Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS

USAHA MASYARAKAT DALAM MENCIPTAKAN KETAHAN PANGAN DIMASA


PANDEMI PERUMAHAN CIKARANG JALAN KEDASIH

Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat


Mengikuti Ujian Kenaikan Kelas Pada SMA Pangudi Luhur Bernardus
Tahun pembelajaran 2021/2022

Oleh :
Teresia Talitha Selma Oktavia
Jurusan XI IPS

SMA PANGUDI LUHUR BERNARDUS KOTA DELTAMAS


TERAKREDITASI A
Jl. Tol Jakarta - Cikampek KM 37, Cikarang Pusat, Kab. Bekasi, Jawa Barat 17530
Telp. (021) 22157984 ; (021) 22157991
Web : pldeltamas-jkt.pangudiluhur.org

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Masa pandemi covid-19 ini banyak orang yang mengalami PHK. Sehingga banyak
orang yang menjadi pengangguran atau tidak memiliki pekerjaan. Padahal mereka bekerja
dan mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti membayar
air,listrik,membeli bahan makanan, dan lain sebagainya. Kebutuhan manusia yang paling
penting adalah makan sebelum melakukan aktifitas sehari-harinya. Jika tidak makan maka
orang itu akan mudah terkena penyakit.

ketahanan pangan tercermin pada ketersediaan pangan secara nyata dimasyarakat,


maka harus secara jelas dapat diketahui oleh masyarakat mengenai penyediaan
pangan. Penyediaan pangan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
rumah tangga yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Untuk mewujudkan
penyediaan pangan tersebut, perlu dilakukan pengembangan sistem produksi,
efisiensi sistem usaha pangan, teknologi produksi pangan, sarana dan prasarana
produksi pangan dan mempertahankan dan mengembangkan lahan produktif.( Iseu
Siti Aisyah, 2020)

Ketahanan pangan di masa pandemi ini sangat di butuhkan banyak orang. Jika mereka
tidak makan maka orang itu akan terkena penyakit yang ada saat pandemi sekarang ini.
Sangat berbahaya jika orang tidak makan dan juga menjaga daya tahan tubuh sendiri. Semua
makhluk hidup membutuhkan makanan untuk ia hidup. Agar ia selalu sehat dan semangat di
setiap harinya.

Karena sekarang banyak orang yang membutuhkan uang untuk memenuhi


kebutuhannya termasuk makan, maka banyak orang yang juga memikirkan bagaimana cara
mereka bisa memenuhi kebutuhan untuk dirinya. Tetapi mereka juga harus mencari cara agar
uang yang ia miliki bisa mencukupi hidupnya atau uang yang sedikit dan bisa tercukupi
kebutuhannya.

2
Pola konsumsi pangan masyarakat terdampak COVID 19 mengalami
penyesuaian pada dua hal. Pertama adalah penyesuaian intensitas makan,
yang kedua adalah komposisi menu makan. Pola konsumsi masyarakat memang
mengalami kontraksi yang ditunjukkan dengan perubahan pola pilihan komunitas
bahan pangan, pola pilihan sayur dan frekuensi makan. (Estri Pamungkasih¹, Sukardi²,
Fransisca Dian Julijanti³, 2021)

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, terlihat bahwa permasalahan yang
akan di bahas masih terlalu luas. Agar bisa menyusun pembahasan secara rinci dan
mendalam, penulis mempersempit permasalahan dengan merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa saja usaha yang dilakukan masyarakat dalam menciptakan ketahanan pangan?
C. TUJUAN MASALAH
   Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk : 
1. Mengetahui apa saja yang dilakukan oleh masyarakat dalam menciptakan ketahanan
pangan.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Sebagai penambah ilmu pengetahuan dan juga informasi bagi para pembaca.
E. SISTEMATIKA
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan format serta sistematika yang sudah
ditentukan. KTI ini membahan mengenai Usaha Masyarakat Dalam Menciptakan Ketahanan
Pangan Dimasa Pandemi Perumahan Cikarang Jalan Kedasih.
3

