Anda di halaman 1dari 34

MATERI UJIAN SENI BUDAYA KELAS XII 2023

@ Kelas X = 20% (8 Soal)

1. Musik Tradisional ; https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5816713/musik-tradisional-


ciri-ciri-fungsi-jenis-dan-contohnya/2
2. Notasi Balok ; https://www.gramedia.com/literasi/penemu-not-balok/,
3. Tanda DInamik & Tanda Ekspresi ; https://www.ngalih.id/tanda-tempo-dan-tanda-dinamik-
dalam-lagu/, https://www.scribd.com/document/492366228/2b-TANDA-TEMPO-DINAMIK-
EKSPRESI
4. Tangga Nada Mayor ; https://id.wikipedia.org/wiki/Tangga_nada_mayor,

@ Kelas XI = 30% (12 Soal)

5. Musik Barat/Lagu Barat :


6. Tangga Nada Minor : https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5883377/tangga-nada-
diatonis-minor-pengertian-ciri-ciri-dan-contohnya , https://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3073-
2962/Tangga-Nada-Minor-Skala-Minor_111059_unkris_p2k-unkris.html
7. Genre Musik/Jenis Musik : https://rri.co.id/samarinda/gaya-hidup/hiburan/1227979/jenis-
jenis-genre-musik-yang-populer-beserta-penjelasannya?
utm_source=terbaru_widget&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General
%20Campaign, https://yoursay.suara.com/lifestyle/2021/11/08/144950/5-genre-musik-ini-
dianggap-paling-populer-di-indonesia
8. Penggolongan alat music berdasarkan sumber bunyinya : https://pelajarindo.com/alat-
musik-berdasarkan-bunyi/

@ Kelas XII = 50% (20 Soal)

9. Sejarah Musik : https://www.senibudayaku.com/2018/11/sejarah-perkembangan-musik-


dunia.html , https://mday.info/result/detail/detail.php?idN=3023&title=Sejarah%20Musik
%20Dunia
10. Musik Kontemporer : https://www.bola.com/ragam/read/4629877/pengertian-musik-
kontemporer-unsur-ciri-khas-dan-fungsinya-yang-perlu-dipahami
11. Pergerakan Akord : https://kumparan.com/kabar-harian/gerak-harmoni-dan-gerak-akor-
dalam-seni-musik-1wkZ4l3hUvJ/full
12. Pergelaran Musik : https://www.academia.edu/10977487/KLIPING_PAGELARAN_MUSIK
Musik Tradisional: Ciri-ciri, Fungsi, Jenis, dan Contohnya

Angklung, alat musik tradisional dari Jawa Barat (Foto: Wisma Putra)
Jakarta - Musik tradisional bersifat khas, karena mencerminkan kebudayaan suatu etnis
atau masyarakat tertentu. Umumnya musik tradisional mengangkat tema-tema kehidupan
budaya setempat.
Seperti halnya musik modern, musik tradisional juga memiliki bentuk estetika tersendiri.
Estetika musik tradisional merupakan keindahan pada pendengaraan, hingga sampai pada
kedalaman penjiwaan.

Estetika musik tradisional terletak pada jenis suara yang dihasilkan alat musiknya, nada,
ritme, tempo, dan dinamika pada suatu lagu yang dimainkan.

Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai ciri, fungsi, dan jenis beserta contoh musik
tradisional, yang dilansir dari e-modul Seni Budaya Kelas X oleh Hanun Adhaninggar, dan
modul Seni Budaya bertajuk "Keragaman Musik Tradisional" karya Y. Lilik Subiyanto.

Ciri-ciri Musik Tradisional


Secara umum, ciri-ciri musik tradisional adalah sebagai berikut:
1. Ide musik baik vokal dan penggunaan alatnya ditularkan secara langsung atau dihafalkan,
dan tidak tertulis.
2. Turun-temurun yang diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya.
3. Menggunakan alat musik yang masih sederhana.
4. Lirik lagunya menggunakan bahasa daerah.
5. Alunan irama dan melodi menunjukkan ciri khas kedaerahan.

Fungsi Musik Tradisional


Fungsi musik tradisional menunjukkan peran dan kedudukanya dalam tradisi di kehidupan
masyarakat sehari-hari. Secara umum fungsi musik tradisional bagi masyarakat Indonesia
antara lain sebagai sarana upacara adat (ritual), hiburan, pengiring tari, sarana komunikasi,
sarana pengungkapkan diri, dan sarana ekonomi.

Angklung, alat musik tradisional dari Jawa Barat (Foto: Wisma Putra)
Fungsi musik tradisional adalah sebagai berikut:

1. Sarana Upacara Adat Budaya (Ritual)


Musik tradisional berkaitan erat dengan upacara ritual kebudayaan seperti kematian,
kelahiran, perkawinan, hingga upacara keagamaan, dan kenegaraan.

Contohnya pada upacara adat panenan (memulai tanam padi) yang ada di tengah
masyarakat Kanekes. Musik tradisi yang dipergunakan adalah angklung buhun.

Biasanya, di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen musik tertentu
dipercaya mempunyai kekuatan magis atau spiritual. Hal itu bisa kita lihat pada musik dog-
dog ting, yang digunakan oleh masyarakat Jawa. Masyarakat Jawa meyakini bahwa musik
dog-dog ting mampu untuk mencari orang yang hilang akibat disembunyikan oleh mahluk
gaib.

2. Sarana Hiburan
Musik merupakan salah satu cara masyarakat untuk menghilangkan kejenuhan, dan sarana
rekreasi hingga ajang pertmuan dengan warga lainya. Hiburan yang bersifat individu, akan
dapat membantu menyegarkan kembali keletihan mental seseorang.

Misalnya, seseorang bisa duduk sendirian menghibur dirinya, sambil bermain musik dari
bunyi seruling di bawah pohon rindang. Sedangkan, contoh hiburan yang sifatnya
melibatkan banyak orang bisa kita temukan pada para gadis di daerah Aceh. Dahulu gadis-
gadis daerah Aceh sering mengisi waktu senggang mereka di sawah dengan bermain
canang trieng atau celempong.

Di Madura alat musik saronen, dijadika nama untuk pertunjukan seni saronen. Orang-orang
bisa membentuk kelompok musik tradisional dari satu maupun macam-macam jenis alat
musik secara bersama (ansambel). Tak heran, biasanya masyarakat Indonesia suka
antusias dalam menonton pagelaran musik.

3. Pengiring Tarian
Di Indonesia musik tradisional yang dibuat juga menjadi elemen penting untuk mengiringi
tarian- tarian khas daerah. Oleh karena itu, banyak tarian daerah di Indonesia hanya dapat
diiringi oleh musik khas daerahnya. Antara musik dan tarian pengiringnya mampu memiliki
keselarasan yang khas. Kesesuaian iringan musik akan menjadikan tampilan tarian lebih
hidup.

4. Sarana Komunikasi
Secara umum, berbagai macam alat dan pola bunyi dimaksudkan untuk menyebarkan
pemberitahuan akan adanya suatu peristiwa (kematian, pencurian, dan sebagainya),
keadaan (darurat, siaga, aman), penanda waktu (mulai atau akhir kerja, waktu ibadah, dan
sebagainya), hingga kegiatan bersama ( gotong-royong dan berkumpul.

