terhadap gangguan pada masa depan atau ketiadaan suplai pangan penting akibat
World Health Organization mendefinisikan tiga komponen utama ketahanan pangan, yaitu
ketersediaan pangan, akses pangan, dan pemanfaatan pangan. Ketersediaan pangan adalah
kemampuan memiliki sejumlah pangan yang cukup untuk kebutuhan dasar. Akses pangan
adalah kemampuan memiliki sumber daya, secara ekonomi maupun fisik, untuk
Kebijakan sebuah negara dapat mempengaruhi akses masyarakat kepada bahan pangan,
seperti yang terjadi di India. Majelis tinggi India menyetujui rencana ambisius untuk
memberikan subsidi bagi dua pertiga populasi negara itu. Rancangan Undang-Undang
Ketahanan Pangan ini mengusulkan menjadikan pangan sebagai hak warga negara dan
akan memberikan lima kilogram bahan pangan berharga murah per bulan untuk 800 juta
penduduk miskinnya.
Sejarah
Ketahanan pangan adalah sebuah kondisi yang terkait dengan ketersediaan bahan pangan
secara berkelanjutan. Kekhawatiran terhadap ketahanan pangan telah ada dalam sejarah.
Sejak 10 ribu tahun yang lalu lumbung telah digunakan di Tiongkok dengan kekuasaan
penggunaan secara terpusat di peradaban di Tiongkok Kuno dan Mesir Kuno. Mereka
melepaskan suplai pangan di saat terjadinya kelaparan. Namun ketahanan pangan hanya
dipahami pada tingkat nasional, dengan definisi bahwa negara akan aman secara pangan
jika produksi pangan meningkat untuk memenuhi jumlah permintaan dan kestabilan harga.
Definisi baru mengenai ketahanan pangan dibuka pada tahun 1966 di World Food Summit
Ketersediaan pangan berhubungan dengan suplai pangan melalui produksi, distribusi, dan
lahan dan penggunaannya; jenis dan manajemen tanah; pemilihan, pemuliaan, dan
manajemen tanaman pertanian; pemuliaan dan manajemen hewan ternak; dan pemanenan.
Produksi tanaman pertanian dapat dipengaruhi oleh perubahan temperatur dan curah hujan.
Pemanfaatan lahan, air, dan energi untuk menumbuhkan bahan pangan seringkali
berkompetisi dengan kebutuhan lain. Pemanfaatan lahan untuk pertanian dapat berubah
menjadi pemukiman atau hilang akibat desertifikasi, salinisasi, dan erosi tanah karena
Produksi tanaman pertanian bukanlah suatu kebutuhan yang mutlak bagi suatu negara
sebuah negara yang tidak memiliki sumber daya alam untuk memproduksi bahan pangan
pemasaran bahan pangan. Infrastruktur rantai pasokan dan teknologi penyimpanan pangan
juga dapat mempengaruhi jumlah bahan pangan yang hilang selama distribusi. Infrastruktur
transportasi yang tidak memadai dapat menyebabkan peningkatan harga hingga ke pasar
global. Produksi pangan per kapita dunia sudah melebihi konsumsi per kapita, namun di
berbagai tempat masih ditemukan kerawanan pangan karena distribusi bahan pangan telah
Akses
Akses terhadap bahan pangan mengacu kepada kemampuan membeli dan besarnya alokasi
bahan pangan, juga faktor selera pada suatu individu dan rumah tangga.PBB menyatakan
bahwa penyebab kelaparan dan malagizi seringkali bukan disebabkan oleh kelangkaan
kerentanan suatu individu atau rumah tangga terhadap peningkatan harga bahan pangan.