BAB II
LANDASAN TEORI
1. USAHA
Usaha merupakan sebuah kegiatan manusia yang memiliki tujuan untuk mencari
keuntungan ekonomi guna untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan menurut
istilahnya bahwa usaha dapat di artikan ke suatu kegitan bidang bisnis produksi atau aktivitas
jual beli suatu barang yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun
sedangkan munurut ilmu fisika bahwa usaha sendiri di artikan sebagai faktor perpindahan
dengan gaya. (Nur Afika Cahya,2022)
Usaha adalah salah satu dasar dalam perhitungan fisika. Produk skalar dari gaya yang
pada suatu benda. Selain itu, usaha juga haril dari perpindahan yang disebabkan oleh gaya.
Dalam hukum Newton adalah perhitungan yang melibatkan energi, gaya dan perpindahan.
Secara teknis usaha itu produk perpindahan gaya. (Anugerah Ayu Sendari,2021)
Pengertian dari beberapa jurnal serta artikel diatas pengertian dari usaha yaitu kegiatan
yang dilakukan oleh orang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dan itu adalah pengertian
dalam ekonomi. Dan jika dalam fisika usaha adalaah gaya yang terdapat pada suatu benda.

2. PANGAN
Pangan merupakan segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun
tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia,
termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan
dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman. (Dinas
kesehatan pangan Provinsi Banten)

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama sehingga pemenuhan
pangan merupakan bagian dari hak asasi setiap warga negara. Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2012 tentang Pangan (Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012) mendefinisikan
pangan
4

sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun
tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia,
termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam
proses penyiapan, pengolahan dan/atau pembuatan makanan dan minuman. (UU Nomor 18
Tahun 2021)
Pangan dalam beberapa kutipan diatas adalah kebutuhan dasar manusia yang harus
terpenuhi. Dan pangan atau makanan sangat diperlukan oleh manusia untuk energi menjalani
hari sebelum melakukan aktifitas. Pangan juga ada dari berbagai sumber yaitu dari nabati
serta hewani. Nabati bisa berupa sayuran serta buah. Jika hwani pangan bersumber dari
hewan seperti ayam, sapi,kambing dan lain sebagainya.
3. KETAHANAN PANGAN
Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan
perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun
mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif
secara berkelanjutan. ( UU NO 18 Tahun 2012)
definisi ketahanan pangan dari FAO yang menyatakan bahwa ketahanan pangan
sebagai suatu kondisi dimana setiap orang sepanjang waktu, baik fisik maupun ekonomi,
memiliki akses terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi untuk memenuhi kebutuhan
gizi sehari-hari sesuai preferensinya.( Dinas kesehatan pangan Provinsi Banten)

Masalah ketahanan pangan (food security) merupakan permasalahan yang


mendasar dan perlu penanganan secara serius dan berkelanjutan. Masalah ketahanan
pangan riskan terjadi karena adanya peningkatan penduduk, sedangkan kapasitas produksi
pangan cenderung pada kondisi levelling off yang diakibatkan karena pemanfaatan
lahan yang intensif sehingga mengakibatkan tingkat kesuburan lahan menurun dan juga
adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman dan industri. (Ulfah
Nurdiani*dan Tatang Widjojoko, 2016)
5

ketahanan pangan dalam kutipan diatas dijelaskan bahwa terpenuhinya kebutuhan


pangan untuk negara serta perseorangan dengan tercukupinya pangan untuk semua orang.
Keterjangkauan pangan pada setiap orang itu tercukupi tidak kekurangan kebutuhan makanan
tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan tempat Penelitian

1. Waktu 
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari perencanaan sampai dengan bab III.
Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2022.

1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Perumahan Cikarang Jalan Kedasih,Jawa Barat.

B. Subjek Penelitian

1. Variabel Penelitian
I. Variabel Bebas (independent variable)
variabel ini mempunyai pengaruh atau menjadi penyebab terjadinya
perubahan pada variabel lain. Sehingga bisa dikatakan bahwa perubahan yang
terjadi pada variabel ini. Judul penelitian ini adalah “usaha masyarakat dalam
menciptakan ketahanan pangan dimasa pandemi perumahan Cikarang jalan
kedasih”maka variabel bebasnya adalah “usaha masyarakat”, disebut variabel
bebas karena variabel ini tidak bergantung pada variabel lain.

II. Variabel Terikat (Dependent Variable)


Variabel terikat atau dependent adalah variabel yang keberadaannya
menjadi suatu akibat dikarenakan adanya variabel bebas. Disebut variabel
terikat karena kondisi atau variasinya terkait dan dipengaruhi oleh variasi
variabel lain. Judul dari peneliti ini mengungkap “usaha masyarakat dalam
menciptakan ketahanan pangan dimasa pandemi perumahan Cikarang jalan
kedasih”, maka yang menjadi variabel terikatnya adalah “dalam menciptakan
ketahanan pangan”.

