Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

EKOLOGI PANGAN DAN GIZI

Nama : Nurul Azizah S.S

NIM : 1807010240

1. Ekologi pangan dan gizi adalah Konsep dasar pangan dan gizi dari berbagai perspektif
lingkungan fisik, ekonomi, sosial-budaya, kimia, mikrobiologi dan lain-lain yang terkait
dengan sistem pangan dan gizi mulai dari proses produksi, distribusi, konsumsi, dan
status gizi. Tujuan dari ekologi pangan dan gizi yaitu: 1. Meningkatkan ketersediaan
komoditas pangan pokok dengan jumlah yang cukup, kualitas memadai dan tersedia
sepanjang waktu melalui peningkatan produksi dan penganekaragaman serta pengembangan
produksi olahan. 2. Meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan untuk
memantapkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga. 3. Meningkatkan pelayanan gizi
untuk mencapai keadaan gizi yang baik dengan menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi
lebih. 4. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan status gizi untuk
mencapai hidup sehat. Selain itu, Oleh karena keterkaitan gizi dengan berbagai faktor
seperti pertanian, sosial, ekonomi, dan budaya maka perbaikan gizi masyarakat dilakukan
dengan pendekatan sistem yang lazim dinamakan sistem pangan dan gizi. Suatu sistem
adalah serangkaian komponen atau unsur yang saling terkait menuju suatu tujuan yang
sama. Sistem pangan dan gizi mempunyai tujuan meningkatkan dan mempertahankan suatu
gizi masyarakat dalam keadaan optimal.

2. Lingkungan (ekosistem) merupakan tempat dimana makanan berasal. Makanan yang


dikonsumsi manusia bergantung kepada ekosistem yang ada di sekitarnya. Misalnya : orang
di daerah dingin lebih suka mengonsumsi makanan yang bisa menghangatkan tubuh.
Lingkungan yang baik bisa menghasilkan sumber makanan yang baik pula. Keseimbangan
ekosistem berpengaruh terhadap ketersediaan makanan. Tempat tumbuhnya tumbuhan dan
besarnya hewan-hewan yang menjadi sumber bahan pangan memengaruhi hasil pangan.
Makanan pokok bisa berbeda-beda di tiap daerah, disesuaikan dengan apa yang bisa tumbuh
subur di setiap wilayah. Pangan yang mampu menyediakan zat atau komponen yg berguna
bagi tubuh manusia Gizi tidak lepas dari pangan & mutu gizi yg memadai sehingga mampu
tumbuh secara aktif & berstatus gizi baik. Sebaliknya, juga terdapat malnutrition atau status
gizi salah yaitu kurang gizi dan kelebihan gizi.

3. Menurut saya issue-issue tersebut dapat mempengaruhi stabilitas ekologi pangan dan
gizi. Kebiasaan membuang sampah sembarangan dapat berakibat pada kerusakan lingkungan
selain itu perilaku ini juga dapat menyebabkan banjir yang mana apabila terjadi banjir pada
lingkungan misalnya yang terdampak adalah area persawahan dan perkebunan tentu akan
merusak hasil panen. Kebiasaan membakar hutan juga merupakan tindakan buruk yang dapat
merusak lingkungan. Apabila hal ini terus dilakukan maka akan merusak permukaan tanah
dan mengakibatkan tanah menjadi tidak subur sehingga sulit untuk melakukan cocok tanam.
Musim panas yang berkepanjangan berpengaruh terhadap ketersediaan air dan suhu yang
tinggi. Hal ini juga akan berdampak pada ketersediaan pangan. Musim panas dapat
menyebabkan gagal panen. Berikutnya adalah serangan hama merupakan salah satu factor
pembatas produksi pertanian. Namun hal ini dapat dikendalikan, pestisida dapat menekan
kerusakan serangan hama ataupun dengan cara menggunakan cara alami lainnya untuk
memberantas hama. Kesemua hal yang dijelaskan sebelumnya akan berdampak terhadap
stabilitas pangan yang mana apabila ketersediaan pangan berkurang maka akan berdampak
kepada tingkat konsumsi masyarakat yang akhirnya menyebabkan masalah gizi masyarakat.
4. Determinan ekologi dalam ketersediaan pangan seperti tanah, iklim dan musim
Ketersediann lahan juga menjadi factor utama dala menjaga ketahanan pangan. Jumlah lahan
yang memadai dapat memungkinkan produktivitas pangan yang mencukupi. Tidak hanya
sebatas jumlah lahan namun keadaan tanah yang menjadi lahan produktivitas pertanian
tersebut juga perlu diperhatikan misalnya kesuburan lahan hingga teknik membuka lahan
yang tetap memperhatikan kesehatan lingkungan. Iklim dan cuaca juga berpengaruh terhadap
ketahanan pangan di Indonesia. Sederhananya adalah apabila cuaca dan iklim dalam keadaan
baik maka petani pun dapat menghasilkan produktivitas pertanian lebih dan persediaan
pangan yang memadai. Selain itu juga terdapat hambatan-hambatan dalam produktivitas
pangan misalnya hama yang mengganggu tanaman, bencana alam juga dapat mempengaruhi
stabilitas ketahanan pangan
5. Ekologi sebagai pointer ketersediaan pangan dan gizi
Ekologi memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap ketersediaan pangan dan gizi.
Pangan sendiri merupakan soal mati-hidupnya suatu bangs, apabila kebutuhan pangan tidak
dipenuhi maka merupakan bencana yang besar bagi bangsa. Juga terdapat hubungan timbal
balik didalam ekosistem yaitu persaingan, kerja sama, pertumbuhan, dan pertambahan
komponen misalnya hukum alam dan hukum sosial. Perlu adanya pengelolaan lingkungan
hidup untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup meliputi kebijaksanaan penataan,
pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian
lingkungan hidup yang mana didalamnya terdapat sumber daya alam sebagai asset
pembangunan yang dibutuhkan untuk kesejahteraan manusia. Selain itu, usaha peningkatan
sumber pangan dapat dilakukan melalui potensi sumber daya pangan local oleh kebijakan
percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya local yang mana
memudahkan masyarakat untuk menjangkau sehingga kebutuhan gizinya dapat terpenuhi
dengan baik.

6. Pangan , ketersediaan pangan dan Kecukupan gizi merupakan hal yang sering bermasalah
diwilayah Lahan kering kepulauan hal ini memang benar adanya. Masalah ini muncul
dikarenakan alasan geografis yang mana pada lahan kering kepulauan sulit bagi bercocok
tanam, kekurangan air, iklim serta cuaca juga menjadi factor penyebabnya. Kekurangan air
dan ketidaksesuaian suhu udara menyebabkan banyak tanaman yang mati sehingga sulit
untk melakukan cocok tanam. Namun, Ada beberapa tanaman yang bisa tumbuh dan
menjadi sumber pangan masyarakat setempat tapi tidak beragam. Hal inilah yang
menyebabkan masyarakat didaerah lahan kering kepulauan sulit mendapatkan pangan yang
cukup sehingga menyebabkan terjadinya masalah gizi. Tetapi saat ini sudah ada strategi
pengelolaan pertanian pada lahan kering sehingga dilahan kering kepulauan pun sudah bisa
ditanami berbagai macam tanaman pangan seperti padi, umbi-umbian, sayur, dan
sebagainya. Selain itu juga ada upaya-upaya lain yang diterapkan seperti diversifikasi
pangan untuk manjaga ketahanan pangan.

Anda mungkin juga menyukai