Anda di halaman 1dari 9

JOURNAL PEDAGOGIA ISSN 2089 -3833 Volume. 4, No.

1, Februari 2015

TRI PUSAT PENDIDIKAN SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN


KARAKTER ANAK SEKOLAH DASAR

Machful Indra Kurniawan


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Kampus I Jl. Mojopahit 666B Sidoarjo
Surel: Machful.Indra.K@gmail.com

Abstrak
Globalisasi memberikan dampak positif dan negatif bagi setiap warga negara indonesia. namun, tidak setiap
warga negara menyikapi dampak negatif globalisasi dengan baik. Terjadinya penurunan kuwalitas moral
bangsa merupakan salah satu dampak negatif dari globalisasi.Pemerintah tampaknya sudah mulai sadar akan
pentingnya nilai moral bagi sebuah bangsa, hal tersebut dapat terlihat dengan digalakannya pembangunan
moral bangsa melalui pendidikan karakter dalam sistem pendidikan nasional sejak tahun 2010 hingga saat ini
yang diintegrasikan dalam kurikulum 2013.Tri pusat pendidikan merupakan sarana yang tepat dalam
membentuk karakter anak, terutama anak sekolah dasar. pembentukan karakter anak sekolah dasar dapat
dilakukan dengan cara menanamkan nilai-nilai karakter secara konsisten baik ketika anak berada dalam
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat. Dengan adanya konsistensi
tersebut, karakter yang diharapkan dapat tertananam dengan baik sehingga terbentuk kakrakter yang baik.
Kata Kunci: Tri Pusat Pendidikan, Pendidikan Karakter

Abstract
Globalization provides positive and negative impacts for each citizen Indonesia. however, not every citizen
to address the negative impact of globalization with the good. The decrease in the nation's moral kuwalitas
is one of the negative impacts of globalization. The government seems to have started to realize the
importance of moral values for a nation, it can be seen with digalakannya moral development of the nation
through character education into the national education system since 2010 until today that is integrated into
the curriculum, 2013. Tri education center is an appropriate means in the form character of primary school
children, especially children. elementary school children's character formation can be done by means of
instilling values consistently good character when children are in a family environment, school environment,
and the community. With such consistency, which is expected to tertananam character so well that formed
kakrakter good.
Keywords: Tri education center, character education

PENDAHULUAN

Globalisasi memberikan dampak bebas dan penyalahgunaan narkoba


positif dan negatif bagi setiap warga terutama yang terjadi dikalangan pelajar.
negara indonesia. namun, tidak setiap Beberapa kasus diatas
warga negara menyikapi dampak negatif menunjukkan bahwa pendidikan kita
globalisasi dengan baik. Terjadinya belum mampu membangun karakter
penurunan kuwalitas moral bangsa bangsa. Karena, hingga saat ini praktik
merupakan salah satu dampak negatif pendidikan yang terjadi dikelas-kelas
dari globalisasi. Adapun penurunan tidak lebih dari latihan-latihan skolastik,
kuwalitas moral bangsa dapat kita seperti mengenal, membandingkan,
lihatbanyaknya bermunculan kasus- melatih, dan menghafal.
kasus yang tidak sesuai dengan nilai- (Winarno Surachmad, dkk.: 2003: 114).
nilai norma yang hidup dalam Berdasarkan hal tersebut, maka perlu
masyarakat indonesia, seperti: maraknya diupayakan untuk membangun kembali
pencurian, pembunuhan, pemerkosaan moral bangsa.
dikalangan masyarakat serta kasus-kasus Pemerintah tampaknya sudah
kenakalan remaja seperti tawuran, sex mulai sadar akan pentingnya nilai moral
bagi sebuah bangsa, hal tersebut dapat

