Anda di halaman 1dari 13

TUGAS 1

ANALISIS KESALAHAN BAHASA PADA JURNAL DALAM ARTIKEL


ILMIAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pendidikan Bahasa Indonesia

Disusun Oleh:
Kelompok 6
1. Brian Pramudia Prayoga (210252629288)
2. Debby Arina Arfah (220312604192)
3. Novan Bagus Fajariyanto (220514608830)
4. Septia Indahsari (220514601160)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FEBRUARI 2023
Judul Artikel : PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DALAM DUNIA
PENDIDIKAN

Penulis : Nopan Omeri

Dimuat di Jurnal : PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DALAM DUNIA


PENDIDIKAN, Nopan Omeri, SMA Negeri 1 Arga Makmur, Pentingnya Penddikan
Karakter dalam Dunia Pendidikan, halaman 464-468.

TUGAS BERUPA ANALISIS KESALAHAN BACAAN:


1. Kesalahan Ejaaan, Yakni Pada Pemakaian Huruf, Penulisan Huruf , Dan Pemakaian
Tanda Baca
2. Kesalahan Kata, Yakni Pada Penggunaan Kata Baku, Kesalahan Penulisan Kata
Bentuk Ulang Dan Penyerapan Kosakata Asing
3. Kesalahan Kalimat, Yakni Penulisan Kalimat Efektif
4. Kesalahan Paragraf, Yakni Pada Penulisan Alinea Baru
5. Kesalahan Diksi
PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DALAM
DUNIA PENDIDIKAN

Nopan Omeri
SMA Negeri 1 Arga Makmur

e-mail: nopanomeri@yahoo.co.id

Abstract: Character of education, it is absolutely necessary not only in school but also at home, in the social
environment. Event now this is no longer a participant character of education early childhood through
adolescence but also adults. Absolutely necessary for the survival of this nation. Competition imagine what
will emerge in the next years. Obviusly it would be our burden and parent for today. At that time, the
children will face competition with colleagues from various countries around the world. In fact we are still
going to work year will feel the same feelings. Demand the quality of human resources in the coming
millennium certainly requires good character. However, the character is the key individual goal.

Keyword: character education, education field

Abstrak: Karakter pendidikan, itu benar-benar diperlukan tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah, di
lingkungan sosial. Acara sekarang ini tidak lagi karakter peserta pendidikan anak usia dini hingga remaja
tetapi juga orang dewasa. Mutlak diperlukan untuk kelangsungan hidup bangsa ini. Kompetisi
membayangkan apa yang akan muncul di tahun-tahun berikutnya. Obviusly itu akan menjadi beban kita dan
orang tua untuk hari ini. Pada saat itu, anak-anak akan menghadapi persaingan dengan rekan-rekan dari
berbagai negara di seluruh dunia. Bahkan kita masih akan bekerja kedepannya akan merasakan perasaan
yang sama. Menuntut kualitas sumber daya manusia di milenium mendatang tentunya membutuhkan
karakter yang baik. Namun, karakter adalah tujuan individu kunci.

