PENDAHULUAN
seperti, seni pertunjukan musik, tari, dan teater yang di wariskan oleh nenek
moyang kita dari generasi ke generasi. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi
warga negara lain untuk berkunjung ke Indonesia. Bahkan tidak sedikit dari
1990 : 180 )
yang dimaksud merupakan kesenian yang tumbuh dan berkembang secara turun-
nilai, norma-norma, dan peraturan kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari
keindahan dari dalam jiwa manusia. Selain mengekspresikan rasa keindahan dari
dalam jiwa manusia, kesenian juga mempunyai fungsi lain. Misalnya, mitos
berfungsi menentukan norma untuk perilaku yang teratur serta meneruskan adat
sengaja diciptakan oleh manusia melalui hasil karya dalam proses belajar
sehingga dapat berubah dan dapat mengalami akulturasi dengan kebudayan yang
lain. Selain itu, kebudayaan juga merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan
dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik
antaranya adalah seni pertunjukan tari, musik, teater, serta pertunjukan seni
tersebut, sampai saat ini masih dapat disaksikan lewat acara-acara adat-istiadat,
seperti pesta adat upacara perkawinan, khitanan/sunatan, hari besar kerajaan, dan
selatan kota Makassar dan salah satu daerah yang memiliki beragam budaya salah
satu diantaranya adalah musik tanjidor yang merupakan salah satu sarana hiburan
masyarakat baik dalam upacara hari ulang tahun, khitanan, ataupun pesta
Galesong. Beberapa kesenian tersebut masih bisa kita saksikan pada acara-acara
keramaian seperti acara pesta perkawinan, khitanan, sunatan, ataupun hari ulang
melakukan pawai (karnaval) di kalangan etnis cina betawi, yang merupakan sisa-
sisa musik baris dan tiup pada zaman penjajahan di Indonesia. Tanjidor
merupakan nama julukan bagi kelompok sisa–sisa musik tangsi (asrama militer)
yang dimainkan oleh masyarakat betawi dengan kadar kemampuan musik yang
Musik tanjidor adalah salah satu bentuk kesenian musik tradisional yang
disajikan pada acara keramaian baik dalam pesta perkawinan, khitanan, sunatan,
maupun acara hari ulang tahun karaeng galesong. Alat musik yang digunakan
yaitu terdiri dari bass drum, snar drum, dan suling. Tanjidor memiliki banyak
nama di setiap daerah seperti di daerah Maros disebut Pasuling, di gowa disebut
masyarakat karena sejak kehadirannya pada tahun 1940an dan pertama kali
digunakan sebagai sarana hiburan rakyat dalam upacara hari ulang tahun karaeng
galesong. pada saat itu, msyarakat mulai menyukainya karena irama musiknya
yang bernuansa dangdut dan menjadi musik hiburan tahunan setiap diadakannya
pesta hari ulang tahun karaeng galesong pada saat itu. Saat mengalami
hiburan rakyat pada pesta perkawinan, masyarakat pun merespon dengan baik
menujukkan bahwa hal ini disebabkan karena pengaruh musik modern yang
sangat kuat sehingga sebagian besar masyarakat lebih menyukai musik modern
terutama bagi kalangan remaja yang sebagai besar menganggap musik tradisional
kabupaten takalar. Sebagai salah satu bentuk kesenian trdisional Sulawesi Selatan
khususnya Masyarakat etnik makassar yang lahir dari akulturasi budaya asing
adalah musik tanjidor. Dalam hal ini musik tanjidor merupakan sarana hiburan
perubahan yang tejadi, perstasi yang didapatkan dan kelanjutan musik itu sendiri
baik bagi pemain maupun bagi masyaraakat di tengah pesatnya pengaruh musik
maka sangat kompleks permasalahan yang harus dijawab dalam penulisan ini.
Oleh karena itu dalam penulisan ini akan di batasi pada batasan rumusan masalah
agar penulisan ini tidak terlalu mengembang, dan keluar dari pada masalah yang
C. Tujuan penulisan
2. Untuk mengetahui fungsi musik tanjidor pada pesta perkawinan adat makassar
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
A. Tinjauan Pustaka
Dalam Penelitian ini akan di kemukakan pendapat para ahli yang relivan
1. Musik
Musik adalah nada, frekuensi, ritme, melodi, harmoni, dan warna secara
sehingga dapat di nikmati melalui rasa keindahan. Musik adalah seni yang
memiliki nilai keindahan yang tinggi sebab bisa terbuka untuk setiap penikmatnya
sebagai berikut:
b. Musik vokal yaitu musik yang hanya diselenggarakan hanya dengan suara
baik dari suara alam ataupun suara manusia dan alat instrumen (1978 : 331).
