Anda di halaman 1dari 5

Musik Hadran Modern Slawi Wetan: Perubahan Sosial Budaya

Ilham Habieb Fajri SMA Negeri 1 Slawi, Ilhamhabieb05@gmail.com


Udi Utomo Universitas Negeri Semarang, udi_utomo_unnes@yahoo.com

Prodi Pendidikan Seni, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstrak
Pertunjukan hadrah modern banyak menarik perhatian masyarakat kabupaten tegal khususnya wilayah Slawi, ketertarikan
terhadap musik hadrah meningkat karena adanya perubahan baru dari alat musik, aransmen lagu, pilihan lagu, kostum, dan
tampilan yang di pertunjukan oleh MIGUNANI Hadrah. Ilmu etnografi digunakan untuk menganalisis sejarah, unsur-unsur dan
bentuk musik pada kesenian hadrah modern. Disiplin ilmu antropologi digunakan untuk menganalisis mengenai tanggapan
masyarakat dan ketertarikan masyarakat terhadap musik hadrah yang di aransemen ulang. Oleh karena itu masalah yang
peneliti kaji dalam tesis ini : (1) bagaimana perubahan fungsi instrumen hadrah modern berdasarkan perubahan sosial budaya
yang terjadi pada masyarakat pendukungnya; dan (2) bagaimana perkembangan kesenian hadrah modern pada saat ini.
Sumber data pada penelitian ini menggunakan sumber kualitatif yang diambil dengan teknik pengumpulan data observasi,
wawancara, dan studi dokumen. Teknik pengabsahan data yang digunakan dengan cara Triangulasi sumber sedangkan teknik
analisis data dilakukan dengan mereduksi data, penyajian data, dan memverifikasi data. Dalam proses verifikasi, penarikan
kesimpulan dilakukan dengan interprestasi yang menggunakan referensi perspektif emik (berdasar pendapat di lapangan) dan
perspektif etik berdasar konsep-konsep teoretik yang digunakan. Fenomena yang terjadi ketertrikan dan antusias masyarakat
kabupaten tegal khususnya Slawi sangat tinggi terhadap tampilan hadrah modern, ini ditunjukan dengan didukungnya group
Migunani oleh bupati kabupaten tegal, dengan memberikan ruang dan kesempatan tampil pada setiap acara yang berkaitan
dengan acara pemerintahan kabupaten tegal.

Kata Kunci: Etnografi, Hadrah

Pendahuluan unsur yang paling utama dalam kebudayaan


nasional Indonesia Koentjaraningrat (1990:58).
Indonesia berbagai macam karya seni yang Kesenian tradisional di indonesia sangat
tersebar di segala penjuru tanah air dengan ciri beragam sesuai dengan ragam suku, agama, ras,
khas masing-masing daerah. Seni senantiasa dan budayanya, macam karya seni yang tersebar
hadir di tengah-tengah kehidupan manusia di di segala penjuru tanah air dengan ciri khas
masyarakat baik sebagai ekspresi pribadi maupun masing-masing daerah yang memiliki bentuk,
ekspresi bersama kelompok manusia atau fungsi maupun makna yang berbeda, yaitu sesuai
masyarakat (Wadiyo, 2006:2). Kesenian dengan budaya yang ada di dalam masyarakat
merupakan salah satu unsur budaya universal, yang berkembang secara turun-temurun yang
merupakan unsur yang dapat menonjolkan sifat, mempunyai unsur-unsur kepercayaan dan
ciri khas, dengan demikian kesenian merupakan intrepretasi tradisi masyarakat ini umumnya

