Nopan Omeri
SMA Negeri 1 Arga Makmur
e-mail: nopanomeri@yahoo.co.id
Abstract: Character of education, it is absolutely necessary not only in school but also at home, in
the social environment. Event now this is no longer a participant character of education early
childhood through adolescence but also adults. Absolutely necessary for the survival of this
nation. Competition imagine what will emerge in the next years. Obviusly it would be our burden
and parent for today. At that time, the children will face competition with colleagues from various
countries around the world. In fact we are still going to work year will feel the same feelings.
Demand the quality of human resources in the coming millennium certainly requires good
character. However, the character is the key individual goal.
Abstrak: Karakter pendidikan, itu benar-benar diperlukan tidak hanya di sekolah tetapi juga di
rumah, di lingkungan sosial. Acara sekarang ini tidak lagi karakter peserta pendidikan anak usia
dini hingga remaja tetapi juga orang dewasa. Mutlak diperlukan untuk kelangsungan hidup bangsa
ini. Kompetisi membayangkan apa yang akan muncul di tahun-tahun berikutnya. Obviusly itu
akan menjadi beban kita dan orang tua untuk hari ini. Pada saat itu, anak-anak akan menghadapi
persaingan dengan rekan-rekan dari berbagai negara di seluruh dunia. Bahkan kita masih akan
bekerja kedepannya akan merasakan perasaan yang sama. Menuntut kualitas sumber daya
manusia di milenium mendatang tentunya membutuhkan karakter yang baik. Namun, karakter
adalah tujuan individu kunci.
464
Omeri, Pentingnya Penddikan Karakter dalam Dunia Pendidikan 465
tujuan pendidikan umum. Lontaran itu dalam perundang-undangan yang dibuat atas dasar
sejarah kemudian dikenal sebagai “Tujuh kesepakatan masyarakat. Pendidikan sebagai
Prinsip Utama Pendidikan”, antara lain: sebuah kegiatan dan proses aktivitas yang
1. Kesehatan disengaja ini merupakan gejala masyarakat
2. Penguasaan proses-proses fundamental ketika sudah mulai disadari pentingnya upaya
3. Menjadi anggota keluarga yang berguna untuk membentuk, mengarahkan, dan mengatur
4. Pekerjaan manusia sebagaimana dicita-citakan masyarakat
5. Kewarganegaraan terutama cita-cita orang yang mendapatkan
6. Penggunaan waktu luang secara bermanfaat kekuasaan.Cara mengatur manusia dalam
7. Watak susila pendidikan ini tentunya berkaitan dengan
Pendidikan ke arah terbentuknya karakter bagaimana masyarakat akan diatur. Artinya,
bangsa para siswa merupakan tanggungjawab tujuan dan pengorganisasian pendidikan
semua guru. Oleh karena itu, pembinaannya pun mengikuti arah perkembangan sosio-ekonomi
harus oleh guru. Dengan demikian, kurang tepat yang berjalan.Jadi, ada aspek material yang
jika dikatakan bahwa mendidik para siswa agar menjelaskan bagaimana arah pendidikan
memiliki karakter bangsa hanya ditimpahkan didesain berdasarkan siapa yang paling
pada guru mata pelajaran tertentu, misalnya berkuasa dalam masyarakat tersebut.
guru PKN atau Guru PAI. Walaupun dapat Karakter merupakan perpaduan antara
dipahami bahwa yang dominan untuk moral, etika, dan akhlak. Moral lebih
mengajarkan pendidikan karakter bangsa adalah menitikberatkan pada kualitas perbuatan,
para guru yang relevan dengan pendidikan tindakan atau perilaku manusia atau apakah
karakter bangsa.Tanpa terkecuali, semua guru perbuatan itu bisa dikatakan baik atau buruk,
harus menjadikan dirinya sebagai sosok teladan atau benar atau salah. Sebaliknya, etika
yang berwibawa bagi para siswanya. Sebab memberikan penilaian tentang baik dan buruk,
tidak akan memiliki makna apapun bila seorang berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam
guru PKn mengajarkan menyelesaikan suatu masyarakat tertentu, sedangkan akhlak
masalah yang bertentangan dengan cara tatanannya lebih menekankan bahwa pada
demokrasi, sementara guru lain dengan cara hakikatnya dalam diri manusia itu telah
otoriter. Atau seorang guru pendidikan agama tertanam keyakinan di mana keduanya (baik dan
dalam menjawab pertanyaan para siswanya buruk) itu ada. Karenanya, pendidikan karakter
dengan cara yang nalar sementara guru lain dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan
hanya mengatakan asal-asalan dalam budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan
menjawab. watak, yang tujuannya mengembangkan
Pendidikan merupakan bagian penting kemampuan peserta didik untuk memberikan
dari kehidupan manusia yang tak pernah keputusan baik-buruk, memelihara apa yang
ditinggalkan.Sebagai sebuah proses, ada dua hal baik itu, dan mewujudkan kebaikan itu dalam
asumsi yang berbeda mengenai pendidikan kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
dalam kehidupan manusia. Pertama, bisa
dianggap sebagai sebuah proses yang terjadi Tujuan Pendidikan Karakter
secara tidak disengaja atau berjalan secara Perkembangan Pendidikan Budaya dan
alamiah. Pendidikan bukanlah proses yang Karakter Bangsa, Pengertian Pendidikan
diorganisasi secara teratur, terencana, dan Budaya dan Karakter Bangsa Undang-Undang
mengunakan metode-metode yang dipelajari Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
serta berdasarkan aturan-aturan yang telah tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU
disepakati mekanisme penyelenggaraannya oleh Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan
suatu komunitas masyarakat (Negara), pendidikan nasional yang harus digunakan
melainkan lebih merupakan bagian dari dalam mengembangkan upaya pendidikan di
kehiupan yang memang telah berjalan sejak Indonesia. Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan,
manusia itu ada. Pengertian ini menunjuk “Pendidikan Nasional berfungsi mengembang-
bahwa pada dasarnya manusia secara alamiah kan dan membentuk watak serta peradaban
merupakan mahkluk yang belajar dari peristiwa bangsa yang bermanfaat dalam rangka
alam dan gejala-gejala kehidupan yang ada mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan kehidupannya. Kedua, untuk berkembangnya potensi peseta didik agar
pendidikan dianggap sebagai proses yang terjadi menjadi manusia yag beriman,dan bertakwa
secara sengaja, disengaja, dan diorganisasi kepaa Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
berdasarkan aturan yang berlaku, terutama
Omeri, Pentingnya Penddikan Karakter dalam Dunia Pendidikan 467