Anda di halaman 1dari 13

PERKEMBANGAN MUSIK TRADISI DI KALANGAN

PEMUDA BATAK TOBA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
Amanda Hutagalung Christopher Nathaniel

Aprilia Sihombing Jersey Situmorang (×)

Bintang Sipahutar (×) Riska Lumbantobing


KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga makalah dengan judul “Perkembangan Musik Tradisi di
Kalangan Pemuda Batak Toba” dapat terselesaikan sebagai pemenuhan kebutuhan
tugas Seni Budaya. Tidak lupa kami berterima kasih kepada guru yang
membimbing kami sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.

Dalam makalah ini, kami membahas agar pembaca dapat memperluas ilmu
dan wawasan tentang music tradisi Batak Toba dan proses penyesuaian serta
transformasinya dalam mengikuti situasi global saat ini. Makalah ini bertujuan agar
tidak hilangnya etnosentrisme dalam budaya Batak Toba sehingga dengan
kehadiran makalah ini dapat menjadi sarana agar pemuda Batak khususnya Batak
Toba tidak menghilangkan salah satu hasi kebudayaan yang beragam itu.

Sekalipun demikian, kami menyadari bahwa proses penyusunan makalah ini


merupakan pekerjaan yang tidak ringan sehingga memungkinkan adanya
kekurangan dan kesalahan baik dalam teknis penulisan, tata bahasa, dan isinya.
Oleh karena itu, guna penyempurnaan makalah ini kami sangat mengharapkan
saran, kritikan atau masukan yang membangun dari pembaca makalah ini.

Tarutung, November 2022

Penulis

3|
Daftar Isi

KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
BAB I : PENDAHULUAN 5
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Rumusan Masalah 7
1.3 Tujuan Penelitian 7
BAB II : PEMBAHASAN8
1.4 Pengertian 8
1.5 Proses Perkembangan 9
1.6 Manfaat 10
1.7 Jenis11
1.8 Perubahan 12
1.9 Peran Pemuda 12
BAB III : PENUTUP 13
1.10 Kesimpulan 13
1.11 Saran 14

4|
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan,


yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia. Dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan tercermin dalam berbagai aspek sisi perilaku
kehidupan masyarakat. Kebudayan menunjukkan berbagai aspek kehidupan, yang
meliputi sikap dan perilaku, kepercayaan, kesenian, bahasa, pendidikan, serta hasil
dari kegiatan manusia yang memiliki ciri khas tersendiri. Hasil dari proses kreatif
masyarakat yang kemudian menjadi sebuah budaya sangat tergantung pada latar
belakang budaya masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah nusantara.

Membicarakan musik tentunya tak lengkap apabila tidak membicarakannya


dalam konteks kebudayaan. Musik bukanlah sebuah unsur kebudayaan yang
berdiri sendiri, tetapi selalu berkaitan erat dengan aspek fungsi sosial dan
historisnya. Musik adalah bagian dari kebudayaan yang dapat mencerminkan aspek
sosial kemasyarakatan. Dikatakan seperti itu, karena musik mampu
mengekspresikan berbagai hal yang terjadi dalam sistem sosial dan mempunyai
fungsi yang sangat luas. Misalnya musik diadakan untuk menghibur penguasa di
istana, untuk upacara pernikahan, untuk upacara yang bersifat ritual, hiburan dan
lain-lain tergantung kepada konteks penyajian dan jenis musik yang dibutuhkan.

Masyarakat sebagai suatu kelempok yang berperan besar dalam pembentukan


kebudayaan, terbentuk melalui sejarah yang panjang, perjalanan berliku, tapak
demi tapak, bahkan dengan trial and error. Pada titik-titik tertentu terdapat
peninggalan-peninggalan yang eksis atau terekam sampai sekarang yang kemudian
menjadi warisan budaya. Warisan budaya, menurut Davidson (1991:2) diartikan
sebagai “produk atau hasil budaya fisik dari tradisi-tradisi yang berbeda dan
prestasi-prestasi spiritual dalam bentuk nilai dari masa lalu yang menjadi elemen
pokok dalam jati diri suatu kelompok atau bangsa”. Dari gagasan ini, warisan
budaya merupakan hasil budaya fisik (tangible) dan nilai budaya (intangible) dari
masa lalu.