Website: www.journal.umsida.ac.id
Page | 41
Machful Indra Kurniawan, Tri Pusat Pendidikan Sebagai Sarana Pendidikan Karakter Anak Sekolah
Dasar.
terlihat dengan digalakannya PEMBAHASAN
pembangunan moral bangsa melalui Pendidikan Karakter
pendidikan karakterdalam sistem
pendidikan nasional sejak tahun 2010 Pendidikan merupakan usaha sadar
hingga saat ini yang diintegrasikan dan terencana untuk mewujudkan
dalam kurikulum 2013. Pendidikan suasana belajar dan proses pembelajaran
karakter bangsa merupakan pendidikan agar peserta didik secara aktif
yang mengembangkan nilai-nilai budaya mengembangkan potensi dirinya untuk
dan karakter bangsa pada diri peserta memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
didik sehingga mereka memiliki nilai pengendalian diri,kepribadian,
dan krakter sebagai karakter dirinya, kecerdasan, akhlak mulia, serta
penerapan nilai-nilai tersebut dalam keterampilan yang diperlukan dirinya
kehidupan dirinya, sebagai anggota dan masyarakat.
masyarakat dan warga negara yang Karakter adalah watak, tabiat,
religius, nasionalis,produktif dan kreatif akhlak, atau juga kepribadian seseorang
(PUSLITBANG KEMDIKNAS: 2010). yang terbentuk dari hasil internalisasi
Dengan digalakanya pendidikan berbagai kebajikan yang diyakini dan
karakter bangsa dalam sistem mendasari cara pandang, berpikir, sikap,
pendidikan nasional diharapkan dapat dan cara bertindak orang tersebut.
mengatasi dampak negatif dari Kebajikan tersebut terdiri atas sejumlah
globalisasi dalam hal penyimpangan nilai, moral, dan norma seperti jujur,
perilaku terhadap moral bangsa. berani bertindak, dapat dipercaya,
Tri pusat pendidikan merupakan hormat kepada orang lain (Kemendiknas
tiga pusat yang memiliki tanggung 2010).
jawab atas terselenggaranya pendidikan Pendidikan karakter adalah usaha
terhadap anak, tiga pusat tersebut yaitu sadar dan terencana untuk membentuk
pendidikandalam keluarga, dalam watak atau kepribadian seseorang
sekolah dan dalam masyarakat. Dalam berdasarkan nilai-nilai yang ada dalam
pembentukan karakter, tri pusat masyarakat.Nilai-nilai tersebut
pendidikan merupakan sarana yang bersumber dari: Agama;Masyarakat
tepat.Karena, dalam pembentukan Indonesia adalah masyarakat beragama.
karakter, perlu adanya kerjasama dari Oleh karena itu kehidupan individu,
berbagai lingkungan pendidikan, baik masyarakat, dan bangsa selalu didasari
pendidikan dalam keluarga, pendidikan pada ajaran agama dan kepercayaannya.
dalam sekolah, dan pendidikan dalam Secara politis kehidupan kenegaraan pun
masyarakat. Dengan adanya kerjasama didasari oleh nilai-nilai yang berasal dari
antara pendidikan dalam keluarga, agama. Atas dasar pertimbangan itu,
pendidikan dalam sekolah dan maka nilai-nilai pendidikan karakter
pendidikan dalam masyarakat akan harus didasarkan pada nilai-nilai dan
dapat menanamkan nilai-nilai karakter kaidah yang berasal dari agama.
dengan baik sehingga dapat membentuk Pancasila; Negara Kesatuan
karakter anak sekolah dasar yang Republik Indonesia ditegakkan atas
berkarakter. prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan
dan kenegaraan yang disebut Pancasila.
Pancasila terdapat pada Pembukaan
UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut
dalam pasal-pasal yang terdapat dalam
UUD 1945 tersebut. Artinya, nilai nilai