Kemampuan akses bergantung pada besarnya pendapatan suatu rumah tangga untuk
membeli bahan pangan, atau kepemilikan lahan untuk menumbuhkan makanan untuk
dirinya sendiri.Rumah tangga dengan sumber daya yang cukup dapat mengatasi
Terdapat dua perbedaan mengenai akses kepada bahan pangan. (1) Akses langsung, yaitu
rumah tangga memproduksi bahan pangan sendiri, (2) akses ekonomi, yaitu rumah tangga
membeli bahan pangan yang diproduksi di tempat lain. Lokasi dapat mempengaruhi akses
kepada bahan pangan dan jenis akses yang digunakan pada rumah tangga tersebut.Meski
demikian, kemampuan akses kepada suatu bahan pangan tidak selalu menyebabkan
seseorang membeli bahan pangan tersebut karena ada faktor selera dan budaya. Demografi
dan tingkat edukasi suatu anggota rumah tangga juga gender menentukan keinginan
memiih bahan pangan yang diinginkannya sehingga juga mempengaruhi jenis pangan yang
akan dibeli. USDA menambahkan bahwa akses kepada bahan pangan harus tersedia dengan
cara yang dibenarkan oleh masyarakat sehingga makanan tidak didapatkan dengan cara
memungut, mencuri, atau bahkan mengambil dari cadangan makanan darurat ketika tidak
Pemanfaatan
Ketika bahan pangan sudah didapatkan, maka berbagai faktor mempengaruhi jumlah dan
kualitas pangan yang dijangkau oleh anggota keluarga. Bahan pangan yang dimakan harus
aman dan memenuhi kebutuhan fisiologis suatu individu. Keamanan pangan mempengaruhi
pemanfaatan pangan dan dapat dipengaruhi oleh cara penyiapan, pemrosesan, dan
kemampuan memasak di suatu komunitas atau rumah tangga. Akses kepada fasilitas
mempengaruhi bagaimana suatu makanan dicerna. Misal keberadaan parasit di dalam usus
sehingga edukasi mengenai nutrisi dan penyiapan bahan pangan dapat mempengaruhi
Stabilitas
Stabiitas pangan mengacu pada kemampuan suatu individu dalam mendapatkan bahan
pangan sepanjang waktu tertentu. Kerawanan pangan dapat berlangsung secara transisi,
kemungkinan tidak tersedia pada suatu periode waktu tertentu. Bencana alam dan
pangan pada tingkat produksi.Konflik sipil juga dapat mempengaruhi akses kepada bahan
menyebabkan kerawanan pangan. Faktor lain misalnya hilangnya tenaga kerja atau
produktivitas yang disebabkan oleh wabah penyakit. Musim tanam mempengaruhi stabilitas
secara musiman karena bahan pangan hanya ada pada musim tertentu saja. Kerawanan
Degradasi lahan
Pertanian intensif mendorong terjadinya penurunan kesuburan tanah dan penurunan hasil.
Diperkirakan 40% dari lahan pertanian di dunia terdegradasi secara serius. Di Afrika, jika
kecenderungan degradasi tanah terus terjadi, maka benua itu hanya mampu memberi
hama dan penyakit mampu mempengaruhi produksi budi daya tanaman dan peternakan
tanaman Ug99, salah satu tipe penyakit karat batang pada gandum dapat menyebabkan
kehilangan hasil pertanian hingga 100%. Penyakit ini telah ada di berbagai negara di Afrika
dan Timur Tengah. Terganggunya produksi pangan di wilayah ini diperkirakan mampu
varietas modern sehingga lebih tahan terhadap karat batang. Gandum liar ini dapat diseleksi
di habitat aslinya untuk mencari varietas yang tahan karat, lalu informasi genetikanya
dipelajari. Terakhir varietas modern dan varietas liar disilangkan dengan pemuliaan
tanaman modern untuk memindahkan gen dari varietas liar ke varietas modern.