III. Variabel Kontrol (Control Variable)


Variabel ini merupakan variabel yang dibatasi dan dikendalikan
pengaruhnya sehingga tidak berpengaruh pada gejala yang sedang diteliti.
Judul dari peneliti ini adalah “usaha masyarakat dalam menciptakan ketahanan
pangan dimasa pandemi perumahan Cikarang jalan kedasih”. Variabel kontrol
dari judul penelitian itu adalah “menciptakan ketahanan pangan dimasa
pandemi”.

C. Metode Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan Data adalah uraian tentang bagaimana cara peneliti
mengumpulkan data. Teknik yang digunakan peneliti adalah Teknik
observasi dan wawancara, tekni ini digunakan untuk dilakukan secara
pengamatan langsung di studi lapangan.
2. Analisis data
Analisis data adalah uraian tentang bagaimana cara peneliti memaparkan
dan menafsirkan data yang diperoleh. Peneliti dapat memaparkan hasil
pengamatan saat kegiatan berlangsung dengan menggunakan kalimat
secara objektif dan tidak dipengaruhi oleh harapan peneliti.
Seperti pada judul penelitian ini dalam melihat usaha masyarakat dalam
menciptakan ketahanan pangan dimasa pandemi perumahan Cikarang
jalan kedasih. Peneliti memilih untuk langsung ke studi kasus lapangan
dan melihat langsung ketempatnya.

3. Penarikan kesimpulan
Adapun kesimpulan yang ada pada karya tulis ilmiah antara lain ingin
melihat apa saja yang dilakukan oleh masyarakat dalam menciptakan
ketahanan pangan di masa pandemi khususnya pada perumahan Cikarang
jalan kedasih. Ada berbagai macam hal yang dilakukan oleh masyarakat
yaitu berjualan makanan di teras rumah. Lalu juga ada yang membuat
hidroponik dan menanam sayuran. Banyak sekali yang membuat UMKM
atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Dengan cara itu meraka yang
terkena PHK ataupun pensiun untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya
khususnya pada mekanan atau pangan.
7

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lingkungan Jalan Kedasih 6 pada hari Sabtu