Website: www.journal.umsida.ac.id Page | 42


JOURNAL PEDAGOGIA ISSN 2089 -3833 Volume. 4, No. 1, Februari 2015
yang terkandung dalam Pancasila pelaksanaan ibadah agama lain, dan
menjadi nilai-nilai yang mengatur hidup rukun dengan pemeluk agama
kehidupan politik, hukum, ekonomi, lain.
kemasyarakatan, budaya, dan seni yang 2) Jujur
diatur dalam pasal-pasal UUD 1945. Perilaku yang didasarkan pada upaya
Pendidikan karakter bertujuan menjadikan dirinya sebagai orang
mempersiapkan peserta didik menjadi yang selalu dapat dipercaya dalam
warga negara yang lebih baik, yaitu perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
warga negara yang memiliki 3) Toleransi
kemampuan, kemauan, dan menerapkan Sikap dan tindakan yang menghargai
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya perbedaan agama, suku,
sebagai warga negara. etnis,pendapat, sikap dan tindakan
Budaya; budaya Adalah suatu orang lain yang berbeda dari dirinya
kebenaran bahwa tidak ada manusia 4) Disiplin
yang hidup bermasyarakat yang tidak Tindakan yang menunjukkan perilaku
didasari oleh nilai-nilai budaya yang tertib dan patuh pada berbagai
diakui masyarakat tersebut. Nilai-nilai ketentuan dan peraturan
budaya tersebut dijadikan dasar dalam 5) Kerja keras
memberi makna terhadap suatu konsep Perilaku yang menunjukkan upaya
dan arti dalam komunikasi antaranggota sungguh-sungguh dalam mengatasi
masyarakat tersebut. Posisi budaya yang berbagai hambatan belajar dan tugas
demikian penting dalam kehidupan serta menyelesaikan tugas dengan
masyarakat mengharuskan budaya sebaik-baiknya
menjadi sumber nilai- nilai dari 6) Kreatif
pendidikan karakter. dan, Berpikir dan melakukan sesuatu yang
Tujuan pendidikan nasional; menghasilkan cara atau hasil baru
Tujuan pendidikan nasional berdasarkan apa yang telah dimiliki
mencerminkan kualitas yang harus 7) Mandiri
dimiliki setiap warga negara Indonesia, Sikap dan prilaku yang tidak mudah
dikembangkan oleh berbagai satuan tergantung pada orang lain dalam
pendidikan di berbagai jenjang dan jalur. menyelesaikan tugas-tugas
Dalam tujuan pendidikan nasional 8) Demokratis
terdapat berbagai nilai kemanusiaan cara berfikir, bersikap dan bertindak
yang harus dimiliki seorang warga yang menilai sama hak dan kewajiban
negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan dirinya dan orang lain
Pendidikan nasional adalah sumber yang 9) Rasa ingin tahu
paling operasional dalam pendidikan sikap dan tindakan yang selalu
karakter dibandingkan ketiga sumber berupaya untuk mengetahui lebih
yang disebutkan di atas(Kemendiknas mendalam dan meluas dari apa yang
2010: 7) dipelajarinya, dilihat, dan didengar
Berdasarkan keempat sumber nilai 10) Semangat kebangsaan
tersebut teridentifikasi delapan belas cara berpikir, bertindak, dan wawasan
nilai karakter, kedelapan belas nilai yang menempatkan kepentingan
karakter tersebut yaitu: bangsa dan negara di atas
1) Religius kepentingan diri dan kelompoknya
Sikap dan perilaku yang patuh dalam 11) Cinta tanah air
melaksanakan ajaran agama yang Cara berfikir, bersikap dan berbuat
dianutnya, toleran terhadap yang menunjukkan kesetiaan,