Kata kunci : pendidikan karakter , bidang pendidikan

bangsa, dan memiliki kebanggaan sebagai bangsa


PENDAHULUAN Indonesia dalam rangka memantapkan landasan
Prioritas pembangunan spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa.
nasional sebagai- mana yang Pendidikan nasional berfungsi
dituangkan dalam Rencana mengembangkan kemampuan dan membentuk
Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP) Nasional Tahun 2005 –
2025 (UU No. 17 Tahun 2007)
antara lain adalah dalam
mewujudkan masyarakat yang
berakhlak mulia, bermoral, beretika,
berbudaya, dan beradab berdasarkan
falsafah Pancasila”. Salah satu upaya
untuk merealisasikannya adalah
dengan cara memperkuat jati diri dan
karakter bangsa melalui pendidikan.
Upaya ini bertujuan untuk
membentuk dan membangun
manusia Indonesia yang bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa,
mematuhi aturan hukum,
memelihara kerukunan internal dan
antar umat beragama, melaksanakan
interaksi antarbudaya,
mengembangkan modal sosial,
menerapkan nilai-nilai luhur budaya
penyelenggaraan oleh suatu
watak serta komunitas suatu masyarakat
peradaban (Negara), melainkan lebih
bangsa yang merupakan bagian dari
bermartabat kehidupan yang memang telah
dalam rangka berjalan sejak manusia itu
mencerdaskan ada.Pendidikan bisa dianggap
kehidupan sebagai proses yang terjadi
bangsa, yang secara sengaja, direncanakan,
bertujuan didesain, dan diorganisasi
untuk berdasarkan aturan yang berlaku
berkembangny terutama perundang-undangan
a potensi yang dibuat atas dasar
peserta didik
agar menjadi
manusia yang
beriman dan
bertakwa
kepada Tuhan
Yang Maha
Esa, berakhlak
mulia, sehat,
berilmu, cakap,
kreatif,
mandiri, dan
menjadi warga
negara yang
demokratis
serta
bertanggung
jawab.Pendidik
an merupakan
bagian penting
dari kehidupan
manusia yang
tak pernah bisa
ditinggalkan.
Pendidik
an bukanlah
proses yang
diorganisasi
secara teratur,
terencana, dan
menggunakan
metode-metode
yang dipelajari
serta
berdasarkan
aturan-aturan
yang telah
disepakati
mekanisme
kesepakatan masyarakat.Pendidikan sebagai bahwa 80 persen keberhasilan seseorang di
sebuah kegiatan dan proses aktivitas yang masyarakat ditentukan oleh emotional quotient.
disengaja merupakan gejala masyarakat ketika
sudah mulai disadari pentingnya upaya untuk Berdasarkan latar belakang di atas maka
membentuk, mengarahkan, dan mengatur penulis membuat rumusan masalah dalam
manusia sebagaimana dicita-citakan masyarakat. artikel ini adalah sebagai berikut:
Sebelum kita membahas tentang 1. Apa makna dari pendidikan karakter?
pendidikan karakter ini lebih jauh lagi mari kita 2. Apa saja strategi pelaksanaan
lihat data berikut ini yang memberikan pendidikan karakter?
gambaran kepada kita: 3. Apa tujuan dari pendidikan karakter?
 158 kepala daerah tersangkut korupsi Adapun tujuan dari penulisan artikel
sepanjang 2004-2011 ini adalah sebagai berikut:
 42 anggota DPR terseret korupsi pada kurun 1. Mengetahui dan memahami makna
waktu 2008-2011 pendidikan karakter.
 30 anggota DPR periode 1999-2004 terlibat 2. Mengetahui strategi pelaksanaan pendidikan
kasus suap pemilihan DGS BI karakter.
 Kasus korupsi terjadi diberbagai lembaga 3. Mengetahui tujuan pendidikan karakter.
seperti KPU,KY, KPPU, Ditjen Pajak, BI,
dan BKPM PEMBAHASAN
Sumber : Litbang Kompas Makna Pendidikan Karakter
Kini setelah membaca fakta diatas, apa
yang ada dalam pikiran kita? Yah, itu adalah Pendidikan karakter adalah suatu sistem
beberapa kasus yang membuat hati kita penamaan nilai-nilai karakter yang meliputi
“terhentak” melihat kelakuan para pejabat komponen pengetahuan, kesadaran atau
negara, yang sudah tentu mereka adalah orang- kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan
rang cerdas secara intelektual, tapi mengapa nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang
mereka sampai melakukan hal demikian karena Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan,
mereka tidak memiliki kepribadian yang maupun kebangsaan. Pengembangan karakter
berkarakter. bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan
Pendidikan karakter, sekarang ini karakter individu seseorang.Akan tetapi, karena
mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah saja, manusia hidup dalam lingkungan sosial dan
tapi dirumah dan di lingkungan sosial. Bahkan budaya tertentu, maka perkembangan karakter
sekarang ini peserta pendidikan karakter bukan individu seseorang hanya dapat dilakukan
lagi anak usia dini hingga remaja, tetapi juga dalam lingkungan sosial dan budaya yang
usia dewasa. Mutlak perlu untuk kelangsungan bersang- kutan. Artinya, perkembangan budaya
hidup Bangsa ini. dan karakter dapat dilakukan dalam suatu
Bayangkan persaingan apa yang akan proses pendidikan yang tidak melepaskan