Alat musik tradisional yang biasa dipakai seperti kentongan, beduk di masjid, lonceng di
gereja merupakan alat tradisional yang digunakan sebagai sarana komunikasi.

Kentongan yang dibunyikan dari pola bunyi dara muluk, pada kalangan masyarakat Jawa
hal tersebut dijadikan pertanda bahwa keadaan lingkungan telah aman dari bahaya.

Dalam arti sepenuhnya, musik tradisional mampu menjadi sarana komunikasi. Apabila
musik tradisional dijadikan sebuah media untuk menyampaikan pesan kepada khalayaknya,
maka sarana penyampaian pesan bisa dilakukan melalui isi syair maupun semangat
lagunya.

5. Sarana Pengungkapan Diri


Bagi para seniman maupun orang biasa, menciptakan dan memainkan musik merupakan
salah satu sarana untuk berekspresi atau mengungkapkan diri. Melalui musik, mereka
mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik mereka dapat mengungkapkan perasaan,
emosi, impian, pikiran, gagasan, cita-cita, suka-duka, negara, orang lain, keluarga, dunia
dan Tuhan.

6. Sarana Ekonomi
Musik tradisional juga mampu menghasilkan pendapatan dari lahan wirausaha, baik bagi
seniman, pebisnis, maupun pemodal. Pendapatan ekonomis bisa bersifat komersial dan
layanan bakti. Bagi para seniman pendapatan bisa berwujud dari ucapan terima kasih atau
honorarium, atas jasa musiknya. Sedangkan, pendapatan berupa bayaran bersifat
pekerjaan pokok (profesi), maupun sambilan (amatir).

Bisnis musik tradisional bisa berlangsung apabila hal tersebut berupa sebuah industri.
Contohnya industri jasa, pada penyelenggara pentas (event organizer), Industri produk
berupa pembuatan alat-alat musik, rekaman, kelengkapan bermain musiknya, dan lain
sebagainya. Sisi perdagangan juga bisa berupa penjualan produk.

Jenis dan Contoh Musik Tradisional Nusantara


Jenis musik tradisional di setiap budaya daerah atau suku bangsa, terletak pada jenis nada,
lagu, dan bentuk tradisinya.

Berikut beberapa contoh jenis musik tradisional nusantara antara lain:

1. Tabuh Salimpat dari Jambi.


2. Keroncong dari Jakarta.
3. Gambang Kromong dari Betawi.
4. Krumpyung dari Yogyakarta dan Jawa Tengah.
5. Angklung Buhun dari Kanekes di Jawa Barat.
6. Karang Dodou dari Kalimantan Timur.
7. Huda dari Minangkabau.
8. Kombi dari Papua.
9. Cilokak dari Lombok.
10. Gaghahanggase dari Sangihe Talaud.
11. Tingkilan dari Kalimantan Timur.
12. Sasando dari Rote.
13. Gong Luang dari Bali.
14. Painting dari Kalimantan Selatan.

Penemu Not Balok dan Sejarah Not Balok

Written by Restu

Penemu Not Balok – Musik, siapa yang tidak tahu dengan istilah itu, hampir semua orang
akan mengenal istilah itu, bahkan anak-anak pun sudah mengenalnya. Sebagian anak-anak
sudah diajarkan lebih dalam tentang musik, tetapi sebagian lainnya hanya mengetahui sedikit
tentang musik. Memang sudah tak asing lagi, apabila musik digemari banyak orang karena
terkadang ketika bermain musik atau mendengarkan musik akan muncul rasa bahagia, sedih,
dan lain-lain. Perasaan-perasaan itulah yang membuat musik menjadi lebih berwarna dan
terasa lebih “hidup”.
Seperti yang sudah diketahui oleh banyak orang bahwa ada orang yang lebih suka untuk
memainkan musik dan ada juga yang lebih suka untuk mendengarkan musik, bahkan tak
sedikit juga yang suka bermain musik sekaligus suka mendengarkan musik, kalau kamu
termasuk lebih mendengarkan atau bermain musik? Apapun pilihannya, intinya musik
memang selalu menghibur diri kita.

Pada umumnya, seseorang yang mendengarkan musik atau bermain musik akan mengikuti
perkembangan usia dan zama. Misalnya, ketika berusia anak-anak akan menyukai musik
anak, ketika remaja akan menyukai musik remaja, dan seterusnya. Selain itu, perkembangan
musik pasti mengikuti zaman dan selera musik para pendengar. Jadi, sudah menjadi hal yang
wajar apabila ada seseorang yang menyukai jenis musik lebih dari satu.

Bagi setiap orang yang memainkan musik pasti mengenal istilah nada, tetapi bagi seseorang
yang hanya mendengarkan musik biasanya kurang begitu kenal dengan nada. Hal seperti itu
merupakan hal yang wajar karena seseorang yang bermain musik perlu mengetahui nada agar
musik yang dimainkan enak didengar. Terlebih lagi, bagi para pemusik yang sudah pasti bisa
mengolah nada-nada menjadi suatu hal yang istimewa.

Berbicara tentang nada tak bisa dilepaskan dari yang namanya notasi, ada berbagai jenis
notasi, salah satunya adalah notasi balok. Biasanya, notasi balok ini sudah ada di mata
pelajaran kesenian Sekolah Dasar (SD), tetapi tidak semua mendalaminya. Selain itu, notasi
balok omo sebenarnya sudah ada sejak lama atau sekitar 500 tahun Masehi. Siapa penemu
dari notasi balok? Untuk mengetahui siapa penemu not balok, kamu bisa simak ulasan
berikut.

Pengertian Not Balok


Sudah menjadi hal umum atau wajib bahwa notasi musik itu harus ada di dalam sebuah karya
musik. Oleh sebab itu, notasi musik adalah suatu sistem yang digunakan untuk penulisan
karya musik. Pada umumnya, standar dari notasi musik yang ada saat ini adalah notasi balok
atau yang lebih dikenal dengan nama not balok. Setiap not balok yang ditulis selalu
melambangkan durasi dan tinggi nada saat dimainkan. Tinggi nada yang ada pada not
digambarkan dengan cara vertikal dan durasi atau ritme digambarkan dengan cara horizontal.
Selain itu, durasi pada nada biasanya diperlihatkan dalam bentuk ketukan.
Beberapa catatan sejarah mengatakan bahwa kata “not balok” berasal dari bahasa Belanda,
yaitu noten balk yang berarti notasi yang ada di dalam musik yang menggunakan lima garis
horizontal untuk memposisikan titik nada. Oleh karena itu, di dalam notasi balok atau not
balok yang menjadi dasarnya adalah sistem paranada bergaris lima. Ketika membaca not
balok, kita perlu mengenal apa itu tempo, ketukan, dinamika, dan instrumentasi yang akan
digunakan. Selain itu, not balok akan ditempatkan pada paranada serta not balok dibaca dari
kiri ke kanan.

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), not balok adalah not yang tidak
dilambangkan dengan angka, melainkan dengan garis, bulatan, dan tanda lain.

Ketika membaca not balok, kita pasti akan melihat not-not yang berbeda-beda. Posisi not
yang berbeda-beda inilah yang akan menentukan durasi atau ritme nada serta tinggi nada
ketika dimainkan nanti. Oleh karena itu, ketika awal pertama kali belajar not balok kita tak
perlu kaget mengapa banyak sekali not yang berbeda-beda.

