Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

SENI BUDAYA
(SENI MUSIK)
GURU MAPEL: USTADZAH MAISARAH RITONGA
KELAS: XII-IPS

Di Susun Oleh:
1. ALVINA DAMAYANTI
2. IKA NURZANNA RAMBE
3. SITI FADILAH HASIBUAN
4. NUR MEINI RAMBE
5. NELLI RAMBE
6. LENNA SARI

MAS ASH-SHOBRIYAH
T.A 2022/2023
TITI ALOBAN
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas Seni Budaya serta rasa keingintahuan  kami  terhadap
kebudayaan Indonesia khususnya seni musik.
Makalah ini berisi beberapa informasi tentang sejarah musik di indonesia. Manusia
hidup di dunia ini tidak akan terpisahkan dengan yang namanya seni. Sehingga seni akan
terus ada sepanjang manusia di dunia ini ada.
Dengan seni diharapkan kita sebagai makhluk sosial dapat menggerakkan perasaan
kita untuk peka terhadap apa yang terjadi dan berkembang dimasyarakat.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan
Demi kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Titi Aloban, Januari 2023

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 LATAR BELAKANG 1

1.2 TUJUAN 2

1.3 MANFAAT 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Seni Musik Kelas 10 3

2.2 Seni Musik Kelas 11 7

2.3 Seni Muaik Kelas 12 13

BAB III PENUTUP 20

2.1 Kesimpulan 20

2.2 Saran 20

DAFTAR PUSTAKA 21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa manusia dilahirkan tidak terlepas dari kodrat
yang sudah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Mulai lahir, mereka sudah diberikan
pengetahuan, bakat, dan kemampuan masing – masing dalam mengapresiasikan seni dalam
kehidupannya. Setiap manusia mempunyai cara yang berbeda – beda dalam
mengapresiasikan seni. Ada yang dituangkan dalam suatu cat dan dilukiskan dalam sebuah
kertas, tembok, alat – alat transportasi, bahkan pada bagian tubuh manusia. Selain itu juga
ada yang diapresiasikan melalui buku – buku yang bias dalam bentuk novel, kolakolaborasi
antara gambar dan kata – kata (komik), ada juga mengapresiasikannya melalui sebuah
gambar yang bergerak, baik itu karton maupun suatu film.
Selain itu juga banyak sekali orang mengapresiasikan kedalam bentuk syair yang
sangat indah, dengan diiringi musik. Krena setiap manusia tidak sama,dalam
pengapresiasikannya Sehingga seni, terutama seni musik berkembang dan berevolusi tanpa
ada batasnya. Didunia ini tidak terhitung jumlah musik yang ada sekarang, karena
perkembangannya tanpa mengenal waktu dan tempat. Disitu ada manusia maka seni terutama
seni musik akan berkembang tak terkendali. Bahkan di Indonesia sendiri mempunyai
berbagai macam seni musik, baik itu yang tergolong dalam musik tradisional, campuran
antara tradisional, dan modern.
Bertolak belakang dari uraian diatas, seni juga tidak terlepas dari kebudayaan masing
– masing daerah. Sehingga antara daerah yang satu dengan yang lainnya akan memberikan
nuansa seni musik yang berbeda pula. Selain itu juga masih banyak yang belum mengerti
tentang seni, terutama seni musik. Belum mengerti disini maksudnya, masih belum mengenal
apakah seni itu? Padahal apa yang dilakukaanya terkadang dapat dikategorikan sebagi suatu
seni, tanpa orang tersebut menyadarinya.
Oleh karena itu disini saya akan berusaha membahas tentang seni musik yang ada di
Indonesia, untuk menambah wawasan kita tentang seni musik yang ada di Indonesia ini.
1
1.2.    Tujuan
Berdasarkan beberapa uraian diatas, maka ada beberapa tujuan yang akan diperoleh
dari penyusunan makalah ini. Tujuan – tujuan tersebut antara lain :

1.    Mengetahui pengertian seni musik


2.    Mengetahui fungsi-fungsi musik
3.    Manfaat musik dalam kehidupan sehari-hari

1.3    Manfaat
    Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar – besarnya,
yaitu antara lain :

1. Bagi Pembaca
Sebelumnya para pembaca yang belum mengenal seni terutama seni musik akan lebih
mengenal dan diupayakan akan lebih mencintai apa yang dikatakan sebagai seni. Sehingga
diharapkan dengan mencintai seni maka dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara akan menjadi lebih harmonis, dan saling menghargai perbedaan persepsi, bukan
hanya diseni saja tapi dalam segi aspek kehidupannya

2. Bagi Pencinta Seni


Bagi yang sudah mencintai seni, diharapkan akan menambah wawasan tentang seni musik
yang ada di Indonesia, sehingga dapat menambah pengetahuan, yang nantinya dapat
digunakan untuk bekal mengarungi dunia ini

