Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS

MENINGKATKAN BUDAYA
MENCINTAI MUSIC TRADISIONAL
DI SMA PANGUDILUHUR BERNARDUS

Oleh :
Albert Nathanael
XI IPS
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Musik adalah salah satu instrumen yang sudah tidak asing di


telinga remaja. Tidak hanya remaja saja yang mengetahui tentang
musik. Mulai dari yang muda sampai yang tua, mereka juga
mengenal music. Sifat musik yang umum (universal) membuat
musik tidak asing di telinga manusia. Musik memiliki nada, beat
dan irama yang teratur.Musik dapat menjadi penghibur saat dalam
kesedihan, musik dapat memotivasi semangat dalam masa
perjuangan, musik dapat menjadi sarana ungkapan cinta kepada
sang kekasih, musik juga dapat merenggangkan pikiran saat
menghadapi kepenatan hidup. Musik menurut Aristoteles
mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah,
mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotism.
https://rieztdhanie28.wordpress.com/2015/01/09/pengaruh-
musik-terhadap-pendidikan-remaja/

Musik tradisional yang terdapat pada masyarakat tertentu,


seringkali digunakan dalam kaitannya dengan upacara adat atau
ritus tertentu. Namun, fungsi dari music trasional telah
berkembang menjadi hiburan dalam masyarakatnya.
http://repository.upi.edu/33505/4/T_PSN_1502886_Chapter1.pdf

Music tradisional adalah music atau seni suara yang terdapat di


berbegai daerah Indonesia yang lahir,berkembang,dan diwariskan
secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Music tradisional setiap daerah memiliki ciri khas yang berbeda-
beda, mulai dari beat yang dimainkan,bahasa yang dipakai untuk
bernyanyi, makna dari lagu yang dinyanyikan, dan masih banyak
lagi. http://scholar.unand.ac.id/28520/6/BAB%20I
%20watermark.pdf

B. Rumusan masalah

Bagaimana cara meningkatkan budaya mencintai music tradisional


di SMA Pangudi Luhur Bernardus?

C. Tujuan masalah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu bagaimana


cara meningkatkan budaya mencintai music tradisional pada
remaja khususnya di SMA Pangudi Luhur Bernardus.

D. Manfaat Penelitian

Peneliti dapat mengetahui cara untuk meningkatkan budaya


mencintai musik tradisional pada remaja khususnya di SMA
Pangudi Luhur Bernardus.
BAB 2
LANDASAN TEORI

A. Pengertian dari mencintai

Menurut Robert . J . Sternberg, teori Sternberg menyatakan bahwa


cinta memiliki tiga bentuk utama yaitu keintiman, gairah dan
komitmen (2002).

Menurut Hendrik dan Hendrik, tidak ada satupun fenomena yang


dapat menggambarkan apa itu cinta. Pada akhirnya, cinta
merupakan seperangkat keadaan emosional dan mental yang
kompleks(1992).

Menurut  Zick Rubin, cinta adalah sikap terhadap orang lain


dalam bentuk sekumpulan pikiran yang berbeda terhadap orang
yang dianggap istimewa, yang mempengaruhi cara berpikir dan
bertingkah laku(1970).

Menurut Heinlein, cinta adalah suatu kondisi dimana kebahagiaan


individu yang dicintai tersebut sangat penting bagi diri orang yang
mencintai(1961).
B.Pengertian Musik Tradisional

Menurut Sedyawati (1992 : 23) musik tradisional adalah musik


yang digunakan sebagai perwujudan dan nilai budaya yang sesuai
dengan tradisi.
Musik tradisional menurut Tumbijo (1977 : 13) adalah seni budaya
yang sejak lama turun temurun telah hidup dan berkembang pada
daerah tertentu.

Menurut Purba (2007:2), musik tradisional tidak berarti bahwa


suatu musik dan berbagai unsur-unsur di dalamnya bersifat kolot,
kuno atau ketinggalan zaman. Namun, musik tradisional adalah
musik yang bersifat khas dan mencerminkan kebudayaan suatu
etnis atau masyarakat.