jadikan sebagai sarana komunikasi yang menyampaikan maksud dari dalam kalbu
yang merupakan pengungkapan gagasan melalui bunyi yang unsur dasar berupa
Melodi, irama dan harmoni dan unsur pendukung berupa gagasan, sifat, warna
Musik adalah pernyataan isi hati manusia yang diungkapkan dalam bentuk
bunyi yang teratur dengan melodi dan ritme, serta mempunyai unsur yang
3. Musik Tanjidor
Betawi, dan merupakan Sisa-sisa Musik baris dan tiup ruang pada zaman
tanjidor merupakan Musik yang berasal dari bahasa Portugis yang berkembang di
Indonesia pada saat Zaman penjajahan Belanda, itupun dari sisa-sisa Musik tangsi
Muik tanjidor adalah merupakan salah satu sarana hiburan yang dimainkan
oleh beberapa orang dengan menggunakan alat musik yang terdiri dari jidor,
2013)
dimainkan dalam suatu acara pesta perkawinan yang bertujuan untuk menghibur
para tamu dan masyarakat yang datang menyaksikanya (wawancara dengan Jutri
4. Eksistensi
mengemukakan bahwa:
Ini sesuai dengan asal kata eksistensi itu sendiri, yakni existere yang artinya
keluar dari, „melampaui‟ atau „mengatasi‟.Jadi eksistensi tidak bersifat kaku dan
5. Prosesi
703 ) Prosesi merupakan pawai yang khidmat atau perarakan dalam suatu upacara
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Prof Dr. J.S. Bedudu ( 1994 :
1092) bahwa prsesi merupakan pawai atau arak-arakan yang berjalan dengan
6. Upacara
kerajaan, keris, lembing, Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Prof Dr. J.S.
Upacara adat adalah upacara yang di laksanakan sesuai dengan adat yang
Kamus Besar Bahasa Indonesia Prof Dr. J.S. Bedudu (1994 : 1595 )
tindakan atau perbuatan yang terikat kepada Aturan0-aturan menurut adat dan
(Prancis) juga berarti kelompok musik dalam satuan kecil atau permainan bersama
musik dengan jenis kegiatan seperti yang tercantum dalam sebutannya. Biasanya
tampil sebagai hasil kerja sama peserta, di bawah pimpinan seorang pelatih.
(M.Suharto:1992 )
8. Perkembangan
(berkesimnambungan) dalam diri individu mulai lahir sampai mati proses yang
ditinjau dari perubahan yang bersifat progresif serta sistematis di dalam diri
9. Fungsi
` Menurut Kamus Ilmiah Populer oleh: Sutan Rajasa 1992 : 185. Fungsi
dalam suatu hal yang berpoteensi memiliki nilai sesuatu yang dapat digunakaan
yaitu:
perbuatannya.
c. Fungsi primer yaitu bagian dari proses pengiring yang dimiliki seseorang
d. Fungsi sekunder yaitu fungsi tanggapan yang bersifat pasip karena sudah
10. Pesta
Dalam kamus Ilmiah popular (Sutan Rajasa 1992 : 475) pesta adalah suatu
Pesta menurt Lukman Ali dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
bersuka ria atau perjamuan makan minum. Dalam perkawinan adat Makassar
pesta berarti melakukan suatu prosesi yang berkaitan tata upacara adat yang
sedang berlangsung sejak dulu seperti halnya pesta perkawinan adat (1991 : 853)
11. Perkawinan
melakukan suatu ikatan pernikahan antara laki-laki dan perempuan Kamus Besar
Perkawinan merupakan ikatan yang dilakukan oleh pria dan wanita dalam
suatu perkawinan dan menjalin hubungan suami istri Kamus Besar Bahasa
adalah sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada
Jika pengertian trdisi dikaitkan dengan seni musik, maka M.A Arifin
berpendapat bahwa:
a. Musik tradisional merupakan watak dan jiwa dari semua suku bangsa dari
b. Musik trdisional dalam konyeks yang lebih luas sangat ditentuka oleh
tradisional adalah seni yang lahir dan berkembang sesuai dengan peradaban
dengan kegiatan masyarakat pendukungnya baik upacara maupun pesta adat dan
pesta panen.
B. Kerangka pikir
EKSISTENSI
MUSIK TANJIDOR
METODE PENELITIAN
beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian ini, beberapa variable dan desain
penelitian.