Di dalam not balok, ketika membacanya biasanya terdapat interval not antarspasi atau antar
garis. Pertama, interval terts adalah dua not yang dipisahkan dengan satu garis paranada atau
not tersebut berada di dua spasi yang berdekatan (atas dan bawah). Kedua, interval sekunde
adalah dua not yang saling berdekatan, satu not berada di spasi dan satu not lagi berada di
garis paranada.

Pada dasarnya, setiap nada yang ada pada not balok memiliki frekuensi yang tidak sama atau
berbeda-beda. Dengan frekuensi yang berbeda itu, maka setiap penempatan not yang ada di
garis paranada dibuat sesuai tinggi dan rendahnya dari nada itu sendiri. Tidak hanya itu,
notasi balok sering disebut sebagai notasi mutlak, mengapa begitu? Karena notasi balok
memiliki patokan yang cukup tinggi terhadap nada yang tetap, yaitu sekitar (a=440 Hz). Oleh
sebab itu, notasi balok sangat efektif, jika digunakan ketika bermain musik.

Berbicara tentang not balok rasanya kurang lengkap jika tidak membahas tentang ketukan
dari setiap not balok. Pada umumnya, ketukan yang ada di not balok ada 6, yaitu: 4 ketukan,
2 ketukan, 1 ketukan, 1/2 ketukan, 1/4 ketukan, 1/8 ketukan. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa
melihat tabel di bawah ini.
brainly.com
Dari gambar di atas dapat dikatakan bahwa apabila nilai suatu not semakin kecil, maka
bendera pada suatu not akan semakin banyak. Selain itu, not yang sudah mempunyai rongga
tidak boleh diberikan tambahan bendera.

Sejarah Not Balok


Berbicara tentang not balok memang tak bisa dilepaskan dari yang namanya musik. Musik itu
sendiri sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, sehingga musik bisa dikatakan
sebagai bagian dari budaya dan seni manusia. Sudah ada banyak peninggalan seni yang
berkaitan dengan musik, seperti peninggalan alat musik, lagu-lagu, dan masih banyak lagi.
Setiap peninggalan yang terjadi pada bidang seni musik dan pengetahuan musik, umumnya
berasal dari kerajaan atau negara, seperti Romawi, Yunani, Mesir, China, dan lain-lain.
Permainan musik dengan komposisi lengkap (lagu dan lirik) mulai terjadi dan dan mulai
dikembangkan oleh bangsa Yunani kuno. Pada masa itu, komposisi musik yang lengkap
dikenal dengan nama Seikilos Epitaph. Bahkan, peninggalan komposisi musik lengkap sudah
terukir di batu nisan yang ada di Turki yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-1.

Setelah kemunculan komposisi musik lengkap, muncullah notasi yang hampir sama dengan
“sol-fa” atau solmisasi barat yang di mana memakai huruf A hingga huruf G. Notasi yang
hampir sama dengan”sol-fa” tumbuh di zaman kekaisaran Bizantium (Byzantine). Kekaisaran
tersebut tumbuh dan berkembang pada zaman kekaisaran Romawi. Beberapa orang
mengatakan bahwa penggunaan notasi “sol-fa” hampir sama dengan “notasi Boethian”.
“Notasi Boethian” adalah notasi yang ditemukan dan dikembangkan oleh seorang filsuf
Romawi yang bernama Boethius, ia mengembakan notasinya sekitar abad ke-6. Selain itu
Boethius merupakan orang pertama yang menggunakan 14 huruf abjad dalam membuat
notasi.

Perlahan tapi pasti notasi musik terus mengalami perkembangan dari gereja-gereja yang ada
di negara bagian eropa. Awal-awal kemunculan notasi musik di Eropa digunakan untuk
melakukan paduan suara di gereja. Pada masa itu, notasi diposisikan pada bagian atas kata
atau suku kata dari teks sebuah lagu yang akan dinyanyikan. Perkembangan notasi musik
yang terjadi pada masa itu dikenal dengan sebutan Plainchant atau Gregorian Chant. Pada
masa itu juga untuk menentukan tinggi dan rendah dari suatu nada hanya berasal dari nada
sebelumnya saja.

Ternyata, permasalahan notasi tersebut terus dilakukan perbaikan atau penyempurnaan


dengan cara memakai garis 1 nada di bagian awal hingga menggunakan garis paranada
sebanyak 4 buah. Berbicara tentang garis paranada yang terdiri dari 4 buah, maka selalu
terhubung dengan Guido dari Arezzo. Beliau merupakan seseorang yang sudah ahli dalam
bidang teori musik pada masa itu. Bahkan, Guido juga diyakini sebagai penemu dari not
balok yang di mana pada masa itu menggantikan notasi neumatik.

Dalam sebuah catatan yang cukup terkenal dan berjudul Micrologus. Catatan itu berisi
tentang menyanyi dan suatu cara untuk mengajarkan Gregorian Chant, serta membahas
tentang komposisi musik polifonik. Beberapa catatan sejarah mengatakan
bahwa Micrologus ini sudah ada sekitar tahun 1025 atau 1026 Masehi.

Selain itu, Guido juga cukup dikenal dengan solfege-nya. Pada awal
kemunculan solfege buatan Guido hanya terdiri dari 6 not saja dan sering dikenal dengan
nama hexachord. Adapun 6 not yang dimaksud, yaitu ut, re, mi, fa, sol, la. Kemudian, seiring
dengan perkembangan zaman, not ut, di beberapa negara diubah menjadi do. Selain itu,
jumlah not juga ditambahkan menjadi tujuh dengan ditambah not ti (si) oleh banyak orang.
Hingga pada akhirnya, not yang kita kenal menjadi “solmisasi” tujuh nada. Bahkan
“solmisasi” tujuh nada sudah digunakan di banyak negara dan menjadi standar dalam
memainkan sebuah musik.

Tidak hanya pengubahan pada not dan penambahan pada not Guido saja, tetapi musik yang
terus berkembang membuat notasi balok atau not balok yang sudah lama juga ikut
berkembang. Perkembangan lainnya terjadi pada garis paranada yang di mana sebelumnya
hanya 4 garis saja, kini sudah menjadi 5 garis paranada. 5 garis paranada ini merupakan garis
paranada yang kita kenal dan kita gunakan hingga saat ini.

Meskipun, Guido diyakini menjadi penemu dari not balok, tetapi sangat disayangkan nama
beliau tidak terlalu dikenal oleh sebagian orang. Hal ini dapat terjadi karena pada masa itu,
penemuan terhadap not Guido ini sangat kurang dipublikasi.

Penemu Not Balok


Setelah membahas sejarah not balok secara singkat, maka dapat dikatakan bahwa penemu
dari notasi balok atau not balok adalah Guido dari Arezzo dan ia juga dikenal dengan nama
Guido Aretinus. Beliau diperkirakan lahir pada tahun 991 atau 992 Masehi dan dikenal juga
sebagai seseorang yang ahli dalam teori musik. Namun, beberapa catatan sejarah, ada yang
mengatakan bahwa Guido berasal dari Italia dan ada juga yang bilang berasal dari Perancis.
Jika dilihat berdasarkan karya-karya yang telah diciptakan atau dibuatnya penggunaan
bahasanya cenderung mengarah ke bahasa Italia.

