Tentang
SENI MUSIK TRADISIONAL
Oleh:
KELOMPOK 1
ISMARDIAN
MAYANG OKTA DELIA
FAHRI KURNIAWAN
MODI RISKI OKTAVIANI
ELSHA INDAH APRILIANI
X IPS
TP. 2017/2018
Seni Musik Tradisional : Ciri-ciri, Fungsi dan Macam-macamnya
Seni Musik Tradisional adalah salah satu macam dari seni musik yang secara
turun temurun dan melekat sebagai sarana hiburan di kalangan masyarakat
tertentu. Ketika berbicara tentang seni musik tradisional maka kita tidak hanya
berbicara tentang musik tradisional Indonesia, karena setiap daerah di suatu
negara memiliki ciri khas atau musik tradisional masing-masing yang berkembang
karena pengaruh kehidupan di masa lalu atau lain sebagainya.
Pada umumnya, seni musik tradisional disusun atau dibuat berdasarkan gaya,
tradisi serta bahasa yang sesuai dengan daerahnya. Untuk itu tidak sulit mengenali
dari mana sebuah seni musik tradisional berasal. Misalkan ketika kita mendengar
lantunan musik ‘Bubuy Bulan’ maka secara naluriah kita bisa mengenali bahwa
musik tersebut berasal dari tanah sunda karena dilantukan dengan bahasa sunda,
serta memiliki ciri khas sunda yang sangat kental.
Dilansir dari Ensiklopdi Nasional Indonesia ( 1990 : 413 ) disebutkan bahwa kata
musik berasal dari bahasa Yunani mousike yang diambil dari nama dewa dari
mitologi Yunani yaitu Mousa yakni yang memimpin seni dan ilmu. Sedangkan
Tradisional berasal dari bahasa latin yaitu Traditio yang artinya kebiasaan
masyrakat yang sifatnya turun temurun. Jadi dapat disimpulkan bahawa Seni
Musik tradisional adalah sebuah seni musik yang menggambarkan ciri khas dari
kalangan masyarakat tertentu secara turun temurun.
Tentunya terdapat perbedaan antara seni musik tradisional dengan jenis seni
musik yang lainnya. Berikut adalah ciri khas dari Seni musik tradisional :
Seperti sudah dikatakan sebelumnya bahwa musik tradisional adalah musik yang
diwariskan secara turun temurun, oleh karena itu dalam proses pembelajarannya
pun terbatas secara lisan. Ketika generasi sebelumnya hendah mewariskan sebuah
seni musik tradisional kepada generasi penerusnya, maka yang dilakukan adalah
mengajari para generasi muda secara langsung dari mulut ke mulut, begitupun
ketika generasi muda harus mewariskannya kembali kepada generasi mendatang,
yang dilakukan adalah pembelajaran secara lisan.
Poin ini sangat relevan dengan poin nomor satu, dimana pembelajaran secara lsan
membuat para pelakunya tidak memiliki catatan apapun sehingga tidak ada notasi
yang tertuang di dalam kertas, partitur atau semacamnya. Dari kedua poin di atas
kita harus mengakui kehebatan orang-orang jaman dahulu yang tetap bisa
mempertahankan kesenian tradisional tanpa catatan yang seharusnya lebih bisa
menunjang pembelajaran dari satu generasi ke generasi lain.
Namun tentu saja tetap ada sisi buruknya, yiatu, jika suatu saat nanti suatu
generasi tidak mempau mengajarkan ayau mempertahankan kesenian tradisional
mereka, maka sudah bisa dipastikan hal yang telah dipertahankan dari masa ke
masa itu bisa punah seketika. Solusinya adalah mulai dibenahi informasi-
informasi mengenai sejarah atau seni musik tradisional sehingga kelak siapapun
(terlepas dari daerah mana dia berasal) orang akan bisa ikut melestarikannya.
3. Bersifat Informal
Kebanyakan dari seni musik tradisional yang ada hingga saat ini memiliki fungsi
yang tidak begitu serius atau formal, meski memang ada beberapa musik
tradisional yang digunakan untuk kegiatan beribadat sebuah suku. Namun
kebanyakan bersifat informal karena biasanya disebuah daerah yang menciptakan
sebuah musik khas diinisialisasi untuk hiburan atau seni karya yang dapat
menghibur masyarakatnya.
Pada awal artikel ini sudah disebutkan bahwa seni musik tradisional pada
umumnya menggunakan bahasa daerahnya masing-masing. Namun tidak sebatas
itu, Seni Musik Tradisional biasanya turut menghadirkan melodi atau alunan
musik yang sesuai dengan karakter daerahnya. Seperti Syiar lagu jawa memiliki
alunan musik yang mendayu-dayu dan halus seperti karakter kebanyakan orang
jawa. Dengan kata lain benar-benar memberikan nuansa kedaerahan.
Sejatinya, musik memang salah satu media komunikasi antara pencipta dengan
pendengarnya. Pencipta atau menulis lagu selalu berusaha mengkomunikasikan
apa yang dirasakannya atau menyampaikan suatu keadaan kepada pendengarnya.
Namun lebih sederhana dari itu, ternyata di beberapa negara terdapat musik atau
beberapa nada yang digabungkan secara unik sebagai sebuah pertanda. Contoh
yang sering kita temui adalah suara atau bunyi dari lonceng, di Indonesia sendiri,
jika di bunyikan di sekolah makan itu berarti saatnya istirahat.
