Anda di halaman 1dari 15

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM PANGAN

DAN GIZI
Oleh:
Seniwaty Anwar, SKM.,M.Kes
1. TEKNOLOGI PERTANIAN

a. Pengertian
 Teknologi pangan adalah suatu teknologi yang menerapkan ilmu pengetahuan
tentang bahan pangan khususnya setelah panen (pasca panen) guna memperoleh
manfaatnya seoptimal mungkin sekaligus dapat meningkatkan nilai tambah dari
pangan tersebut. Dalam teknologi pangan, dipelajari sifat fisis, mikrobiologis, dan
kimia dari bahan pangan dan proses yang mengolah bahan pangan tersebut.
Spesialisasinya beragam, di antaranya pemrosesan, pengawetan, pengemasan,
penyimpanan, dan sebagainya.
 Sejarah teknologi pangan dimulai saat Nicolas Appert mengalengkan bahan pangan,
sebuah proses yang masih terus berlangsung hingga saat ini. Namun ketika itu,
Nicolas Appert mengaplikasikannya tidak berdasarkan ilmu pengetahuan terkait
pangan.
 Aplikasi teknologi pangan berdasarkan ilmu pengetahuan dimulai oleh Louis Pasteur
ketika mencoba untuk mencegah kerusakan mikroba pada proses fermentasi anggur
setelah melakukan penelitian terhadap anggur yang terinfeksi. Selain itu, Pasteur
juga menemukan proses yang disebut pasteurisasi, yaitu pemanasan susu dan
produk susu untuk membunuh mikroba yang ada di dalamnya dengan perubahan
sifat dari susu yang minimal.
Lanjutan…
 Pangan menurut UUD. No 9 Tahun 1996 Pasal 1 adalah segala sesuatu yang
berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang
diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia,
termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang
digunakan dalam proses penyiapan,pengolahan,dan atau pembuatan makanan
atau minuman.
 Gizi adalah suatu proses yang terjadi pada makhluk hidup, untuk mengambil dan
menggunakan zat yang ada dalam makanan dan minuman guna
mempertahankan hidup, pertumbuhan, berproduksi dan untuk menghasilkan
energi. Susunan pangan dalam makanan yang seimbang adalah susunan bahan
pangan yang dapat menyediakan zat gizi penting dalam jumlah cukup yang
diperlukan tubuh tenaga, pemeliharaan, pertumbuhan dan perbaikan jaringan.
Lanjutan…
 Pangan menyediakan unsur-unsur kimia tubuh yang dikenal sebagai zat gizi.
Pada gilirannya, zat gizi tersebut menyediakan tenaga bagi tubuh, mengatur
proses dalam tubuh dan membuat lancarnya pertumbuhan serta memperbaiki
jaringan tubuh. Beberapa diatara zat gizi yang disediakan oleh pangan tersebut
disebut zat gizi esensial, mengingat kenyataan bahwa unsur-unsur tersebut tidak
dapat dibentuk dalam tubuh, setidak-tidaknya dalam jumlah diperlukan untuk
pertumbuhan dan kesehatan yang normal, jadi zat esensial yang disediakan
untuk tubuh yang dihasilkan dalam pangan, umumnya dalah zat gizi yang tidak
dibentuk dalam tubuh dan harus disediakan dari unsur-unsur pangan diataranya
adalah asam amino esensial semua zat esensial diperlukan untuk kesehatan yang
baik.
 Pada umumnya zat gizi dibagi dalam enam kelompok utama, yaitu karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, dan mineral,air. Sedangkan sejumlah pakar juga
berpendapat bahwa air juga merupakan bagian dari zat gizi. Hal ini didasarkan
kepada fungsi air dalam metabolisme makanan yang cukup penting walaupun air