1. Variabel penelitian
PENGOLAHAN ANALISIS
DATA
KESIMPULAN
SKRIPSI
\
Dalam penjelasan terdahulu telah jelas variabel yang akan di teliti. Oleh
karena itu, untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam pelaksanaan penelitian
1. Sasaran
Sasaran yang akan di lakukan pada penelitian ini adalah para pelaku atau
2. Responden
penelitian. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah pemilik
1. Wawancara
langsung di lapangan baik dalam upacara perkawinan atau upacara hari ulang
eksistensi Musik Tanjidor, dimana sumber tersebut terdiri dari Tokoh Masyarakat,
Budayawan, penggiat musik tanjidor dan pemilik dari kelompok Musik Tanjidor
2. Observasi
3. Dokumetasi
bahan secara sistematis dan actual, kemudian ditelaah untuk lebih memperjelas
data yang dikumpulkan. Media yang digunakan saat melakukan penelitian adalah:
kamera, tape record, alat tulis, dan lain-lain yang mendukung penelitian agar
memperoleh data yang akurat selain itu suasana saat melakukan penelitian harus
sesuai dengan apa yang ada di lapangan yakni harus terjun langsung untuk melihat
situasi baik dalam upacara hari ulang tahun ataupun upacara pesta perkawinan
E. Analisi Data
Penelitian ini dimulai dengan cara mengklasifikasi berbagai data, baik data
yang diperoleh dari hasil wawancara maupun hasil observasi. Selanjutnya data
analisis diurut berdasarkan temuan cerita dari permasalahan yang ada.Dari hasil
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Lukman Ali dkk dijelaskan
Dengan bertolak dari pemikiran tersebut, maka semua data yang diperoleh
Untuk memperoleh data analisis yanga akurat, maka ada beberapa Tokoh
Musik Tanjidor yang dijadikan narasumber yaitu para pemain Musik Tanjidor dan
A. Hasil Penelitian
Kesenian merupakan salah satu unsur yang senantiasa ada pada bentuk
dalam bentuk seni musik tradisional sangat erat kaitannya dengan kebutuhan
(estetika). Kesenian dan masyarakat merupakan salah satu kesatuan yang saling
kebudayaan yang melekat dari ciri khas kesenian bangsa Indonesia termasuk etnik
Makassar. Musik tanjidor sudah menjadi bagian dari kebudayaan dan kesenian
dipelajari dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya secara oral
atau dari mulut ke mulut. Musik tanjidor adalah perpaduan musik barat dengan
Makassar sehingga muncul suatu jenis musik yang disebut dengan musik tanjidor.
oleh masyarakat tiong khoa (Cina) pada zaman penjajahan (Belanda). selain itu,
musik tanjidor juga merupakan nama ejekan bagi sisa-sisa kelompok musik
asrama militer (tangsi) yang di mainkan oleh masyarakat betawi dengan kadar
msyarakat tiong khoa (Cina) pada tahun 1940an dan berkembang sampai saat ini.
Nanda Daeng Ma’ja’ yang merupakan ketua seksi budaya kecamatan Galesong
1940an yang dibawa oleh orang-orang tiong khoa (Cina) dan pada saat itu Musik
tanjidor digunakan sebagai hiburan rakyat dalam acara hari ulang tahun karaeng
Galesong yang kemudian berkembang sebagai hiburan rakyat pada acara pesta
perkawinan sampai saat ini. Beliau juga menjelaskan bahwa musik tanjidor yang
dibawa oleh Orang-orang tiong khoa (Cina) menggunakan alat musik berupa snar
drum (ropol/tambur), bass drum (jidor),dan Terompet dengan kostum yang masih
satu sarana hiburan yang dimainkan oleh beberapa orang dengan menggunakan
alat musik yang terdiri dari jidor, ropol/tambur, dan suling. Beliau juga
dengan alat musik suling hal ini disebabkan karena keterbatasan dana dan
terompet pada masa itu susah untuk dicari. selain itu juga, Dikatakan musik
tanjidor Makassar yang ada di kecamatan Galesong memakai alat musik suling
karena pada saat itu menurut narasumber disesuaikan dengan keadaan alam
sehingga tidak merubah baik dari segi tampilan maupun dari segi irama musik
tanjidor itu sendiri. inilah juga yang mempengaruhi mengapa musik tanjidor
Maret 2013). .
yang ceria dengan tempo yang cepat sehingga mampu menghibur semua kalangan
masyarakat. Dalam setiap pementasan yang biasanya dari pukul 10.00 pagi
tanjidor mulai dari anak usia 5 tahun sampai orang yang sudah lanjut usia.