3. Bagi Penulis
Diharapkan dengan adanya makalah ini bukan hanya makalah ini saja yang akan disusun oleh
penulis, tetapi diharapkan akan muncul makalah – makalah yang lain yang lebih berguna lagi
bagi semua pihak yang membacanya, terutama bagi para pembaca ataupun pencinta seni
terutama seni musik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Materi Seni Musik Kelas X

Musik Tradisional
Musik adalah bunyi yang disukai oleh manusia. Musik adalah bunyi yang terdiri dari
ritmik dan melodi yang teratur. Musik adalah bunyi yang enak untuk didengar (Schafer,
1995). Musik adalah cabang kesenian yang menggunakan bunyi, suara, dan nada sebagai
bahan baku (substansi dasar). Musik yang berkembang di daerah memiliki kekhasan dan
keunikan sebagai ciri budayanya, yang dilihat dari teknik permainan, bentuk penyajian,
fungsi, dan bentuk alat musiknya. Contohnya gamelan dari Sunda, Jawa, dan Bali; Gambang
Kromong dan Tanjidor dari Betawi; Tarling dari Cirebon; Gondang dari Sunda dan Batak;
Kolintang dari Sulawesi Utara; Talempong dari Sumatera; Safe dari Kalimantan; Tifa
Totobuang dari Maluku; Bijol dan Sasando dari Nusa Tenggara Timur; Pa’bas dari Toraja,
Sulawesi Selatan. 

Simbol dan Elemen Musik


Simbol musik tampak pada karakter bunyi yang dihasilkan oleh instrumen-instrumen
tersebut, termasuk vokal/suara manusia. Secara musikal, simbol musik dapat tampak pada
elemen-elemen di dalamnya, seperti tinggi-rendahnya nada, ritme, dinamika, atau tempo.
Berikut elemen musik dan pengertiannya : 

Simbol musik dapat dilihat dari aspek non-musikalnya. Contoh non-musikal adalah
instrumen musik berdasar pada bentuk, bahan pembuat instrumen, warna, atau ornamen pada
instrumen tersebut. Contoh bentuk simbol ditinjau dari bahan dasar instrumennya adalah
instrumen tradisional masyarakat Sunda, yaitu Suling Sunda. Berikut contohnya : 
3
Seni musik merupakan simbol dari hasil aktivitas manusia dalam menjalani hidupnya, hasil
kreativitas bermusik yang memiliki nilai estetis. Nilai estetis terkandung dalam konteks seni
musik tradisional, memiliki ciri garapan berdasarkan pola-pola yang sudah baku. 
Musik tradisional merupakan konfigurasi gagasan dan simbol kekuatan yang
melampaui batas realitas kehidupan, karena melalui pernyataan rasa estetis dan gagasan
itulah musik dapat dijadikan sebagai ciri identitas budaya masyarakat pendukungnya. Musik
tradisional yang tumbuh dan berkembang di Indonesia senantiasa merujuk
pada sociocultural masyarakat pendukungnya, yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan
kebutuhan estetis, digunakan untuk kegiatan ritual keagamaan, serta untuk hiburan dan
pertunjukan.
Dalam konteks estetis, jenis seni musik barat, musik tradisional merupakan bahasa
simbolis yang bersifat dinamis. Bahasa musik dapat digolongkan menjadi 3 bentuk penyajian
yaitu musik vokal, musik instrumen, dan musik campuran. Musik vokal adalah seni suara
yang dihasilkan oleh suara manusia. Musik instrumen adalah seni suara yang dihasilkan oleh
suara alatmusik atau media bunyi-bunyian. Musik campuran adalah seni suara yang
dihasilkan dari paduan suara vokal dan bunyi instrumen. Berdasar pergelarannya, musik
tradisional ada 3 yaitu

1. Karawitan Sekar : seni suara atau vokal daerah yang diungkapkan melalui suara
manusia yang bersentuhan dengan nada, bunyi/instrumen pendukungnya. Sekar
berfungsi memformulasikan dan mengungkapkan perasaan melalui kata dan
senandung dengan media seni suara manusia sebagai penghantarnya.
2. Karawitan Gending : seni suara yang diungkapkan melalui alat musik daerah, atau
alat bunyi-bunyian. Gending merupakan susunan nada-nada yang mempunyai bentuk
teratur menurut konpensi tradisi. Orientasi karawitan gending dalam lagu cenderung
pada alat-alat bernada, padahal ada pula alat musik tak bernada seperti kendang, tifa,
kohkol, dogdog, terbang, dll.

4
3. Karawitan Sekar Gending : bentuk sajian seni suara dalam bentuk nyanyian yang
diiringi instrumen. Kedua jenis seni suara tersebut mempunyai tugas yang sama
beratnya, keduanya saling mengisi dan mempunyai  keterkaitan yang tak dapat
dipisahkan.

