Agroteknologi dapat diistilahkan sebagai produksi tanaman, dan diartikan suatu usaha
pengelolaan tanaman dan lingkungannya untuk memperoleh hasil sesuai tujuan. Ada dua
tujuan, yaitu memaksimalkan output atau meminimalkan input agar kelestarian lahan tetap
terjaga.
Pada awal kehidupan manusia di bumi, hanya hidup dari mencari makan dari hasil hutan secara
langsung. Perkembangan berikutnya, semakin banyak anggota kelompoknya, lalu ada tempat
untuk menetap dan mulai bercocok tanam di lahan sekitar tempat tinggalnya dan mulai
memelihara ternak dan terbentuklah pekarangan.
Setelah itu, berkembang untuk membuka lahan di hutan untuk bercocok tanam, sehingga hanya
dapat ditanami beberapa tahun lalu pindah tempat, sering dikenal dengan lahan berpindah.
2. Pengertian Pertanian
Salah satu sektor perekonomian adalah pertanian, yang merupakan penerapan akal dan karya manusia
melalui pengendalian proses produksi biologis tumbuh-tumbuhan dan hewan, sehingga lebih
bermanfaat bagi manusia. Tanaman dapat diibaratkan sebagai pabrik primer karena dengan memakai
bahan dasar langsung dari a1am dapat menghasilkan bahan organik yang bermanfaat bagi manusia
baik langsung maupun tidak langsung.
3. Perkembangan Pertanian
Perkembangan pertanian berhubungan erat dengan perkembangan dari setiap kondisi
masyarakatnya. Contoh :
2. Masyarakat yang sudah lebih maju misalnya didapatkannya api berpengaruh terhadap
perkembangan pertanian.
3. Setelah mengenal manajemen sederhana, juga berpengaruh dalam usaha peningkatan kualitas
tanaman dan hewan, dimulai dari penjinakan, seleksi dan sampai ke adaptasi.
4. Definisi dan Pengertian Agronomi
Sadjad (1976) Agronomi sebagai cabang ilmu-ilmu pertanian yang mencakup pengelolaan lapang
produksi dan menghasilkan produksi maksimum. Setyati (1982) Ilmu Agronomi merupakan ilmu yang
mempelajari cara pengelolaan tanaman pertanian dan lingkungannya untuk memperoleh produksi
maksimum. Produksi maksimum bermakna baik kuantitatif maupun kualitatif.
Pengelolaan dilakukan pada berbagai tingkatan dari sederhana sampai maju, dan pada saatnya
tingkat efektivitas dan efisiensi temyata dipengaruhi oleh tingkat budaya manusianya.
Berdasar tingkat efisiensi teknologi yang diterapkan, ada beberapa sistem :
Sistem sawah : teknik budidaya tinggi , sistem pengelolaan yang sudah baik
(tanah, air dan tanaman), stabilitas kesuburannya lebih baik.
Pengertian Pangan
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air , baik
yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku
pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan
atau pembuatan makanan atau minuman ( UU RI No. 7 th.1996 tentang Pangan ). Dan
gizi pangan adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri atas
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral serta tanamannya yang bermanfaat
bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia. Bagi tumbuhan, pangan disintesis sendiri
dengan energi sinar matahari, mikro organisme hanya memerlukan sumber energi
yang sederhana. Untuk hewan memerlukan pangan antara lain berupa tanaman
dalam bentuk molekul yang komplek. Kekurangan pangan, dapat menimbulkan akibat
yang sulit ditoleransi, terutama pada anak-anak balita sehingga masalah pangan
Kekurangan pangan di Indonesia muncul dalam bentuk: (1) Kekurangan kalori-
protein (KKP) ; (2) Kekurangan vitamin A ; (3) Gondok endemik dan kretinin ; (4)
Anemia gizi (kekurangan zat besi).
Kekurangan pangan dan gizi, terutama pada balita dapat menurunkan kualitas
manusianya, sehingga kualitas SDM dapat sangat terbatas.
Gizi pangan adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri
atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta turunannya yang bermanfaat
bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia. Kebutuhan pangan bagi manusia, sebetulnya
sukar ditentukan dan sangat tergantung pemilihan bahan jumlah dan kondisinya. Tingkat
efisiensi dalam tubuh sangat tergantung komposisi, sistem pencernaan, ukuran tubuh,
jenis pekerjaan, umur juga tingkat kesehatan manusianya.
Laju fotosintesis akan meningkat dengan meningkatnya cahaya sampai batas-batas tertentu,
walaupun laju fotosintesis meningkat dengan meningkatnya intensitas cahaya, tetapi
peningkatannya lambat sehingga efisiensi penangkapan cahaya menurun. Apabila intensitas
cahaya tinggi secara relatif lebih banyak cahaya tegak yang dipantulkan oleh daun-daun. Masuknya
cahaya ke tajuk tanaman dipengaruhi oleh sudut datangnya sinar dan susunan daun, tajuk yang
ideal untuk distribusi cahaya mempunyai susunan daun merata, pada bagian atas tajuk mempunyai
daun-daun lebih tegak dan lebih kecil sedang daun-daun bawah tersusun secara horizontal.
Konsep aliran energi dalam pertanian
Dengan menganggap tanaman sebagai alat penangkap, perubah dan penyimpan
energi, maka timbul usaha menaikkan efisiensi dan produktivitas tanaman.
Didaerah yang padat tanaman, beberapa faktor lingkungan segera menjadi berkurang,
cahaya, kelembaban tanah dan unsur hara. Hal ini merupakan faktor pembatas dalam
pertanian, pemupukan merupakan salah satu cara yang baik untuk meningkatkan
produksi.
Efisiensi pertanian dapat diperoleh dengan pcrbaikan tanaman melalui pemuliaan
tanaman.
Salah satu usaha untuk memperluas alat penangkap energi dengan memperpanjang
musim tanam misalnya menggunakan rumah kaca untuk tanaman yang
memungkinkan input teknologi dan modal besar seperti tanaman hortikultura di
daerah iklim sedang.
Usaha mempengaruhi laju fotosintesis dengan cara pertukaran CO 2 antara dedaunan
dan atmosfer di sekitarnya. Di wilayah yang sebelumnya angin kurang diperhatikan,
hasil jagung dapat ditingkatkan bila barisan tanaman diarahkan tegak lurus arah angin,
sehingga pucuk tanaman tertiup angin dan terjadi perputaran dan pencampuran
udara.