Sudah jelas sekali bahwa kebanyakan musik diciptakan untuk menghibur atau
untuk mengiringi suka cita. Musik dapat dimanfaatkan untuk mengalihkan fikiran
dari rutinitas sehari-hari. Hal ini kontras sekali terjadi di daerah-daerah. Dimana
masyarakat sekitar biasanya rutin menyelenggarakan pertunjukan musik daerah
mereka dan lepas dari rutinitas untuk waktu beberapa saat.
Yang terakhir adalah sebagai sarana pengembangan diri, rasanya tidak mungkin
jika semua orang terlibat dalam proses kreatif pembuatan atau pertunjukan musik
tradisional tidak medapatkan hal ini. Selain menambah keterampilan, orang-orang
yang bergelut dalam dunia ini biasanya memiliki karakter yang kental akan
budaya daerahnya sehingga karakter-karakter atau ciri khas orang di daerah
tersebut tidak akan hilang atau tergerus arus globalisasi.
Setiap negara memiliki musik tradisional masing-masing. Pada artikel ini hanya
akan disebutkan beberapa contohnya. Berikut di antaranya :
Dunia ini berwarna dengan segala keanekaragaman bahkan pada musik sekalipun,
eksistensi musik tradisional yang mulai tergerus oleh musik modern tidak
membuat para pelakunya atau pewarisnya gentar, malah semakin menunjuka
bahwa seni musik tradisional tidak hanya dapat unjuk gigi di daerah masing-
masing namun dapat mendunia juga. Terbukti dari banyaknya seniman atau
pemusik tradisional Indonesia yang menjuarai kompetisi tingkat dunia.
jenis alat musik berdasarkan sumber bunyinya
Alat musik
Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasi untuk
tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi
suara, dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi, dapat disebut sebagai alat
musik. Walaupun demikian, istilah ini umumnya diperuntukkan bagi alat yang
khusus ditujukan untuk musik. Bidang ilmu yang mempelajari alat musik disebut
organologi.
Alat musik berdasarkan sumber bunyinya
• Idiofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan dasarnya.
Contoh: kolintang, drum, bongo, kabasa, angklung
• Aerofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari hembusan udara
pada rongga. Contoh: suling, terompet, harmonika, trombone.
• Kordofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai. Contoh:
bass, gitar, biola, gitar, sitar, piano, kecapi
• Membranofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dari selaput atau
membran. contoh : tifa, drum, kendang, tam-tam, rebana
• Elektrofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dibangkitkan oleh tenaga
listrik (elektronik). Contoh : kibor, gitar listrik, bass listrik
Jenis Alat Musik Tradisional Indonesia Berdasarkan Cara Memainkannya
Kesenian
Dalam pelajaran seni budaya terdapat materi yang menjelaskan mengenai jenis
jenis alat musik tradisional Indonesia berdasarkan cara memainkannya. Jenis alat
musik tradisional dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi misalnya menurut
cara memainkannya, menurut sumber bunyinya, dan sebagainya. Didunia ini
banyak sekali jenis alat musik tradisional yang berkembang, mulai dari alat musik
petik hingga alat musik pukul. Alat musik tersebut berasal dari setiap daerah
dengan unsur budaya dan nama yang berbeda beda. Salah satunya ialah jenis alat
musik tradisional berdasarkan cara memainkannya. Pada kesempatan kali ini saya
akan menjelaskan jenis jenis alat musik tradisional yang dibedakan menurut cara
memainkannya. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak dibawah ini.
Jenis alat musik tradisional berdasarkan cara memainkannya yang pertama ialah
jenis alat musik tiup. Alat musik tiup merupakan jenis alat musik tradisional yang
dimainkan dengan cara meniupnya. Namun cara meniup alat musik tersebut tidak
boleh sembarangan karena memerlukan teknik khusus yang digunakan. Caranya
dengan meniup sekuat tenaga, tipis maupun sedang. Dalam alat musik tiup ini
terdapat lubang lubang tuts nada. Lubang tuts nada tersebut memiliki jenis suara
yang berbeda beda. Jenis alat musik ini bahkan dapat dimainkan secara solo
maupun grub. Biasanya dalam sebuah grub musik, alat musik tiup dipadukan
dengan beberapa jenis alat musik lain sehingga dapat dinikmati oleh
pendengarnya. Jenis alat musik tradisional Indonesia yang memainkannya secara
ditiup misalnya harmonika, saksofon, tuba, seruling, clarinet, horn, dan flute.
Jenis alat musik tradisional berdasarkan cara memainkannya yang terakhir ialah jenis
alat musik sentuh. Alat musik sentuh merupakan jenis alat musik tradisional yang
dimainkan dengan cara ditekan. Jenis alat musik ini biasanya dimainkan dalam acara
pertunjukan musik daerah maupun pertunjukan musik dengan taraf internasional. Alat
musik tekan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu alat musik tekan manual maupun alat
musik tekan elektronik. Kedua alat musik tekan tersebut memiliki teknik memainkan
yang hampir sama. Tetapi tuts nadanya terkadang memiliki suara yang berbeda. Tidak
hanya itu saja, melainkan efek suara yang dihasilkan juga berbeda. Dalam alat musik
tekan elektronik lebih memiliki variasi nada yang beragam. Jenis alat musik tradisional
Indonesia yang memainkannya secara ditekan misalnya organ, keyboard, dan piano.