muncul ditahun-tahun mendatang? Yang jelas peserta didik dari lingkungan sosial,budaya
itu akan menjadi beban kita dan orangtua masa masyarakat, dan budaya bangsa.Lingkungan
kini. Saat itu, anak-anak masa kini akan sosial dan budaya bangsa adalah Pancasila, jadi
menghadapi persaingan dengan rekan-rekannya pendidikan budaya dan karakter adalah
dari berbagai belahan Negara di Dunia. Bahkan mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri
kita yang masih akan berkarya ditahun tersebut peseta didik melalui pendidikan hati, otak, dan
akan merasakan perasaan yang sama. Tuntutan fisik.
kualitas sumber daya manusia pada milenium Pendidikan karakter atau pendidikan
mendatang tentunya membutuhkan good watak sejak awal munculnya pendidikan oleh
character. para ahli dianggap sebagai suatu hal yang
Bagaimanapun juga, karakter adalah niscaya.John Sewey, misalnya, pada tahun 1916
kunci keberhasilan individu. Dari sebuah yang mengatakan bahwa sudah merupakan hal
penelitian di Amerika, 90 persen kasus yang lumrah dalam teori pendidikan bahwa
pemecatan disebabkan oleh perilaku buruk pembentukan watak merupakan tujuan umum
seperti tidak bertanggung jawab, tidak jujur, dan pengajaran dan pendidikan budi pekerti di
hubungan interpersonal yang buruk. Selain itu, sekolah.Kemudian pada tahun 1918 di Amerika
terdapat penelitian lain yang mengindikasikan Serikat (AS), Komisi Pembaharuan Pendidikan
Menengah yang ditunjuk oleh Perhimpunan
Pendidikan Nasional melontarkan sebuah
pernyataan bersejarah yaitu mengenai tujuan-
tujuan pendidikan umum. Lontaran itu dalam perundang-undangan yang dibuat atas dasar
sejarah kemudian dikenal sebagai “Tujuh kesepakatan masyarakat. Pendidikan sebagai
Prinsip Utama Pendidikan”, antara lain: sebuah kegiatan dan proses aktivitas yang
1. Kesehatan disengaja ini merupakan gejala masyarakat
2. Penguasaan proses-proses fundamental ketika sudah mulai disadari pentingnya upaya
3. Menjadi anggota keluarga yang berguna untuk membentuk, mengarahkan, dan mengatur
4. Pekerjaan manusia sebagaimana dicita-citakan masyarakat
5. Kewarganegaraan terutama cita-cita orang yang mendapatkan
6. Penggunaan waktu luang secara bermanfaat kekuasaan.Cara mengatur manusia dalam
7. Watak susila pendidikan ini tentunya berkaitan dengan
Pendidikan ke arah terbentuknya karakter bagaimana masyarakat akan diatur. Artinya,
bangsa para siswa merupakan tanggungjawab tujuan dan pengorganisasian pendidikan
semua guru. Oleh karena itu, pembinaannya pun mengikuti arah perkembangan sosio-ekonomi
harus oleh guru. Dengan demikian, kurang tepat yang berjalan.Jadi, ada aspek material yang
jika dikatakan bahwa mendidik para siswa agar menjelaskan bagaimana arah pendidikan
memiliki karakter bangsa hanya ditimpahkan didesain berdasarkan siapa yang paling
pada guru mata pelajaran tertentu, misalnya berkuasa dalam masyarakat tersebut.
guru PKN atau Guru PAI. Walaupun dapat Karakter merupakan perpaduan antara
dipahami bahwa yang dominan untuk moral, etika, dan akhlak. Moral lebih
mengajarkan pendidikan karakter bangsa adalah menitikberatkan pada kualitas perbuatan,
para guru yang relevan dengan pendidikan tindakan atau perilaku manusia atau apakah
karakter bangsa.Tanpa terkecuali, semua guru perbuatan itu bisa dikatakan baik atau buruk,
harus menjadikan dirinya sebagai sosok teladan atau benar atau salah. Sebaliknya, etika
yang berwibawa bagi para siswanya. Sebab memberikan penilaian tentang baik dan buruk,
tidak akan memiliki makna apapun bila seorang berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam
guru PKn mengajarkan menyelesaikan suatu masyarakat tertentu, sedangkan akhlak
masalah yang bertentangan dengan cara tatanannya lebih menekankan bahwa pada
demokrasi, sementara guru lain dengan cara hakikatnya dalam diri manusia itu telah
otoriter. Atau seorang guru pendidikan agama tertanam keyakinan di mana keduanya (baik dan
dalam menjawab pertanyaan para siswanya buruk) itu ada. Karenanya, pendidikan karakter
dengan cara yang nalar sementara guru lain dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan
hanya mengatakan asal-asalan dalam budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan
menjawab. watak, yang tujuannya mengembangkan
Pendidikan merupakan bagian penting kemampuan peserta didik untuk memberikan
dari kehidupan manusia yang tak pernah keputusan baik-buruk, memelihara apa yang
ditinggalkan.Sebagai sebuah proses, ada dua hal baik itu, dan mewujudkan kebaikan itu dalam
asumsi yang berbeda mengenai pendidikan kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
dalam kehidupan manusia. Pertama, bisa
dianggap sebagai sebuah proses yang terjadi Tujuan Pendidikan Karakter