1
menjadi ciri khas kesenian tradisional. Hal ini Indonesia, yakni terdapat berbagai macam
diungkapkan oleh Koentjoroningrat (1990:58) penyebab dari hidup-matinya sebuah seni
bahwa kesenian yang merupakan salah satu pertunjukan baik perubahan yang terjadi dibidang
unsur budaya universal, merupakan unsur yang politik, maupun perubahan atau masalah ekonomi,
dapat menonjolkan sifat, ciri khas, dengan adapula yang terjadi karena tidak mampu bersaing
demikian kesenian merupakan unsur yang paling dengan bentuk-bentuk pertunjukan yang lain.
utama dalam kebudayaan nasional Indonesia. Berdasarkan pemaparan tersebut,
Dinamika perubahan yang terjadi pada perubahan sosial budaya terutama dalam hal
masyarakat senantiasa melahirkan sesuatu kesenian dapat dikaitkan dengan kasus pada
budaya yang baru dalam kehidupannya. Tentunya kesenian musik yang berada di Kabupaten Tegal
perubahan tersebut akan mengalami perbedaan yakni sebuah kesenian musik hadrah modern.
satu sama lain yang disebabkan oleh difusi Hadrah modern merupakan sebuah kesenian
budaya, akulturasi, asimilasi yag mempengaruhi musik tradisi yang berkembang di desa slawi
sosiokultur masyarakat tradisi. Hal ini dapat wetan, kabupaten tegal pada bulan november
menentukan keberadaan suatu masyarakat tahun 2016. Pada mulanya hadrah modern
apakah mampu mengikuti atau mengalami dimainkan oleh penduduk sebagai bentuk
percampuran budaya dikarenakan ketidaksiapan kegiatan hiburan dalam acara memepringati tahun
berbagai aspek yang ada di masyarakat dalam baru islam, merupakan agenda tahunan
menghadapi perubahan. Aspek tersebut dapat masyarakat slawi wetan memperingati hari tahun
berupa ketidaksiapan sumber daya manusia, baru islam dengan mengadakan kuliner jajanan
karakter sosiokultur yang kurang mendukung, khas slawi wetan yang di sebarkan gratis ke
serta faktor—faktor lain. Adanya perubahan seluruh masyarakat slawi wetan dengan di hibur
tersebut, memiliki dampak yang signifikan oleh grup karang taruna hadrah modern migunani.
terhadap keberlangsungan kesenian yang hidup Hadrah modern merupakan sebuah kesenian
dalam suatu masyarakat. Hal ini tidak menutup yang menggunakan alat musik tradisional arabic
kemungkinan terjadi pergeseran dalam perubahan yang terbuat dari kayu dan membran yang terbuat
dalam kesenian tersebut. Hal ini turut ditegaskan dari kulit sapi dan dimainkan dengan cara dipukul,
Soedarso (2010:1) dalam bukunya yang namun dalam kesenian hadrah modern ini
membahas tentang perkembangan zaman dan mendapat tambahan alat musik diatonis seperti
pengaruhnya terhadap pasang surut kesenian kyboard, gitar, bass, drumm, biola/saxophone.
terutama dalam hal kesenian tradisional Grup grup musik hadrah modern ini bernama

2
“Migunani” yang berasal dari bahasa jawa yang mengalami perubahan dalam bentuk sajian yaitu
memiliki arti berguna (dimaksudkan agar perubahan yang ditunjukkan dengan penambahan
penampilan yang ditunjukan dapat memberikan instrumen kyboard, gitar, bas, drum,
manfaat serta berguna bagi penontonya melalui biola/saxophone dalam sajiannya. Grup migunani
pesan yang disampaikan dari lirik lagu yang yang telah menjadi pertunjukan kesenian ini juga
dibawakan). Jadi, dapat dijelaskan bahwa memiliki perubahan dalam lagu yang dibawakan
munculnya migunani berawal dari hiburan pada yaitu lagu populer yang di aransemen ulang khas
acara festival jajanan basah desa slawi wetan migunani. Perubahan lirik dan ritme lagu yang
sebagai peringatan tahun baru islam. Migunan disesuaikan namun tetap dalam nuansa islami.
merupakan kelompok hadrah modern yang Para pemain migunani dalam pertunjukannya
memadukan alat musik tradisi hadrah dengan alat menggunakan kostum hitam atau menggunakan
musik modern/diatonis, aransemen yang busana muslim/koko. Perubahan ini tentunya
digunakan merupakan aransemen sederhana berkaitan erat dengan perubahan sosial budaya
dengan mengganti melodi lagunya dengan masyarakat pendukunnya.
gamelan dan ritmisnya dengan rebana. Migunan Berdasarkan perubahan dari berbagai
beranggotakan 15 orang yang terdiri dari pemain aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa kesenian
perkusi, melodis, dan ritmis. Persiapan yang tradisional yang tidak mampu bertahan dalam arus
dilakukan grup migunani biasanya dilakukan perkembangan bukan tidak mungkin hilang tanpa
latihan rutin setiap hari jumat dan akan bertambah bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya.
intensitas berlatinya ketika mendekati acara/event. Terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya
Migunani membawakan lagu modern/populer perubahan kebudayaan termasuk kesenian,
dengan aransmen yang khas. antara lain: (1) adanya proses adaptasi terhadap
Grup Migunani yang pada awalnya lingkungan yang berubah; (2) adanya pemahaman
merupakan grup hadrah karang taruna untuk baru terhadap karakteristik kebudayaan
acara pengajian saja, sekarang tidak hanya sehingga menyebabkan perubahan penafsiran
digunakan sebagai hiburan pengajian saja namun terhadap nilai-nilai dan norma-norma yang
sebuah pertunjukan kesenian yang di apresiasi berlaku; (3) adanya kontak dengan budaya lain
baik oleh masyarakat setempat karena yang menyebabkan masuknya gagasan baru,
kreatifitasnya. Grup migunani kini tampil disegala nilai-nilai baru (Utomo, 2016: 797). Hal ini
acara masyarakat dan ke dinasan di kabupaten perlunya suatu pelestarian karya seni tradisional
tegal dengan kemasan yang baru. Migunani turut menjadi hal yang penting baik dari segi bentuk

