Anda di halaman 1dari 5

PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI NILAI-NILAI

PANCASILA DI SEKOLAH DASAR

Alda Kartini Kadanu Melania Fatma

Email : aldakartinika@gmail.com

Latar Belakang

Diera globalisasi kemajuan teknologi yang semakin pesat melunturkan nilai-nilai


kesopana, budi pekerti seakan-akan telah diabaikan hal ini mengakibatkan prilaku peserta
didik yang tidak sesuai dengan norma-norma dan menyimpang. Hal ini dikarenakan krisis
karakter bangsa.

Kenakalan remaja yang merajalela di era globalisasi ini sudah melalui batas yang
sewajarnya, banyak anak di bawah umur sekarang yang merokok, narkoba, freesex,
tawuran dan tindakan kriminal lainya. Terlihat jelas bahwa kenakalan remaja sangat brutal
dan beraneka ragam melebihi tingkat kriminal orang-orang dewasa. Hal ini dikarenakan
pemikirann para remaja yang simple dan tidak memikirkan apa yang dia lakukan contoh :
pencurian yang dilakukan remaja, hanya untuk menyenangkan kekasinya untuk membuat
kesan impresif dan mengagumkan.

Melihat permasalahan diatas pendidikan karakter di zaman ini sudah sangat luntur
dan disini saya menekankan agar pendidikan karakter perlu diperbaiki dalam pendidikan
saat ini. Karena hanya pendidikan karakter sajalah yang bisa mengatasi permasalahan-
permasalahan di era globalisasi ini. Selain itu peran guru dalam sekolah sangat penting dan
berpengaruh dalam pembentukan karakter peserta didik.

Sebagai mata pelajaran disekolah pendidikan kewarganegaraan telah berkembang


sangat pesat baik dari segi kemasan maupun subtansinya, hal tersebut bisa dilihar dari
kurikulum yang diubah dan sesuai dengan kepentingan pendidikan kewarganegaraan,inti
dari pendidikan kewarganegaraan meliputi nilai-nilai kemanusiaan yang sama dan
kebebasan untuk berpendapat, keadilan,dan solidaritas. Adapun prinsip-prinsip pengelolaan
bernegara: partisipasi, transparasi atau keterbukaan saling sesame dan bertanggung jawab
dan dapat dipercaya.

Hal ini membuat pendidikan kewarganegaraan cocok untuk diterapkan kepada


peserta didik untuk membentuk pola pikir dan pola sikap yang baik sebagai warga negara
Indonesia yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila.
Hasil dan Pembahasan .

Penanaman pendidikan karakter saat ini sudah diterapkan dalam semua jenjang
pendidikan sehingga secara dokumen diintergrasikan ke dalam kurikulum tingkat satuan
pendidikan mulai dari visi misi, tujuan, strukutur muatan kurikulum, kalender pendidikan,
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) (Kemdiknas, 2011:9). Pelaksanaan
pendidikan karakter dapat dilakukan melalui tiga jalur, yaitu:

 Integrasi melalui mata pelajaran


 Integrasi melalui muatan lokal
 Integrasi melalui pengembangan diri.

Dari ketiga jalur tersebut dapat diperoleh dengan adanya kesadaran akan pentingnya
nilai-nilai kedalam tingkah laku peserta didik melalui proses pembelajara, baik itu
pembelajaran didalam maupun diluar kelas. Jalaludin (1997:167) berpendapat bahwa
karakter terbentuk dari pengaruh luar, terbentuk dari asimilasi dan sosialisasi . Asimilasi
menyangkut hubungan manusia dengan lingkungan , sedangkan sosialisasi menyangkut
hubungan antar manusia.

Kedua unsur inilah yang membentuk karakter dan karakter merupakan pola
seseorang berhubungan dengan lingkunganya. Nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah hidup
bangsa untuk membangkitkan karakter peserta didik perlu diterapkan dan
diimplementasikan kepada peserta didik agar mempunyai karakter yang kuat terhadap
bangsanya. Oleh Karena itu pendidikan karakter nilai Pancasila bertujuan untuk
mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter bangsa Indonesia melalui Pancasila
yang terdiri dari :

 Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang baik hati, jujur
berfikir jernih dan berprilaku sesuai dengan norma-norma yang ada.
 Membangun bangsa yang berkarakter Pancasila yang artinya tidak ikut-ikutan oleh
negara lain dan mempunyai landasan sendiri yaitu landasan Pancasila.
 Mengembangkan sikap percaya diri kepada peserta didik dan bangga akan bangsa
dan negaranya serta mencintai sesame manusia (Kemdiknas, 2011:7).