secara tidak disengaja atau berjalan secara Perkembangan Pendidikan Budaya dan
alamiah. Pendidikan bukanlah proses yang Karakter Bangsa, Pengertian Pendidikan
diorganisasi secara teratur, terencana, dan Budaya dan Karakter Bangsa Undang-Undang
mengunakan metode-metode yang dipelajari Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
serta berdasarkan aturan-aturan yang telah tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU
disepakati mekanisme penyelenggaraannya oleh Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan
suatu komunitas masyarakat (Negara), pendidikan nasional yang harus digunakan
melainkan lebih merupakan bagian dari dalam mengembangkan upaya pendidikan di
kehiupan yang memang telah berjalan sejak Indonesia. Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan,
manusia itu ada. Pengertian ini menunjuk “Pendidikan Nasional berfungsi mengembang-
bahwa pada dasarnya manusia secara alamiah kan dan membentuk watak serta peradaban
merupakan mahkluk yang belajar dari peristiwa bangsa yang bermanfaat dalam rangka
alam dan gejala-gejala kehidupan yang ada mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan kehidupannya. Kedua, untuk berkembangnya potensi peseta didik agar
pendidikan dianggap sebagai proses yang terjadi menjadi manusia yag beriman,dan bertakwa
secara sengaja, disengaja, dan diorganisasi kepaa Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
berdasarkan aturan yang berlaku, terutama
mulia,sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, Pendidikan budaya dan karakter bangsa
dan menjadi warga Negara yang demokratis bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik
serta bertanggung jawab”.tujuan Pendidikan menjadi Warga Negara yang lebih baik, yaitu
Nasional merupakan rumusan mengenai Warga Negara yang memiliki kemampuan,
kualitas manusia Indonesia yang harus kemauan,dan menerapkan nilai-nilai Pancasila
dikembangkan oleh setiap satuan Pendidikan. dalam kehidupan sebagai Warga
Oleh karena itu, rumusan tujuan Pendidikan Negara.Budaya sebagai suatu kebenaran bahwa
Nasional menjadi dasar dalam pengembangan tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat
pendidikan budaya dan karakter bangsa.Untuk yang tidak disadari oleh nilai-nilai budaya yang
mendapatkan wawasan mengenai arti diakui masyarakat tersebut.Nilai-nilai budaya
pendidikan budaya dan karakter bangsa perlu tersebut dijadikan dasar dalam pemberian
dikemukakkan pengertian istilah budaya, makna terhadap suatu konsep dan arti dalam
karakter bangsa, dan pendidikan.Tujuan komunikasi antaranggota masyarakat tersebut.
Pendidikan Pendidikan Karakter Bangsa Posisi budaya yang demikian penting dalam
diantaranya adalah sebagai berikut : pendidikan budaya dan karakter bangsa.
1. Mengembangkan potensi afektif peserta
didik sebagai manusia dan Warga Negara Strategi Pelaksanaan Pendidikan Karakter
yang memiliki nilai-nilai budaya dan Strategi Pendidikan Karakter yang akan
karakter bangsa dibahas adalah Strategi Pendidikan Karakter
2. Mengembangkan Kebiasaan dan perilaku melalui Multiple Talent Aproach (Multiple
peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan Intelligent).Strategi Pendidikan Karakter ini
nilai-nilai universal dan tradisi budaya dan memiliki tujuan yaitu untuk mengembangkan
karakter bangsa seluruh potensi anak didik yang manifestasi
3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan pengembangan potensi akan membangun Self
tanggung jawab peserta didik sebagai Concept yang menunjang kesehatan mental.
generasi penerus bangsa Konsep ini menyediakan kesempatan bagi anak
4. Mengembangkan kemampuan pesrta didik didik untuk mengembangkan bakat emasnya
menjadi manusia yang mandiri, kreatif, sesuai dengan kebutuhan dan minat yang
berwawasan kebangsaan dan dimilikinya.Ada banyak cara untuk menjadi
5. Mengembangkan lingkungan kehidupan cerdas, dan cara ini biasanya ditandai dengan
sekolah sebagai lingkungan belajar yang prestasi akademik yang diperoleh disekolahnya
aman,jujur, penuh kreativitas dan persa- dan anak didik tersebut mengikuti tes
habatan, serta dengan rasa kebangsaan yang intelengensia.Cara tersebut misalnya melalui
tinggi dan penuh kekuatan. kata-kata, angka, musik, gambar, kegiatan fisik
Nilai-nilai Pendidikan Budaya dan atau kemamuan motorik atau lewat cara sosial-
Karakter Bangsa merupakan Nilai-nilai yang emosional.
dikembangkan dalam pendidikan budaya dan Menurut Gardner (1999), manusia itu
karakter bangsa dan diidentifikasi dari sumber- sedikitnya memiliki 9 kecerdasan. Kecerdasan
sumber Agama, karena masyarakat Indonesia manusia, saat ini tak hanya dapat diukur dari
adalah masyarakat beragama, maka kehidupan kepandaiannya menguasai matematika atau
individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari menggunakan bahasa.Ada banyak kecerdasan