dapat disediakan di luar bahan pangan.
Lanjutan…
 Susunan pangan dalam makanan yang seimbang adalah susunan bahan
pangan yang dapat menyediakan zat gizi penting dalam jumlah cukup
yang diperlukan tubuh untuk tenaga, pemeliharaan, pertumbuhan, dan
perbaikan jaringan. Banyaknya gizi yang diperlukan, berbeda antara satu
orang dengan orang lain disebabkan berbagai faktor. Berdasarkan
asupan gizi tersebutlah seseorang akan mempunyai status gizi. Secara
umum ada 3 status gizi yailtu status gizi kurang, status gizi baik (normal),
dan status gizi lebih.
 Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam mengalami
krisis pangan tentunya menjadi hal yang aneh. Indonesia mempunyai
400 jenis tanaman penghasil buah, 370 jenis tanaman penghasil sayuran,
70 jenis tanaman berumbi, 60 jenis penyegar dan 55 jenis tanaman
rempah-rempah
Lanjutan…
 Krisis ekonomi, disusul krisis keuangan global, bermuara pada pertambahan
jumlah warga miskin di Indonesia. Pemutusan hubungan kerja dan anjloknya
daya beli adalah tsunami yang menghantam pilar kualitas gizi masyarakat. Kini
anak balita yang mengalami gizi kurang dan gizi buruk mencapai 4,1 juta jiwa.
 Selain minimnya lapangan kerja Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia pada
saat dapat dikatakan belum bisa bersaing dengan SDM dari negara lain. Hal ini
dikarenakan Indonesia masih memiliki problem dalam pembangunan manusia.
Permasalahannya adalah adanya “celah” yang dimiliki oleh pemerintah dalam
memenuhi kebutuhan pokok masyarakat di Indonesia terutama dalam
pemenuhan kebutuhan pangan dan peningkatan gizi. Pemenuhan kebutuhan
pangan sangat penting untuk peningkatan SDM. Pangan sebagai basic need
merupakan media bagi manusia untuk mempertahankan hidup mendapatkan
energi pertumbuhan dan penggantian jaringan tubuh yang rusak. Pangan dapat
juga dikatakan sebagai sumber gizi. Zat gizi tersebut sangat berguna bagi tubuh
untuk mengatur segala proses dalam tubuh.
b. Manfaat Teknologi Pangan
 Adanya teknologi pangan sangat mempengaruhi ketersediaan pangan. Alam
menghasilkan bahan pangan secara berkala, sementara kebutuhan manusia akan
pangan adalah rutin. Kita tidak mungkin menunda kebutuhan jasmani hingga
masa panen tiba. Oleh karena itu, terciptalah teknologi pengawetan sehingga
makanan dapat disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama. Teknik
pengawetan juga memungkinkan untuk mendistribusikan bahan pangan secara
merata ke seluruh penjuru dunia. Dulu, orang-orang di Eropa tidak bisa
menikmati makanan-makanan Asia. Tetapi sekarang karena teknologi pangan
setiap bangsa dapat menikmati makanan khas bangsa lainnya.
 c. Pengembangan di bidang teknologi pangan
Beberapa proses terkait pemrosesan bahan pangan telah memberikan kontribusinya di
bidang teknologi pangan, terutama pada rantai produksi dan suplai pangan.
Pengembangan tersebut misalnya:
 1. Pembuatan susu bubuk telah menjadi dasar untuk pembuatan berbagai produk baru
dari benda cair dan semi cair yang dapat diseduh (dapat direhidrasi kembali) setelah
dikeringkan menjadi padatan berbentuk serbuk. Hal ini juga yang menjadikan proses
distribusi susu menjadi lebih efisien dan cikal bakal berkembangnya industri susu formula