Website: www.journal.umsida.ac.id
Page | 43
Machful Indra Kurniawan, Tri Pusat Pendidikan Sebagai Sarana Pendidikan Karakter Anak Sekolah
Dasar.
kepedulian, dan penghargaan yang Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara,
tinggi terhadap bahasa, lingkungan membedakan pendidikan menjadi tiga,
fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan tiga pendidikan tersebut disebut dengan
politik bangsanya. Tri Pusat Pendidikan (Ahmadi, 2004).
12) Menghargai prestasi Tri pusat pendidikan adalah tiga pusat
Sikap dan tindakan yang mendorong pendidikan yang meliputi;
dirinya untuk menghasilkan sesuatu Pendidikan dalam keluarga,
yang berguna bagi masyarakat, dan pendidikan dalam sekolah, dan
mengakui dan menghormati pendidikan di dalam masyarakat.
keberhasilan orang lain 1. Pendidikan dalam keluarga :
13) Bersahabat/komunikatif Pendidikan dalam keluarga
Tindakan yang memperlihatkan rasa adalah proses pembelajaran yang
senang berbicara, bergaul, dan terjadi yang merupakan organisasi
bekerjasama dengan orang lain. terbatas, dan mempunyai ukuran yang
14) Cinta damai minimum, terutama pihak-pihak yang
Sikap, perkataan dan tindakan yang pada awalnya mengadakan suatu
menyebabkan orang lain merasa ikatan. Dengan kata lain keluarga
senang dan aman atas kehadiran merupakan bagian dari masyarakat
dirinya. total yang lahir dan berada di
15) Senang membaca dalamnya, yang secara berangsur-
Kebiasaan menyediakan waktu untuk angsur akan melepaskan ciri-ciri
membaca berbagai bacaan yang tersebut karena tumbuhnya mereka
memberikan kebajikan bagi dirinya. kearah pendewasaan. Keluarga
16) Peduli sosial merupakan institusi sosial yang
sikap dan tindakan yang selalu ingin bersifat universal multifungsional,
memberi bantuan kepada orang lain yaitu fungsi pengawasan, sosial,
dan masyarakat yang membutuhkan pendidikan, keagamaan,
17) Peduli lingkungan perlindungan, dan rekreasi.
Sikap dan tindakan yang selalu Dengan demikian keluarga
berupaya mencegah kerusakan memiliki sistem jaringan interaksi
lingkungan alam di sekitarnya, dan yang lebih bersifat hubungan
mengembangkan upaya-upaya untuk interpersonal dimana masing-masing
memperbaiki kerusakan alam yang anggota dalam keluarga
sudah terjadi. dimungkinkan mempunyai intensitas
18) Tanggungjawab hubungan satu sama lain, antara ayah
Sikap dan perilaku seseorang untuk dan ibu, ayah dan anak, maupun
melaksanakan tugas dan antara anak dengan anak (Khairuddin,
kewajibannya, yang seharusnya dia 1985:10). Di dalam keluarga seorang
lakukan, terhadap diri sendiri, anak belajar bersosialisasi dan
masyarakat, lingkungan (alam, sosial berinteraksi agar ketika dewasa
dan budaya), negara dan Tuhan YME mampu melakukan hubungan yang
(Kemendiknas 2010: 9) baik dengan lingkungan dan
masyarakat sekitar. Keluarga
Tri Pusat Pendidikan merupakan miniaur terkecil dari
masyarakat yang bertanggung jawab
Istilah Tri Pusat Pendidikan mendidik individu anak agar menjadi
adalah istilah yang digunakan oleh masyarakat yang bermoral.
tokoh pendidikan Indonesia, yaitu Ki

