BERLANDASKAN PANCASILA
oleh
SingalTambunan, SE,MM
WidyaiswaraMadya
bentuk, hingga saat ini belum terlaksana dengan optimal. Hal ini tercermin dari
yang terjadi di berbagai pelosok negeri dan masih terjadinyaketidakadilan hukum, pergaulan
bebas dan pornografi yang terjadi di kalanganremaja, kekerasan dan kerusuhan, korupsi yang
akhirnya merambah pada semuasektor kehidupan masyarakat. Bisa kita lihat pada saat ini
banyak dijumpai tindakan anarkis,konflik sosial, penuturan bahasa yang buruk dan tidak santun,
yang kaya dengan pluralitas, sertabersikap toleran dan gotong royong mulai cenderung berubah
menjadisaling mengalahkan dan berperilaku tidakjujur. Semua itu terjadi disebabkan oleh
ketidakpastian jati diri dankarakter bangsa yang bermuara pada disorientasi dan belum
kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai esensi Pancasila,bergesernya nilai etika dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa
dan kondisi karakter bangsa yang memprihatinkantersebut, pemerintah mengambil inisiatif untuk
memprioritaskan pembangunankarakter bangsa. Pembangunan karakter bangsa seharusnya
dipikirkan keterkaitan dan dampaknya terhadap pengembangan karakter. Hal itu tercermin dari
misi pembangunan nasional yang memposisikan pendidikan karakter sebagai misi pertama dari
Indonesia Nomor 17 Tahun 2007), yaitu terwujudnya karakter bangsayang tangguh, kompetitif,
berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkanPancasila, yang dicirikan dengan watak dan perilaku
manusia dan masyarakat Indonesia yang beragam, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
dan berorientasikan kepada IPTEK. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa
dan bernegara, hilangnya karakter akan menyebabkan hilangnya generasi penerus bangsa maka
dapat dikatakan bahwa karakter berperan sebagai “kemudi” dan kekuatan sehingga bangsa ini
akan mengerucut pada tiga tataran besar, yaitu menumbuhkan dan memperkuat jati diri bangsa,
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), membentuk manusia dan
lain penyusunan desain pembangunankarakter secara nasional, penyusunan rencana aksi nasional
membentuk dan mengembangkan potensi manusia atau warga negara Indonesia agar
berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik sesuai denganfalsafah hidup Pancasila.
sendiri dan menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengannilai-nilai budaya dan
Ketiga fungsi tersebut dilakukan melalui Pengukuhan Pancasila sebagaifalsafah dan ideologi
negara, Pengukuhan nilai dan normakonstitusional Undang Undang Dasar Negara Republik
1.Lingkup Keluarga
Keluarga merupakan wahana pembelajaran dan pembiasaan karakter yang dilakukan oleh
orang tua dan orang dewasa lain dalam keluarga terhadapanak sebagai anggota keluarga
sehingga diharapkan dapat terwujudkeluarga berkarakter mulia yang tercermin dalam perilaku
lingkungan yang pertama dan utama di mana orangtua bertindak sebagai pemeran utama dan
panutan bagi anak. Proses itudapat dilakukan dalam bentuk pendidikan, pengasuhan,
Salah satu kunci keberhasilan program pengembangan karakter pada satuan pendidikan
adalah keteladanan dari para pendidik dan tenagakependidikan. Keteladanan bukan sekadar
sebagai contoh bagi pesertadidik, melainkan juga sebagai penguat moral bagi peserta didik
3. Lingkup Pemerintahan
penyelenggara negara, elite pemerintah, dan elite politik. Unsur pemerintahan merupakan
komponen yang sangat penting dalamproses pembentukan karakter bangsa karena aparatur
yang ikut menentukan berhasilnya pembangunan karakter padatataran informal, formal, dan
pembangunan.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa
Pembangunan Karakter Bangsa adalah upaya kolektif-sistemik suatu negara kebangsaan untuk
mewujudkan kehidupan berbangsa yang sesuai dengan dasar dan ideologi negara, konstitusi,
haluannegara, serta potensi kolektif dalam konteks kehidupan nasional,
regional, dan global yang berkeadaban untuk membentuk bangsa yangtangguh, kompetitif,
berorientasi IPTEK berdasarkanPancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang
Daftar Pustaka :