Anda di halaman 1dari 9

Pengertian

Agroteknologi dapat diistilahkan sebagai produksi tanaman, dan diartikan suatu usaha
pengelolaan tanaman dan lingkungannya untuk memperoleh hasil sesuai tujuan. Ada dua
tujuan, yaitu memaksimalkan output atau meminimalkan input agar kelestarian lahan tetap
terjaga.

Pada awal kehidupan manusia di bumi, hanya hidup dari mencari makan dari hasil hutan secara
langsung. Perkembangan berikutnya, semakin banyak anggota kelompoknya, lalu ada tempat
untuk menetap dan mulai bercocok tanam di lahan sekitar tempat tinggalnya dan mulai
memelihara ternak dan terbentuklah pekarangan.

Setelah itu, berkembang untuk membuka lahan di hutan untuk bercocok tanam, sehingga hanya
dapat ditanami beberapa tahun lalu pindah tempat, sering dikenal dengan lahan berpindah.

Semakin bertambahnya penduduk, sistem-sistem tersebut tidak dapat dipertahankan, lalu


berusaha untuk tetap mempertahankan tingkat kesuburan tanahnya dan mulai dikenal teknik
budidaya (agronomi).

Ketidakseimbangan penambahan jumlah penduduk dibanding penambahan hasil pangan


menjadi persoalan yang dipelajari oleh bidang Agronomi. Antara lain usahanya dengan
perluasan lahan, penggunaan varietas unggul, peningkatan manajemen dalam berbagai tindak
agronomi dan pelaksanaanya.
II. TANAMAN PERTANIAN, PENGERTIAN PERTANIAN
PERKEMBANGAN PERTANIAN,
DEFINISI AGROTEKNOLOGI DAN SISTEM PERTANIAN DI INDONESIA
1. Tanaman Pertanian
Tanaman sebagai penghasil bahan pangan, bahan sandang, bahan bangunan, bahan bakar dan lain-
lain. Tanaman pertanian dalam arti luas adalah segala tanaman yang digunakan oleh manusia untuk
tujuan apapun (Setyati, 1982) Sehingga mempunyai makna, yang berguna secara ekonomi maupun
kehidupan manusia. Jumlah spesies sangat banyak ± 1000 -2000. Kira-kira 10 % penting di
perdagangan dunia. Khusus untuk penghasil pangan lada 15 spesies.

2. Pengertian Pertanian
Salah satu sektor perekonomian adalah pertanian, yang merupakan penerapan akal dan karya manusia
melalui pengendalian proses produksi biologis tumbuh-tumbuhan dan hewan, sehingga lebih
bermanfaat bagi manusia. Tanaman dapat diibaratkan sebagai pabrik primer karena dengan memakai
bahan dasar langsung dari a1am dapat menghasilkan bahan organik yang bermanfaat bagi manusia
baik langsung maupun tidak langsung.
3. Perkembangan Pertanian
Perkembangan pertanian berhubungan erat dengan perkembangan dari setiap kondisi

masyarakatnya. Contoh :

1. Primitif masih dengan sistem berburu dengan mengumpulkan hasil hutan.

2. Masyarakat yang sudah lebih maju misalnya didapatkannya api berpengaruh terhadap

perkembangan pertanian.

3. Setelah mengenal manajemen sederhana, juga berpengaruh dalam usaha peningkatan kualitas

tanaman dan hewan, dimulai dari penjinakan, seleksi dan sampai ke adaptasi.
4. Definisi dan Pengertian Agronomi
Sadjad (1976) Agronomi sebagai cabang ilmu-ilmu pertanian yang mencakup pengelolaan lapang
produksi dan menghasilkan produksi maksimum. Setyati (1982) Ilmu Agronomi merupakan ilmu yang
mempelajari cara pengelolaan tanaman pertanian dan lingkungannya untuk memperoleh produksi
maksimum. Produksi maksimum bermakna baik kuantitatif maupun kualitatif.
Pengelolaan dilakukan pada berbagai tingkatan dari sederhana sampai maju, dan pada saatnya
tingkat efektivitas dan efisiensi temyata dipengaruhi oleh tingkat budaya manusianya.
Berdasar tingkat efisiensi teknologi yang diterapkan, ada beberapa sistem :

Sistem ladang : belum berkembang, pengelolaan sangat sedikit,


produktivitasnya tergantung lapisan humus awal.

Sistem tegal pekarangan : di lahan kering , pengelolaannya masih rendah ,


terdapat tanaman campuran, baik tahunan maupun musiman.

Sistem sawah : teknik budidaya tinggi , sistem pengelolaan yang sudah baik
(tanah, air dan tanaman), stabilitas kesuburannya lebih baik.

Sistem perkebunan : khusus tanaman perkebunan yang menghasilkan bahan-


bahan yang dapat diekspor, tingkat manajemen sudah maju.
PANGAN DAN KEBUTUHAN MANUSIA

Pengertian Pangan

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air , baik
yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku
pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan
atau pembuatan makanan atau minuman ( UU RI No. 7 th.1996 tentang Pangan ). Dan
gizi pangan adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri atas
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral serta tanamannya yang bermanfaat
bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia. Bagi tumbuhan, pangan disintesis sendiri
dengan energi sinar matahari, mikro organisme hanya memerlukan sumber energi
yang sederhana. Untuk hewan memerlukan pangan antara lain berupa tanaman
dalam bentuk molekul yang komplek. Kekurangan pangan, dapat menimbulkan akibat
yang sulit ditoleransi, terutama pada anak-anak balita sehingga masalah pangan
Kekurangan pangan di Indonesia muncul dalam bentuk: (1) Kekurangan kalori-
protein (KKP) ; (2) Kekurangan vitamin A ; (3) Gondok endemik dan kretinin ; (4)
Anemia gizi (kekurangan zat besi).