5|
Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku bangsa dan setiap suku memiliki
nilai dan ciri khas dari kebudayaannya masing-masing. Sumatera Utara adalah
salah satu provinsi di Indonesia, yang penduduknya terdiri dari berbagai kelompok
etnik, yang secara garis besar dapat digolongkan ke dalam tiga kategori, yaitu: (a)
Etnik setempat (etnik lokal), yang terdiri dari delapan etnik: Melayu, Karo,
Pakpak-Dairi, Batak Toba, Simalungun, Mandailing-Angkola, Pesisir Tapanuli
Tengah, dan Nias, ditambah etnik Lubu dan Siladang; (b) Etnik pendatang
Nusantara, seperti: Aceh, Minangkabau, Jawa, Sunda, Banjar, Makasar, Bugis, dan
lainnya; (c) Etnik pendatang Dunia, seperti: Hokkian, Hakka, Kwong Fu, Kanton,
Benggali, Tamil, Sikh, Arab, dan lainnya. Saat ini penduduk Sumatera Utara
berjumlah 12 juta jiwa lebih , termasuk salah satu provinsi terpadat penduduknya
di Indonesia.

Suku Batak terdiri atas enam sub suku yaitu Toba, Karo, Simalungun, Pakpak,
Angkola dan Mandailing. Sebagian besar suku Batak masih memelihara
kebudayaan yang diwariskan oleh nenek moyang. Dalam tulisan ini penulis hanya
akan membahas mengenai kesenian musik tradisional dari etnis Batak Toba saja,
khususnya kesenian musik tradisional Batak Toba pada masyarakat batak toba
yang terdapat di kota Medan, dikarenakan medan merupakan ibu kota dari provinsi
Sumatera Utara dan terdapat banyak orang-orng dari suku batak toba yang
merantau dan tinggal bahkan yang sudah lahir di kota ini.

Etnis Batak Toba memiliki budaya yang diwariskan turun-temurun oleh nenek
moyang secara lisan. Salah satu warisan dari kebudayaan tersebut adalah kesenian
tradisional. Kesenian pada etnis Batak Toba sangat banyak, diantaranya adalah
seni tenun, seni tari, seni ukir, seni patung dan seni music

Di sini yang akan dibahas hanya dipusatkan pada seni musik yang terdapat
pada suku Batak Toba, khususnya bagi masyarakat Batak Toba yang terdapat di
kota Medan, termasuk di dalamnya mengenai keberadaan, perubahan dan
pengaruhnya terhadap keberlangsungan budaya masyarakat Batak itu sendiri, juga
proses pelestariannya.

6|
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses masuknya musik tradisional ke budaya Batak Toba?

2. Bagaimana peran remaja dalam pelestarian musik tradisional Batak Toba?

3. Apa saja perubahan yang terjadi dalam musik tradisional Batak Toba?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Utuk dapat mengetahui bagaimana proses masuknya musik tradisi Batak


Toba
2. Untuk mengetahui bagaimana peran-peran remaja dalam pelestarian musik
tradisional Batak Toba
3. Untuk mengetahui bagaimana perubahan yang terjadi dalam musik
tradisional Batak Toba

7|
BAB II : PEMBAHASAN
1.4 Pengertian

Sebagaimana masyarakat komunal, Batak Toba juga mendasarkan


pengalaman empiris dan sipritualitas mereka melalui musik. Itu sebabnya,
status sosial pemusik Batak Toba mendapat tempat khusus di masyarakat.
Mereka dianggap sosok pandai yang terpilih. Karenanya dalam setiap upacara,
harus disediakan tempat istimewa bagi mereka untuk menjalankan tugasnya.
Salah tugas mereka adalah memediasi hubungan manusia dengan Debata
Mulajadi Nabolon (Sang Pencipta) melalui musik.

Musik dianggap paling efektif untuk mendekatkan diri seseorang dengan


Tuhannya. Tentu saja, karena musik adalah media yang paling gampang
menyentuh perasaan manusia. Apalagi model dan format nada pada masyarakat
tradisional, seperti Batak, cenderung bercirikan perulangan.