Kanal irigasi telah menjadikan kawasan padang pasir yang kering di Mesir menjadi lahan
pertanian
Berbagai negara di dunia telah melakukan importasi gandum yang disebabkan oleh
terjadinya defisit air,dan kemungkinan akan terjadi pada negara besar seperti China dan
India. Tinggi muka air tanah terus menurun di beberapa negara dikarenakan pemompaan
yang berlebihan. China dan India telah mengalaminya, dan negara tetangga mereka
(Pakistan, Afghanistan, dan Iran) telah terpengaruh hal tersebut. Hal ini akan
memicu kelangkaan air dan menurunkan produksi tanaman pangan. Ketika produksi
tanaman pangan menurun, harga akan meningkat karena populasi terus bertambah.
Pakistan saat ini masih mampu memenuhi kebutuhan pangan di dalam negerinya, namun
dengan peningkatan populasi 4 juta jiwa per tahun, Pakistan kemungkinan akan melirik
pasar dunia dalam memenuhi kebutuhan pangannya, sama seperti negara lainnya yang telah
mengalami defisit air seperti Afghanistan, Ajlazair, Mesir, Iran, Meksiko, dan Pakistan.
Secara regional, kelangkaan air di Afrika adalah yang terbesar dibandingkan negara lainnya
di dunia. Dari 800 juta jiwa, 300 juta penduduk Afrika telah hidup di lingkungan dengan
stres air. Karena sebagian besar penduduk Afrika masih bergantung dengan gaya hidup
berbasis pertanian dan 80-90% penduduk desa memproduksi pangan mereka sendiri,
mereklamasi padang pasir dan mengubah lembah Ica yang kering di Perumenjadi
pensuplai asparagus dunia. Namun tinggi muka air tanah terus menurun karena digunakan
sebagai irigasi secara terus menerus. Sebuah laporan pada tahun 2010 menyimpulkan bahwa
industri ini tidak bersifat lestari. Mengubah arah aliran air sungai Ica ke lahan asparagus juga
telah menyebabkan kelangkaan air bagi masyarakat pribumi yang hidup sebagai
Perebutan lahan
produksi biofuel. Libya telah mengamankan 250 ribu hektare lahan di Ukraina dan sebagai
gantinya Ukraina mendapatkan akses ke sumber gas alam di Libya. China telah memulai
eksplorasi lahan di sejumlah tempat di Asia Tenggara. Negara di semenanjung Arab telah
mencari lahan di Sudan, Ethiopia, Ukraina, Kazakhstan, Pakistan, Kamboja, dan Thailand.
sayuran dan buah, dan sebagai gantinya akan membangun pelabuhan besar dekat Lamu,
Perubahan iklim
Fenomena cuaca yang ekstrem seperti kekeringandan banjir diperkirakan akan meningkat
karena perubahan iklim terjadi. Kejadian ini akan memiliki dampak di sektor pertanian.
Diperkirakan pada tahun 2040, hampir seluruh kawasan sungai Nil akan menjadi padang
pasir di mana aktivitas budi daya tidak dimungkinkan karena keterbatasan air. Dampak
dari cuaca ekstrem mencakup perubahan produktivitas, gaya hidup, pendapatan ekonomi,
infrastruktur, dan pasar. Ketahanan pangan pada masa depan akan terkait dengan
kemampuan adaptasi budi daya bercocok tanam masyarakat terhadap perubahan iklim.
Di Honduras, perempuan Garifuna membantuk meningkatkan ketahanan pangan lokal
dengan menanam tanaman umbi tradisional sambil membangun metode konservasi tanah,
melakukan pelatihan pertanian organik dan menciptakan pasar petani Garifuna. Enam belas
kota telah bekerja sama membangun bank benih dan peralatan pertanian. Upaya untuk
Diperkirakan 2.4 miliar penduduk hidup di daerah tangkapan air hujan di sekitar Himalaya.