Musik instrumen dalam karawitan gending dapat diklasifikasikan berdasar cara  produksi
suara dan sumber bahan yang berbunyi yaitu: 
1. Chardiophone : alat musik yang sumber bunyinya dari dawai (kawat atau snar)
2. Idiophone : alat musik yang sumber bunyinya dari badan alat musik itu sendiri, yang
terbuat dari bahan perunggu, besi, kayu
3. Membranophone : alat musik yang sumber bunyinya dari kulit atau paber glass,
4. Aerophone : alat musik yang sumber bunyinya dari udara,
5. Electrophone : alat musik yang sumber bunyinya dari aliran listrik electronic.
Berdasar cara memainkan/membunyikannya, alat musik tradisional ada yang dimainkan
dengan cara dipukul, dipukulkan, dipetik,  ditepuk, ditepak, digoyang, ditiup, dihisap, dan
digesek.
Musik tradisional dapat dilihat dari cara pengolahan suara atau nada, yaitu panjang
pendeknya, besar kecilnya, tipis tebalnya besar kecilnya volume udara dalam lubang
resonator, dan tegangan senar atau kawat.  Fungsi alat musik tradisional : 
1. Pengisi suasana dalam suatu adegan sendratari atau gending karesmen
2. Sarana komunikasi
3. Sarana pertunjukan dan hiburan yang bersifat sosial dan komersial
4. Sarana Ekspresi diri dan kreasi

Musik Gamelam

Fungsi alat musik/waditra dalam kelompok gamelan yaitu : 


1. Kenong : merupakan aksen-aksen untuk memperkuat tabuh selentem dan goong yang
berfungsi sebagai penjaga irama/anggeran wiletan (inter punctie).
2. Kendang dan Bonang Degung, kacapi indung : sebagai anceran wiletan yaitu alat
musik yang dapat dijadikan pembawa/pengatur irama yang memberi pengarahan dan
menentukan embat atau tempo dari suatu lagu.

5
3. Rebab, suling, gambang : sebagai amardawa lagu/melodi lagu
4. Selentem, demung, saron, jentreng : sebagai arkuh lagu/balungan gending (cantus
firmus), berfungsi sebagai kerangka lagu
5. Rincik, kacapi rincik, gambang, suling : sebagai adumanis lagu atau waditra-
waditra yang memberikan ornament (lilitan melodi).
Apabila dilihat dari kuantitas alat musik yang disajikan, maka akan terlihat bentuk
ansambel, seperti ansambel besar yaitu sajian gending gamelan Pelog Salendro, Gamelan
Sekaten atau Gamelan Bali. Sebagaimana gambar berikut : 

Musik gamelan dapat dimainkan secara individu sebagai konser musikal, dan juga
difungsikan sebagai musik pengiring vokal, pengiring pertunjukkan wayang, pertunjukan
tari-tarian, upacara budaya ritual, upacara keagamaan, pesta rakyat, pengiring acara
seremonial bagi dan keluarga kerajaan. Gamelan dapat difungsikan sebagai media pendidikan
musik tradisional di sekolah dan luar sekolah juga digunakan sebagai media kreativitas untuk
membuat komposisi musik modern. 
Alat musik tradisional yang berasal dari Minahasa, Sulawesi utara adalah Kolintang.
Kolintang terbuat dari kayu, dimainkan oleh enam orang. Kolintang berasal dari suara tang
(nada rendah), ting (nada tinggi), dan tong (nada sedang/biasa) ditemukan oleh orang
Minahasa bernama Lintang. Kolintang ini difungsikan untuk mengisi acara pesta pernikahan,
peresmian, keagamaan dan pada acara pertandingan.

6
2.2 Materi Seni Musik Kelas XI

Konsep Musik Barat


Konsep musik barat diartikan sebagai ide atau gagasan yang mendasari dihasilkannya
keindahan bentuk, harmoni, dan ekspresi emosi musikal dari masyarakat barat. Musik adalah
seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal maupun instrumental yang meliputi
melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala rasa indah manusia yang ingin diungkapkan,
terutama aspek emosional. 