3
dan kajian yang terkait. Sejauh ini belum banyak dan dokumentasi. Teknik keabsahan data
terdapat karya tulis yang megulas secara spesifik triangulasi, number checking dan rich and thick
mengenai hadrah modern, oleh karena itu untuk description. Dan langkah analisis data dalam
mengetahui dan memahami perubahan yang penelitian ini menggunakan prosedur analisis
terjadi dalam grup migunani perlu diadakan Miles and Huberman yakni proses pengumpulan
penelitian ini. data, reduksi data, penyajian dan verifikasi data
Terbatasnya penulisan ilmiah khususnya
mengenai musik hadrah menjadi salah satu factor HASIL
HASILPENELITIAN
PENELITIANDAN
DANPEMBAHASAN
PEMBAHASAN
utama yang melatarbelakangi peneliti untuk ...............
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai ..........................
perkembangan bentuk hadrah modern dalam .................................
perubahan sosial budaya masyarakat desa Slawi PENUTUP
Wetan mengenai grup hadrah modern Migunani, Berdasarkan kajian perubahan sosial
dikaji berdasarkan teori perubahan sosial budaya budaya dapat dikatakan bahwa grup kesenian
teori yang disampaikan oleh Koentjaraningrat hadrah modern merupakan perkembangan dari
(2002:77). Selain itu bagaimanakah perubahan intrumen hadrah yang mulanya hanya digunakan
fungsi instrumen hadarh modern. Perubahan sebagai sarana upacara adat/acara keagamaan di
sosial budaya tersebut nantinya akan dikaji desa slawi wetan. Adanya perubahan sosial
berdasarkan teori Allan P. Merriam tentang fungsi budaya dalam masyarakat Slawi menghasilkan
seni pertunjukan khususnya pertunjukan musik sebuah pergeseran fungsi yaitu hadrah sebagai
etnik (Merriam 1964, 223-227) sarana upacara adat/acara agama yang berganti
fungsi sebagai sarana hiburan dan ekspresi
METODE
METODE emosional masyarakat setempat, kini menjadi
Metode yang digunakan dalam penulisan seni pertunjukan gandalia memiliki empat fungsi.
ini adalah kualitatif dengan menggunakan Fungsi tersebut diantaranya: (1) Fungsi
pendekatan etnomusikologi. Lokasi penulisan di pengungkapan emosional yaitu hadrah sebagai
desa Slawi Wetan Kecamatan Slawi Kabupaten sarana mengungkapkan ekspresi masyarakat
Tegal. Sasaran kajian adalah kesenian grup salwi wetan; (2) Fungsi hiburan yaitu hadrah
hadrah modern dan perubahan sosial budaya modern berfungsi memberikan hiburan bagi
yang melingkupinya. Proses pengumpulan data pemirsanya melalui pertunjukan musik dan
dilakukan melalui teknik wawancara, observasi ceramah dari ustad/tokoh agama setempat; (3)

4
Fungsi komunikasi, hadrah modern memiliki Rohidi, Tjetjep Rohendi. (1992). “ Analisis
Kualitatif” dalam Lembaran Penelitian No. 1
sebuah pesan yang tersirat dalam syair lagu-
tahun VIII. Semarang: Pusat Penulisan IMP
lagunya, pesan tersebut berisi pesan moral dan Semarang.
petuah-petuah dalam menjalani kehidupan dan Supanggah, Rahayu.(1995). Etnomusikologi.
sebagai salah satu media penyebaran agama Yogyakarta: Bentang Budaya.
islam; dan (4). Fungsi kesinambungan dan
stabilitas kebudayaan, yaitu hadrah modern
sebagai seni pertunjukan merupakan upaya
pelestarian budaya.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis sampaikan terimakasih kepada


ALLAH SWT, Nabi Muhammad SAW. Orang tua
penulis Bapak Juli kardi, dan ibu Sri Hartuti,
saudara kandung yaitu Chilyati Eky Futihat,
kekasih yaitu Elin Muzzakiyah, teman-teman
seangkatan yang berjuang mencari ilmu di
pascasarjana unnes Perjuangan saya bisa sampai
sejauh ini untuk mencari ilmu tidak akan bisa
tanpa kehadiran, dorongan, semangat, dan
motifasi dari mereka. yang sudah membantu
dalam penyelesaian tulisan ini.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsini. (2010). Prosedur Penelitian:


Suatu Pendekatan Praktik. Jogjakarta:
Rineka Cipta.

Ghony, Djunaidi dan Fauzan Almanshur. (2012).


Metode Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media.

Miles, Matthew B & A. Michael Huberman. (1994).


Qualitative Data Analysis (Second Edition),
California: Sage Publication.

Anda mungkin juga menyukai