Website: www.journal.umsida.ac.id Page | 44


JOURNAL PEDAGOGIA ISSN 2089 -3833 Volume. 4, No. 1, Februari 2015
Dalam pandangan lain pendidikan menengah, dan
dijelaskan, keluarga adalah pendidikan tinggi. Sekolah
kelembagaan masyarakat yang mempunyai tujuan untuk
memegang peran kunci dalam proses membimbing, mengarahkan dan
pendidikan. Menurut pandangan ini, mendidik sehingga lembaga tersebut
anggota keluarga berperan penting menghendaki kehadiran kelompok-
dalam proses pembentukan dan kelompok umur tertentu dalam ruang-
pengembangan pribadi anak. Hal ini ruang kelas yang dipimpin oleh guru
bertujuan agar anak dimasa untuk mempelajari kurikulum
dewasanya nanti mampu menjadi bertingkat.
anggota masyarakat yang baik dan Bertolak dari konsep tersebut
memiliki jiwa kepribadian pendidikan sekolah dalam
bertanggung jawab (Ahmadi, 2004) mengantarkan dan mengarahkan anak
Keluarga adalah wadah yang untuk mencapai suatu tujuan
sangat penting di antara individu dan pendidikan, tidak terlepas dari usaha
kelompok, dan merupakan kelompok dan upaya guru yang telah menerima
sosial yang pertama di mana anak- limpahan tanggung jawab dari orang
anak menjadi anggotanya (Ahmadi, tua atau keluarga. Sebab berdasarkan
2004). Disinilah anak menempa kenyatan orang tua tidak cukup
dirinya menuju proses kedewaasan. mampu dan tidak memiliki waktu
Padal masa ini anak akan banyak untuk mendidik, mengarahkan anak
melakukan imitasi dari apa yang secara baik dan sempurna. Hal itu
dilakukan oleh orang tu sebagai bekal disebabkan karena keterbatasan dan
dimasa dewasanya nanti. kesibukan orang tua dalam memenuhi
Orang tua yang bersikap logis kebutuhan anaknya setiap saat
harus menampakkan mana perbuatan Maka dari itu tugas guru
yang benar dan salah atau baik, disamping memberikan ilmu-ilmu
buruk. Sikap ini ditampilkan oleh pengetahuan, keterampilan-
orang tua agar seorang anak mampu keterampilan juga mendidik anak
membedakan tingkahlaku mereka beragama dan berbudi pekerti luhur.
dalam melakukan hubungan sosial, Disinilah sekolah berfungsi sebagai
baik dengan teman-temannya yang pembantu keluarga dalam
seumuran atau dikala dewasa nanti. memberikan pendidikan dan
Selain itu, bersikap etis sangat pengajaran kepada anak didik,
penting dalam menjelaskan dasar dari sekolah merupakan kelanjutan dari
setiap perbuatan. Dengan kata lain, apa yang telah diberikan di dalam
orang tua harus bersikap yang keluarga.
didasarkan pada patokan tertentu, 3.Pendidikandalam masyarakat
sehingga tidak asal didalam bertindak Manusia merupakan makhluk
dan memberi arahan. Orang tua harus yang memiliki keinginan untuk
menciptakan suasana menyenangkan menyatu dengan sesamanya serta
bagi seorang anak. (Soekanro, 1992: alam lingkungan di sekitarnya.
6-7). Dengan menggunakan pikiran, naluri,
2. Pendidikan Dalam Sekolah perasaan, keinginan dan sebagainya
Pendidikan dalam sekolah manusia memberi reaksi dan
adalah jalur pendidikan yang melakukan interaksi dengan
terstruktur dan berjenjang yang lingkungannya. Pola interaksi sosial
terdiri atas pendidikan dasar, dihasilkan oleh hubungan yang