Kekurangan pangan dan gizi, terutama pada balita dapat menurunkan kualitas
manusianya, sehingga kualitas SDM dapat sangat terbatas.

Kebijakan pemerintah yang semula dengan program B1MAS, INMAS, INSUS,


kemudian SUPRA INSUS ; Peningkatan nilai gizi konsumsi pangan melalui pogram
perbaikan menu makanan rakyat (PMMR) serta penganekaragaman bahan
makanan yang bergizi.

Setelah adanya UU RI No. 7 th.1996 tentang Pangan, Pemerintah mengenai


pangan dicanangkan dengan program ketahanan pangan yang mempunyai
makna : Suatu kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin
dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman
merata dan terjangkau.
KEBUTUHAN KALORI BAGI MANUSIA

Gizi pangan adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri
atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta turunannya yang bermanfaat
bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia. Kebutuhan pangan bagi manusia, sebetulnya
sukar ditentukan dan sangat tergantung pemilihan bahan jumlah dan kondisinya. Tingkat
efisiensi dalam tubuh sangat tergantung komposisi, sistem pencernaan, ukuran tubuh,
jenis pekerjaan, umur juga tingkat kesehatan manusianya.

Di Indonesia saat ini menetapkan ketahanan pangan sebagai programnya yang


bertujuan : (1) Menjamin ketersediaan pangan dan nutrisi dalam jumlah dan mutu yang
dibutuhkan; (2) Harga terjangkau bagi setiap keluarga ; (3) Dengan memperhatikan
pendapatan petani, peternak dan nelayan. Kebutuhan manusia akan menu pangan
tergantung antara lain pada umur, misalnya : (1) Balita membutuhkan menu yang
berkualitas tinggi dengan kuantitas yang cukup; (2) Manusia usia efektif memerlukan
menu berkualitas cukup dengan kuantitas sesuai dengan pekerjaannya; (3) Manula
kebutuhan menu disesuaikan kondisinya.
ENERGI DAN PRODUKSI PERTANIAN
Pertanian pada dasamya berhubungan dengan perubahan energi matahari ke
dalam bentuk bahan pangan maupun serat.

Penggunaan energi untuk kegiatan tanaman


Energi matahari merupakan sumber utama hubungannnya dengan pertumbuhan tanaman,
sembilan puluh persen bahan kering tanaman pertanian berasal dari perubahan carbon melalui
proses fotosintesis yang tergantung cahaya. Belakangan ini banyak ahli biologi yang mencoba
menghitung produktivitas tanaman dengan memperhatikan penangkapan energi matahari dan
pengubahannya ke energi kimia melalui proses fotosintesis. Bahan dan hasil akhir proses
fotosintesis ditulis sebagai berikut :

( energi cahaya 673.000 kalori + klorofil )


6CO2 + 12H2O ————————————————————— > C6H12O6 + 6O2 + 6H2O

Laju fotosintesis akan meningkat dengan meningkatnya cahaya sampai batas-batas tertentu,
walaupun laju fotosintesis meningkat dengan meningkatnya intensitas cahaya, tetapi
peningkatannya lambat sehingga efisiensi penangkapan cahaya menurun. Apabila intensitas
cahaya tinggi secara relatif lebih banyak cahaya tegak yang dipantulkan oleh daun-daun. Masuknya
cahaya ke tajuk tanaman dipengaruhi oleh sudut datangnya sinar dan susunan daun, tajuk yang
ideal untuk distribusi cahaya mempunyai susunan daun merata, pada bagian atas tajuk mempunyai
daun-daun lebih tegak dan lebih kecil sedang daun-daun bawah tersusun secara horizontal.
Konsep aliran energi dalam pertanian
Dengan menganggap tanaman sebagai alat penangkap, perubah dan penyimpan
energi, maka timbul usaha menaikkan efisiensi dan produktivitas tanaman.

Didaerah yang padat tanaman, beberapa faktor lingkungan segera menjadi berkurang,
cahaya, kelembaban tanah dan unsur hara. Hal ini merupakan faktor pembatas dalam
pertanian, pemupukan merupakan salah satu cara yang baik untuk meningkatkan
produksi.
Efisiensi pertanian dapat diperoleh dengan pcrbaikan tanaman melalui pemuliaan
tanaman.

Salah satu usaha untuk memperluas alat penangkap energi dengan memperpanjang
musim tanam misalnya menggunakan rumah kaca untuk tanaman yang
memungkinkan input teknologi dan modal besar seperti tanaman hortikultura di
daerah iklim sedang.
Usaha mempengaruhi laju fotosintesis dengan cara pertukaran CO 2 antara dedaunan
dan atmosfer di sekitarnya. Di wilayah yang sebelumnya angin kurang diperhatikan,
hasil jagung dapat ditingkatkan bila barisan tanaman diarahkan tegak lurus arah angin,
sehingga pucuk tanaman tertiup angin dan terjadi perputaran dan pencampuran
udara.

Anda mungkin juga menyukai