Dalam setiap penggunaannya. Kegiatan memainkan alat musik bagi


masyarakat tradisional merupakan salah satu bentuk kesenian yang lahir dari
dalam diri masyarakat. Kesenian itu sendiri merupakan salah satu perwujudan
kebudayaan, yang lebih dikenal dengan kesenian daerah, kesenian daerah juga
merupakan kesenian yang diterima oleh masyarakat secara turun temurun,
(Hamidy, 1982:62). Dalam konteks kehidupan tradisional masyarakat Batak
Toba, permainan alat musik tradisional memiliki fungsi yang cukup penting
dalam penggunaannya. Kegiatan bermusik yang dilakukan terdiri dari dua
konteks yakni; 1) kegiatan musik yang dilakukan untuk sarana ritual dan
upacara adat, 2) dilakukan untuk kegiatan hiburan. Aktivitas musik yang
bersifat hiburan umumnya ditampilkan dalam bentuk nyanyian atau permainan
alat musik tunggal, tetapi untuk kegiatan yang bersifat ritual atau seremonial
pada umumnya akan diiringi oleh ansambel gondang (Tambunan, 2013:83). 

Kebudayaan pada masyarakat Batak Toba tidak terlepas dari tradisi


kehidupan bermasyarakat di daerah tersebut. Salah satu tradisi yang sangat
berpengaruh bagi masyarakat tersebut adalah Musik Tradisional Batak Toba,
yang merupakan musik yang masih hidup dan berkembang hingga saat ini.
banyak keunikan dan ciri khas yang dimiliki oleh musik tradisional Batak
Toba.

8|
Bentuk penyajian musik tradisional Batak Toba lebih dikenal dengan
Gondang Sabangunan dan Gondang Uning-uningan. Uning-uningan
merupakan kesenian tradisional batak toba yang digunakan sebagai sarana
komunikasi antar manusia dengan sang pencipta yang dalam konteks
kepercayaan Batak Toba disebut 3 dengan istilah Mula Jadi Nabolon. Kesenian
ini terdiri dari unsur musik instrumental.

1.5 Proses Perkembangan

Permainan alat musik tradisional Batak Toba telah mengalami


perkembangan dari waktu ke waktu sesuai dengan dinamika budaya. Masuknya
Budaya Barat banyak mengubah cara pandang masyarakat Batak yang
kemudian menimbulkan perubahan di berbagai aspek kehidupan masyarakat
Batak Toba terutama dalam aspek religi. Bermula dari kepercayaan lama
masyarakat Batak Toba penggunaan alat musik tradisional dalam upacara ritual
dan upacara adat bertujuan sebagai sarana komunikasi kepada roh nenek
moyang dan Mula jadi nabolon. Upacara ritual pada kepercayaan lama
masyarakat Batak Toba tidak terlepas dari penggunaan ansambel gondang
sabangunan dan hasapi. Kepercayaan lama percaya bahwa pemain musik
ansambel gondang sabangunan dan gondang hasapi setara kedudukannya
dengan roh-roh nenek moyang yang dapat menyampaikan semua permohonan
mereka lewat bunyi-bunyian yang dimainkan pemain musik gondang kepada
mula jadi nabolon. Jadi saat upacara ritual ataupun acara adat berlangsung
pemain ansambel gondang sangat dihormati oleh masyarakat (Purba dalam
Simon, 2000:30).

Tetapi keberadaan masyarakat Batak Toba yang masih meyakini


kepercayaan lama ini sudah tidak seperti dulu lagi, dimana kepercayaan lama
ini sudah banyak ditinggalkan oleh masyarakat Batak Toba sejak masuknya
agama ke tanah Batak. Situasi musikal orang Batak Toba di Sumatera Utara
mulai mengalami perubahan orientasi agama sejak 1860-an. Masuknya agama
dan sistem pendidikan gaya Eropa ke Tanah Batak di paruh kedua abad ke-19
mengubah banyak sendi kehidupan sosial dan religius orang Batak Toba.
Adanya intervensi agama Kristen pada kepercayaan lama masyarakat Batak
merupakan awal dari perubahan permainan alat-alat musik tradisi di tanah
Batak. Missionaris Jerman memperkenalkan dan mengganti posisi alat-alat
musik tradisional menjadi alat-alat musik organ dan alat musik tiup barat.
Beberapa alat musik tradisional masih bisa dipakai tetapi hanya dapat

9|
dimainkan saat upacara adat saja dan tetap dibawah pengawasan gereja.
Budaya Barat juga berhasil mempengaruhi perkembangan alat-alat musik
tradisional Batak Toba dimana masyarakat telah membuat alat musik baru
yaitu sulim bambu yang sudah mengadopsi tangga nada barat dan juga turut
mengembangkan beberapa alat-alat musik tradisional yang sudah ada
sebelumnya dengan menggunakan tangga nada barat. (Purba, 2000:26).

