Etno grafl
ruRNAL PENELITIAN BTIDAYA ETNIK
Etnografi memuat ringkasan hasil penelitian budaya para peneliti khususnya di lingkungan
Fakultas Sastra dan Seni Rupa - Universitas Sebelas Maret. Terbit pertama kali tah; 2000.
Frekuensi terbit Jurnal ini setahun dua kali, yakni bulan Maret ian September Re<1aksi
mengundang para pakar di bidang budaya untuk menuangkan hasil-hasil penelitiannya dalam
rangka mewujudkan kiprah media ini.
SUST]NANREDAKSI
Penyunting Ahli : Dr. Warto, M.Hum.
Ketua Dewan Editor : Insiwi Febriary S., S.S., M.A.
Anggota : Karunia Puma K. S.S, M.Hum.
Drs. Y. Suwanto, M.Hum.
Desy Nurcahyanti S.Sn, M.Hum.
Drs. lmam Surardjo. M.Hum.
Sujadi Rahmad Hidayat, S.Sn., M.Sn.
Pelaksana : Nur Siti Purwani
Dra. Kusumandari
Dra. Mustikawati Endah Setyandari, M.Si.
Suhami S.E.
Jalaludin
Alamat Redaksi:
Fakultas Sastra dan Seni Rupa - Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir Sutami 36A Kentingan - Surakarla - 57126
Telp/Fax: (027 l ) 634521 I 646994 P sw. 331
Diterbitkan :
Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta
ISSN 41T-1258
Vol. XIV No. 2 Tahun 2014
Etno grafr
JURNAL PENELITIAN BUDAYA ETNIK
DAFTAR iSI
RUANG KETIGA, KONTER HEGEMONI DALAM PE1\GEMBANGAN FASILITAS
RUANG PUBLIK PERKOTAAN (Studi Kasus Desain llalte l3us Transjakalta)
Andi Setianatt 4t9
Suryo Ediyonor
dalam
legara Abstract
Tahun
The martial aft pencak si/af Is a means of spiritual and physicat eclucation to form tivety
Rupa figure who is able to appreciate and practice the noble moral values of society. The material
obiect of this study is pencak silat and the formal object is the philosophy of arls or aeslhetlcs.
This study aims to examine (1) norms or manners of pencak silat, (2) pencak siiat styte (atiran
gaya), (3) categories of pencak silat and pencak silat,equipments. This researci emptoys
factual-historical method by means of description, ana'lysis and synthesis. The results are
(1) norms of pencak silat are found in attitude (sikap pasang), steps (gerak tangkah), attack
(serangan), and defense (belaan), (2) maftial arts style (aliran gaya) consists ofihe aspect of
mental-spiritual, martial ar7s, arts, and, spod, (3) the caf egories of maftial afts consist cf wiraga,
wirama, and wirasa and the maftial arts equipments are costume, weapon and traclitionat
music.
Beia diri seni pencak silat merupakan sarana pendidikan rohani dan jasmani uniuk.
membentuk sosok hidup yang mampu menghargai can mengamalkan nilai-nilai moral yang
luhur masyarakat. Objek material dari peneiitian ini adalah pencak silat dan objek formal filsafat
seni atau estetika. Penelitian ini bertujuan unluk menguji (1) norma-norma ilau perilaku dari
pencak silat, (2) gaya pencak silat (Alir"an gaya), (3) kategori pencak sllat dan pencak silat
peralaian. Penelitian rni menggunakan metode faktual-h istoris dengan cara deskripsi, analisis
dan sintesis. Hasilnya (1) norma-norma pencak silat ditemukan dalam sikap (slKAp pasang),
langkah (gerak Langkah), serangan (Serangan), dan pertahanan (belaan), (z) gaya seni bela
diri (Aliran gaya) terdiri dari aspek mental-spiritual, seni bela diri, seni, dan, oiahraga, (3)
kategori seni bela diri terdiri dari wiraga, wirama, wirasa dan dan peralatan seni bela diri yang
kostum, senjata, dan musik tradisional.
1 Staf Pengajar Sastra Arab Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS
dari tokoh{okoh pendekar pencak silat, terjadi pada dirinya ketika berjalan
diantaranya: pulang tadi, tetapi suaminya tidak S
lerak
(5) Seni bersifat semesta: berkembang di skill, yakni kecakapan, keterampilan
atan seluruh dunia dan sepanjang wakiu. atau kemahiran yang tinggi dalam
melaksanakan sesuatu. Terkaitan dengan
nkan Seni pada prinsipnya
tumbuh
rktek dari perbuatan budi manusia untuk istilah "Pencak silat seni", kata "seni"
sing- mencipiakan sualu yang indah. Selain berarti indah dan pencak silat seni berarti
:kan seni merupakan ungkapan dari batin pencak silat indah. Sedangkan dalam
manusia untuk menyalurkan hasrat konteks i;tilah "seni pencak silat", kata
lam.