Unsur-unsur Dalam Musik


Unsur-unsur musik ada 4 yaitu nada, dinamik, tempo dan irama. Sebagai karya
budaya, seni musik dipengaruhi budaya tempat seni musik itu tumbuh. Maka, ada istilah
musik barat, musik timur, musik modern, musik tradisi, musik kontemporer, musik etnis,
bahkan terdapat pula musik religius karena pengaruh pandangan hidup para penganut agama
tertentu. 
Seni musik memiliki unsur-unsur pembentuk. Unsur-unsur musik adalah nada,
dinamik, tempo, dan irama. Nada adalah bunyi yang enak didengar. Struktur nada itu
didasarkan pada tinggi rendahnya nada (pitch), kuat lemahnya nada (dinamik), dan warna
nada (timbre). Interval nada adalah jarak antara satu nada dengan yang lainnya. Interval
nada terendah dan tertinggi yang mungkin dicapai oleh suara manusia atau alat musik disebut
jangkauan nada. Notasi musik adalah sistem penulisan nada lagu, satuan nada dalam
penulisan musik disebut not. 
Notasi di Dalam Musik
Penulisan nada atau notasi musik dengan not angka adalah cara melambangkan nada
dengan lambang angka. Angka yang digunakan adalah angka 1 sampai dengan 7. Untuk nada
yang lebih rendah atau yang lebih tinggi tinggal mengulang simbol yang sama. Nada yang
tersusun dalam struktur interval tertentu disebut tangga nada. Tangga nada yang lazim
digunakan dalam kultur seni musik barat adalah tangga nada diatonis, sedangkan dalam
budaya seni musik tradisional di negara-negara tertentu digunakan tangga nada pentatonis. 
Beberapa not berbendera dalam notasi musik instrumentalia, dihubungkan menjadi
satu dengan garis lurus. Garis tersebut mewakili bendera not, disebut juga garis bendera.
Jumlah garis bendera sama dengan jumlah bendera not. Jika dihubungkan not-not berbendera
satu, garis benderanya pun satu.
8

Dalam notasi musik, tanda diam dimaksudkan sebagai tanda tidak terjadinya
nyanyian. Penyanyi disarankan mengambil napas sebagai persediaan menyanyi untuk nada
selanjutnya. Pada notasi angka, tanda diam berupa angka 0 (nol). Jika dalam sebuah baris
lagu terdapat empat tanda 0 berturut-turut, itu berarti harus diam selama empat ketuk. Pada
notasi balok, tanda diam disimbolkan secara berbeda-beda sesuai panjang-pendeknya yang
sebanding dengan not. Berikut contoh kunci paranada : 

Not pada paranada secara berurutan yaitu . . . C, D, E, F, G, A, B, C . . . Deretan nada


dari C sampai dengan B disebut oktaf.  Demikian pula urutan nada-nada yang lebih rendah
atau lebih tinggi. Sebagai batasan, perlu adanya nama mutlak dari suatu nada. Berikut contoh
susunan nada dengan nama mutlak menurut tingkat oktafnya : 
9

1. Tangga Nada Diatonis

Tangga nada diatonis terdapat 7 nada yang bila dirinci terdapat 5 nada berjarak sama
dan 2 nada berjarak setengahnya. Tangga nada diatonis terbagi menjadi dua, yaitu tangga
nada mayor dan tangga nada minor. Tangga nada diatonis minor masih memiliki dua variasi
lagi, yaitu tangga nada minor melodis dan tangga nada minor harmonis.  
Susunan tangga nada minor melodis : 

Nada ke tujuh, yaitu 5 (sol) dinaikkan ½ nada menjadi /5 (sil). Susunan tangga nada minor
harmonis : 

2. Tanda Mula Dalam Musik

Tanda mula berkaitan dengan nada dasar. Cara menentukannya adalah dengan
berdasarkan urutan tangga nada natural. Urutan tangga nada natural dianggap sebagai
bernada dasar 1 = C (do sama dengan C) tidak ada kresnya. Untuk nada dasar selanjutnya
dipakai patokan nada kelima dari urutan nada tersebut. Maka nada dasar berikutnya adalah 1
= G dengan satu kres, dan seterusnya.  Cara menentukan urutan tangga nada dengan mol
berdasarkan urutan tangga nada natural. Urutan tangga nada natural dianggap sebagai
bernada dasar 1 = C (do sama dengan C) tidak ada molnya. Untuk nada dasar selanjutnya
dipakai patokan nada keempat dari urutan nada tersebut. Maka nada dasar berikutnya adalah
1 = F dengan satu mol, dan seterusnya.
Dinamik berarti kekuatan, keras lemahnya atau kuat lembutnya nada dinyanyikan.
Ada dua istilah pokok dinamik lagu, yaitu forte (f) yang berarti kuat dan piano (p) yang
berarti lembut. Berikut contoh tanda-tanda dinamik lagu: 
10

3. Tempo

Tempo adalah istilah untuk menentukan cepat lambatnya lagu dinyanyikan. Ada lagu
yang bertempo cepat, sedang, dan ada pula lagu yang bertempo lambat. Istilah-istilah sebagai
tanda tempo menggunakan Bahasa Italia. Berikut contoh istilah tempo utama : 

Variasi pemakaian tanda tempo : 