C.Unsur-unsur musik

1. Irama atau Ritme


Irama atau ritme adalah dinamika bunyi yang bergerak secara
teratur serta berhubungan dengan panjang pendeknya not,
berat ringannya aksen (tekanan) pada not sehingga dapat
dirasakan (Sijaya, 1984 : 1). Irama berbeda dengan birama.
Irama tidak tampak dalam penulisan lagu, tetapi dirasakan saat
lagu dimainkan. Birama menurut Jamalus (1988: 56) terlihat
pada penulisan lagu, irama sebagai unsur keteraturan dalam
musik menyebabkan lagu enak didengar dan dirasakan.

Dari kedua pendapat diatas, dapat dijelaskan bahwa Irama atau


Ritme adalah durasi dan aksentuasi dalam musik, di mana
durasi dalam hal ini berarti tentang panjang pendek suara dan
panjang pendek diam atau tanpa suara tetapi dalam hitungan
waktu tertentu, sedangkan aksentuasi tentang berat-ringannya
suara.
2. Melodi
Melodi adalah susunan atau urutan nada-nada dalam musik
yang terdengar dalam berbagai tinggi rendahnya nada
(Kodijat, 1986: 45). Jamalus mengatakan bahwa, “Melodi
adalah susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur)
yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan
suatu gagasan atau ide” (1988: 16).

Dari kedua pengertian diatas, melodi dapat dikatakan sebagai


rangkaian nada-nada yang tersusun secara ritmis dan berirama
membentuk suatu lagu yang mengandung makna musikal.
Dalam rangkaian nada-nada yang tersusun secara ritmis,
terdapat juga perpindahan-perpindahan nada dari nada satu ke
nada yang lain dengan pergerakan nada naik, nada turun
maupun nada tetap. Perpindahan inilah yang disebut sebagai
gerakan melodi.

3. Harmoni
Harmoni menurut Syafiq (2003: 133) adalah kombinasi
dari berbagai bunyi yang dihasilkan dalam musik.
Menurut Kodijat (1986: 32) harmoni juga pengetahuan
tentang hubungan nada-nada dalam akord serta hubungan
antara masing-masing akord.
Akord adalah perpaduan dari dua nada atau lebih yang
dibunyikan secara serentak hingga menghasilkan suara yang
selaras. Akord merupakan salah satu dasar harmoni.
Dapat disimpulkan bahwa harmoni adalah perpaduan dari
nada yang berbeda-beda yang disatukan dan dibunyikan secara
bersamaan hingga menghasilkan bunyi yang selaras.

https://eprints.uny.ac.id/9435/3/bab%202-05208244032.pdf
D.Jenis – Jenis Musik Tradisional

1. Gambang kromong dari Betawi


Pada awalnya jenis musik tradisional gambang
kromong ini menggunakan nada pentatonis atau lima
nada dan alat-alat musik Tiongkok. Namun, sekarang
musik tradisional ini telah berkembang dengan
melibatkan unsur-unsur alat musik modern. Biasanya
gambang kromong dimainkan saat mengiringi
pertunjukan lenong serta tari cokek. Namun, gambang
kromong juga bisa membawakan berbagai lagu vokal
serta instrumen, tanpa pengiring lenong dan tari cokek.
https://www.kompas.com/skola/read/
2021/01/24/175606369/sejarah-musik-gambang-
kromong?page=all#:~:text=KOMPAS.com%20%2D
%20Gambang%20kromong%20merupakan,pengiring
%20lenong%20dan%20tari%20cokek
2. Keroncong dari Jakarta
Jenis musik tradisional ini merupakan warisan atau
setidaknya pengaruh dari bangsa Portugis. Namun, oleh
para pemusik Indonesia, kemudian dikembangkan
dengan memasukkan unsur-unsur alat musik tradisional
seperti gamelan, dan jadilah langgam Jawa.
3. Gong Luang dari Bali
Jenis musik tradisional ini hampir mirip gendhing
Jawa, karena jenis alat musik dan nada suaranya serupa
meskipun tidak sama. Citarasa gong luang lebih meriah
dibanding gendhing Jawa.
4. Karang Dodou dari Kalimantan Timur
Musik Karang Dodou merupakan jenis musik
tradisional yang berasal dari Tanah Siang, Barito Utara
di Provinsi Kalimantan Tengah. Musik Karang Dodou
biasanya dimainkan sebagai iringan Ritual Adat seperti
memberi nama Bayi yang baru dilahirkan dan
mengobati orang yang sedang sakit.
https://www.tegaraya.com/2020/08/ragam-jenis-musik-
tradisional-indonesia-yang-
terkenal.html#:~:text=Musik%20Karang%20Dodou
%20merupakan%20jenis,mengobati%20orang%20yang
%20sedang%20sakit.