Negara di sekitar Himalaya (India, Pakistan, China, Afghanistan, Bangladesh, Myanmar, dan
Nepal) dapat mengalami banjir dan kekeringan pada dekade mendatang. Bahkan di India,
sungan Ganga menjadi sumber air minum dan irigasi bagi 500 juta jiwa Sungai yang
bersumber dari gletser juga akan terpengaruh. Kenaikan permukaan laut diperkirakan akan
Semua dampak dari perubahan iklim ini berpotensi mengurangi hasil pertanian dan
peningkatan harga pangan akan terjadi. Diperkirakan setiap peningkatan 2.5% harga
pangan, jumlah manusia yang kelaparan akan meningkat 1%. Berubahnya periode dan
musim tanam akan terjadi secara drastis dikarenakan perubahan temperatur dan
kelembaban tanah.
Secara umum, pengertian dari pertanian adalah suatu kegiatan manusia yang
perikanan. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan
dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat
penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat
1. Sawah
Sawah adalah suatu bentuk pertanian yang dilakukan di lahan basah dan memerlukan
banyak air baik sawah irigasi, sawah lebak, sawah tadah hujan maupun sawah pasang surut.
Yang pada masa sekarang sudah hampir punah. Sawah merupakan cara bertani yang lebih
2. Ladang (Huma)
Ladang merupakan sistem pertanian pada lahan kering yang sering disebut juga“HUMA“.
dengan cara pembakaran lahan yang telah terbuka ditanami padi dan palawija. Hal ini
merugikan karena unsur-unsur hara yang bersifat meyuburkan tanah akan hilang akibat
pengolahan tanah yang salah. Sistem ini berakibat pada tanah longsong dan banjir.
3. Tegalan
Tegalan merupakan sistem pertanian lahan kering yang sudah menetap. Jenis tanaman
yang ditanam pada lahan ini diantaranya palawija dan padi gogo.Tegalan adalah suatu
daerah dengan lahan kering(dry farming) yang bergantung pada pengairan air hujan,
ditanami tanaman musiman atau tahunan dan terpisah dari lingkungan dalam sekitar
rumah. Lahan tegalan tanahnya sulit untuk dibuat pengairan irigasi karena permukaan yang
tidak rata. Pada saat musim kemarau lahan tegalan akan kering dan sulit untuk ditubuhi
tanaman pertanian.
Jenis pertanian tanaman pangan, antara lain padi, jagung, ketela pohon, kedelai, dan
kacang tanah.
1 . Padi
Syarat-syarat agar tanaman padi agar tumbuh subur adalah sebagai berikut:
a. Membutuhkan banyak air
Daerah penghasil padi antara lain Aceh, Sumatera Barat, Tapanuli, Lampung, Jawa,
2 . Jagung
Banyak pendapat dan teori mengenai asal tanaman jagung, tetapi secara umum para
ahli sependapat bahwa jagung berasal dari Amerika Tengah atau Amerika Selatan. Jagung
secara historis terkait erat dengan suku Indian, yang telah menjadikan jagung sebagai bahan
makanan sejak 10.000 tahun yang lalu). Jagung yang telah direkayasa genetika juga
Syarat-syarat agar tanaman jagung agar tumbuh subur adalah sebagai berikut:
Daerah persebaran penghasil jagung antara lain Jawa, Madura, Sulawesi, dan Nusa
Tenggara.
3 . Ketela Pohon
Ketela pohon merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain ubi kayu,
Di Indonesia, ketela pohon menjadi makanan bahan pangan pokok setelah beras dan
jagung. Manfaat daun ketela pohon sebagai bahan sayuran memiliki protein cukup tinggi
atau untuk keperluan yang lain seperti bahan obat-obatan. Kayunya bisa digunakan sebagai
pagar kebun atau di desa-desa sering digunakan sebagai kayu bakar untuk
memasak] Dengan perkembangan teknologi, ketela pohon dijadikan bahan dasar pada
industri makanan dan bahan baku industri pakan. Selain itu digunakan pula pada industri
obat-obatan.