1. Menggabungkan dua istilah : untuk dua istilah yang berdekatan
2. Menambahkan istilah lain : untuk menambahkan sifat tertentu dari sebuah lagu
3. Menambahkan akhiran tertentu. Biasanya akhiran tersebut adalah etto yang berarti
agak dan issimo yang berarti sangat.
Tanda tempo sebuah lagu berlaku untuk keseluruhan teksnya, kadang kala pencipta
menginginkan variasi tempo tertentu di bagian tertentu lagunya. Pencipta dapat menggunakan
istilah perubahan tempo, seperti ritenuto (rit), artinya diperlambat; accelerando (accel),
artinya dipercepat; a tempo atau tempo primo, artinya kembali ke tempo semula. 
11
Alat untuk mengukur tempo disebut Metronome Maelzel. Alat ini dapat memberi tanda
berupa ketukan teratur yang dapat disetel sesuai dengan tempo lagu. Jika disejajarkan dengan
tempo lagu, metronome akan memberi tanda kecepatan yaitu : 
1. Largo : 40 – 60 ketuk per menit
2. Lento : 60 – 66 ketuk per menit
3. Adagio : 66 – 76 ketuk per menit
4. Andante : 76 – 108 ketuk per menit
5. Moderato : 108 – 120 ketuk per menit
6. Allegro : 120 – 160 ketuk per menit
7. Vivace : 160 – 184 ketuk per menit
8. Presto : 184 – 208 ketuk per menit
Dalam sajian lagu, ada lagu yang dinyanyikan secara berulang. Kadang diulang secara
keseluruhan, kadang yang diulang hanya sebagian. Kadang diulang dari awal, kadang yang
diulang hanya bagian tertentu saja. Yang paling pengulangan lagu hanya bagian refreinnya
saja. 
12

2.3 Materi Seni Musik Kelas XII

1. Konsep Musik Kontemporer dengan Tinjauan Sejarah dan gaya musiknya 

Untuk mempelajari konsep musik lebih jauh perlu sekiranya mempelajari tinjauan
sejarah dan gaya musiknya. Hal ini untuk memperkaya pengembangan gagasan dan ide-ide
serta wawasan tentang musik kontemporer itu sendiri.  Sejarah panjang musik klasik Barat
dari abad pertengahan (abad ke 14) sampai dengan Era Romantik akhir (akhir abad ke 19)
mengalami evolusi dan pengembangan baik dari sisi komposisi musiknya maupun fungsi dan
perannya dalam kehidupan masyarakat dunia. Musik klasik barat pada rentang waktu tersebut
dianggap musik yang konvensional dan menjadi acuan perkembangan musik dunia. 

Memasuki awal abad 20, era peralihan romantik akhir ke era moderen terdapat gaya musik
baru yang lebih individualis dan tidak terikat nilai-nilai sebelumnya pada musik klasik barat.
Perkembangan sosial, politik, budaya, dan teknologi masyarakat dunia khususnya di Eropa
dan Amerika menjadi faktor pemicu lahirnya musik baru tersebut. Perkembangan musik baru
berkembang sampai masa sekarang yang memasuki era abad ke 21. Musik baru tersebut
disebut Musik Kontemporer. Musik kontemporer merupakan karya musik yang sangat unik,
menggunakan beragam  sumber bunyi dengan beragam teknik bermain yang berbeda dengan
musik konvensional atau musik klasik barat pada umumnya.  

a. Musik Kontemporer Barat  

Terdapat beberapa gaya musik kontemporer barat pada awal perkembangannya


sampai sekarang. Berikut di bawah ini perkembangan musik kontemporer barat: 

1)  Neoromanticism 

Merupakan gaya musik kontemporer yaitu kembalinya ke ekspresi emosional yang


terkait dengan Romantisisme abad kesembilan belas. Sejak pertengahan 1970-an istilah ini
diidentikkan dengan postmodernisme neokonservatif, terutama di Jerman, Austria, dan
Amerika Serikat, dengan komposer seperti Wolfgang Rihm dan George Rochberg. 

Contoh: musik Neoromanticism.Komposisi musik karya dari  Wolfgang 

Rihm - Lichtes Spiel.


13

2) High modernism 
Serialisme adalah salah satu gerakan terpenting pasca-perang di antara sekolah-
sekolah modernis tinggi. Serialisme, lebih khusus disebut serialisme "Integral" atau
"gabungan", dipimpin oleh komposer seperti Pierre Boulez, Bruno Maderna, Luigi Nono, dan
Karlheinz Stockhausen di Eropa, dan oleh Milton Babbitt, Donald Martino, Mario
Davidovsky, dan Charles Wuorinen di Amerika Serikat. Beberapa komposisinya
menggunakan teknik dua belas nada, yang secara alternatif dianggap sebagai model
serialisme integral. 

Contoh :musik SerialismeHigh Modernism. Komposisi musik karya dari 

Pierre Boulez - Le Marteau Sans Maître (1954).

3) Electronic music 

Musik yang menggunakan alat musik elektronik, alat digital, dan teknologi musik
berbasis sirkuit.  Pertunjukan musik elektronik pertama dikembangkan pada akhir abad ke-19
dan tak lama kemudian futuris Italia mengeksplorasi suara yang tidak dianggap musikal.
Selama tahun 1920-an dan 1930-an, instrumen elektronik diperkenalkan.  Pada tahun 1940-
an, musik elektronik menggunakan pita audio magnetik dan kemudian memodifikasinya
dengan mengubah kecepatan atau arah pita. Komposisi musik elektronik ini disebut pita
elektroakustik berkembang di Mesir dan Prancis. Musique concrète, dibuat di Paris pada
tahun 1948, berupa fragmen rekaman suara alam dan industri.  

