercayaan. Secara
politis, kehidupan kenegaraan didasari pada
nilai yang berasal dari agama.Dan sumber yang
kedua adalah Pancasila, Pancasila : Negara
kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas
prinsip- prinsip kehidupan kebangsaan dan
kenegaraan yang disebut dengan
Pancasila.Pancasila terdapat pada Pembukaan
UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut lagi
dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD
1945.Artinya, nilai- nilai yang terkandung
dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang
mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi,
kemasyarakatan, budaya dan seni.
rumah tangga yaitu pendidikan dari orang
tua.
b. Mengembangkan
kebiasaan dan
perilaku peserta DAFTAR RUJUKAN
didik yang terpuji
dan sejalan Goble, G Frank. 1991. Mazhab Ketiga:
dengan nilai-nilai Psikologi Humanistik Abraham Maslow.
universal dan Yogyakarta: Kanisius
tradisi budaya dan Maksum, Muhammad. 2014. Menjadi Guru
karakter bangsa Idola. Klaten: Cable Book.
c. Menanamkan jiwa Megawangi, Ratna. 2004. Pendidikan Karakter.
kepemimpinan Jakarta: Indonesia Heritage Fondation.
dan tanggung Muin, Fachtul. 2011. Pendidikan Karakter
jawab peserta Konstruksi Teoritik dan Praktik.
didik sebagai Yogyakarta: Arr-ruzz Media
generasi penerus Rachman, Maman. 2000. Reposisi, Reevaluasi,
bangsa dan Redefinisi Pendidikan Nilai Bagi
d. Mengembangkan Generasi Muda Bangsa. Jurnal
kemampuan Pendidikan dan Kebudayaan.
peserta didik
menjadi manusia
yang mandiri,
kreatif,
berwawasan
kebangsaan
e. Mengembangkan
lingkungan
kehidupan sekolah
sebagai
lingkungan belajar
yang aman, jujur,
penuh kreativitas,
dan persahabatan,
serta dengan rasa
kebangsaan yang
tinggi dan penuh
kekuatan.

Saran
Saran yang dapat
penulis sampaikan adalah:
1. Pendidikan karakter,
sekarang ini mutlak
diperlukan bukan
hanya di sekolah saja,
tapi dirumah dan di
lingkungan sosial.
2. Pelaksanaan
pendidikan karakter
bukan lagi
sasarannya anak usia
dini hingga remaja,
tetapi juga harus
dilaksanakan hinga
usia dewasa.
3. Disamping diberikan
di sekolah
pendidikan karakter
harus dimulai dari
- MEDIA MAHASISWA INDONESIA
Bukti unggah artikel :

 Nama media tempat artikel diunggah :

Anda mungkin juga menyukai