pada ajaran agama dan kepercayaan. Secara lain yang dapat diidentifikasi di dalam diri
politis, kehidupan kenegaraan didasari pada manusia. Sedangkan menurut Howard Gardner
nilai yang berasal dari agama.Dan sumber yang (1999) yang menjelaskan 9 kecerdasan ganda,
kedua adalah Pancasila, Pancasila : Negara apabila dipahami dengan baik, akan membuat
kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas semua orang tua memandang potensi anak lebih
prinsip- prinsip kehidupan kebangsaan dan positif. Terlebih lagi, para orang tua (guru)
kenegaraan yang disebut dengan dapat menyiapkan sebuah lingkungan yang
Pancasila.Pancasila terdapat pada Pembukaan menye- nangkan dan memperdayakan di
UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut lagi sekolah. Konsep Multiple Intelligence
dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD mengajarkan kepada anak bahwa mereka bisa
1945.Artinya, nilai- nilai yang terkandung belajar apapun yang mereka ingin ketahui. Bagi
dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang Orangtua atau guru , yang dibutuhkan adalah
mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kreativitas dan kepekaan untuk mengasah anak
kemasyarakatan, budaya dan seni. tersebut.Baik guru atau Orang tua juga harus
berpikir terbuka,
keluar dari paradigma tradisional. Kecerdasan
bukanlah sesuatu yang bersifat tetap.
Keceradasan bagaikan sekumpulan c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan
keterampilan yang dapat ditumbuhkan dan tanggung jawab peserta didik sebagai
dikembangkan. Kecerdasan adalah kemampuan generasi penerus bangsa
untuk memecah- kan masalah, kemampuan d. Mengembangkan kemampuan peserta
untuk menciptakan masalah baru untuk didik menjadi manusia yang mandiri,
dipecahkan, kemampuan untuk menciptakan kreatif, berwawasan kebangsaan
sesuatu yang berharga dalam suatu kebudayaan e. Mengembangkan lingkungan kehidupan
masyarakat. Melalui pengenalan Multiple sekolah sebagai lingkungan belajar yang
Intellegence, kita dapat mempelajari kekuatan aman, jujur, penuh kreativitas, dan
atau kelemahan anak dan dapat memberikan persahabatan, serta dengan rasa
mereka peluang untuk belajar melalui kelebihan kebangsaan yang tinggi dan penuh
mereka, tujuannya adalah agar anak memiliki kekuatan.
kesempatan untuk mengeksp- lorasi dunia.
Saran
SIMPULAN DAN SARAN Saran yang dapat penulis sampaikan
Simpulan adalah:
1. Pendidikan karakter, sekarang ini mutlak
Adapun simpulan dari artikel ini adalah diperlukan bukan hanya di sekolah saja,
sebagai berikut: tapi dirumah dan di lingkungan sosial.
1. Pendidikan karakter adalah suatu sistem 2. Pelaksanaan pendidikan karakter bukan
penamaan nilai-nilai karakter yang meliputi lagi sasarannya anak usia dini hingga
komponen pengetahuan, kesadaran atau remaja, tetapi juga harus dilaksanakan
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan hinga usia dewasa.
nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan 3. Disamping diberikan di sekolah pendidikan
Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, karakter harus dimulai dari rumah tangga
lingkungan, maupun kebangsaan. Pengem- yaitu pendidikan dari orang tua.
bangan karakter bangsa dapat dilakukan
melalui perkembangan karakter individu DAFTAR RUJUKAN
seseorang.Akan tetapi, karena manusia hidup
dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu, Goble, G Frank. 1991. Mazhab Ketiga:
maka perkembangan karakter individu Psikologi Humanistik Abraham Maslow.
seseorang hanya dapat dilakukan dalam Yogyakarta: Kanisius
lingkungan sosial dan budaya yang
bersangkutan. Maksum, Muhammad. 2014. Menjadi Guru
2. Strategi-strategi dalam Perkembangan Idola. Klaten: Cable Book.
Pendidikan Berkarakter salah satunya adalah
Megawangi, Ratna. 2004. Pendidikan Karakter.
Strategi Pendidikan Karakter melalui
Multiple Intelligence (Multiple Talent Jakarta: Indonesia Heritage Fondation.
Approach) Strategi ini bertujuan untuk Muin, Fachtul. 2011. Pendidikan Karakter
mengembangkan seluruh potensi anak didik Konstruksi Teoritik dan Praktik.
yang merupakan Pengembangan potensi Yogyakarta: Arr-ruzz Media
yang membangun self concept yang
menunjang kesehatan mental. Rachman, Maman. 2000. Reposisi, Reevaluasi,
3. Tujuan Pendidikan Pendidikan Karakter dan Redefinisi Pendidikan Nilai Bagi
Bangsa diantaranya adalah sebagai berikut: Generasi Muda Bangsa. Jurnal
a. Mengembangkan potensi afektif peserta Pendidikan dan Kebudaya
didik sebagai manusia dan Warga
Negara yang memiliki nilai-nilai budaya
dan karakter bangsa
b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku
peserta didik yang terpuji dan sejalan
dengan nilai-nilai universal dan tradisi
budaya dan karakter bangsa
TUGAS 1:

KESALAHAN EJAAN

NO. PENYEBAB KESALAHAN LETAK KESALAHAN PERBAIKAN


PEMAKAIAN HURUF
1. Pemakaian spasi setelah Sebelum kita membahas tentang Sebelum kita membahas
tanda koma (,) pendidikan karakter ini lebih mengenai pendidikan
jauh lagi mari kita lihat data karakater lebih jauh, maka
berikut ini yang memberikan dari itu ada beberapa
gambaran kepada kita: gambaran data yang dapat
dilihat antara lain :
2. Pemakaian spasi dan huruf Bahkan sekarang ini peserta Bahkan sekarang ini
kapital setelah tanda titik (.) pendidikan karakter bukan lagi peserta pendidikan
anak usia dini hingga remaja, karakter bukan lagi anak
tetapi juga usia dewasa. Mutlak usia dini hingga remaja,
perlu untuk kelangsungan hidup tetapi juga usia dewasa.
Bangsa ini. mutlak perlu untuk
kelangsungan hidup
bangsa ini.
3. Pemakaian tanda titik (.) Kasus korupsi terjadi diberbagai Kasus korupsi terjadi
lembaga diberbagai lembaga
seperti KPU,KY, KPPU, Ditjen seperti KPU,KY, KPPU,
Pajak, BI, Ditjen Pajak, BI,
dan BKPM dan BKPM.
4. Pemakaian /pengurangan 30 anggota DPR periode 1999- 30 anggota DPR pada
kata 2004 terlibat periode 1999-2004 terlibat
kasus suap pemilihan DGS BI kasus suap pemilihan DGS
BI
5. Pemakaian spasi dan huruf 1)…kekuasaan.Cara mengatur 1)…kekuasaan. Cara
kapital setelah tanda titik (.) manusia… mengatur manusia…
2)…yang berjalan.Jadi, ada 2)…yang berjalan. Jadi, ada
aspek… aspek…
6. Pemakaian spasi setelah …mulia,sehat,berilmu, cakap, …mulia, sehat, berilmu,
tanda koma (,) kreatif, mandiri, dan cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga Negara yang menjadi warga Negara
demokratis serta yang demokratis serta
bertanggung jawab”. bertanggung jawab”.

7. Pemakaian spasi dan huruf …bertanggung jawab”.tujuan …bertanggung jawab”.


kapital setelah tanda titik (.) Pendidikan Nasional Tujuan Pendidikan
merupakan rumusan mengenai Nasional
kualitas manusia merupakan rumusan
Indonesia yang harus mengenai kualitas manusia
dikembangkan oleh setiap Indonesia yang harus
satuan Pendidikan. dikembangkan oleh setiap
satuan Pendidikan.