Website: www.journal.umsida.ac.id
Page | 45
Machful Indra Kurniawan, Tri Pusat Pendidikan Sebagai Sarana Pendidikan Karakter Anak Sekolah
Dasar.
berkesinambungan dalam suatu Jika usia anak pada saat masuk sekolah,
masyarakat. merujuk pada definisi pendidikan dasar
Masyarakat bukanlah hanya dalam undang-undang tersebut, berarti
sekedar suatu penjumlahan individu pengertian sekolah dasar dapat dikatakan
semata, melainkan suatu sistem yang sebagai institusi pendidikan yang
dibentuk dari hubungan antar mereka, menyelenggarakan proses pendidikan
sehingga menampilkan suatu realita dasar selama masa enam tahun yang
tertentu yang mempunyai ciri-cirinya ditunjukan bagi anak usia 7-12 tahun.
sendiri. Masyarakat merupakan gejala
sosial yang ada dalam kehidupan ini Tujuan Sekolah Dasar
diseluruh dunia. Oleh karena itu
masyarakat oleh sosiologi dijadikan Sekolah dasar merupakan lembaga
sebagai objek kajian atau suatu hal pendidikan yang memilki tujuan
yang dipelajari terus-menerus. Karena pendidikan, adapun tujuan pendidikan
sifat dari masyarakat itu sangat sekolah dasar yaitu: 1). Menuntun
kompleks, banyak para akhli yang pertumbuhan dan perkembangan jasmani
menjelaskan masyarakat dari sudut dan rohani, bakat dan minat siswa.
pandang yang berbeda-beda. Meberikan bekal pengetahuan,
Menurut Mac Iver dan Page, keterampilan dan sikap dasar yang
masyarakat merupakan jalinan bermanfaat bagi siswa. 2). Membentuk
hubungan sosial, dan selalu berubah. warga negara yang baik. 3). Melanjutkan
Koentjaraningrat mendefinisikan pendidikan ke jenjang pendidikan di
masyarakat adalah kesatuan hidup SLTP. 4). Memiliki pengetahuan,
mahluk-mahluk menusia yang terikat keterampilan dan sikap dasar
oleh suatu sistem adat istiadat bekerja di masyarakat. 5). Terampil
tertentu. Definisi mengenai untuk hidup di masyarakat dan dapat
masyarakat secara khusus dapat kita mengembangkan diri sesuai dengan asas
rumuskan sebagai berikut: pendidikan seumur hidup (Suharjo
Masyarakat adalah kesatuan hidup (2006: 8).
manusia yang berinteraksi menurut
suatu sistem adat istiadat tertentu Karakteristik Anak Sekolah Dasar
yang bersifat kontinyu, dan yang
terikat oleh suatu rasa identitas Masa sekolah dasar berlangsung
bersama. antara usia 6 12 tahun. Masa ini sering
disebut juga masa sekolah, yaitu masa
Sekolah Dasar matang untuk belajar atau sekolah. Pada
masa ini anak-anak lebih mudah
Sekolah dasar pada dasarnya diarahkan, diberi tugas yang harus
merupakan lembaga pendidikan enam diselesaikan, dan cenderung mudah
tahun bagi anak-anak usia 6-12 tahun untuk belajar berbagai kebiasaan seperti
Suharjo (2006:1). Dalam Undang- makan, tidur, bangun, dan belajar pada
undang nomor 20 tahun 2003 tentang waktu dan tempatnya dibandingkan
sistem pendidikan nasional menyatakan dengan masa pra sekolah.
bahwa jenjang pendidikan dasar dan Dilihat dari karateristik anak
menengah adalah jenis pendidikan pertumbuhan fisik dan psikologisnya
formal untuk peserta didik usia 7 sampai anak mengalami pertumbuhan jasmaniah
18 tahun dan merupakan persyaratan maupun kejiwaannya. Pertumbuhan dan
dasar bagi pendidikan yang lebih tinggi. perkembangan fisik anak berlangsung
secara teratur dan terus menerus kearah