1.6 Manfaat

Musik yang menggunakan gondang sabangunan. Tetapi karena intervensi


agama terhapat budaya Batak Toba khususnya dalam penyajian musik gondang
menyebabkan perubahan budaya pada masyarakat Batak Toba, istilah
margondang sering juga digunakan untuk pesta adat yang menggunakan musik
tiup (Simangunsong,2013:4). Musik tiup yang dimaksud merupakan perpaduan
antara musik Barat dan musik tradisional Batak Toba seperti trumpet,
saxophone, keyboard, gitar yang kemudian dipadukan dengan sulim bambu dan
alat musik perkusi taganing yang sudah dimodifikasi dengan penambahan
simbal drum diatasnya. Sepanjang upacara adat berlangsung komposisi musik
yang dimainkan juga bukan lagi seperti komposisi musik yang dimainkan oleh
ansambel gondang sabangunan dan gondang hasapi melainkan menjadi
komposisi musik rohani dan lagu-lagu pop daerah.

Aktivitas musikal yang digunakan dalam setiap upacara adat dan ritual
keagamaan di masyarakat Batak Toba dikenal dengan sebutan Gondang.
Dalam bahasa Batak Toba, kata gondang mengandung banyak pengertian,
diantaranya adalah instrumen musikal, ansambel musik, judul sebuah
komposisi musik, judul kolektif dari beberapa komposisi musik (repertoar),
tempo pada komposisi, suatu 4 rangkaian upacara, menunjukkan suatu
kelompok misalnya kelompok kekerabatan atau pun tingkat usia, dan bisa juga
berarti sebuah doa.

Pada awalnya musik tradisional ditempatkan pada musik yang berkaitan


dengan kehidupan masyarakatnya baik dari aspek religi maupun aspek
kekerabatan atau adat-istiadatnya dikalangan daerah itu sendiri tetapi sekarang
ini musik daerah/tradisional sudah difungsikan pada acara non seremonial yang
sifatnya terbuka untuk masyarakat umum.

10 |
1.7 Jenis

Dalam tulisan ini pengertian Gondang yang akan turut dibahas adalah
sebuah ansambel musik yang terdiri dari gabungan beberapa alat musik
instrumental tradisional Batak Toba. Gondang dalam bentuk ansambel musik
dalam tradisi Batak Toba pada awalnya terdapat dua bagian besar, yakni :
Gondang Sabangunan dan Gondang Hasapi. Gondang Sabangunan sebagai
kumpulan alat-alat musik tradiosional Batak Toba, terdiri dari:Gondang
Sabangunan terdiri dari sarune bolon (sejenis alat tiup-“obo”), taganing
(perlengkapan terdiri dari lima gendang yang dikunci punya peran melodis
dengan sarune bolon tersebut), gordang (sebuah kendang besar yang
menonjolkan irama ritme yang tetap), buah gong yang disebut ogung, (ogung
oloan, ogung ihutan, ogung panggora, dan ogung doal), hesek sebuah alat
perkusi (biasanya sebuah botol yang dipukul dengan batang kayu atau logam)
yang menutun tempo dasar. Gondang Hasapi.

Ansambel ini terdiri dari sarune etek (sejenis klarinet yang ambil peran
sarune bolon dalam ansambel ini), hasapi ende (sejenis gitar kecil yang punya
dua senar yang memainkan melodi), hasapi doal (sejenis gitar kecil yang punya
dua senar yang memainkan pola ritem), garantung (sejenis gambang kecil yang
memainkan melodi dan sering juga mengambil peran taganing dalam ansambel
gondang hasapi).

Musik tradisional pada masyarakat Batak Toba merupakan hal yang sangat
penting. Dapat dikatakan bahwa tidak ada sebuah bentuk upacara yang tidak
melibatkan ensambel musik Batak. Gondang pada umumnya mengiringi tarian
sosial (tor-tor). Di dalam melakukan tarian bersama, salah seorang penari
biasanya bertindak sebagai pemimpin kelompok penari, sekaligus sebagai
orang yang bertugas untuk meminta lagu (paminta gondang). Peranan
ansambel musik gondang ini dapat ditemukan di berbagai upacara lainnya.
Ensambel gondang sabangunan digunakan pada upacara mangongkal holi,
pasiarhon junjungan , gondang saem , mangalahat horbo lae-lae, dan pesta
tugu. Dalam upacara pernikahan, gondang sabangunan ini masih banyak
dijumpai di berbagai upacara adat Batak.