Musik yang diciptakan dari generator elektronik pertama kali dibuat di Jerman pada tahun
1953. Musik elektronik juga diciptakan di Jepang dan Amerika Serikat mulai tahun 1950-an.
Perkembangan baru yang penting adalah munculnya komputer untuk menggubah musik.
Komposisi algoritmik dengan komputer pertama kali didemonstrasikan pada tahun 1950-an
(meskipun komposisi algoritmik tanpa komputer telah ada jauh lebih awal, misalnya
Musikalisches Würfelspiel karya Mozart. Contoh: musik elektronik . Komposisi musik  karya
dari Suzanne Ciani - Paris 1971.(Track audio 3) 

4) Computer music 
Antara tahun 1975 dan 1990, terjadi pergeseran paradigma teknologi komputer, dengan
sistem musik elektronik yang lebih praktis dan dapat diakses secara luas. Komputer telah
menjadi komponen penting dari peralatan komposer musik elektronik, menggantikan
synthesizer

14

analog. Musik komputer merupakan penerapan teknologi komputasi dalam komposisi musik,
untuk membantu komposer membuat musik baru seperti dengan program komposisi
algoritmik. 

Contoh: Musik Komputer. Komposisi musik karya dari Nathan Weitzne- Algorithm No. 1

5) Music theatre 

Music theatre pertunjukan yang muncul selama abad ke-20, berbeda dengan genre
yang lebih konvensional seperti opera dan teater musikal. Istilah ini menjadi terkenal pada
1960-an dan 1970-an untuk menggambarkan pendekatan avant-gardeberupa komposisi
instrumental dan vokal mencakup gerakan non-sonik, gerakan, kostum, dan elemen visual
lainnya dalam musik tersebut. Komposisi seperti György Ligeti's Aventures (1962), Mauricio
Kagel's Match (1964) dan Peter Maxwell Davies's Eight Songs for a Mad King (1968)
dibawakan di panggung sebagai bagian dari program komposisinya. Contoh Music
theatrePeter Maxwell Davies - Eight Songs for a Mad King for Baritone and
Ensemble (1969).

6) Spectral music 
Komposisi musik dengan pendekatan spektral pertama kali pada tahun 1979 oleh
Hugues Dufourt, dalam sebuah artikel yang berjudul "Musique spectrale". Dalam musik
spektral, spektrum - atau kelompok spektrum - menggantikan harmoni, melodi, ritme,
orkestrasi, dan bentuk. Spektrum selalu bergerak, dan komposisinya didasarkan pada
spektrum yang berkembang seiring waktu dan memberikan pengaruh pada ritme dan proses
formal. Musik spektral berusaha untuk menampilkan realitas ekspresi komponis. Untuk
memproyeksikan dinamika ekspresinya ke dalam ruang dan waktu akustik, komponis
mengirimkan pesan komposisinya berupa realitas suara dalam segala kompleksitasnya.
Contoh:musik spectral, komposisi musik dari Hugues Dufourt – Saturne. 

7) Polystylism 
Polistilisme adalah penggunaan berbagai gaya atau teknik dalam sastra, seni, film,
atau khususnya musik. Komposer polistylist dari awal abad ke20 Charles Ives dan Erik Satie. 
Di antara tokoh-tokoh sastra, James Joyce telah disebut sebagai seorang polistylist. Contoh:
Musik polystylism, komposisi musik dari Erik Satie - Gymnopédie No.1.

15

8) Art Rock 

Art rock adalah subgenre musik rock yang secara umum mencerminkan pendekatan
rock avant-garde, menggunakan unsur-unsur modernis, eksperimental, atau tidak
konvensional. Art rock mengangkat rock dari hiburan menjadi pernyataan artistik, memilih
pandangan yang lebih eksperimental dan konseptual pada musik. Pengaruh dari genre seperti
rock eksperimental, musik avant-garde, musik klasik, dan jazz.Contoh Art Rock Komposisi
musik dari Frank Zappa - Dupree's Paradise (1973).  

b. Musik Kontemporer di Indonesia 

Musik kontemporer yang berkembang di indonesia dapat di istilahkan “musik baru”


diambil dari tulisan seorang musikolog kelahiran Jerman yang lama tinggal di Indonesia yaitu
Dieter Mack. Diambil istilah musik baru untuk menghindari kesalah pahaman karena istilah
musik kontemporer di Indonesia masih dianggap hal yang masih banyak diperdebatkan. Hal
ini dikaitkan kompleksitas perkembangan musik di Indonesia dari periode setelah
kemerdekaan sampai sekarang.Setidaknya ada beberapa pendekatan dan klasifikasi untuk
mempelajari perkembangan musik kontemporer yang ada di Indonesia: 

1) Musik baru yang bersumber idiom tradisi barat 

Sekelompok komponis dengan karya-karyanya pada termin ini penggarapan konsep


musiknya didasarkan pada pendekatan idiom musik klasik barat, hal ini erat kaitannya
dengan latar belakang pendidikan musiknya yang sebagian besar ditempuh di Eropa maupun
Amerika. Sebut saja Amir Pasaribu, Trisutji Kamal, Jazeed Djamin, Jaya Suprana, dan
Marusya Nainggolan Abdulah. 