zaman dulu dan mempunyai dampak besar atas kelangsunan pesta perkawinana
atau acara khitanan. Menurut Daeng Ma’ja’ dengan adanya pertunjukan musik
tanjidor dalam suatu acara baik itu pesta perkawinan ataupun khitanan itu dapat
pesta sedangkan tanpa adanya pertunjukan musik hiburan yang salah satunya
adalah musik tanjidor maka masyarakat yang diundang pada umumnya enggan
berkunjung ke pesta, sehingga tidak jarang suatu pesta menjadi sepi (Wawancara
pentas saya lebih meluangkan waktu saya untuk berlatih musik tanjidor
terkadang pada Bulan-bulan tertentu order dari kelompok musik tanjidor kami
biasanya dilimpahkan kepada kelompok musik tanjidor lain bahkan sampai ada
dengan pertunjukan musik tanjidor dalam suatu pesta perkawinan adalah suatu hal
yang sangat dinantikan oleh pihak pelaksana pesta. Ini bertujuan agar tamu
senantiasa berdo’a dan silaturahmi dalam mempererat keakraban sosial dan juga
membawa berkah secara ekonomis. Hal ini disebabkan karena setiap tamu
undangan yang berkunjung diharapkan mengisi dan membawa amplop yang berisi
Makassar adalah salah satu dari sekian banyak jenis pertunjukan musik trdisional
galesong kabupaten takalar untuk meramaikan suatu acara pesta perkawinan adat
Makassar ataupun khitanan. Oleh karena itu, pada musim pesta terutama pada
pertengahan tahun pemain musik tanjidor laris mendapat undangan untuk pentas.
Jumlah panggilan pentas dalam seminggu tidak seramai pada masa eksisnya,
penonton pun pada saat pementasan tidak sesemarak ketika musik tanjidor ini jadi
saat ini jika dibandingkan dengan awal keberadaannya dalam masyarakat etnis
hilang disebabkan karena adanya musik modern seperti elektone. Beliau juga
Dg.Sibali selasa 19 Maret 2013 ), beliau mengatakan bahwa dulu musim khitanan
ataupun acara resepsi pernikahan biasanya menjadi ladang penghasilan bagi para
pemusik Tanjidor karena orderan pada waktu-waktu itu sangat banyak dan
benda, makanan dan lain-lain karena telah menghibur para tamu dan para
mingu, namun mulai tahun 2000an jumlahnya menurun menjadi 2 kali dalam
sepekan. Bahkan setelah tahun 2005 kadang dalam satu minggu tidak ada satu pun
panggilan untuk pentas. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang cukup
signifikan dari jumlah peminat musik tanjidor sebelum tahun 2005 dan pasca
tahun 2005.
tradisonal utamanya musik tanjidor oleh musik modern berupa musik Electone
khitanan saat ini jauh didominasi oleh pertunjukan musik Electone maupun orkes
melayu sementara peminat musik tanjidor kini mulai tersegmentasi hanya pada
Kabupaten takalar tidak hanya dari segi penggemarnya saja melainkan juga terjadi
Pada perkembangan dari segi alat musiknya. Justri Dg. Sibali yang selaku
pimpinan musik tanjidor Sayuti menjelaskan bahwa pada awal kami membentuk
kelompok ini, alat musik yang kami gunakan masih sangat sederhana yaitu berupa
Snar drum (ropol / tambur), Bass drum (jidor), dan Suling. Namun, seiring dengan
berkembangnya zaman dan mengikuti arus musik modern yang ada sampai saat
sekarang ini beliau memadukan alat musik tradisional dengan alat musik modern
yaitu dengan menambahkan alat musik modern berupa Gitar, Bass, sound system,
dan penyanyi. Menurut Dg. Sibali hal ini bertujuan agar tampilan dari musik
tanjidor masih tetap ada dan bisa bertahan ditengah arus musik modern yang ada
sekarang ini.
S Dg. Ngopa yang merupakan penggiat musik tanjidor dan salah satu
pemain dari kelompok musik tanjidor Sayuti menjelaskan bahwa selain untuk
Kabupaten Takalar ini juga bertujuan untuk menarik minat masyarakat khususnya
trdisional temasuk musik tanjidor itu kuno dan ketinggalan zaman untuk
untuk melestarikan kesenian musik tradisional yang ada di kecamatan galesong ini
terutama yang ada di Desa-desa terkhusus kepada anak muda atau remaja yang
tidak memiliki pekerjaan agar diberi sosialisasi tentang pelestarian kesenian musik
tradisional utamanya musik tanjidor yang ada di kecamatan galesong. Beliau juga
kesenian musik tradisional yang ada di Kecamatan Galesong ini bisa dijadikan
Justri Dg Sibali juga menjelaskan hal yang sama berharap agar pemerintah
tetap eksis dan diminati oleh masyarakat dari golongan bawah sampai golongan
atas.