"seni" berarti kecakapan, ketrampilan,
anya
A EO
ETry"OGtulFl / Itol. XIV / No. 2 / 20t 1 i 4 t9_456
rstarian didasarkan pada estetika pencak silat dinamika tenaga, dan ruang unsur
iedang seni, yakni "wiraga, wirama dan wirasa" penataan gerak disini perlu pula
r suatu (bahasa Jawa) sebagai satu kesatuan. dilengkapi dengan penggarapan
i, bisa Kata "Wi" mempunyai arti bermutu atau pola lantai.
sarana bagus dalam arti luas. Hasil MUNAS lX (2) "Wirama" berarti penampilan teknik
lidikan, lPSl tahun 1994, dijelaskan bahwa : sikap dan gerak dengan irama yang
layaan (1) "Wiraga'berarti penampilan sikap serasi, dan jika hal itu diiringi dengan
n fis ik teknik dan gerak dengan rapi dan tetabuhan atau musik, ia bersiafat
bahwa tertib. Kriteria penilaian pencak silat seni kontekstual. Kriteria penilaiannya
tpunyai wiraga meliputi : terletak pada ketepatan irama
(a) Kriteria teknik unsur gerak dalam melakukan gerak, juga dalam
yang diperagakan tidak boleh pehggarapan pola ritme yang tidak
meninggalkan unsur pencak silat, monoton. Contoh melakukan gerakan
bahwa berciri atau bersumber pada monoton adalah setiap hitungan
)agian, budaya bangsa lndonesia, dan dengan satu gerakan, pada hal pola
pencak tetap berdasarkan kaidah pencak ritme tersebut bisa dipecah dan digarap
at seni silat. Di samping itu perlu dilihat lebih bagi lagi. Disamping itu dinamika
shibisi, apakah pesilat memiliki gerakan waktu bisa memecah kebosanan dan
a Barat yang mantap dan matang. Hal ini bisa memberi jiwa pada garapan
i acara akan terlihat pada keluwesan gerak gerak, misalnya gerak lambat
ilaerah dan langkahnya. Penggarapannya yang terus menerus, akan terlihat
)rosesi perlu pula diperlihatkan membosankan, sedangkan apabila
;i juga kekompakan dalam kerjasama gerak tersebut dilakukan dengan
lsional kelompok secara keseluruhan. cepat secara terus menerus, akan
asional (b) Keunikan ide, yang dinilai dari menyebabkan rasa capai atau tegang.
keunikan ide disini adalah (3) "Wirasa" berarti penampilan teknik
kreasl,
kreatifitas dan orisinalitas daiam sikap dan gerak dengan penataan
penggabungan gerak, yang tidak (koreografi) yang menarik. Penilaian
rnakan
untuk sekedar menyambung gerak rneliputi, penghayatan gerak dimana
pencbk silat saja, tetapi juga penghayatan gerak tersebut dihayati
harus ada pesan adistik atau dengan tidak sekedar hafal gerak
'encak keindahan yang terpancar dalam saja. Jadi disini peraga benar-benar
tisikan
gerak pencak silat tersebut. Hal merasakan atau menghayati gerak
itahun
ini terlihat dari keinginan yang yang dilakukannya. Kesungguhan
nakan
tampil pada penataannya, dan dan ekspresi serta pencerminan tata
tggal),
tertuang dalam gerak dalam krama, sopan santun perlu adar:ya
yang
menggambarkan suatu kreativitas, kesesuaian visualisasi secara
iraloka
dimana kreativitas disini dapat keseluruhan dengan gerak yang
)erapa
dilaksanakan tanpa meninggalkan dibawakannya, misalnya pakaian dan
restasi
unsur, ciri, dan kaidah pencak silat. aksesoris yang dipakai. Pencak silat
engan
Perlu juga diamati upaya atau ide seni dapat dilaksanakan tanpa atau
Jiiringi
apa yang mendasari penataan dengan menggunakan senjata tanpa
Selain
tersebut. dan dengan iringan musik (tetabuhan).