Contoh:  Fragmen-Jaya Suprana.

2) Musik baru yang bersumber dari unsur etnis 


Kebanyakan komponis ini memiliki latar belakang etnis tertentu baik pada umumnya
maupun secara spesifik dalam bidang musik. Musik jenis ini sering disebut musik
eksperimen, proses produksi melalui aneka percobaan mirip suatu proses eksperimental.
Komposer pada kategori ini sebagian besar mempunyai latar belakang akademis Sekolah
Karawitan atau perguruan tinggi karawitan yang ada di Indonesia. Beberapa komponis musik
baru yang bersumber dari unsur musik etnis , A.W Sutrisna, Rahayu supanggah, I wayan
Sadra, Gusmiati Suid, Oya Sukarya, dan Suka Hardjana. 
16

Contoh: Crung-I wayan Sadra.

3) Musik baru yang berlatar belakang budaya Indonesia dan budaya barat 

Komponis dan karyanya pada kategori ini telah mengembangkan orientasi yang
bertolak pada budaya Indonesia secara keseluruhan, tetapi sekaligus kebanyakan juga pernah
terjun sepenuhnya dalam budaya musik kontemporer Barat. Komponis kategori ini Paul
Gutama Soegijo, Slamet Abdul Sykur, Franki Raden,  Ben Pasaribu, Royke B Koapaha. Dan
Memet Chaerul Slamet. 

Contoh : 

 Tetabeuhan Sungut - Slamet Abdul Syukur (Track audio 11.1) 


 Tiga Bagaleta-Royke B. Koapaha(Track audio 11.2) 
 Musik Batu "Menunggu Batu Bernyanyi" - Memet Chairul Slamet (Track audio 11.
3) 

4) Musik baru yang bertolak dari suatu estetika musik kontemporer barat 
Komponis dan karya musik yang termasuk kategori ini Tony Prabowo, dan Otto
Sidharta . Contoh: Tony Prabowo, COMMONALITY II (1998) | the second movement(Track
audio 12.1); Otto Sidharta ,Mitsuno Hibiki (1992).(Track audio 12.2) 

5) Musik Baru antara dua atau lebih kursi 


Komponis dan karya yang mewakili kategori ini adalah Harry Rusli sosok komposer
yang tidak berpikir dalam kategori-kategori musik dengan nuansa ideologis. Yang penting
adalah keutuhan ekspresi, baik dalam bentuk happening maupun idiom rock, jazz, avangarde.
Contoh Harry Roesli (Indonesia, 1973) - Philosophy  Gang.
Dari pembelajaran pembelajaran tinjauan sejarah dan gaya musik kontemporer baik
yang berkembang di Barat maupun di Indonesia setidaknya dapat di identifikasi ciriciri
khusus musik kontemporer atau musik baru ini yang dapat dijadikan konsep dalam membuat
karya musik kontemporer.  