Daeng Sibali merupakan salah satu seniman atau pemain sekaligus
masyarakat kecamatan galesong kabupaten takalar selain itu beliau juga terkenal
unik.
Daeng Ma’ja’ adalah salah satu pengamat budaya yang ada di kecamatan
galesong. Beliau merupakan ketua seksi budaya adat di kecamatan galesong dan
berperan penting dalam setiap acara kebdayaan baik itu pertunjukan tradisional
maupun pesta adat istiadat lainnya yang ada di kecamatan galesong. Selain itu,
beliau juga salah satu seniman yang mempertahankan musik tridisional salah
satunya adalah musik tanjidor yang ada di kecamatan galesong ini. Beliau
menjelaskan bahwa musik tradisional yang ada di kecamatan galesong harus tetap
ada dan dipertahankan salah satu diantaranya yaitu musik tanjidor yang
saat ini meskipun secara umum sebagian masyarakat sekarang hanya mengetahui
bahwa musik tanjidor adalah sarana hiburan rakyat dalam pesta perkawinan
Takalar memilki beragam macam trdisi atau adat kebiasaan dalam kehidupannya
sehari-hari. Salah satu yang masih kental dan dapat dijumpai di wilayah sosial
masyarakat etnis ini adalah seni pertunjukan musik ttrdisional salah satunya musik
tanjidor.
takalar mempunyai nilai tesendiri khususnya dalam pesta perkawinan. Selain itu,
Musik tanjidor juga sangat akrab dengan penikmatnya karena memiliki tempo
Fungsi musik tanjidor menurut N.Dg Ma’ja’ adalah sebagai sarana hiburan
rakyat dalam prosesi upacara perkawinan adat Makassar saat ini. Selain itu,
penjemput tamu dalam upacara hari ulang tahun Karaeng Galesong. Beliau
menjelaskan bahwa dulu pada saat upacara hari ulang tahun karaeng galesong
tersebut termasuk tanjidor dan pada saat itulah masyarakat mulai menyukai
hiburan musik tanjidor sehingga banyak yang memakai jasa tanjidor sebagai
hiburan baik itu acara khitanan, maupun prosesi upacara perkawinan yang masih
biasa digunakan sampai saat sekarang ini. Tidak hanya itu, masyarakat yang
tersendiri baik itu dari pihak pelaksana perkawinan maupun para pemain tanjidor
dan masyarakat karena merasa terhibur pada saat menyaksikan pertunjukan musik
Justri Dg. Sibali juga menjelaskan bahwa pada saat musik tanjidor pertama
saat itu tidak terlalu antusias untuk menyaksikan permainan musik tersebut.
Namun, setelah ketua adat yang didalam hal ini adalah karaeng Galesong saat itu
Galesong salah satunya adalah musik tanjidor masyarakat mulai menyukai dan
mulai berfikir untuk membuat kelompok salah satu diantaranya adalah kelompok
menghibur masyarakat, hal ini disebabkan karena musik tanjidor sudah sangat
lekat dimata masyarakat sebagai musik penghibur dalam upacara perkawinan atau
khinatan. apabila musik tersebut mulai terdengar baik dari dekat maupun dari
kejauhan maka masyarakat yang mendengar bumyi dari musik tersebut akan
bagi kalangan atas seperti para pejabat pemerintahan atau keluarga keturunan
karaeng galesong lagu yang di bawakan adalah lagu daerah sebagai tanda
hari ulang tahun karaeng galesong yang diadakan setiap tahunnya, kalangan
Beliau juga mengatakan bahwa kehadiran musik tanjidor dalam konteks perayaan
hari ulang tahun karaeng galesong ataupun upacara pesta perkawinan ini tidak
kabupaten takalar. Selain Itu, hadirnya musik tanjidor baik dalam upacara hari
kemeriahan, keakraban dan rasa kekeluargaan antar warga. Oleh karena itu
integrasi sosial yang bertujuan untuk memberi semangat kepada masyarakat agar
senantiasa menjunjung tinggi rasa solidaritas dan rasa persatuan dapat terlihat
jelas bahwa penonton dan pemain dapat saling berinteraksi langsung yaitu para
memebawakan lagu-lagu yang ceria agar penonton selalu bersemangat dan ikut
Referensi narasumber Justri Daeng Sibali Selasa 19 Maret 2013 dikutip oleh
Muh Nurul Aswan 20 Maret 2013
Saat pertunjukan musik tanjidor disajikan atau berlangsung dalam suatu
pesta upacara perkawinan adat Makassar, terlihat Susana keakraban dan rasa
langsung dan ikut bergoyang seperti pada gambar diatas. Hal tersebut sudah
menjadi ciri khas dari pertunjukan musik tanjidor yang senantiasa menilmbulkan
pertunjukannya dalam pesta perkawinan, para pemain dalam keadaan mabuk atau
terpengaruh oleh minuman keras (Ballo’). Menurut Daeng Sibali selain untuk
menjaga stamina ini juga bertujuan agar penonton yang menyaksikan tidak cepat
merasa bosan jika hanya dengan lagu-lagu yang ceria dan gembira saja. Saat
pemain biasanya melakukan selebrasi pukulan pada instrumen Bass drum (jidor)
dan Snar drum (ropol). Tidak hanya itu para pemain yang dalam keadaan mabuk
senantiasa memancing para penonton untuk ikut bergoyang dan memanggil salah
bergoyang.