Bukan hanya sebagai ahli teori musik saja, tetapi Guido adalah seorang biarawan Benediktin
yang berasal dari Arezzo. Beliau belajar di Biara Benediktin atau pada masa itu dikenal
dengan nama Pomposa Abbey. Kecintaannya pada musik, juga ia tuangkan dengan cara
mengajar menyanyi. Hingga pada tahun 1025, ia merasa mengalami ketidakcocokkan dengan
beberapa “orang” yang ada di gereja, sehingga ia memilih keluar dari gereja. Meskipun,
sudah keluar dari gereja, tetapi Guido masih mengajar menyanyi di sekolah katedral milik
seorang Uskup dari Arezzo.

Ketika di Pompisa, Guido mulai melakukan pengembangan terhadap cara baru dalam
menulis Gregorian Chant. Ia menggunakan garis paranada sebanyak 4 garis serta
menggunakan clef. Setiap Gregorian Chant ditulis ulang kembali oleh Guido dan
dipersembahkan kepada Paus Yohanes XIX.
Guido yang sangat tertarik terhadap dunia musik terus mengembangkan notasi yang
ditemukannya, dengan cara latihan mendengar dari setiap nada dan membaca partitur yang
sudah ada sebelumnya. Hingga pada suatu waktu, pada suatu himne untuk Santo Yohanes
Pembaptis yang cukup terkenal dengan judul Ut queant laxis, Guido membuat sebuah melodi
dengan menciptakan 6 not, yaitu ut, re, mi, fa, sol, la. Keenam not itu diberi nama oleh Guido
dengan nama hexachord. Dari keenam milik Guido itulah, “solmisasi” modern mulai muncul.

Seiring dengan perkembangan zaman, terjadi perubahan nama pada not ut yang telah dibuat
oleh Guido, not tersebut diganti menjadi kata do. Adapun kata do terjadi pada sekitar tahun
1600-an dan diambil dari suku kata kesatu dari nama keluarga “doni”. Pengubah nama
not ut ke do ini bernama Giovanni Battista Doni. Selain itu, ada juga penambahan
pada hexachord buatan Guido, yaitu ti Akan tetapi, di beberapa negara ada yang mengganti
kata ti dengan kata si. Hal ini dilakukan supaya huruf awalnya tidak mengalami kesamaan.
Adapun seseorang yang mengganti kata ti menjadi kata si adalah Sarah Ann Glover.

Bagian Not Balok


Ketika kita mempelajari not balok pasti akan melihat bentuk dari not balok yang terdiri dari
bendera not balok, tangkai not balok, dan kepala not balok. Supaya lebih jelasnya, bisa
melihat gambar di bawah ini.

senibudayaku.com
Kelebihan dan Kekurangan Not Balok
Kelebihan Not Balok
Dikutip dari berbagai macam sumber bahwa kelebihan dari not balok ada tiga, yaitu:

1. Not balok sudah menjadi standar dalam bermusik yang diterapkan oleh banyak negara
termasuk Indonesia. Bahkan, bisa dikatakan sebagai bahasa musik dunia.
2. Setiap not memiliki simbol yang berbeda-beda, sehingga pembaca dan pengguna akan
mudah memahaminya.
3. Nilai-nilai yang ada di dalam not sangat jelas, seperti tanda dinamika atau tinggi dan
rendah suatu nada mudah dimengerti.
Kekurangan Not Balok
Dikutip dari berbagai macam sumber, kekurangan dari not balok ada tiga, yaitu:

1. Penulisan not balok sangat sulit, sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang benar-
benar bisa menulisnya.
2. Tidak fleksibel terutama saat ada pergantian nada dasar.
3. Membutuhkan waktu yang lama untuk menulis not balok karena dibutuhkan ketelitian
yang tinggi.
Kesimpulan

Not balok menjadi salah satu dasar yang perlu dipelajari sekaligus dipahami dalam bermain
musik. Hal ini perlu dilakukan karena dengan penggunaan not balok yang pas dan tepat akan
menghasilkan nada-nada yang istimewa, sehingga akan menghasilkan komposisi musik
lengkap (lagu dan lirik) yang enak untuk didengar. Dalam mempelajari not balok bisa
dilakukan sendiri, tetapi alangkah baiknya diajarkan oleh yang sudah ahli agar ilmu yang
diterima bisa maksimal. Lebih pentingnya lagi bahwa belajar not balok tidak mudah,
sehingga dibutuhkan semangat dan kesabaran yang cukup tinggi.

Tanda Tempo Dan Tanda Dinamik


Dalam Lagu
ZIUMA NOV 15, 2021 0 COMMENTS

Tweet on Twitter Share on Facebook Pinterest

Sebuah lagu atau musik saat dinyanyikan akan menjadi lebih indah
dan merdu sekaligus memiliki jiwa, jika lagu tersebut memiliki
tempo dan dinamik.

Apalagi untuk lagu paduan suara, seorang dirigen atau conductor


saat memimpin paduan suara akan memperhatikan dengan benar
tanda tempo dan tanda dinamik yang ada agar dapat menyampaikan
jiwa lagu atau musik yang dibawakan.
Berikut pengertian tanda tempo dan tanda dinamik pada sebuah
lagu beserta penjelasannya.

Tanda Tempo

Tanda tempo lagu/musik adalah tanda yang digunakan untuk


menunjukan cepat atau lambatnya sebuah lagu yang harus
dinyanyikan.

Komposer menggunakan tanda tempo agar kecepatan lagu yang


diciptakannya tepat saat dinyanyikan dan biasanya ditulis pada
bagian kiri atas sebuah partitur, di bawah penulisan nada dasar
lagu.

Rekomendasi Ngalih.id: Mengenal Pengertian Seni Musik

A. Tanda Tempo Cepat


1. Allegro : cepat

2. Allegratto : agak cepat

3. Allegrissimo : lebih cepat

4. Presto : cepat sekali

5. Presstissimo : secepat-cepatnya

6. Vivase : cepat dan girang

B. Tanda Tempo Sedang


1. Moderato : sedang

2. Allegro moderato : cepatnya sedang

3. Andante : perlahan-lahan

4. Andantino : kurang cepat

C. Tanda Tempo Lambat


1. Largo : lambat

2. Largissimo : lebih lambat


3. Largeto : agak lambat

4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan

5. Grave : sangat lambat sedih

6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan.

Tanda Dinamik

Tanda dinamik lagu/musik adalah tanda untuk menyatakan keras,


lembutnya sebuah lagu yang dinyanyikan.

Komposer dalam menunjukan bagaimana perasaan yang terkandung


di dalam sebuah komposisi, apakah itu riang, sedih, datar, atau
agresif, memberi tanda dinamik yang pada umumnya ditulis
menggunakan kata-kata dalam bahasa italia pada lagu ciptaannya.

