1. Menurut Suyanto
Pendidikan karakter adalah cara berfikir dan berprilaku yang
menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik
dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun Negara.
2. Menurut Kertajaya
Pendidikan karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu
benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar
pada kepribadian benda atau individe tersebut, serta merupakan
“mesin” yang mendorong bagaimana seseorang bertindak,
bersikap, berucap, dan merespon sesuatu.
3. Menurut Kamus Psikologi
Menurut kamus psikologi pendidikan karakter adalah kepribadian
ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran
seseorang, dan berkaitan dengan sifat-sifat yang tetap
4. Menurut Thomas Lickona
Pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk
membantu seseorang sehingga ia dapat memahami,
memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.
Fungsi pendidikan karakter adalah untuk mengembangkan potensi
dasar seorang anak agar berhati baik, berperilaku baik, serta
berpikiran yang baik.
Dengan fungsi besarnya untuk memperkuat serta membangun
perilaku anak bangsa yang multikultur.
Selain itu pendidikan karakter juga berfungsi meningkatkan
peradaban manusia dan bangsa yang baik di dalam pergaulan
dunia.
Pendidikan karakter dapat dilakukan bukan hanya di bangku
sekolah, melainkan juga dari berbagai media yang meliputi
keluarga, lingkungan, pemerintahan, dunia usaha, serta media
teknologi.
Tujuan pendidikan karakter
DISAMPAIKAN OLEH :
Dr. H. TRI KUAT, M,Pd.
( Dosen Pascasarjana UAD Yogyakarta
dan Dosen FKIP UMS Surakarta )
KESIMPULAN
Religiusitas, diantaranya: beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, taat
beribadah, bersyukur, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, dll.
Dan berikut adalah contoh catatan perilaku sikap spiritual yang bisa dicatat pada
jurnal pengamatan sikap KI 1
Kemandirian, diantaranya: disiplin, percaya diri, rasa ingin tahu, tangguh, bekerja
keras, mandiri, kreatif-inovatif, pembelajar sepanjang hayat, dll.