KARAWITAN
OLEH :
MAULANA HASBI. A
STKWS SURABAYA
2021
1. PENDAHULUAN
A. Sejarah Seni Karawitan
Gamelan Jawa merupakan seperangkat instrument sebagai pernyataan musical yang
sering disebut dengan istilah karawitan. Karawitan berasal dari bahasa jawa rawit berarti rumit,
berbelit – belit, tetapi rawit juga bararti halus, cantik, berliku-liku dan enak. Kata jawa karawitan
khususnya dipakai untuk mengacu kepada musik gamelan, musik Indonesia yang bersistem nada
nondiatonis ( dalam laras slendro dan pelog ) yang garapan-garapannya menggunakan sistem
notasi, warna suara, ritme, memilikia fungsi, pathet dan aturan garap dalam bentuk sajian
instrumentalia, vokalia dan campuran yang indah didengar.
Seni gamelan jawa mengandung nilai-nilai histories dan filsofis bagi bangsa Indonesia.
Dikatakan demikian sebab gamelan jawa merupakan salah satu seni budaya yang siwariskan oleh
para pendahulu dan sampai sekarang masih banyak digemari serta ditekuni. Secara Hipotesis,
masyarakat Jawa sebelum adanya pengaruh Hindu telah mengenal sepuluh keahlian, diantaranya
adalah wayang dan gamelan. Dahulu pemilikan gamelan ageng Jawa hanya terbatas untuk
kalangan istana. Kini siapapun yang berminat dapat memilikinya sepanjang bukan gamelan-
gamelan Jawa yang termasuk kategori pusaka (Timbul Haryono, 2001). Secara filosofis gamelan
jawa merupakan satu bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jawa. Hal
demikaian disebabkan filsafat hidup masyarakt Jawa berkaitan dengan seni budayanya yang
berupa gamelan Jwa serta berhubungan dekat dengan perkembangan religi yang dianutnya.
Istilah gamelan telah lama dikenal di Indonesia, sudah disebut pada beberapa kakawin
Jawa Kuno. Arti kata gamelan, sampaio sekarang masih dalam dugaan-dugaan. Mungkin juga
kata gamelan terjadi dari pergeseran atau perkembangan dari kata gembel. Gembel adalahalat
untauk memukul. Karena cara membunyikan instrumen itu dengan dipukul-pukul. Barang yang
sering dipukul namanya pukulan, barang yang sering diketok namanya ketokan atau kentongan,
barang yang sering digembal namanya gembelan. Kata gembelan ini bergeser atau berkembang
menjadi gamelan. Mungkin juga karena cara membuat gamelan itu adalah perunggu yang
dipukul-pukul atau dipalu atau digembel, maka benda yang sering dibuat dengan cara digembel
namanya gembelan, benda yang sering dikumpul-kumpulkan namanya kempelan dan seterusnya
gembelan berkembang menjadi gamelan. Dengan kata lain gamelan adalah suatu benda hasil dari
benda itu digembel-gembel atau dipukul-pukul (Trimanto,1984).
Bagi masyarakat Jawa gamelan mempunyai fungsi estetika yang berkaitan dengan nilai-
nilai sosial, moral dan spiritual. Kita harus bangga memiliki alat kesenian tradisional gamelan.
Keagungan gamelan sudah jelas ada. Duniapun mengakui bahwa gamelan adalah alat musik
tradisional timur yang dapat mengimbangi alat musik barat yang serba besar. Di dalam suasana
bagaimanapun suara gamelan mendapat tempat di hati masyarakat. Gamelan dapat digunakan
untuk mendidik rasa keindahan seseorang. Orang yang biasa berkecimpung dalam dunia
karawitan, rasa kesetiakawanan tumbuh, tegur sapa halus, tingkah laku sopan. Semua itu karena
jiwa seseorang menjadi sehalus gendhing-gendhing (Trimanto, 1984).