Rekomendasi Ngalih.id: Arti Kata Ngalih

Contoh tanda dinamik lagu


1. f : forte = keras

2. ff : fortissimo = sangat keras

3. fff : fortissimo assai = sekeras mungkin

4. mf : mezzo forte = setemgah keras

5. fp : forte piano = mulai dengan keras dan diikuti lembut

6. p : piano = lembut

7. pp : pianissimo = sangat lembut

8. ppp : pianissimo possibile = selembut mungkin

9. mp : mezzo piano = setengah lembut

Perubahan Tanda Dinamik


1. Diminuendo (dim) : melembut

2. Perdendosi : melembut sampai hilang

3. Smorzzande : sedikit demi sedikit hilang

4. Calando : mengurangi keras


5. Poco a poco : sedikit demi sedikit / lambat laun

6. Cresscendo : berangsur-angsur keras

7. Decrsescendo : berangsur-angsur lembut

Tangga nada mayor


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dalam teori musik, skala mayor atau tangga nada mayor adalah salah
satu Tangga nada diatonik. Skala ini tersusun oleh delapan not. Interval antara not
yang berurutan dalam skala mayor adalah: 1, 1, 1/2, 1, 1, 1, 1/2.
Sebagai contoh, tangga nada C mayor adalah C, D, E, F, G, A, B, C'
Berikut penyusunan tangga skala mayor dalam piano:
Ciri-ciri tangga nada mayor[sunting | sunting sumber]
Ciri-cirinya adalah:

 Bersifat riang gembira


 Bersemangat
 Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do
 Mempunyai pola interval: 1, 1, ½, 1, 1, 1, ½
Tangga nada dan Kunci Diatonik

mol kres
mayo mayo
minor minor
r r
0 C a C a
1 F d G e
2 B♭ g D b
3 E♭ c A f♯
4 A♭ f E c♯
5 D♭ b♭ B g♯
6 G♭ e♭ F♯ d♯
7 C♭ a♭ C♯ a♯

huruf kecil adalah minor

angka menunjukkan jumlah mol atau kres pada tangga nada (F = 1


mol, f = 4 mol, dst)

Tangga Nada Diatonis Minor: Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya


Jakarta - Tangga nada adalah elemen penting yang dapat membuat lagu menjadi merdu.
Tangga nada dibedakan menjadi tangga nada pentatonis dan tangga nada diatonis.
Mengutip Britannica, tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang memiliki lima nada
yang berbeda. Sementara tangga nada diatonis adalah tangga nada yang punya tujuh nada
berbeda dalam satu oktaf.

Pengertian Tangga Nada Diatonis Minor


Mengutip Buku Tema 5 Ekosistem Terpadu dari Kemendikbud, tangga nada diatonis minor
memiliki interval (jarak nada) 1 ½ 1 1 ½ 1 1. Tangga nada diatonis minor dibedakan menjadi
tangga nada diatonis minor asli, tangga nada diatonis minor harmonik, dan tangga nada
diatonis melodis.

Tangga nada diatonis minor asli hanya mempunyai nada utama dan belum memiliki nada
sisipan. Sedangkan untuk tangga nada diatonis minor harmonik merupakan tangga nada
diatonis minor dengan nada ketujuh dinaikkan menjadi dua. Kemudian, tangga nada diatonis
minor melodis adalah tangga nada minor asli, tetapi nada ke-6 dan ke-7 dinaikkan dengan
setengah nada.

Baca juga:
Mengenal Alat Musik Sasando: Sejarah, Jenis, dan Cara Memainkannya
Ciri-ciri Tangga Nada Diatonis Minor
Mengutip Buku Tema 5 Ekosistem Terpadu dari Kemendikbud, ciri-ciri tangga nada diatonis
minor adalah sebagai berikut:

1. Lagu bersifat sedih


2. Lagu kurang bersemangat
3. Melodi lagu biasanya diawali dan diakhiri nada la. Namun tidak menutup kemungkinan
diawali nada mi dan diakhiri nada la.

Contoh Lagu dengan Tangga Nada Diatonis Minor


Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, lagu dengan tangga nada diatonis minor adalah lagu
yang bersifat sedih dan emosional. Simak contoh-contoh lagu dengan tangga nada diatonis
minor berikut:

Gugur bunga
Hymne Guru
Mengheningkan Cipta
Syukur, Ibu Pertiwi
Bagimu Negeri

Nah, itulah pengertian, ciri-ciri, dan contoh lagu tangga nada diatonis minor. Selamat
menyanyikan lagu bernada 'sedih' ini ya.

Baca artikel detikedu, "Tangga Nada Diatonis Minor: Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya"
selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5883377/tangga-nada-diatonis-minor-
pengertian-ciri-ciri-dan-contohnya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Tangga nada minor


Daftar isi
 1 Dalam teori musik, tangga nada minor atau tangga nada minor adalah
salah satu tangga nada diatonik. Tangga nada ini tersusun oleh delapan not.
Interval selang not yang berurutan dalam tangga nada minor (asli) adalah:
1, 1/2, 1, 1, 1/2, 1, 1.
 2 Ciri-ciri tangga nada minor
 2.1 Memiliki pola interval : 1, ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1
 3 Tanda mula tangga nada minor
 4 Jenis tangga nada minor
 4.1 Tangga nada minor melodi menurun
 4.2 Tangga nada minor melodi meningkat
 4.3 Tangga nada minor harmonis
 5 Lihat pula
Dalam teori musik, tangga nada minor atau tangga nada minor adalah salah satu tangga
nada diatonik. Tangga nada ini tersusun oleh delapan not. Interval selang not yang
berurutan dalam tangga nada minor (asli) adalah: 1, 1/2, 1, 1, 1/2, 1, 1.

Sebagai contoh, tangga nada A minor adalah A, B, C, D, E, F, G, A'

Tangga nada minor dapat dijaga sebagai mode musik keenam dalam tangga nada
mayor. Tangga nada minor kadangkala dianggap memiliki bunyi yang cenderung
lebih sedih dibandingkan dengan tangga nada mayor.

Ciri-ciri tangga nada minor

Ciri-cirinya adalah:

 Bersifat sedih
 Kurang Bersemangat
 Pada umumnya diawali dan diakhiri dengan nada La = A
Memiliki pola interval : 1, ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1

Tanda mula tangga nada minor

Tangga nada minor menggunakan tanda mula yang sama dengan tangga nada
mayor; tanda mula yang sesuai dengan pola interval sebuah tangga nada minor
alami dianggap sebagai tanda mula kepada tangga nada minor tersebut. Tangga
nada mayor dan minor yang memiliki tanda mula sama dikata sebagai relatif;
berlaku tangga nada C mayor merupakan mayor relatif dari tangga nada A minor,
dan tangga nada C minor adalah minor relatif dari tangga nada Es mayor.
Tangga nada mayor relatif dari sebuah tangga nada minor dformalkan dengan
menaikkan nada tonika tangga nada minor tersebut sejumlah satu nada dan satu
seminada (tiga setengah langkah), adalah dengan interval terts minor. Jika tanda
mula sebuah tangga nada, contohnya G mayor, terdiri dari satu kres, maka tangga
nada minor relatifnya, E minor, juga memiliki satu kres sebagai tanda mula.

Tabel berikut memperlihatkan banyak tanda mula kepada tangga nada minor dan
tangga nada mayor relatifnya.

style="background:#ccccff
;" colspan="2"
align="center">Tangga
nada dan Kunci Diatonik

huruf kecil
adalah minor

angka memperlihatkan
banyak mol atau kres pada
tangga nada (F = 1 mol, f =
4 mol, dst)

Jenis tangga nada minor


Tangga nada minor melodi menurun
Tangga nada minor melodi menurun diproduksi dari hanya kunci signature
perbandingan mayor kadang saat dikenal sebagai natural minor. Tangga nada
natural minor teringkas adalah A natural minor: A B C D E F G A'

Perbedaan ini kadang saat dikenal sebagai tangga nada minor melodi menurun
kerana beliau sering digunakan secara menurun dari tonik.