memiliki fungsi dan peran penting dalam masyarakat, karena dengan hadirnya
kekeluargaan antar warga. Oleh karena itu, sebagian masyarakat yang ada di
Fungsi lain dari musik tanjidor selain sebagai penghibur juga sebagai
penyalur bakat. Dari hasil wawancara dengan salah satu pemain dari tanjidor
sayuti yaitu Dg Ngitung mengatakan bahwa musik tanjidor yang selalu saya
mainkaan disetiap acara pesta perkawinan ataupun khitanan hanyalah sebagai hobi
dan menyalurkan bakat dalam memainkan musik tanjidor. Selain itu, Beliau juga
mengatakan bahwa selain untuk menghibur diri sendiri, separuh waktu dari
aktivitas pekerjaan pokok saya itu digunakan untuk melatih dan mengasah bakat
saya dalam memainkan alat musik suling dengan melantunkan melodi lagu yang
akan digunakan saat pertunjukan. Tidak hanya itu, Beliau juga menuturkan bahwa
bakatnya memainkan alat musik suling itu mulai tertular pada anak pertamanya
karena beliau selalu melatih dan mengajarkan cara bermain suling kepada
anaknya sehingga suatu saat nanti bisa menjadi generasi penerusnya. Dg Ngitung
khususnya musik tanjidor membuat saya tetap mainkan dan melakoni pertunjukan
Musik tanjidor juga memiliki fungsi lain yaitu terutama para pemain itu
terutama pada para pemain yang sebagian kecil menggunakan musik tanjidor
dampak positif terhadap tarap hidup seniman khususnya para pemain musik
perkawinan adat Makassar maka para pemain dapat menambah pendapatan di luar
dari pekerjaan pokok atau menggunakan musik tanjidor sebagai mata pencaharian
utama. Pemain musik tanjidor bisa mendapatkan honor Rp. 1.000.000- Rp.
1.500.000. (satu juta rupiah sampai satu juta lima ratus ribuh rupiah) dalam setiap
kali pentas dimulai dari pukul 10:00 sampai pukul 19:00 (wawancara dengan
Menurut daeng sibali jumlah honor pemain yang didapat dari pihak
bermain. Proses ini biasanya dilakukan jauh hari sebelum hari pelaksanaan
pertunjukkan atau setidaknya sekitar lima hari sampai satu minggu sebelumnya.
Hal ini diperlukan karena pemain musik tanjidor mempunyai banyak acara atau
undangan pentas yang secara otomatis tidak bisa dihadirkan secara mendadak.