8. Pemakaian spasi setelah …karakter …karakter


tanda titik (.) bangsa.Untuk mendapatkan bangsa. Untuk
wawasan mengenai mendapatkan wawasan
arti pendidikan budaya… mengenai
arti pendidikan budaya…
9. Pemakaian spasi setelah Mengembangkan Mengembangkan
tanda koma (,) lingkungan kehidupan lingkungan kehidupan
sekolah sebagai lingkungan sekolah sebagai lingkungan
belajar yang belajar yang
aman,jujur, penuh kreativitas aman, jujur, penuh
dan persahabatan,serta dengan kreativitas, dan
rasa kebangsaan yang persahabatan, serta
tinggi dan penuh kekuatan. dengan rasa kebangsaan
yang
tinggi dan penuh kekuatan.

10. Penggunaan tanda hubung Karakter Bangsa merupakan Karakter Bangsa


strip (-) Nilai-nilai yang merupakan nilai-nilai yang
Penulisan kata tidak tepat dikembangkan dalam pendidikan dikembangkan dalam
(salah ketik) budaya dan pendidikan budaya dan
karakter bangsa dan karakter bangsa yang
diidentifikasi dari sumbersumber diidentifikasi dari sumber-
Agama, karena masyarakat sumber agama, karena
Indonesia masyarakat Indonesia
adalah masyarakat beragama, adalah masyarakat
maka kehidupan… beragama, maka
kehidupan…
11. Pemakaian titik (.) di akhir Mengembangkan kemampuan Mengembangkan
kalimat peserta didik menjadi manusia kemampuan peserta didik
yang mandiri, kreatif, menjadi manusia yang
berwawasan kebangsaan mandiri, kreatif,
berwawasan kebangsaan.
12. Pemakaian spasi setelah Pengembangan Pengembangan
tanda baca titik (.) karakter bangsa dapat dilakukan karakter bangsa dapat
melalui perkembangan karakter dilakukan
individu melalui perkembangan
seseorang.Akan tetapi, karena karakter individu
manusia hidup seseorang. Akan tetapi,
dalam lingkungan sosial dan karena manusia hidup
budaya tertentu,….. dalam lingkungan sosial
dan budaya tertentu,…..

KESALAHAN KATA

NO. PENYEBAB KESALAHAN LETAK KESALAHAN PERBAIKAN


PENULISAN KATA
1. Penggunaan kata "di" yang bukan hanya di sekolah saja, bukan hanya di sekolah saja,
seharusnya dipisah pada kata tapi tapi
"dirumah" dirumah dan di lingkungan di rumah dan di
sosial lingkungan sosial
2. Ejaan kata ditahun-tahun Bayangkan persaingan apa Bayangkan persaingan apa
yang kurang tepat yang akan yang akan
muncul ditahun-tahun muncul pada
mendatang? tahun mendatang?
3. Pengunaan kata "orangtua" menjadi beban kita dan menjadi beban kita dan
yang seharusnya dipisah orangtua masa kini. orang tua masa kini.
4. Penggunaan kata Kasus korupsi terjadi Kasus korupsi terjadi di
"diberbagai" yang diberbagai lembaga berbagai lembaga
seharusnya pisah seperti KPU,KY, KPPU, Ditjen seperti KPU,KY, KPPU, Ditjen
Pajak, BI, Pajak, BI,
dan BKPM dan BKPM
5. Penggunaan kata "diatas" Kini setelah membaca fakta Kini setelah membaca fakta
yang seharusnya dipisah diatas, apa di atas, apa
yang ada dalam pikiran kita? yang ada dalam pikiran kita?
6. Penggunaan kata "tapi" tidak tapi mengapa tetapi mengapa
baku mereka sampai melakukan hal mereka sampai melakukan
demikian karena hal demikian karena
mereka tidak memiliki mereka tidak memiliki
kepribadian yang berkarakter. kepribadian yang
berkarakter.
7. Penggunaan kata Komisi Pembaharuan Komisi Pembaruan
"pembaharuan" tidak baku Pendidikan Pendidikan Menengah yang
Menengah yang ditunjuk oleh ditunjuk oleh Perhimpunan
Perhimpunan Pendidikan Pendidikan Nasional
Nasional melontarkan sebuah melontarkan sebuah
pernyataan bersejarah… pernyataan bersejarah …
8. Kata yang seharusnya dipisah 1) Apapun 1) Apa pun
tetapi tidak dipisah 2) …ditinggalkan.Sebagai.. 2) …ditinggalkan. Sebagai..
9. Kata hubung berada di awal 1) Atau 1) Bisa digabung dengan
kalimat 2) Karenanya kalimat sebelumnya
2) Oleh karena itu