Tangga nada minor melodi meningkat

Tangga nada minor melodi meningkat dibentuk dengan meningkatkan tangga nada
not ke 6 dan ke 7 (atau, samajuga, meratakan tahap ketiga dari tangga nada utama).
Perbedaan ini digunakan, khususnya, kepada garis meningkat, karena beliau
memiliki kecenderungan kepada musik tonik.

Sebagai contoh, dalam key A minor, melodi tangga nada minor meningkat: A B C D E
F# G# A'

Tangga nada minor harmonis

Minor harmonik dibentuk dengan meningkatkan tangga nada minor pada not ke-7.
Sebagai contoh, dalam tangga nada A minor, harmonik tangga nada minor adalah: A
B C D E F G# A'

Tangga nada ini digunakan kepada berproduksi harmoni kerana tangga nada
tersebut mengandung kord dominan utama dan sub-dominan minor.

Lihat pula
 mode musik
 Tangga nada minor asli
 Tangga nada minor melodis
 Tangga nada minor harmonis

Jenis-jenis Genre Musik Yang Populer


Beserta Penjelasannya
KBRN, Samarinda: Musik telah menjadi bagian dari kehidupan manusia yang
memiliki daya magis dan mampu menghipnotis, sehingga musik memiliki
peran yang sangat penting sepanjang sejarah manusia. Musik tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan, karena ia adalah ungkapan rasa, ekspresi dan
indikator eksistensi manusia.
Mendengarkan musik memang menjadi hiburan yang mengasyikkan bagi
sebagian besar orang. Mendengarkan musik memang dapat membuat pikiran
dan tubuh menjadi rileks dari segala penat yang ada. Kegiatan ini tidak jarang
memang menjadi kegemaran favorit bagi sebagian orang.
Bukan hanya sebagai hiburan, musik juga dinilai sebagai tempat pelarian
yang positif untuk meluapkan emosi. Terlebih lagi, bagi orang-orang yang hobi
bermain musik tentu bisa menjadi sumber inspirasi tersendiri untuk penulisan
sebuah lagu.
Selain sebagai hobi, mendengarkan musik juga dilakukan sebagian orang
untuk menemani kegiatan atau aktivitas keseharian. Dengan adanya musik,
pekerjaan keseharian akan lebih mudah dan cepat terselesaikan. Hal positif
lainnya, adalah pikiran menjadi lebih tenang dan tidak tegang karena
banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan.
Dalam hal ini, tentu setiap orang mempunyai selera musik yang berbeda-
beda. Ada yang menyukai music keroncong, jazz, country, atau ada juga
musik dangdut dan lainnya.
Dikutip dari laman kompas.com sebagaimana dilansir dari Liputan6.com,
berikut jenis-jenis musik yang perlu diketahui.
Musik Klasik
Jenis musik yang pertama adalah musik klasik. Dikatakan bahwa jenis musik
klasik ini mempunyai nilai seni yang tinggi. Musik klasik sendiri telah ada sejak
lama, di mana memiliki karakteristik susunan not dan nada yang indah yang
bisa memberikan decak kagum bagi para pendengarnya.
Meskipun sudah ada sejak lama atau sekitar tahun 1700-an, musik klasik ini
masih diminati hingga sekarang. Tidak heran jika banyak orang menyebut
jenis musik ini sebagai musik sepanjang masa.
Contoh musik klasik sendiri banyak ditemui dari karya-karya besar seperti
Mozart yaitu Symphony No.40, Piano Sonata No.16 in C Major, Piano
Concerto No.21 dan masih banyak lagi.
Selain itu, karya maestro Beethoven juga tidak kalah menakjubkan. Seperti
Moonlight Sonata, Fur Elise, 6th Symphony dan sebagainya.
Musik Jazz
Dalam sejarahnya, musik jazz berkembang di Amerika Serikat yaitu pada
awal abad ke-20. Sebelum berkembang di negara Amerika, sebelumnya
musik ini mendapatkan pengaruh dari musik Afrika dan Eropa.
Dikatakan pula, musik jazz ini merupakan seni musik hasil penggabungan
musik blues, ragtime, dan musik-musik band Eropa. Biasanya jenis musik ini
dikenal memiliki nada yang ringan dan mampu memberikan kesan rileks bagi
para pendengarnya.
Contoh musik jazz ini dapat dilihat dari karya La Vie En Rose dari Louis
Armstrong, maupun Body and Soul dari Coleman Hawkins. Selain itu musik
jazz juga kental didapatkan pada lagu Sedari Dulu milik Tompi dan Sepatu
dari penyanyi solo Tulus.
Musik Country
Jenis musik berikutnya datang dari musik country. Jenis musik yang satu ini
biasanya kental dengan nada yang ringan, ceria, dan santai. Konon, jenis
musik ini diciptakan untuk musik rakyat Amerika tepatnya bagi penduduk di
wilayah pegunungan Appalachia.
Musik country ini masih berkembang hingga saat ini, terutama di negara
Amerika. Hingga kini masih banyak penyanyi dan band yang mengusung
musik country untuk setiap karya-karyanya.
Musik country dari musisi Amerika bisa didapatkan dari karya-karya Little Big
Town, Luke Bryan, Roller Coaster, Shania Twain dan masih banyak lagi.
Sedangkan di Indonesia sendiri musik country dapat dinikmati dari lagu
Bengawan Solo dari Tantowi Yahya, maupun Bento milik Iwan Fals.
Musik Rock
Rock juga termasuk salah satu dari jenis-jenis musik yang menarik untuk
dinikmati. Musik rock biasanya khas dengan suara gitar listrik yang menjadi
instrumen utama dalam setiap karya genre musik ini.
Bukan hanya gitar listrik, suara bass, drum dan instrumen lainnya juga
semakin menambah suara yang menarik dalam karya musik rock.
Dikatakan bahwa musik rock berkembang mulai tahun 1950-an. Musik rock ini
banyak terdapat dalam karya-karya Gun N Roses, Queen, Nirvana, Meat Loaf
dan masih banyak lagi.
Musik Pop
Jenis musik ini mempunyai nada dan lirik yang sederhana. Selain itu, jenis
musik populer ini juga lebih mudah dipahami dan cocok untuk dinyanyikan
atau disenandungkan.
Musik pop bisa mencakup segala bidang, baik percintaan, kemanusiaan,
sosial dan lain sebagainya. Hal inilah yang menjadikan musik pop sebagai
musik universal.
Musik Balada
Musik balada biasanya diartikan sebagai musik yang mengalun lambat yang
sebagian besar bercerita tentang percintaan. Dalam karya musik ini biasanya
juga menggunakan kata-kata atau lirik yang puitis dan menyentuh hati. Lirik ini
sangat pas dialunkan dalam musik yang lambat dan santai. Jenis musik yang
satu ini mempunyai penggemar yang tidak kalah dengan jenis musik lainnya.
Musik Blues
Selanjutnya adalah musik blues. Jenis musik yang satu ini cukup digemari
oleh masyarakat di seluruh dunia. Dalam sejarahnya, musik blues dibawa
oleh orang Afrika yang menetap di Amerika.
Awalnya musik ini berkembang sebagai musik pujian bagi para budak Afrika
di Amerika. Tidak heran jika musik blues mempunyai kesan yang sedih.
Saat ini jenis musik ini masih banyak dipopulerkan oleh musisi-musisi dunia,
sebagai media untuk menyampaikan bentuk protes untuk hak-hak
kemanusiaan.
Musik Reggae
Seperti diketahui, musik reggae berasal dari negara Jamaika. Biasanya jenis
musik ini memuat atau menyampaikan pesan perdamaian, persamaan
derajat, dan keseimbangan alam.
Musik ini mempunyai alunan beat yang berdentum dengan khas. Penyanyi
genre reggae yang terkenal meliputi Bob Marley, Toots Hibbert dan Jimmy
Cliff.
Musik Hip Hop
Berikutnya, jenis musik yang tak kalah menarik adalah musik hip hop. Musik
ini diketahui berkembang di wilayah timur Amerika. Jenis musik ini biasanya
identik dengan lantunan lirik rap, atau lirik panjang yang diucapkan dengan
cepat mengikuti beat musik hip hop itu sendiri.
Tidak kalah dengan jenis musik lainnya, hip hop juga memiliki penggemar
yang tidak sedikit.
Musik Dangdut
Jenis musik yang terakhir ini berasal dari Indonesia, yaitu musik dangdut.
Musik dangdut memang diketahui berkembang di tanah air Indonesia.
Jenis musik ini dapat dikatakan mempunyai banyak pengaruh dari musik
melayu dan India. Biasanya musik dangdut selalu identik dengan suara
kendang yang mampu memberikan iringan lagu mengasyikkan.
Namun tak jarang pula, musik dangdut kini telah menggabungkan alat musik
tradisional dengan alat musik modern. Perpaduan ini pun mampu
menghasilkan musik yang semakin menarik.