Website: www.journal.umsida.ac.id Page | 46


JOURNAL PEDAGOGIA ISSN 2089 -3833 Volume. 4, No. 1, Februari 2015
kemajuan. Anak SD merupakan anak Membentuk Karakter Anak Sekolah
dengan katagori banyak mengalami Dasar Melalui Tri Pusat Pendidikan
perubahan yang sangat drastis baik
mental maupun fisik (Sugiyanto, 2010: Tiga pusat pendidikan atau biasa
1). Pada fase ini pertumbuhan fisik anak dikenal dengan Tripusat Pendidikan,
tetap berlangsung. Anak menjadi lebih mengakui adanya pusat-pusat
tinggi, lebih berat, lebih kuat, dan juga pendidikan yang mempengaruhi proses
lebih banyak belajar berbagai tumbuh kembangnya seorang anak, tiga
keterampilan. pusat pendidikan tersebut, yaitu; 1)
Pada masa ini juga perkembangan Pendidikan dalam lingkungan keluarga,
kemampuan berpikir anak bergerak 2) Pendidikan dalam lingkungan
secara sekuensial dari berpikir konkrit ke sekolah, dan 3) Pendidikan dalam
berpikir abstrak. Hal ini sejalan dengan lingkungan kemasyarakatan. Oleh sebab
apa yang di kemukakan oleh Jean Piaget itu, pembentukan karakter bangsa anak
bahwa anak usia sekolah dasar berada usia sekolah dasar melalui tri pusat
pada tahapan operasi konkrit. Pada tahap pendidikan merupakan suatu hal yang
operasi konkrit ini anak sudah tidak dapat dipisahkan, karena dalam
mengetahui simbol- simbol matematis, pembentukan karakter, perlu adanya
tetapi belum dapat menghadapi hal-hal pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan
yang abstrak. Dalam tahap ini anak secara berulang-ulang dan konsisten
mulai berkurang egosentrisnya dan lebih mulai dari lingkungan keluarga, sekolah,
sosiosentris. dan masyarakat. Misalnya; seorang
Tabel 1 Konsistensi Pembentukan Karakter Melalui Tri Pusat Pendidikan
Nilai Karakter Konsistensi Nilai Karakter Melalui Tri Pusat Pendidikan Karakter yang
Keluarga Sekolah Masyarakat Terbentuk
Religius Sholat Sholat Sholat Iman
Jujur Berkata Jujur Berkata jujur Berkata jujur Jujur
Menghargai orang Menghargai orang Menghargai orang Toleransi
Toleransi
lain lain lain
Disiplin Tepat waktu Tepat waktu Tepat waktu Disiplin
Menyelesaikan Menyelesaikan Menyelesaikan Kerja keras
Kerja keras
tugas dengan baik tugas dengan baik tugas dengan baik
Kreatif Kreatif Kreatif Kreatif Kreatif
Menyelesaikan Menyelesaikan Menyelesaikan Mandiri
Mandiri
tugas sendiri tugas sendiri tugas sendiri
Demokratis Musyawarah Musyawarah Musyawarah Demokratis
Rasa ingin tahu Bertanya Bertanya Bertanya Rasa ingin tahu
Melakukan Melakukan Melakukan Semangat
Semangat
sesuatu demi sesuatu demi sesuatu demi kebangsaan
kebangsaan
kebaikan bangsa kebaikan bangsa kebaikan bangsa
Menggunakan Menggunakan Menggunakan Cinta tanah air
Cinta tanah air produk dalam produk dalam produk dalam
negeri negeri negeri
Mengakui dan Mengakui dan Mengakui dan Menghargai prestasi
Menghargai menghormati menghormati menghormati
prestasi keberhasilan orang keberhasilan orang keberhasilan orang
lain lain lain
Senang berbicara, Senang berbicara, Senang berbicara, Bersahabat/
Bersahabat/ bergaul, dan bergaul, dan bergaul, dan Komunikatif
Komunikatif bekerjasama bekerjasama bekerjasama
dengan orang lain dengan orang lain dengan orang lain
Menjaga sikap, Menjaga sikap, Menjaga sikap, Cinta damai
Cinta damai perkataan dan perkataan dan perkataan dan
perilaku perilaku perilaku
Senang membaca Membaca Membaca Membaca Senang membaca
Peduli sosial Tolong-menolong Tolong menolong Tolong Menolong Peduli sosial

Website: www.journal.umsida.ac.id
Page | 47
Machful Indra Kurniawan, Tri Pusat Pendidikan Sebagai Sarana Pendidikan Karakter Anak Sekolah
Dasar.

Nilai Karakter Konsistensi Nilai Karakter Melalui Tri Pusat Pendidikan Karakter yang
Keluarga Sekolah Masyarakat Terbentuk
Membuang Membuang Membuang Peduli lingkungan
Peduli lingkungan sampah pada sampah pada sampah pada
tempatnya tempatnya tempatnya
Melaksanakan Melaksanakan Melaksanakan Tanggung jawab
tugas dan tugas dan tugas dan
Tanggung jawab
kewajiban dengan kewajiban dengan kewajiban dengan
baik baik baik

anak/siswa akan selalu berkata jujur sekolah, dan dilingkungan masyarakat.