 Dekafeinasi untuk kopi dan teh, namun lebih banyak digunakan pada biji kopi demi
mengurangi kadar kafeina pada kopi. Biji kopi kering diproses menggunakan uap hingga
kadar airnya menjadi sekitar 20%. Panas diberikan untuk memisahkan kafeina dari biji
kopi ke permukaan kulitnya. Lalu pelarut diberikan untuk memindahkan kafeina dari biji
kopi. Hingga tahun 1980-an, pelarut yang digunakan adalah pelarut organik. Karbon
dioksida merupakan salah satu pelarut non organik yang digunakan untuk memisahkan
kafeina di bawah kondisi super kritis.
Teknologi Pertanian

 Teknologi Pertanian

 Teknologi Pertanian adalah alat, cara atau metode yang digunakan dalam
mengolah/memproses input pertanian sehingga menghasilkan otuput/hasil
pertanian sehingga berdayaguna dan berhasilguna baik berupa produk bahan
mentah, setengah jadi maupun siap pakai.
e. Perkembangan Teknologi Pertanian
 Indonesia merupakan Negara agraria dengan sumber daya alam yang tinggi,
sehingga potensi pertanian di Indonesia sangat mendukung. Indonesia juga
terbentang pada garis khatulistiwa yang memiliki iklim tropis, kelimpahan sinar
matahari yang cukup, tingkat kelembaban udara yang ideal, serta budaya
masyarakat yang mencintai keanekaragaman hayati. Indonesia pun menjadi
lirikan bagi negara-negara asing terutama pada sektor pertanian.
 Pertanian merupakan sebuah sektor yang memiliki peranan penting dalam
kehidupan manusia. Karena inilah yang menjadi dasar penyedia sandang,
pangan, dan papan dalam menjalankan kehidupan. Selain itu di Indonesia, sektor
pertanian menjadi tumpuan kehidupan masyarakat pada umumnya, karena
Indonesia merupakan negara agraris. Akibatnya banyak warga negara Indonesia
yang berprofesi sebagai petani.
Lanjutan
 Pertanian merupakan sebuah sektor yang memiliki peranan penting dalam
kehidupan manusia. Karena inilah yang menjadi dasar penyedia sandang,
pangan, dan papan dalam menjalankan kehidupan. Selain itu di Indonesia, sektor
pertanian menjadi tumpuan kehidupan masyarakat pada umumnya, karena
Indonesia merupakan negara agraris. Akibatnya banyak warga negara Indonesia
yang berprofesi sebagai petani.
 Dalam sektor pertanian ini, peran teknologi sangat diperlukan untuk
keberhasilan produktivitas usaha tani yang dihasilkan. Apalagi seiring
bertambahnya jumlah penduduk, ototmatis kebutuhan akan sandang, pangan,
dan papan akan semakin meningkat. Terlebih kebutuhan akan pangan. Sebab
tanpa pangan, masyarakat tidak akan dapat hidup. Serta bagus tidaknya
ketahanan pangan suatu negara itu dapat menjadi indikator keberhasilan suatu
negara. Hal ini membuat dunia pertanian harus bekerja lebih keras untuk
memenuhi kebutuhan pangan dunia tersebut. Tahap demi tahap dilakukan
supaya produksi yang dihasilkan dapat memuaskan.
Lanjutan…
 Dunia pertanian pada zaman sekarang bergantung pada teknologi informasi baik
dalam bentuk apapun. Petani Indonesia membutuhkan informasi yang berkaitan
dengan dunia pertanian. Informasi-informasi tersebut dapat di peroleh dengan
mudahnya pada era informasi ini melalui media-media yang sudah tersebar di
masyarakat luas. Informasi-informasi hasil penelitian dan inovasi dalam bidang
pertanian membantu upaya peningkatan produksi komoditas pertanian,
sehingga tercapailah pembangunan pertanian yang diharapkan. Informasi dan
pengetahuan tentang pertanian akan menjadi pemicu dalam menciptakan
peluang untuk pembangunan pertanian dan ekonomi sehingga terjadi
pengurangan angka kemiskinan.
f. Dampak Positif dan Negatif Teknologi Pertanian

1. Dampak Positif
 Pengolahan lahan yang luas membuat para petani memerlukan waktu yang
lama tanpa adanya teknologi. Orang dapat menghabiskan waktu 1 hari dalam
mengolah lahan pertanian seluas 3 hetar. Namun dengan adanya teknologi
petani akan lebih mudah dan cepat dalam mengolah lahan mereka. Contohnya
saja dengan mengunakan mesin traktor. Dulu belum ada mesin traktor yang
ada hanyalah menggunakan bantuan hewan seperti kerbau dan sapi untuk
menarik garuk atau yang lebih sederhana lagi hanya menggunakan cangkul.
Itulah yang membuat mereka lama dalam mengolah lahan mereka. Selain dari
segi waktu yang pastinya lebih hemat penggunaan teknologi juga hasil yang
diperoleh oleh petani lebih beragam produk dan lebih melimpah. Dulu petani
biasa menanam jagung biasa, sekarang dengan cara pengawinan tanaman
(jagung) dapat menghasilkan jagung hibrida yang lebih banyak hasil dan lebih
menarik bentuk fisik dari jagung tersebut. Dan masih banyak lagi tentunya
keuntungan-keuntungan dari penggunaan teknologi.
Lanjutan…
2. Dampak Negatif
 Buah yang alami merupakan sumber vitamin dan gizi yang sangat baik untuk tubuh.
Ketika zaman dahulu nenek moyang kita menanam tanaman cabe maupun tomat dan
sayuran lainya dengan cara menyiramnya setiap hari dan memberi pupuk kompos,
sekarang karena kondisi tanah tidak sama seperti dulu maka harus menyiraminya
dengan pompa dan sekarang hama tanaman yang bermacam-macam maka
digunakanlah pertisida guna mengusir serta membunuh hama tanaman.
 Penggunaan pestisida merupakan bukti kemajuaan teknologi, tapi tahukah anda
bahwa pestisida yang menempel di buah lalu dimakan pastinya akan sangat
berbahaya bila dikosumsi secara rutin. Selain itu penggunaan pestisida juga akan
membuat hama yang belum jadi terbunuh menjadi lebih kuat. Dampak lain dari
penggunaan teknologi ialah biaya yang relatif tinggi.
 Dengan biaya tinggi tentu nilai jual dari hasil panen akan tinggi dan hal ini tidak baik
untuk para penduduk yang masih kurang mampu. Apalagi bila hasil panen yang mahal
adalah bahan kebutuhan pokok dari penduduk seperti padi dan cabe. Penduduk
kurang mampu akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok. Mengenai dampak
negatif dari peran teknologi masih banyak lagi.
THANKS…

Anda mungkin juga menyukai