11 |
Ansambel yang sering digunakan dalam upacara adat adalah gondang
sabangunan dibanding dengan gondang hasapi. Gondang hasapi ini umumnya
dimainkan pada acara-acara yang bersifat ritual yang diadakan di dalam
ruangan atau rumah. Dan seperti ini juga lah kondisi musik tradisional yang
turut serta merta dibawa oleh masyarakat Batak Toba yang bermigrasi
khususnya ke kota Medan.

1.8 Perubahan

Perubahan yang terjadi dalam musik tradisional Batak Toba :

• Improvisasi nada dan kolaborasi dengan alat musik lain

Dulu nada-nada pada musik tradisi Batak hanya menggunakan nada dasar
biasa. Pada perkembangannya sekarang ini, salah satu tokoh yang berpengaruh
yaitu, Vicky Sianipar. Dia mampu mengolah nada-nada yang biasa dimainkan
dengan nada nada minor, mayor atau improvisasi nada yang lebih kaya, bukan
hanya menggunakan nada dasar.

Dia menggabungkan alat musik gondang dengan gitar elektrik, drum yang
bukan berasal dari batak, menggabungkan orchestra dan mengundang penyanyi
luar untuk menyanyikan lagu Batak.

Perubahan pada perkembangannya, lagu Batak bukan hanya sekedar konsumsi


kalangan kita Batak saja tetapi menjadi konsumsi masyarakat dari luar Batak.

1.9 Peran Pemuda

Peran remaja dalam melestarikan musik tradisional batak toba dengan cara:

1. Mempelajari musik tradisional Batak Toba

2. Mengenal serta belajar memainkan beragam alat-alat musik tradisional


Batak Toba

3. Membuat pertunjukan seni musik tradisional

12 |
4. Berpartisipasi atau mengikuti pertunjukan budaya dengan membawakan alat
musik tradisional Batak Toba

BAB III : PENUTUP

1.10 Kesimpulan

Kebudayaan pada masyarakat Batak Toba tidak terlepas dari tradisi


kehidupan bermasyarakat di daerah tersebut. Salah satu tradisi yang sangat
berpengaruh bagi masyarakat tersebut adal (Situmorang, 2009)ah Musik
Tradisional Batak Toba

Bentuk penyajian musik tradisional Batak Toba lebih dikenal dengan Gondang
Sabangunan dan Gondang Uning-uningan. Seiring dengan berjalannya waktu
Missionaris Jerman memperkenalkan dan mengganti posisi alat-alat musik
tradisional menjadi alat-alat musik organ dan alat musik tiup barat.

Di era sekarang dengan pengaruh dari adanya globalisasi, selera dan minat
musik semakin berubah. Generasi muda melakukan improvisasi nada dan
kolaborasi dengan alat musik lain. Contohnya dengan menggabungkan alat
musik gondang dengan gitar elektrik, drum yang bukan berasal dari batak,
menggabungkan orchestra dan mengundang penyanyi luar untuk menyanyikan
lagu batak.

Pada awalnya musik tradisional ditempatkan pada musik yang berkaitan


dengan kehidupan masyarakatnya baik dari aspek religi maupun aspek
kekerabatan atau adat-istiadatnya dikalangan daerah itu sendiri tetapi sekarang

13 |
ini musik daerah/tradisional sudah difungsikan pada acara non seremonial yang
sifatnya terbuka untuk masyarakat umum. Hal ini tentunya sangat berpengaruh
terhadap sikap dan cara pandang pemuda batak. Musik Tradisional sudah
luntur, tidak lagi dikenal, dianggap kuno dan bahkan malu untuk memainkan
musik tradisional. Hal inilah yang membuat perubahan dalam musik tradisional
batak menjadi sebuah ancaman terhadap pelestarian budaya lokal akibat dari
memudarnya pengetahuan tentang musik tradisional oleh generasi muda.

1.11 Saran

Menurut kami, pemuda-pemudi Batak, perlu melakukan upaya-upaya


pelestarian musik tradisional dengan cara mempelajari dan memahami esensi
dasar musik tradisional serta berperan dalam mendukung perkembangan
kolaborasi alat musik tradisional dan modern tanpa menghilangkan sifat asli
musik tradisional Batak Toba itu sendiri.

14 |

Anda mungkin juga menyukai