10. Penggunaan huruf kapital Mengembangkan Kebiasaan Mengembangkan kebiasaan


kurang tepat dan perilaku peserta didik yang dan perilaku peserta didik
terpuji dan sejalan dengan yang terpuji dan sejalan
nilai-nilai universal dan tradisi dengan nilai-nilai universal
budaya dan karakter bangsa… dan tradisi budaya dan
karakter bangsa…
11. Penggunaan bahasa asing Strategi Pendidikan Karakter Strategi Pendidikan Karakter
tidak dicetak miring yang akan dibahas adalah yang akan dibahas adalah
Strategi Pendidikan Karakter Strategi Pendidikan Karakter
melalui Multiple Talent melalui Multiple Talent
Aproach (Multiple Intelligent). Aproach (Multiple
Intelligent).
12. Penggunaan bahasa asing Konsep Multiple Intelligence Konsep Multiple Intelligence
tidak dicetak miring mengajarkan mengajarkan
kepada anak bahwa mereka kepada anak bahwa mereka
bisa belajar apapun… bisa belajar apapun…
13. Kesalahan penulisan kata Keceradasan bagaikan Kecerdasan bagaikan
sekumpulan keterampilan yang sekumpulan keterampilan
dapat ditumbuhkan dan yang dapat ditumbuhkan
dikembangkan. dan dikembangkan.
14. Kesalahan penulisan kata di- Pendidikan karakter, sekarang Pendidikan karakter,
ini mutlak diperlukan bukan sekarang ini mutlak
hanya di sekolah saja, tapi diperlukan bukan hanya di
dirumah dan di lingkungan sekolah saja, tapi di rumah
sosial. dan di lingkungan sosial.
15. Penggunaan bahasa asing Melalui pengenalan Multiple Melalui pengenalan Multiple
tidak dicetak miring Intellegence, kita dapat Intellegence, kita dapat
mempelajari kekuatan atau mempelajari kekuatan atau
kelemahan anak dan dapat kelemahan anak dan dapat
memberikan mereka peluang memberikan mereka
untuk belajar melalui peluang untuk belajar
kelebihan mereka,….. melalui kelebihan mereka,
…..

KESALAHAN KALIMAT

NO. PENYEBAB KESALAHAN LETAK KESALAHAN PERBAIKAN


PEMAKIAAN KALIMAT
1. Kalimat yang digunakan tidak Sedangkan menurut Howard Sedangkan menurut
efektif Gardner (1999) yang Howard Gardner (1999)
menjelaskan 9 kecerdasan yang menjelaskan 9
ganda, apabila dipahami dengan kecerdasan ganda jika
baik, akan membuat dipahami dengan baik akan
semua orang tua memandang membuat
potensi anak lebih orang tua memandang
positif. Terlebih lagi, para orang potensi anak lebih
tua (guru) dapat positif. Terlebih lagi, para
menyiapkan sebuah lingkungan guru dapat
yang menyenangkan menyiapkan sebuah
dan memperdayakan di sekolah. lingkungan yang
menyenangkan
dan memperdayakan di
sekolah.
2. Kalimat yang digunakan tidak …karakter bangsa, dan …karakter bangsa, dan
efektif pendidikan.Tujuan pendidikan. Tujuan
Pendidikan Pendidikan Karakter Pendidikan Karakter
Bangsa Bangsa
diantaranya adalah sebagai diantaranya sebagai
berikut : berikut :
1. Mengembangkan potensi 1. Mengembangkan
afektif peserta didik potensi afektif peserta
didik
KESALAHAN PARAGRAF

NO. PENYEBAB KESALAHAN LETAK KESALAHAN PERBAIKAN


PARAGRAF
1. - - -

KESALAHAN DIKSI

NO. PENYEBAB KESALAHAN LETAK KESALAHAN PERBAIKAN


PEMAKAIAN DIKSI
1. Diksi kurang tepat dan tidak Karakter Bangsa merupakan Karakter Bangsa
efektif Nilai-nilai yang merupakan nilai-nilai yang
dikembangkan dalam pendidikan dikembangkan dalam
budaya dan pendidikan budaya dan
karakter bangsa dan karakter bangsa,
diidentifikasinya dari diidentifikasi dari sumber-
sumbersumber Agama, karena sumber agama karena
masyarakat Indonesia masyarakat Indonesia
adalah masyarakat beragama, adalah masyarakat
maka kehidupan… beragama, maka
kehidupan…

Anda mungkin juga menyukai