Beliau juga menambahkan bahwa apabila terjadi kesepakatan saat
mengundang pemain, maka ada aturan yang mengikat sebagai tanda ikatanya
memberi uang muka 10% dari jumlah dana hasil kesepakatan antara pemain
kabupaten takalar sangat identik dengan kemeriahan karena apabila suatu pesta
perkawinan dengan berbagai jenis hiburan termasuk musik tanjidor, maka orang
Selain itu, jika musik tanjidor dalam pesta perkawinan mulai dimainkan maka
semua masyarakat yang ada disekitar yang mendengar suara musik tersebut maka
mereka akan datang satu persatu untuk menyaksikan pertunjukan musik tanjidor
adalah sebagai hiburan untuk para tamu undangan yang hadir pada prosesi atau
perjamuan yang dilaksanakan pada jam 10:00 sampai dengan jam19:00 waktu
Indonesia bagian tengah (wita). Ketentuan ini sudah menjadi kesepakatan yang
berlaku sejak dulu sampai sekarang. Jadi, secara umum masyarakat pada saat
sekarang ini hanya mengetahui bahwa musik tanjidor adalah salah satu sarana
hiburan dalam dalam prosesi upacara perkawinan adat Makassar yang ada di
(asrama militer belanda) dan di bawah oleh masyarakat Cina betawi dan
takalar. Bentuk dan nama istrumen yang di kenal saat ini merupakan hasil
awalnya memakai terompet kini diganti menjadi suling. Dari perubahan tersebut
musik tanjidor awalnya disebut sebagai pasuling karena menurut narasumber yang
dalam hal ini ketua seksi budaya kecamatan galesong kabupaten takalar dulunya
alat musik terompet selain keterbatasan dana alat musik tersebut juga susah untuk
didapatkan.
Sesuai dengan hasil pengamatan yang telah dikaji kedalam beberapa teori
bahwa pertunjukan musik tanjidor baik dalam prosesi upacara perkawinan adat
yang telah mengalami proses kematangan yang ditinjau dari proses perubahannya.
setelah musik ini diminati masyarakat ternyata selain berfungsi sebagai hiburan
juga berfungsi ganda bagi masyarakat. Oleh karena itu dalam kajian ini
akan suasana pesta yang meriah dalam prosesi upacara pesta perkawinan dalam
msyarakat Makassar di kecamatan Galesong sejak tahun 1940an. Selain itu, musik
tanjidor juga tidak terlepas dari adanya pengaruh musik yang dimainkan dalam
pemusik tanjidor yang berasal dari Orang-orang Cina Betawi pada Tahun 1940an.
Hal ini disebabkan karena pada saat itu menurut narasumber merupakan
permintaan dari tokoh adat karaeng Galesong yang menginginkan semua kesenian
musik tradisional yang ada di daerah ini agar ditampilkan saat upacara hari ulang
tahun galesong.
tradisional di daerah Galesong, salah satu contoh kongkrit adalah kesenian musik
tradisonal tanjidor. Menurut Dg Ma’ja’ musik tanjidor yang awalnya dibawa oleh
adat saat itu karaeng Galesong. Beliau juga pernah menjadi salah satu pemain
membentuk kelompok musik tanjidor baru dan mengganti alat musik terompet
dengan alat musik suling mereka menggunakan suling karena pada saat itu
terompet susah untuk didapatkan dan keterbatasan dana bagi masyarakat yang
mendirikan kelompok musik tanjidor hal ini bertujuan agar tampilan dari musik
tanjidor itu sendiri tidak berubah dan disesuaikan dengan keadaan alam karena
mereka biasa tampil 5 sampai 6 kali. Namun awal tahun 2000 Justri Dg. Sibali
yang selaku pemiliki kelompok musik tanjidor Sayuti menjelaskan bahwa musik
beberapa factor baik dari banyaknya pertunjukan musik modern sampai pada
Dari hasil analisis penulis dan wawancara ada tiga factor yang membuat
eksistensi musik tanjidor mulai kritis, ketiga factor ini adalah jenis musik modern
2. Musik Electone
3. Musik Band
Selain ketiga faktor tadi, faktor sosiologis masyarakat juga menjadi alasan
khususnya golongan anak muda (remaja) yang menganggap musik tradisional itu
kuno, kampungan dan tidak keren membuat eksistensi musik tanjidor makin
hilang.
Sangat berbeda dengan tahun 1970 sampai tahun 1980an dimana banyak
golongan pemuda yang tertarik dan belajar musik tanjidor, data menunjukkan
sejak tahun 2000an sampai sekarang (2013) bisa dikatakan tidak ada lagi pemuda
yang tertarik untuk belajar musik tanjidor sehingga eksistensi musik tanjidor di
masa depan sangat memprihatinakan karena tidak ada lagi genersi penerus untuk
musik ini melakukan beberapa perubahan baik pada kelengkapan alat, panggung
pertunjukan sampai pada kostum yang digunakan. Hal ini dilakuakan untuk
memenuhi keinginan masyarakat agar musik tanjidor bisa bersaing dengan musik
Jenis tanjidor ini adalah versi lama musik tanjidor yang eksis pada awal
masuknya yakni 1940am sampai awal tahun 2000. Model ini sangat sederhana
dengan kelengkapan instrument yaitu : bass drum, senar drum, dan suling.