5 Genre Musik Ini Dianggap Paling


Populer di Indonesia
Xandra Junia Indriasti

Ilustrasi Genre Musik Populer di Indonesia. (pixabay)

Musik merupakan satu elemen yang disukai banyak orang, karena dianggap dapat menghibur
suasana hati yang tengah kurang membaik. Manfaat lainnya juga bisa meningkatkan
semangat dalam menjalani aktivitas maupun kehidupan.
Nah, dari berbagai genre musik yang ada, 5 diantaranya ini disebut paling populer di
Indonesia. Apa saja, sih? Berikut daftarnya.
1. K-Pop
Saat ini, K-Pop merupakan genre sedang merajai musik dunia termasuk di Indonesia.
Pencintanya kian meningkat tiap tahun dan segala yang berhubungan dengan genre ini selalu
trending. Tidak heran banyak perusahaan serta musisi dari berbagai dunia yang ingin
berkolaborasi dengan para idol Korea Selatan tersebut.

Musik pop secara keseluruhan paling disukai banyak orang karena nadanya mudah diserap
atau dikenal dengan istilah easy listening. Hampir setiap orang memiliki selera pada genre
ini. Selain itu, musik pop juga bersifat fleksibel, tidak rumit, dan temponya bervariasi.
Untuk K-Pop sendiri, musiknya mengandung irama yang memungkinkan pendengar untuk
menari dan disebut mampu memicu peningkatan hormon endorfin (bahagia). Idol K-Pop
terpopuler di Indonesia adalah BTS, BLACKPINK, EXO, NCT, SEVENTEEN, SECRET
NUMBER, Red Velvet, aespa, Twice, Stray Kids, Itzy, dan Treasure.

2. Pop Barat
close
arrow_forward_iosBaca selengkapnya

Powered by

GliaStudio

Tak hanya K-Pop, genre musik ini yang ditulis dengan lirik bahasa Inggris pun terus populer
di Indonesia. Kebanyakan berasal dari Amerika Serikat yang dikenal sebagai gudang
penghasil artis berstandar internasional. Namun, tidak sedikit penyanyi negara lain yang juga
berhasil memikat hati para pendengar.

Beberapa musisi pop barat terpopuler dan punya banyak penggemar di Indonesia bahkan
dunia, antara lain, One Direction, Justin Bieber, Taylor Swift, Ariana Grande, Shawn
Mendes, Billie Eilish, dan masih banyak lagi. Semua penyanyi ini juga memiliki puluhan juta
pengikut di instagram, lho.

3. Pop Indonesia
Pop Indonesia juga tidak mungkin dilupakan oleh masyarakat, karena termasuk ke dalam aset
seni yang perlu dijaga kelestariannya. Genre ini sudah disukai sejak abad ke-19. Ratusan
musisi telah mengisi dunia musik lokal dengan karya-karya membekas di hati. Untuk
liriknya, kebanyakan mengandung cerita cinta sedih, sehingga cocok didengarkan saat sedang
galau.

Musik pop Indonesia dibawakan oleh solois, duo, hingga grup vokal atau band. Awal tahun
2000-an dianggap menjadi masa kejayaan kebanyakan dari mereka. Lagu-lagunya masih
sering diputar hingga kini untuk bernostalgia, seperti d'Masiv, Tangga, Ada Band, Vierra,
Ungu, Audy Item, Marcel Siahaan, Once, Ello, Pinkan Mambo, Ratu, dan lain-lain.

Seiring berjalannya waktu, musisi pop Indonesia terus mengalami peningkatan jumlah dan
tentu semuanya juga berbakat. Beberapa diantaranya yang sedang populer saat ini adalah
Tiara Andini, Marion Jola, Rizky Febian, Lyodra, dan Tulus.

4. Indie
Genre musik ini sering dikaitkan dengan senja dan kopi. Mungkin karena nadanya yang
cenderung lembut serta lirik yang kebanyakan mengandung kalimat puitis dan makna penting
bagi kehidupan. Indie atau independen merupakan karya yang dirilis atau diproduksi sendiri
oleh para musisi. Populasi penggemarnya di Indonesia kian meningkat tiap periode. Apa
mungkin kamu salah satunya?

Musik indie bisa kamu temukan di berbagai negara. Tak terkecuali Indonesia yang memiliki
musisi dengan genre ini. Diantaranya yang populer adalah Payung Teduh, Mocca, dan
Pamungkas. Konser solo mereka seringkali dipenuhi banyak penonton yang senang dengan
lirik-lirik puitis. Jenis ini juga biasa dilengkapi dengan yang lainnya, seperti indie pop dan
indie rock.

5. Dangdut
Dangdut merupakan genre musik khas lokal yang sudah eksis sejak dulu. Alunan nadanya
cenderung memicu gerakan bagi siapapun yang mendengarkannya untuk menari atau
bergoyang. Tidak heran jika berbagai perayaan, seperti pesta pernikahan memakai genre ini,
karena dapat memeriahkan acara. Jadi, sepanjang waktunya tidak akan terasa monoton.

Namun, keberadaan musik dangdut nyatanya belum bisa diterima banyak orang. Mereka
berpendapat bahwa genre ini 'kampungan', karena tidak jarang menggunakan irama yang
keras, sehingga mengganggu indera pendengaran. Padahal, dangdut identik dengan bumi
pertiwi dan diharapkan bisa bertahan sampai tahun-tahun selanjutnya.
Beberapa musisi dangdut Indonesia yang tengah populer dan berada di puncak karier adalah
Ayu Ting-Ting, King Nassar, serta Lesti Kejora. Meskipun kurang suka dengan genre musik
ini, tapi kamu pasti tahu ketiganya, bukan?