17 September 2022 sampai 8 Oktober 2022. Membahas mengenai ketahanan
pangan di masa pandemi si Jalan Kedasih 6 Cikarang. Penelitian ini dilakukan
menggunakan teknik observasi dan wawancara. Saya mengambil 3 orang
untuk mengumpulkan data serta sampel dari penelitian yang dilakukan ini.
Hasil dari kedua metode tersebut adalah akan dibahas pada sub bab ini serta
data-data mengenai pertanyaan-pertanyaan yang sudah ditanyakan oleh
peneliti kepada narasumber.
2. Hasil Penelitian
Berdasarkan pertanyaan yang sudah berikan kepada narasumber
masyarakat di jln. Kedasih 6 telah didapatkan jawaban variabel pada
penelitian tersebut. Jawaban yang mendominasi bahwa motivasi para pelaku
UMKM khususnya masyarakat di perumahan Cikarang ini adalah untuk
mendapatkan penghasilan,memenuhi kebutuhan pokok serta mempesiapkan
untuk dimasa tua. Untuk mengelola dengan baik UMKM yang dibuat ini juga
dengan konsistensi untuk menjaga kualitas produk,tekad kuat, sabar dan yang
pasti membuat para konsumen ini merasa puas dengan apa yang telah
dikonsumsi.
Metode pemasaran yang digunakan pun juga mendominasi
menggunakan digital platform yaitu sosial media dan aplikasi online food
seperti Instagram, Facebook, serta WhatsApp dan juga ada beberapa yang
menggunakan dengan metode berinteraksi secara langsung dengan pelanggan
atau offline. Usaha yang dilakukan ini juga para pelaku UMKM merespon dan
telah terjawab dan sudah menjawab dalam upaya ketahanan pangan di
perumahan Cikarang ini.
3. Pembahasan
Berdasarkan penjabaran dalam sub bab Deskripsi Hasil Penelitian,
diketahui bahwa para pelaku UMKM bahwa motivasi mereka ini adalah untuk
memenuhi kebutuhan, mengutamakan kualitas dan kehigienisan pangan,serta
penghasilan ini bisa ditabung dan disipan untuk dimasa tua nanti. Cara
mengelola untuk UMKM yang dilakukan ini agar berjalan dengan baik juag
yaitu dengan konsisten dalam mengembangkan serta melakukan usaha,
dengan sepenuh hati melayani serta mengusahakan yang terbaik saat
konsumen merequest sesuatu. Alasan mengapa memilih untuk membuka dan
berjualan makanan karena memiliki keterampilan serta hobi yang dimiliki
pada bidang tersebut, dan juga berpikir makanan adalah salah satu kebutuhan
pokok manusia, dapat dijangkau dari skala yang kecil dan tak butuh modal
yang besar dalam membuka dan mengelola usaha ini. Metode penjualan yang
dilakukan pun juga bervariasi yaitu mereka sudah menggunakan teknologi
contohnya yaitu sosial media, dan juga memiliki lapak untuk membuka usaha
tersebut. Usaha yang dilakukan ini juga telah menjawab usaha dalam
ketahanan pangan di masa pandemi perumahan Cikarang jalan Kedasih.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah didapat dan disertakan dalam sebuah
pertanyaan-pertanyaan dari bab sebelumnya, maka sudah bisa diambil
kesimpulan. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, ketahanan pangan
dimasa pandemi sangatlah berpengaruh dalam masyarakat di perumahan
Cikarang. Masyarakat juga tak mudah untuk menyerah dan diam begitu saja,
tetapi mereka berjuang dan berusaha bagaimana cara agar bisa memenuhi
kebutuhan pangan sehari-hari. Jika diam saja maka kebutuhan pokok seperti
makan dan lain-lainnya tidak bisa dipenuhi. Padahal makanan adalah
kebutuhan pokok yang diperlukan oleh manusia sebagai energi dan juga
asupan nutrisi untuk melakukan aktivitas. Usaha yang dibangun oleh
masyarakat khususnya di perumahan Cikarang jalan Kedasih ini juga memiliki
motivasi yaitu untuk mendapatkan penghasilan dan juga menjaga kualitas agar
konsumen tidak kecewa dengan apa yang mereka jual kepada konsumen.
Metode atau model pemasaran dari pelaku UMKM ini juga menggunakan
online contohnya seperti menggunakan sosial media yaitu Instagram,
Whatsapp, serta Facebook. Selain menggunakan sosial media mereka juga
menggunakan aplikasi online food yaitu Grab food, go food dan masi banyak
lagi. Selain menggunakan media online mereka pun juga memiliki tempat
untuk berjualan offline atau berinteraksi secara langsung dalam menjualkan
usahanya yang dimiliki. Selain itu brosur pun juga dipakai untuk
mempromosikan produk yang ditawarkan kepada calon konsumen. Dari 3
narasumber ini sudah dipastikan bahwa usaha yang mereka lakukan ini sudah
menjawab dalam usaha ketahanan pangan masyarakat jalan Kedasih Cikarang
ini.
B. Saran
Saran yang dapat peneliti berikan kepada pembaca penelitian ini, yaitu
1. Memberikan informasi dan juga pengetahuan mengenai usaha yang
dapat dilakukan jika kesulitan untuk mendapat pekerjaan maka
jangan berputus asa karena dengan melakukan dan membuka usaha
mikro kecil menengah ini dapat menjadi salah satu penjembatan
untuk memenuhi kebutuhan pokok.
9

DAFTAR PUSTAKA

https://ejurnal.malangkab.go.id/index.php/kr/article/view/41/20

(diakses
Estri Pamungkasih¹, Sukardi², Fransisca Dian Julijanti³
Pola konsumsi pangan masyarakat terdampak COVID 19 mengalami
penyesuaian pada dua hal.

https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jkki/article/view/2576/1572

(diakses
Iseu Siti Aisyah
ketahanan pangan
LAMPIRAN

Pertanyaan dalam wawancara

1. Apa motivasi bapak/ibu untuk membuka usaha tersebut?


2. Bagaimana bapak/ibu mengelola UMKM agar berjalan dengan baik?
3. Sejak kapan baoak/ibu membuka atau membangun UMKM ini?
4. Mengapa bapak/ibu memilih untuk membuka usaha makan? Padahal masih ada
banyak usaha lain yang dapat dilakukan.
5. Apakah bapak/ibu mempunyai pemikiran untuk membuka cabang usaha ditempat
yang lain?
6. Menurut bapak/ibu apakah usaha ini dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari?
7. Model pemasaran seperti apa yang baoak/ibu lakukan untuk memasarkan UMKM
ini?
8. Apakah usaha ini sudah menjawab upaya dalam ketahanan pangan?

Anda mungkin juga menyukai