apabila selalu diajarkan dan dibiasakan Dengan adanya konsistensi tersebut,
berkata jujur dilingkungan keluarga, karakter yang diharapkan dapat
sekolah serta masyarakat, dan tertananam dengan baik sehingga
sebaliknya. terbentuk kakrakter yang baik. misalnya:
Berdasarkan hal tersebut dapat Anak akan memiliki karakter jujur
dikatakan bahwa; Tri pusat pendidikan apabila dalam lingkungan keluarga,
memiliki peran yang sangat penting lingkungan sekolah dan lingkungan
dalam pembentukan karakter seorang masyarakat menanamkan/mengajarkan
anak terutama anak usia sekolah dasar. tentang nilai kejujuran.
Tabel 1 menjelaskan bahwa dalam Berdasarkan hal tersebut dapat
pembentukan karakter, nilai-nilai simpulkan bahwa tri pusat pendidikan
karakter harus ditanamkan secara yaitu pendidikan dalam lingkungan
konsisten antara pendidikan dalam keluarga, pendidikan dalam lingkungan
keluarga, pendidikan dalam sekolah, dan sekolah dan pendidikan dalam
pendidikan. Demikian juga dalam lingkungan masyarakat merupakan
pembentukan karakter anak sekolah sarana yang tepat dalam menanamkan
dasar. nilai-nilai yang ditanamkan harus dan membentuk karakter siswa sekolah
ditanamkan secara konsisten baik ketika dasar.
anak berada dalam lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, maupun lingkungan SARAN
masyarakat. Dengan adanya konsistensi
tersebut, karakter yang diharapkan dapat Sekolah sebagai lembaga
tertananam dengan baik sehingga pendidikan yang mempunyai peran
terbentuk kakrakter yang baik. penting dalam bidang pendidikan, oleh
sebab itu untuk mencapai tujuan
SIMPULAN pendidikan hendaknya sekolah
melakukan kerjasama dengan keluarga
Peran tri pusat pendidikan sebagai dan masyarakat dalam berbagai hal
sarana pendidikan karakter anak sekolah terutama dalammembentuk karakter.
dasar sangat besar, karena dalam Dengan adanya kerjasama tersebut maka
pembentukan karakter anak sekolah tujuan pendidikan terutama pendidikan
dasar, diperlukan kerjasama antara karakter dapat tercapai dengan baik.
lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA
Kerjasama dalam hal konsistensi
penanaman nilai-nilai karakter Ahmadi, Abu. 2004. Sosiologi
dilingkungan keluarga, dilingkungan Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Website: www.journal.umsida.ac.id Page | 48


JOURNAL PEDAGOGIA ISSN 2089 -3833 Volume. 4, No. 1, Februari 2015
an-Nawawi, Adurrahman. 1989.Prinsip-
Prinsip dan Metode Pendidikan
Islam: Dalam Keluarga, Di
Sekolah dan Di Masyarakat.
Bandung: cv. Dipenogoro Cahaya.

Winarno Surakhmad, dkk. 2003. Me


ngurai Benang Kusut Pendidik
an.Jakarta:Transformasi.

Hasan Said Hamid, dkk. 2010. Bahan


Pelatihan Penguatan Metodologi
Pembelajaran Berdasarkan Nilai-
Nilai Budaya Untuk Membentuk
Daya Saing Dan Karakter Bangsa:
Jakarta: Kemendiknas.

Khairuddin. 1985.Sosiologi Keluarga.


Yogyakarta: Nur

Soekanro. Soerjono.1992.Sosiologi
Keluarga: Tantangan Ikhwal
Keluarga Remaja dan Anak.
Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Sugianto. 2010. Model-model


Pembeljaran Inovatif. Surakarta:
Yuma Pustaka

Suharjo.2006.Mengenal Pendidikan Seko


lah Dasar teori dan praktek. Jakart
a:Direktorat Jenderal Pendidikan Ti
nggi

Undang-undang Republik Indonesia


Nomor 20 tahun 2003. Sistem
pendidikan nasional. Jakarta: CV.
Eko Jaya

Website: www.journal.umsida.ac.id
Page | 49

Anda mungkin juga menyukai