Strategi dalam membangun karakter peserta didik untuk pembangunan karakter


bangsa dalam pelaksanaanya, harus dilakukan secara koheren dengan strategi yang
mencakup sosialisasi atau penyadaran, pemberdayaan, pembudayaan, dan kerjasama
seluruh komponen bangsa. Pembangunan karakter ini dilakukan dengan pendekatan
sistematik dan integratif dengan melibatkan keluarga, dunia pendidikan, masyarakat,
pemerintahan beserta jajarannya, media masa, dunia industri dan usaha (Kemdiknas,
2011:6).

Dalam membangkitkan karakter bangsa yang semakin menurun, perlu adanya


implementasi nilai-nilai pancasila sebagai falsafah kehidupan bangsa. Pancasila merupakan
dasar negara yang mempunyai refleksi kritis dan rasional sebagai kenyataan budaya bangsa,
dengan tujuan mendapatkan pokok-pokok pengertiannya secara mendasar dan menyeluruh.
Nilai-nilai pancasila merupakan pengikat sekaligus pendorong dalam usaha menegakkan
dan memperjuangkan kemerdekaan bangsa sehingga menjadi bukti bahwa pancasila sesuai
dengan kepribadiaanya. Nilai-nilai dan prinsip UUD 1945 dan Pancasila telah diwariskan
dan tercermin kedalam UUD 1945, itu sudah menjadi kesepakatan seluruh rakyat seperti
dalam Proklamasi Kemerdekaan, lima sila dalam pancasila, dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Kesimpulan

Penurunan atau Degradai karakter pada peserta didik mulai muncul karena adanya
contoj yang tidak baik dari orang yang lebih dewasa contoh seperti orang tu dan guru.
Misalnya, membuang sampah sembarangan, budaya terlambat, tidak sabaran, budaya
merokok, dll. Pendidikan karakter juga bisa menanamkan yang baik sehingga peserta didik
mampu bersikap dan berperilaku berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadinnya
bukan hanya sekedar mengajarkan mana yang baik dan mana yang buruk.

Nilai-nilai pancasila merupakan pengikat sekaligus pendorong dalam usaha


menegakkan dan memperjuangkan kemerdekaan sehingga menjadi bukti bahwa pancasila
sesuai dengan kepribadian dan keinginan bangsa Indonesia, dan nilai materiil pancasila
juga sebagai sumber kekuatan bagi perjuangan bangsa Indonesia. Nilai pancasila dan UUD
1945 dapat ditanamkan kepada peserta didik dengan melalui tindakan, semisal dikaitkan
atau di aplikasikan dengan sila-sila yang ada dalam pancasila bisa disisipkan pada saat
pembelajaran, tidak hanya dalam pembelajaran pancasila atau PKN tetapi juga dalam
pembelajaran lainnya.

Peran guru dalam memberikan materi mengacu dan menekankan pada tujuan
pembelajaran mengenai implikasinya sehari-hari, jadi guru dalam membentuk karakter
peserta didik memiliki perananan sangat penting karena bertujuan untuk membentuk warga
negara yang baik dalam kehidupan sehari-hari atau dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki kepribadian yang sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila sehingga terciptalah generasi bangsa Indonesia yang cerdas dan
bermoral.
Daftar Rujukan

Arianto, Ismail. (2013). Peran Guru Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan


Dalam Upaya Pembentukan Karakter Peserta Didik. Vol. 1 (2) 2337-5205.

Haryati, Sri. (2013). Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum 2013. Character, Education,
Curriculum.

Rahma, Huriyah. (2012). Nilai_Nilai Dalam Pendidikan Karakter Bangsa Yang


Berdasarkan Pancasila Dan Uud 1945. Nilai Pendidikan Karakter Pancasila Uud 1945. Vol.
1 (1) 2337-9480.

Anda mungkin juga menyukai