Anda di halaman 1dari 9

1

Ketersediaan pangan global regional dan lokal :


Ketahanan pangan dengan adanya global warming
2
Kelompok 6:
1. Vegy Raditha Cahyaningrum
2. Sinta Amelia
3. William Wibisono
4. Shevario Siswoko
5. Yuninda Sekar Risma
3
6. Selfiya Puji A
1
Ketersediaan Pangan

Ketersediaan Pangan adalah Kondisi tersedianya Pangan dari hasil produksi

2 dalam negeri dan Cadangan Pangan Nasional serta impor apabila kedua
sumber utama tidak dapat memenuhi kebutuhan. Cadangan Pangan Nasional
adalah persediaan Pangan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia untuk konsumsi manusia dan untuk menghadapi masalah

3 kekurangan Pangan, gangguan pasokan dan harga, serta keadaan darurat.


Pilar Ketahanan Pangan
Komponen
1
WHO mendefinisikan tiga komponen utama
ketahanan pangan, yaitu ketersediaan pangan, akses Kebijakan sebuah negara dapat mempengaruhi
pangan, dan pemanfaatan pangan. Ketersediaan akses masyarakat kepada bahan pangan, seperti
pangan adalah kemampuan memiliki sejumlah
2 yang terjadi di India. Majelis tinggi India
pangan yang cukup untuk kebutuhan dasar. Akses
menyetujui rencana ambisius untuk memberikan
pangan adalah kemampuan memiliki sumber daya,
subsidi bagi dua pertiga populasi negara itu.
secara ekonomi maupun fisik, untuk mendapatkan
bahan pangan bernutrisi. Pemanfaatan pangan adalah
Rancangan Undang-Undang Ketahanan Pangan

kemampuan dalam memanfaatkan bahan pangan ini mengusulkan menjadikan pangan sebagai hak
3 dengan benar dan tepat secara proporsional. FAO warga negara dan akan memberikan lima
menambahkan komponen keempat, yaitu kestabilan kilogram bahan pangan berharga murah per
dari ketiga komponen tersebut dalam kurun waktu bulan untuk 800 juta penduduk miskinnya.
yang panjang.
Kestabilan Pangan

1
Stabilitas pangan mengacu pada kemampuan suatu individu dalam mendapatkan bahan pangan sepanjang
waktu tertentu. Kerawanan pangan dapat berlangsung secara transisi, musiman, ataupun kronis (permanen).
Pada ketahanan pangan transisi, pangan kemungkinan tidak tersedia pada suatu periode waktu tertentu.
Bencana alam dan kekeringan mampu menyebabkan kegagalan panen dan mempengaruhi ketersediaan
pangan pada tingkat produksi. Konflik sipil juga dapat mempengaruhi akses kepada bahan pangan.
2 Ketidakstabilan di pasar menyebabkan peningkatan harga pangan sehingga juga menyebabkan kerawanan
pangan. Faktor lain misalnya hilangnya tenaga kerja atau produktivitas yang disebabkan oleh wabah
penyakit. Musim tanam mempengaruhi stabilitas secara musiman karena bahan pangan hanya ada pada
musim tertentu saja. Kerawanan pangan permanen atau kronis bersifat jangka panjang dan persisten.

Stabilitas pangan merupakan taraf tertinggi dari tingkatan kepemilikan atau penguasaan pangan. Urutan
tingkatan yang dimaksud mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi adalah pertama: ketahanan pangan,
3 kedua: kemandirian pangan, dan ketiga: ketangguhan atau stabilitas pangan
Dampak Globalisasi pada Ketahanan Pangan Dampak Globalisasi pada Ketahanan Pangan

Fenomena cuaca yang ekstrem seperti kekeringan dan Semua dampak dari perubahan iklim ini
banjir diperkirakan akan meningkat karena perubahan
iklim terjadi. Kejadian ini akan memiliki dampak di berpotensi mengurangi hasil pertanian dan
sektor pertanian. Diperkirakan pada tahun 2040, hampir peningkatan harga pangan akan terjadi.
seluruh kawasan sungai Nil akan menjadi padang pasir di Diperkirakan setiap peningkatan 2.5% harga
mana aktivitas budi daya tidak dimungkinkan karena
pangan, jumlah manusia yang kelaparan akan
keterbatasan air. Dampak dari cuaca ekstrem mencakup
perubahan produktivitas, gaya hidup, pendapatan meningkat 1%. Berubahnya periode dan
ekonomi, infrastruktur, dan pasar. Ketahanan pangan pada musim tanam akan terjadi secara drastis
masa depan akan terkait dengan kemampuan adaptasi dikarenakan perubahan temperatur dan
budi daya bercocok tanam masyarakat terhadap
perubahan iklim. kelembaban tanah.
Fungsi Ketahanan pangan bagi Sebuah Upaya untuk meningkatkan ketahanan
Negara pangan
Upaya untuk meningkatkan ketahanan
Ketahanan pangan merupakan permasalahan yang pangan di Indonesia dapat dilakukan dengan
strategis karena kebutuhan akan pangan adalah hal-hal berikut, yaitu : Mengoptimalkan
kebutuhan mendasar bagi setiap makhluk hidup pemanfaatan sumber daya lahan yang ada
yang harus dipenuhi demi keberlangsungan agar lebih produktif dan lestari, baik secara
hidupnya. Tidak ada negara yang berhasil dalam kuantitas maupun kualitas. Perluasan areal
pembangunan perekonomiannya tanpa
pertanian, misalnya dengan ekstensifikasi
menuntaskan terlebih dahulu persoalan
pangannya. Ketersediaan pangan yang lebih kecil pertanian pada lahan potensial. Menambah
dibandingkan kebutuhannya dapat menciptakan lahan pertanian di berbagai daerah, bisa juga
ketidak-stabilan ekonomi. Berbagai gejolak sosial tanaman yang ditanam disesuaikan dengan
dan politik dapat juga terjadi jika ketahanan kondisi di daerah tertentu, misalnya hampir
pangan terganggu. Kondisi pangan yang kritis ini tidak mungkin menambah lahan untuk
bahkan dapat membahayakan stabilitas ekonomi tanaman padi di wilayah Indonesia Timur,
dan stabilitas Nasional. padahal penduduknya lebih memilih sagu
sebagai makanan pokok.
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi
Kondisi ketahanan pangan Indonesia dampak globalisasi terhadap ketahanan pangan

Menurut data Global Food Security Index


(GFSI), ketahanan pangan Indonesia pada
2021 memang melemah dibanding tahun
sebelumnya. GFSI mencatat skor indeks Cara petani mengatasi perubahan iklim agar
ketahanan pangan Indonesia pada 2020 tidak mengalami gagal panen adalah dengan
mencapai level 61,4. Namun, pada 2021 Menerapkan teknologi hemat air, sistem
indeksnya turun menjadi 59,2. hambatan irigasi berselang dan efisiensi penggunaan air
utama Indonesia dalam pengembangan seperti irigasi tetes dan pemberian mulsa.
sektor pertanian selama ini adalah daya saing Melakukan penanaman lebih dari satu jenis
produk pertanian yang rendah; ketersediaan tanaman (tumpang sari) Mengembangkan
bibit, pupuk, dan pestisida; rendahnya teknologi pengelolaan tanah dan tanaman
pengetahuan petani akan teknologi; masih untuk meningkatkan daya adaptasi tanaman
rendahnya wawasan food losses dan waste
management; manajemen logistik, hingga
regenerasi petani.
Sekian Presentasi dari kami

Anda mungkin juga menyukai