( Diambil dari buku Seni Karawitan Jawa, Dr. Purwadi, M.Hum dan Drs. Afendy Widayat.
2006 )
D. Jenis-Jenis Karawitan
Ditinjau dari cara penyajiannya, karawitan dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu
Karawitan Sekar (vokal), Karawitan Gending (instrumen), dan Karawitan Sekar Gending
(campuran).
1. Karawitan Vokal (sekar)
Sesuai namanya, penyajian dalam Karawitan Sekar lebih mengutamakan unsur vokal atau
suara. Bagus tidaknya penampilan Karawitan Sekar sangat bergantung pada kelihaian sang
vokalis ketika melantunkan “sekarnya”.
Apa itu sekar? Sekar adalah pengolahan vokal yang khusus dilakukan untuk
menimbulkan rasa seni yang erat berhubungan dengan indra pendengaran. Sekar erat
bersentuhan dengan nada, bunyi atau alat-alat pendukung lainnya yang selalu akrab
berdampingan.
Sekar berbeda dengan bicara biasa. Lantunan sekar mempunyai citrarasa seni yang sangat
dalam. Meskipun demikian, sekar sangat dekat dengan ragam bicara atau dialek, seperti sekar
sunda yang dekat dengan dialek Cianjur, Garut, Ciamis, Majalengka, dan sebagainya.
2. Karawitan Gending (Instrumen)
Berbeda dengan Karawitan Sekar, Karawitan Gending lebih mengutamakan unsur
instrumen atau alat musik dalam penyajiannya. Macam-macam alat gending dalam karawitan
cukup banyak, diantaranya adalah gomg, gendang, kleneng, sinter, gambling, dan sebagainya.
3. Karawitan Sekar Gending (campuran)
Karawitan Sekar Gending merupakan salah satu bentuk kesenian gabungan antara
Karawitan Sekar dan Gending. Dalam penyajiannya, karawitan ini tidak hanya menampilkan
salah satu di antara keduanya, tetapi juga kedua karawitan ini ditampilkan secara bersama-sama
agar menghasilkan karawitan yang bagus.
Adapun yang termasuk dalam penyajian Karawitan Sekar Gending di antaranya adalah
degung kawih, kliningan, celempungan, kecapi kawih, dan gending karesmen.
A. Karawitan adalah seni suara daerah baik vokal atau instrumental yang mempunyai
klarifikasi dan perkembangan dari daerahnya itu sendiri. Karawitan di bagi 3, yaitu :
Karawitan Sekar,
Karawitan Gending,
Karawitan Sekar Gending.
B. Karawitan Sekar
Karawitan Sekar merupakan salah satu bentuk kesenian yang dalam penyajiannya lebih
mengutamakan terhadap unsur vokal atau suara manusia.
C. Karawitan Gending
Karawitan Gending merupakan salah satu bentuk kesenian yang dalam penyajiannya
lebih mengutamakan unsur instrumental atau alat musik.
Karawitan Sekar Gending adalah salah satu bentuk kesenian yang dalam penyajiannya
terdapat unsur gabungan antara karawitan sekar dan gending
Pengertian dari karawitan itu sendiri secara khusus dapat diartikan sebagai Seni Musik
Tradisional yang terdapat di seluruh wilayah etnik Indonesia.
Penyebaran seni karawitan terdapa di Pulau Jawa, Sumatra, Madura dan Bali. Karawitan
memainkan alat musik bernama gamelan, sebagai contoh Gamelan Pelog/Salendro, Gamelan
Cirebon, Gamelan Degung dan Gamelan Cianjuran (untuk bentuk sajian ensemble/kelompok).
Dalam prakteknya, karawitan biasa digunakan untuk mengiringi tarian dan nyanyian, tapi tidak
tertutup kemungkinan untuk mengadakan pementasan musik saja.
Daftar Pustaka
http://www.irwancyberspace.co.cc/2010/10/seni-karawitan.html