17

2. Ciri-ciri khusus musik kontemporer 

 Aktualisasi gaya bermusik para komponis musik kontemporer Ini menekankan bahwa


dalam berkreasi musik kontemporer seorang komponis bebas menentukan gaya
bermusiknya sesuai dengan latar belakang wawasan  dan kemampuan bermusik
komponis itu sendiri. Misalkan Komponisnya mempunyai latar belakang bermusik
musik etnis maka konsep musik etnis bisa digunakan sebagai landasan gaya
bermusiknya. Atau komponisnya seorang pemusik band beraliran musik rock, maka
gaya musik yang melatarbelakangi komponis tersebut dapat digunakan sebagai
landasan dalam berkreasi musik kontemporer seperti gaya musik Art Rock. 
 Sebagai bentuk ditemukan dan berkembangnya gramatika musik Ini berarti dalam
berkreasi musik kontemporer mesti ada ide-ide baru dan pengembangan gramatika
(tata bahasa) musik atau pengembangan komposisi musik, bisa diambil dari ide-ide
musik sebelumnya yang dikembangkan atau menciptakan ide-ide baru yang orisinil
dan tidak terikat dengan gaya musik sebelumnya. 
 Mengembangkan jenis musik baru baik berakar dari tradisi maupun tidak,Ini
menegaskan bahwa dalam berkreasi musik kontemporer mesti berorientasi
pembaharuan terhadap musik yang diciptakan baik berakar dari musik tradisi, musik
barat, atau yang tidak konvensional atau musik eksperimen. 
 Suatu pembuktian bahwa sumber bunyi dapat diolah menjadi musik Pada poin ini,
berkreasi musik kontemporer ada kebebasan dalam mengolah sumber bunyi dengan
media apapun, baik menggunakan media yang konvensional dalam hal ini alat musik
etnis, alat musik barat, alat musik elektronik, maupun media lain dari alat-alat
disekitar kita yang dapat menghasilkan sumber bunyi. 
 Judul karya-karya musik kontemporer tidak lazim, Tidak seperti halnya judul dalam
musik populer yang lebih mudah dimengerti dan dipahami. Namun, Judul dalam
musik kontemporer  tersebut lebih kepada hal yang bersifat Filosofis, biasanya
merepresentasikan tema komposisinya. f. Tema karya musik kontemporer lebih luas
dan bebas. Seperti halnya judul, tema musik kontemporer menggambarkan hal-hal
yang filosofis, imaginative, ilusi, abstrak, ilustratif, artistik, eksploratif, dan
eksperimental. Tema karya musik kontemporer juga lebih mengedepankan idialisme
dan individualisme komponis.  

18

 Instrumentasi atau penggunaan alat-alat musiknya, Instrumentasi musik


kontemporer lebih bebas dibanding gaya musik konvensional seperti musik popular,
musik klasik, dan musik etnik. Instrumentasi pada musik kontemporer
mengedepankan pengembangan dan pengolahan sumber bunyi sebagai kekuatan
musiknya. Instrumentasi yang digunakan pada musik kontemporer terdiri dari 4
model yaitu menggunakan media alat musik barat, alat musik etnis, alat musik
elektronik, maupun menggunakan alat musik yang tidak konvensional atau tidak
lazim seperti gelas, kayu, plastik, besi, logam, batu, suara manusia, suara ombak,
suara angin, suara air, dan lain sebagainya. 
 Teknik Garapan, Teknik garapan komposisi musiknya kompleks dan bersifat
filosofis. Pengolahan unsur melodi dan harmoni menggunakan 12 nada, dengan
lompatan interval nada yang kadang tak beraturan. Namun ada juga garapan musik
kontemporer yang minimalis (simple) dengan motif melodi, harmoni, ritmis yang
sederhana dan diulang-ulang. Aspek ritmis dalam teknik garap musik kontemporer
lebih variatif. Demikian aspek dinamika dan tempo juga lebih bervariatif. 
 Notasi musik / Partitur, Notasi musik /partitur musik kontemporer dapat
menggunakan partitur konvensional seperti notasi balok atau notasi angka, namun
dapat juga menggunakan notasi yang tidak terikat notasi konvensional tersebut seperti
menggunakan simbol-simbol grafis (garis, lingkaran, segitiga, kotak) atau berupa teks
yang bersifat naratif melanggambarkan suasana tertentu. Simbol notasi kontemporer
dapat secara khusus dibuak komposer untuk mengkomunikasikan karyanya ke pemain
musiknya. 
19

BAB III
PENUTUP
A.       Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan yang dapat kita ambil dari uaraian diatas, yaitu antara lain :
1.    Seni musik adalah sebuah karya dari manusia, yang dalam perkembangannya tidak
dapat dipungkiri lagi, bahwa seni musik akan berkembang sesuai dengan perkembangan
jaman.
2.    Perkembangan musik di Indonesia tiap tahun akan berubah sesuai dengan kondisi
masyarakat di Indonesia, siapa yang dapat meraih simpati masyarakat, enak didengar,
maka aliran itulah yang akan ditirukan oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia
3.    Seni musik dapat membuat pribadi seseorang dapat menghargai karya orang lain dalam
segala bidang. Dengan menghargai perbedaan tersebut maka dalam bermasyarakat
berbangsa dan bernegara akan tercipta suasana yang aman, nyaman dan harmonis dalam
masyarakat.
4.    Seni Musik tidak akan pernah padam atau tidak akan bias dipadamkan oleh siapapun,
dengan kondisi apapun dan dimanapun berada.

B.    Saran

Dalam penulisan atau pembuatan makalah ini ada beberapa saran yang dapat dicantumkan
disini. Dalam penciptaan seni musik hendaknya disisipkan nilai – nilai moral, sehingga secara
otomatis terdapat pembelajaran yang bernilai positif bagi perkembangan tiap orang yang
mendengarkannya
20
DAFTAR PUSTAKA
Soetedja, Zackaria dkk. 2017. Seni Budaya SMA/MA SMK/MAK Kelas X. Jakarta : Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Bangun, S. C., dkk. 2017. Seni Budaya SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta : Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
http://ronisetiawan271099.blogspot.co.id/

Anda mungkin juga menyukai