Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester mata kuliah Ketahanan Pangan
Semester Genap / Tahun 2022
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Farhan Difa Chairullah
6661210151
2C
ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ketahanan pangan di Indonesia dapat dikatakan masih rentan, salah satunya
ditandai dengan masih adanya angka kelaparan. Kondisi ini disebabkan oleh upaya
pemenuhan kebutuhan dan permintaan pangan di Indonesia yang masih terkendala
berbagai faktor salah satunya faktor alam yaitu perubahan iklim. Dampak dari
perubahan iklim mempengaruhi sistem pangan termasuk produksi, penyimpanan,
akses dan stabilitas harga pangan. Indonesia termasuk negara yang memiliki
ketahanan pangan paling rawan terkena dampak perubahan iklim di wilayah Asia
Tenggara.
1.3 Tujuan
1. Memahami apa itu ketahanan pangan.
2. Mengetahui dampak perubahan iklim terhadap ketahanan pangan.
3. Mengetahui metode pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan karena faktor
perubahan iklim.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Efek rumah kaca atau ‘Greenhouse effect’ adalah keadaan ketika panas (radiasi
matahari) terperangkap di atmosfer (lapisan troposfer). Hal tersebut membuat suhu
permukaan bumi menjadi lebih hangat. Fenomena tersebut disebabkan oleh gas rumah
kaca yang dihasilkan oleh alam atau aktivitas manusia. Sayangnya, kegiatan manusia
yang tidak ramah lingkungan justru menghasilkan gas rumah kaca yang berlebihan.
Akibatnya, semakin banyak panas yang terperangkap dan membuat bumi menjadi lebih
hangat. Inilah yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. gas rumah kaca adalah
gas di atmosfer yang dapat menyerap dan memantulkan radiasi matahari. Gas rumah kaca
dihasilkan dari aktivitas manusia, antara lain CO2, CFC, CH4, dan sebagainya. Tetapi
ada juga gas rumah kaca yang dihasilkan oleh proses alami. Aktivitas manusia yang
menghasilkan gas rumah kaca dalam jumlah besar antara lain; Pembakaran bahan bakar
fosil, seperti mengendarai kendaraan bermotor, Deforestasi, Pertanian dan peternakan,
Penggunaan chlorofluorocarbon (CFC) untuk lemari es dan aerosol, Limbah gas industri,
dan lain-lain.
2. Pemanasan Global
Lapisan ozon (O3) terletak di stratosfer dan berfungsi untuk menghalau radiasi
ultraviolet B (UV-B) dari matahari. Jika terjadi kerusakan pada lapisan ozon, maka bumi
akan mudah terpapar radiasi sinar UVB. Radiasi UVB berbahaya karena dapat merusak
susunan DNA. Pada manusia, UVB menyebabkan timbulnya penyakit kanker kulit dan
katarak. Tidak hanya manusia, UVB juga berbahaya bagi makhluk hidup lain sehingga
berpotensi mengganggu keseimbangan ekosistem. Gas rumah kaca yang menyebabkan
kerusakan lapisan ozon adalah CFC.
5. Teknologi irigasi.
Teknologi irigasi yang sudah dikembangkan untuk mengatasi cekaman air pada
tanaman adalah sumur renteng, irigasi kapiler, irigasi tetes, irigasi macak-macak, irigasi
bergilir, dan irigasi berselang. Penerapan teknik irigasi tersebut bertujuan memenuhi
kebutuhan air tanaman pada kondisi ketersediaan air yang sangat terbatas dan
meningkatkan nilai daya guna air.
BAB 4
PENUTUP
Perubahan iklim tidak lagi sebagai isu, tetapi telah menjadi kenyataan yang
memerlukan tindakan nyata secara bersama pada tingkat global, regional maupun
nasional. Dalam menyikapi perubahan iklim, Kementerian Pertanian telah menyusun
suatu strategi yang meliputi tiga aspek, yaitu antisipasi, mitigasi, dan adaptasi. Strategi
antisipasi dilakukan dengan melakukan pengkajian terhadap perubahan iklim untuk
meminimalkan dampak negatifnya terhadap sektor pertanian. Adaptasi merupakan
tindakan penyesuaian sistem alam dan sosial untuk menghadapi dampak negatif
perubahan iklim. Upaya tersebut akan bermanfaat dan lebih efektif bila laju perubahan
iklim tidak melebihi kemampuan upaya adaptasi. Oleh karena itu, perlu diimbangi dengan
upaya mitigasi, yaitu mengurangi sumber maupun peningkatan rosot (penyerap) gas
rumah kaca.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian. Peta Ketahanan Dan Kerentanan Pangan
(Food Security And Vulnerability Atlas) 2019. Jakarta: Badan Ketahanan Pangan
Surmaini, E., Runtunuwu, E., & Las, I. (2015). Upaya sektor pertanian dalam menghadapi
perubahan iklim. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 30(1), 1-7.
Upaya menjaga Ketahanan Pangan Indonesia. (2020, January 15). Ditjen SDA.
https://sda.pu.go.id/balai/bwssumatera1/article/upaya-menjaga-ketahanan-pangan-
indonesia
Suryana, A. (2019). Ketahanan Pangan dan Gizi Nasional Berkelanjutan : Kebijakan dan
Capaian.PT Penerbit IPB Press.
Petuguran, R. (n.d.). Strategi mewujudkan Ketahanan Pangan. Unnes. Retrieved June 6, 2022,
from https://unnes.ac.id/pakar/strategi-mewujudkan-ketahanan-pangan
https://www.ruangguru.com/blog/apa-saja-faktor-penyebab-perubahan-iklim diakses pada, 7 juni
2022 jam 14.21 WIB.