Versi ini dalam pertunjukannya hanya melantai di tanah tanpa panggung, serta
selera masyarakat. Dalam hal instrument model baru tanjidor lebih lengkap
yaitu ditambah dengan gitar, bas, serta terdapat vokalis. Model baru juga telah
seragam.
sajian musik tanjidor masa kini sudah mulai menjadi modifikasi ulang dengan
tradisonal tanjidor bisa tetap bertahan dan eksis di daerah galesong ditengah
hiburan termasuk musik tanjidor, maka orang yang melaksanakan mendapat suatu
awalnya yang hanya sebagai hiburan untuk penonton yang menyaksikan acara
kemeriahan baik dalam pesta perkawinan ataupun dalam pesta upacara hari ulang
tahun galesong.
Fungsi musik tabjidor yang ada sekarang ini pada awalnya hanya sebagai
kegunaan atau peranan yang berpotensi memiliki nilai sesuatu yang dapat
digunakan. Kaitannya dengan hasil penelitian adalah selain sebagai hiburan musik
tanjidor jika dipentaskan dalam suatu acara keramaian baik itu dalam acara pesta
perkawinan ataupun khitanan maka orang yang melaksanakan acara tersebut akan
masyarakat baik yang diundang maupun yang hanya datang untuk sekedar
menyaksikan dan meramaikan serta memiliki nilai tersendiri bagi pihak pelaksana
pesta perkawinan.
Musik tanjidor dimainkan pada pukul 10:00 wita, adalah suatu tanda
akan di mulainya acara pesta perkawinan adat Makassar. Bagi kalangan etnis
tanjidor telah dimainkan maka itu adalah sebagai tanda bahwa pesta
perkawinan telah di mulai dan sajian atau hidangan perjamuan telah disiapkan.
perkawinan sambil menikmati hidangan yang telah disiapkan oleh tuan rumah
dengan Musik jidor, lagu-lagu yang dibawakan tidak terikat pada lagu khusus,
akan tetapi sesuai dengan kehendak pilihan lagu oleh kelompok pemain musik
jidor. Lagu-lagu yang dipilih oleh kelompok musik tanjidor untuk menyambut
para tamu yang datang pada pesta perkawinan biasanya lagu yang bernuansa
berfungsi juga sebagai pengiring tamu undangan yang datang dalam acara
pesta perkawinan. Musik tanjidor dimainkan setiap ada tamu yang datang
dalam pesta tersebut, hal ini dimaksudkan agar tamu yang hadir merasa
senang dan gembira serta larut dalam suasana kemeriahan pesta perkawinan.
Irama musik yang tersaji selalu berirama dangdut, dangan membawakan lagu-
lagu yang bersifat hiburan sehingga dapat menyenangkan hati para tamu
perayaan ulang tahun galesong kalangan pemerintah ataupun ketua adat yang
ada di kecamatan galesong menghadirkan pertunjukan musik tradisional
tradisional tanjidor dalam konteks ini tidak terlepas dari dukungan masyarakat
d. Sumber pendapatan
musik tanjidor terhadap musik tanjidor dapat dilihat dari antusias masyarakat
pentas di mulai dari pukul 10:00 sampai pukul 19:00 sesuai dengan
kesepakatan dari pihak pelaksana baik dalam acara pesta perkawinan ataupun
e. Hiburan
masyarakat juga sngat baik karena apabila musik tanjidor sudah dimainkan makas
suasana akan menjadi gembira dan penuh dengan keakraban baik di kalangan
anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang tua sehingga merasa larut dalam
bahwa pada dasarnya musik tanjidor pada pesta perkawinan adat Makassar di
kecamatan Galesong Kabupaten Takalar adalah sebagai sarana hiburan, baik
umumnya.
BAB V
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
(tiong khoa) ke Kecamatan Galesong pada tahun 1940an dan diminati oleh
tanjidor awalnya juga disebut pasuling karena irama yang dominan adalah
alat musik ssuling sebagai pengganti vokal. Selain itu, musik tanjidor juga
masyarakat.
2. Musik tanjidor merupakan salah satu hiburan rakyat yang dimainkan oleh
pesta perkawinanan ataupun acara khitanan dan masih bisa kita jumpai
Takalar adlah sebagai hiburan baik dari pihak pelaksana pesta perkawinan,
B. Saran
menyarankan:
agar musik tanjidor ynag telah menjadi bagian dari kebudayaan daerahagar
di beri pembinaan terutama dari segi fasilitas peralatan musik dan kostum
Moelino, anton 1988 . Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta, Balai Pustaka.
Umur : 66 Tahun
Umur : 45 Tahun
Pekerjaan : Petani
Umur : 50 Tahun