Nah, dari kelima genre musik diatas, mana yang paling sering kamu dengar dan sukai?

Alat Musik Berdasarkan Sumber Bunyi


By Ahmad GhaniPosted on 7 July 2021

Alat Musik berdasarkan Sumber Bunyi – Dunia mesik merupakan suatu seni
dengan kajian yang kompleks dan berkesinambungan, ada banyak sekali
macam alat musik yang tersebar di seluruh dunia, dimana secara keseluruhan
memiliki sejarah, kesan, manfaat dan perbedaan antara satu dengan yang lain.

Bagi kamu yang hobi bernyanyi dan bermain alat musik, setidaknya telah
mengenal beberapa jenis peralatan musik yang sering ditemukan disekitar
kita, sebut saja seperti gitar, gendang, drum, piano dan sebagainya. Namun,
tahukah kamu apa saja alat musik berdasarkan sumber bunyinya ?

Di Indonesia sendiri, penggolongan alat musik juga sangat beragam, ada yang
digunakan secara umum dan bisa dimainkan oleh siapa saja, ada pula yang
dikhususkan sebagai alat musik pengiring budaya tradisional tiap daerah.

Namun tahukah kamu, nyatanya beberapa macam alat musik yang sering
kamu lihat dan yang difungsikan sebagai pengiring tersebut, dikelompokkan
ke beberapa golongan alat musik. Golongan-golongan tersebut antara lain
adalah :

 Alat musik berdasarkan bunyi


 Alat musik berdasarkan cara memainkan
 Alat musik tekan
 Alat musik elektronik
 Alat musik berdasarkan fungsinya
 Dan Berdasarkan kriteria

Semua jenis alat-alat musik diatas digabungkan dari beberapa alat yang punya
kesamaan, berdasarkan kategorinya masing-masing. Nah, di bawah
ini Senipedia telah menguraikan beberapa alat musik berdasarkan sumber
bunyinya dan contohnya. Silakan simak sampai selesai.

Daftar Isi
 Jenis Alat Musik berdasarkan Sumber Bunyi
o Idiophone
o Membranophone
o Chordphone
o Aerophone
o Electrophone
 Penutup Alat Musik Berdasarkan Sumber Bunyi
o Related posts:
Jenis Alat Musik berdasarkan Sumber Bunyi
Pada kesempatan ini, saya tidak akan mengulasnya satu-persatu, disini saya
hanya akan menguraikan penjelasan dalam mengenal jenis Alat musik dari
bunyinya saja. Oke langsung saja, silakan disimak artikel ini sampai selesai.

Idiophone

Idiophone merupakan kumpulan alat musik yang saat dimainkan, maka


keseluruhannya akan bergetar, dimana getaran atau pemvibrasian tersebut
menjadi sumber bunyi utama, tanpa penggunaan string dan membran.

Beberapa jenis golongan alat musik dalam kelompok Idiofon antara lain
adalah Simbal (yang terdapat pada Drum), bel / lonceng, Kulintang,
Talempong, Marakas dan Gong.

Cara memainkannya juga bervariasi, mulai dari dipukul, diketuk, digoyang-


goyang, dan sebagainya. Saat dimainkan, alat musik ini akan mengeluarkan
suara dengan gema yang panjang dan berdengung cukup lama hingga
getarannya berhenti.

Membranophone
Jenis Alat Musik berdasarkan bunyi berikutnya bernama Membranophone /
Membranofon. Peralatan musik yang tergabung dalam golongan
Membranofon ini memiliki lapisan tipis / selaput pada permukaan alatnya,
sebagai bagian yang akan menyumbang bunyi.

Contoh alat musik Membranophone ini antara lain Rebana, Drum dan
Kendhang. Cara memainkannya juga mudah, bisa dengan dipukul
menggunakan stik (kayu pemukul), dan bisa juga dengan tangan secara
langsung.

Jenis Membranofon sangat banyak digunakan sebagai alat musik pengiring, di


beberapa jenis kesenian, misalnya seni tari, drama theater dan pertunjukkan
budaya lainnya. Selain cocok, sejarah alat ini sudah ada sejak zaman kerajaan
Hindu-Budha dulu.

Chordphone
Dari namanya saja, alat musik ini merupakan kumpulan peralatan musik yang
memiliki dawai pada badannya, dawai-dawai tersebut dibentangkan dari dua
titik tertentu, kemudian ditarik hingga tegang dengan diawali penyetelan
terlebih dahulu.

Secara umum, jenis alat musik ini dilengkapi sebuah rongga resonasi dibawah
dawai, contohnya adalah Gitar. Rongga tersebut berfungsi untuk memperkuat
bunyi yang dihasilkan saat dimainkan.

Cara memainkannya juga sangat mudah, kamu cukup menggesek dawai


dengan tangan langsung atau menggunakan alat bantu, dimana pada bagian
ujung dawai yang lain harus disamakan dengan aturan Chord-nya, sehingga
suara yang dihasilkan menjadi indah.

Beberapa contoh alat musik chordphone ini antara lain adalah Gitar, Biola,
Harpa dan Piano. Kenapa Piano masuk dalam jenis ini? Ya, karena piano
sebenarnya memiliki dawai yang terhubung ke tuts (yang ditekan), sehingga
saat tuts dimainkan, dawai tersebut kan bergetar dan menimbulkan bunyi.

Aerophone
Jenis alat musik berdasarkan bunyi yang berikutnya bernama Aerophone,
yakni golongan peralatan musik yang mengeluarkan bunyi dengan bersumber
pada Udara. Bunyi datang dari getaran yang terdapat di dalam alat tersebut.

Beberapa jenis alat musik yang masuk dalam kategori Aerophone antara lain
adalah Terompet, seruling, harmonika, flute, klarinet, Oboe dan Saksofon.

Cara memainkannya juga tidak begitu sulit. Kamu hanya perlu meniup rongga
masuknya udara, dengan menyesuaikan chord pada beberapa rongga lainnya,
sesuai dengan aturan main agar bisa menghasilkan suara yang indah.

Electrophone

Elektrophone adalah istilah untuk alat-alat musik yang dalam penggunaannya


dibantu oleh kekuatan listrik, yakni komponen elektrik sebagai sumber bunyi.
Jenis alat elektro sangat berkembang pesat belakangan ini, mengingat
kemajuan teknologi yang kian meroket.

Beberapa contoh alat musik Elektrofon antara lain adalah keyboard, gitar dan
bass listrik, Eigenharp, Korg kaossilator, Turnable, Laser harp dan The
reactable. Jenis yang satu ini merupakan revolusi dari ke-4 jenis diatas, yakni
diaplikasikan dengan bantuan tenaga listrik aktif.

Penutup Alat Musik Berdasarkan Sumber Bunyi


Demikianlah, informasi kali ini mengenai 5 jenis alat musik berdasarkan
sumber bunyi , beserta definisi, contoh dan cara memainkannya. Semoga
ulasan diatas bisa menambah wawasan anda mengenai jenis alat-alat musik
yang ada.

Anda mungkin juga menyukai