5. Angklung Buhun dari Kanekes di Jawa Barat


Kesenian Angklung Buhun merupakan kesenian angklung
khas masyarakat Baduy di Kabupaten Lebak dengan peralatan
perkusi dari bambu yang dibentuk sedemikian rupa sehingga
menimbulkan nada-nada yang harmonis. Kesenian buhun
memiliki karakter kesenian yang sederhana baik dalam lirik
atau lagunya.
https://sdm.data.kemdikbud.go.id/upload/files/
AngklungBuhun.pdf
6. Huda dari Minangkabau
Musik tradisional ini bernuansa Islami dan unik, karena terdiri
dari tiga jenis musik serupa namun berlainan, termasuk di
dalamnya Salaulaik Dulang. Salaulaik merupakan musik asli
Tanah Minang.
7. Kombi dari Papua
Jenis musik tradisional bersuara gendang ini menggunakan
bambu berlobang yang diberi tali sayatan rotan, dan tidak
menggunakan tifa. Dari arti katanya sebenarnya alat musik
petik, namun cara memainkannya dengan rotan ditepuk.
Musik tradisional ini digunakan untuk hiburan dan upacara
adat.
8. Cilokak dari Lombok
Musik Cilokak adalah permainan seperangkat alat musik
tradisional seperti mandolin, biola, gendang, suling, jidur,
kempul, dan rincik untuk mengiringi lantunan lagu-lagu
daerah berupa lagu kayaq, yaitu jenis lagu daerah Lombok
yang berisi nasihat-nasihat atau petuah-petuah berbentuk
pantun.
http://wisatadanbudaya.blogspot.com/2009/09/cilokak-musik-
tradisi-yang-menyiasati.html#:~:text=Musik%20Cilokak
%20adalah%20permainan%20seperangkat,%2Fpetuah
%2Dpetuah%20berbentuk%20pantun.
9. Krumpyung dari Yogyakarta/Jawa Tengah
Jenis musik tradisional ini menggunakan alat musik yang
terbuat dari bambu, semacam angklung yang nada suaranya
seperti gambang dan gong bumbung tiup. Meskipun jarang,
krumpyung dimainkan bersama musik tradisional lainnya
yaitu gejog lesung. Gejog lesung adalah suara menumbuk
padi, namun berirama.
10. Sasando dari Rote
Sasando adalah alat musik tradisional yang berasal dari Pulau
Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sasando merupakan alat
musik berdawai yang dimainkannya dengan cara dipetik
dengan menggunakan jari.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5863963/mengenal-
alat-musik-sasando-sejarah-jenis-dan-cara-
memainkannya#:~:text=Sasando%20adalah%20alat%20musik
%20tradisional,cara%20dipetik%20dengan%20menggunakan
%20jari.
11. Painting dari Kalimantan Selatan
Alat musik utama dalam musik Panting adalah alat musik
petik yang disebut panting. Panting dimainkan bersama
dengan suling, biola, kendang, kempul, gong, marawis,
ketipung dan tamborin.
12. Tingkilan dari Kalimantan Timur
Musik tradisional ini menggunakan alat utama gambus,
ketipung, dan biola. Jenis musik tradisional ini digunakan
untuk mengiringi tarian, nyanyian hiburan maupun upacara
adat.

https://www.merdeka.com/jabar/12-jenis-musik-tradisional-
indonesia-beserta-fungsinya-gambarkan-keberagaman-
budaya-kln.html

Anda mungkin juga menyukai