Syarat-syarat agar tanaman ketela pohon agar tumbuh subur adalah sebagai berikut:
Daerah persebaran ketela pohon, antara lain, Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara,
Ketela pohon di gunakan sebagai makanan pokok, makanan ternak, dan bahan
tepung tapioka.
4 . Kedelai
Kedelai (Glycine Max) sudah dibudidayakan sejak 1500 tahun Sebelum Masehi dan
baru masuk Indonesia, terutama Jawa sekitar tahun 1750. Kedelai berfungsi sebagai zat
Syarat-syarat agar tanaman kedelai agar tumbuh subur adalah sebagai berikut:
Daerah penghasil kedela terbesar terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
5 . Kacang Tanah
Syarat-syarat agar tanaman pai agar tumbuh subur adalah sebagai berikut:
c. Saaat tumbuh perlu air banyak dan saat masak hanya perlu air sedikit
d. Curah hujan tidak terlalu banyak
Daerah penghasil terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Dan Lombok.
B. Sumber Daya Alam Perkebunan
Lahan perkebunan adalah lahan usaha pertanian yang luas, biasanya terletak di
daerah tropis atau subtropis, yang digunakan untuk menghasilkan komoditi perdagangan
(pertanian) dalam skala besar dan dipasarkan ke tempat yang jauh, bukan untuk konsumsi
lokal.
dan teh, atau tanaman hortikultura seperti pisang, anggur, atau anggrek. Dalam
Ukuran luas perkebunan sangat relatif dan tergantung ukuran volume komoditi yang
dipasarkannya. Namun demikian, suatu perkebunan memerlukan suatu luas minimum untuk
menjaga keuntungan melalui sistem produksi yang diterapkannya. Selain itu, perkebunan
selalu menerapkan cara monokultur, paling tidak untuk setiap blok yang ada di dalamnya.
Penciri lainnya, walaupun tidak selalu demikian, adalah terdapat instalasi pengolahan atau
pengemasan terhadap komoditi yang dipanen di lahan perkebunan itu, sebelum produknya
dikirim ke pembeli.
berikut:
1. Karet
Sejarah karet bermula ketika Christopher Columbus menemukan benua Amerika pada
1476. Saat itu, Columbus tercengang melihat orang-orang Indian bermain bola dengan
menggunakan suatu bahan yang dapat melantun bila dijatuhkan ke tanah). Bola tersebut
terbuat dari campuran akar, kayu, dan rumput yang dicampur dengan suatu bahan (lateks)
kemudian dipanaskan diatas unggun dan dibulatkan seperti bola. Karet mempunyai arti
penting dalam aspek kehidupan sosial ekonomi masyarakat indonesia, yaitu salah satu
komoditi penghasil devisa negara, tempat persediaanya lapangan kerja bagi penduduk, dan
2. Kopi
3. Teh
Sumatera Barat.
4. Tembakau
Tembakau (Tobacco) adalah sejenis tanaman herbal. Tanaman ini berasal dari Amerika
5. Tebu
Tebu adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula. Tanaman ini hanya dapat
tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur
tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun). Daerah -
daerah penghasil tebu, antara lain Aceh Barat, Bengkulu, Kalimantan Tengah, Kalimantan
Timur, Lampung, dan DI Yogyakarta. Tebu dapat diolah menjadi gula pasir. Pabrik gula
terdapat di :
Syarat-syarat agar tebu dapat tumbuh subur, antara lain sebagai berikut:
6. Kelapa
Kelapa merupakan jenis tumbuhan dari keluarga Arecaceae dan satu-satunya spesies
dalam genus Cocos, pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Kelapa adalah pohon serba guna
bagi masyarakat tropika. Semua bagiannya dapat dimanfaatkan orang, dari batang, buah
Syarat-syarat agar kelapa dapat tumbuh subur, antara lain sebagai berikut:
Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Papua, Riau, Sulawesi Tenggara, Sumatera
Hasil Perkebunan