ilokal
(c) Garapan gerak, disini fungsi Pencak silat seni berorientasi
Barat,
seorang koreografer akan sangai pada faktor-faktor keindahan teiapi
lmatra
berperan, dimana gerakan yang pelaksanaannya harus mengandung
. seni
akan mendapat penekanan pada
l9-186
I:TNOGIl.1F I / Yol.,YII/ / No. 2 / 2014 /'l l9-486 459
I
unsur-unsur logika pencak silat peringkat kemantapan mental-spiritual
beladiri sebagai sumbernya. Kreativitas dan kemahiran fisikal pencak silat. Busana
dan improvisasi daiam pencak silat untuk untuk kepentingan upacara atau untuk
dapat menampilkan keindahan pencak kepentingan pertandingan pencak silat
silat secara optimal, harus dalam batas- sent, dilengkapi dengan aksesori yang
batas logika pencak silat beladiri. Apabila pada umumnya bersifat lokal. Aksesori
tidak, pencak silat seni tidak mempunyai dikenakan pada kepala, pinggang,
nilai atau kehilangan nilainya sebagai dan leher. Aksesori kepala terdiri dari
pencak silat. Pencak silat seni tersebut peci, destar, galembong (Minang) atau
hanya mempunyai arti sebagai seni tari blangkon (Jawa). Aksesori pinggang terdiri
dan seni gerak kreatif yang indah mirip dari sarung. kain batik. kain tenun ikat
pencak silat seni tetap tidak ber.semangat atau kain tenun songket dengan sabuk
pencak silat. Semangat pencak silat seni lebar yang terbuat dari kulit, kulit tiruan,
dan cabang-cabang pencak silat lainnya deklit atau kombinasi daripadanya. Busana
adalah semangat pencak silat beladiri untukkepentingan pertandinganpencak
sebagai cikalbakalnya. silat seni, model dan warna maupun
komposisi aksesorinya disesuikan dengan
Makna Seni dalam Busana, Senjata
dan Musik Beladiri Pencak Silal selera keindahan perguruan, organisasi
atau daerah yang akan menampilkan
Seni Busana dalam beladiri pesilat pesilatnya dalam pertandingan.
Pencak Silat terdapat dua macam Busana untuk kepentingan upacara, pada
busana pencak siiat untuk latihan harian,
umumnya digunakan alas kaki berupa
yakni busana lokal dan busana perguruan.
terompah (semacam sandal jepit terbuat
Busana lokal pada umumnya berwarna
dari kulit). Kadang-kadang <ligunakan
hitam-hitam. Sedangkan busana jas kerah tutup atau baju tanpa kerah
perguruan warnanya beragam, ada yang
(pada umumnl,a berurarna hitam) yang
baju dan celananya satu warna dan ada
dikombinasikan dengan baju dalam ( antara
yang berbeda warna_ Warna baju ada yang
lain kaos oblong) benvama putih. pada
polos dan ada yang kombinasi dua atau tiga
perguruan Madura, baju dalam (baju koko)
warna. Model baju cian celana dari kedua
atau kaos oblong tersebut berwarna serba
macam busana tersebut pada umumnya putih-merah mel jntang.
sama. Model baju adalah baju kurung
tanpa kerah dengan belahan pada bagian Seni senjata dalam beladiri pencak
leher depan sepanjang 10 cm. panjang Silat pada dasarnya adalah sistem
lengan baju sebatas beladiri yang bersenjata, oleh karena
pergelangan
tangan. Model celana adalah celana itu cara menggunakan berbagai senjata
komprang (celana longgarJ. panjang merupakan bag an dari pendidikan,
pengajaran, dan pelatihan di perguruan_
kaki celana sebaias pergeiangan kaki.
perguruan pencak silat. Senjata pencak
Busana lokal maupun busana perguruan
dikenakan dengan memakai sabuk kain silat dapat dipilahkan dalam 3 kategori,
yang beragam warnyanya. Warna sabuk yakni senjata asli lokal, senjata khusus
perguruan dan senjata yang berasal dari
menunjukkan peringkat kemantapan
mental-spiritual dan kemahiran fisikal sistem beladiri asing (Cina). Senjata
pencak silat si pemakainya. Warna sabuk lokal sangat beragam dan seringkali
yang sama diberbagat perguruan pencak tidak berbeda dengan perkakas kerja.
silat tidak selalu mempunyai makna yang
Beberapa senjata lokal seperti keris,
sama sebagai tanda kualifikasi atau rencong, mandau, dan tombak dibuat
Daftar Pustaka
Asikin. 1975. Pelajaran Pencak S/af. Bandung:Terate.
Bakker. A, rlan zubair, A. ch. 1994. Metodologi penelitian Filsafat. yogyakarla :
Kan isius.