Anda di halaman 1dari 4

Nama : tari safitri

NPM : 150510190032

Pengantar agrosains
Ilmu pertanian adalah kelompok ilmu pengetahuan terapan yang mempelajari berbagai aspek
biologis, sosiobudaya dan bisnis yang berkaitan dengan kegiatan usaha manusia dalam rangka
meningkatkan pemanfaatan kekayaan alam hayati atau usaha ekstraksi selektif, untuk memenuhi
perkembangan kebutuhan manusia dengan memperhatikan keseimbangan ekologi dan kelestarian
produktivitas alam. Pertanian merupakan sektor penting dalam kehidupan manusia, pertanian dapat
menunjang berbagai hal yang pada dasarnya merupakan kebutuhan pokok setiap individu. Menurut
Tarkus Suganda dalam situs http://blogs.unpad.ac.id/tarkus7558/files/2011/09/MANFAAT-
PERTANIAN-BAGI-KEHIDUPAN-MANUSIA.pdf menyatakan bahwa ada beberapa manfaat pertanian
bagi kehidupan manusia, diantaranya :

1. Pertanian Sebagai Penyedia Oksigen


Manusia sangat bergantung akan adanya oksigen, karena keberlangsungan hidup dan otak
manusia untuk berpikir memerlukan oksigen yang cukup.
2. Pertanian sebagai penyedia air
Tumbuhan, terutama pohon-pohon besar yang tumbuh di pegunungan, terlibat
secara langsung dalam siklus hidrologi (siklus air). Hujan yang turun di atas pegunungan
akan ditangkap airnya oleh perakaran pohon-pohon, kemudian menyimpannya di dalam
tanah dan kemudian dikeluarkan melalui mata air yang jernih di kaki pegunungan.
Ketersediaan air ini dapat dipengaruhi oleh banyak sedikit nya pepohonan, oleh karena itu
sebagai manusia yang bergantung akan air maka kita harus menjaga melestarikan
lingkungan sekitar.
3. Pertanian Sebagai Penyedia Pangan
Peranan pertanian sebagai penyedia pangan akan semakin krusial dikarenakan
populasi umat manusia di bumi ini bertambah sekitar 2% pertahun, sementara peningkatan
produktivitas pertanian justru lebih rendah dan selalu berkisar kurang dari 2%. Ironisnya,
populasi di negara berkembang yang meningkat sedangkan yang menguasai produksi dan
pemasaran adalah negara maju.
4. Pertanian Sebagai Penyedia Bahan Papan
5. Pertanian Sebagai Sumber Nafkah (Bidang Pekerjaan)
Bidang pertanian sangat penting di Indonesia, mengingat Indonesia adalah negara agraris
yang mengandalkan hasil pertanian. Bidang pertanian juga mengalami perubahan generasi,
oleh karena itu sebagai generasi muda kita harus bisa memanfaatkan kekayaan sumber daya
alam ini sebagai sumber untuk mencari nafkah serta mendorong kemajuan pertanian dan
mendorong produk lokal laku di pasaran.
6. Pertanian Sebagai Penyedia Bahan Baku Industri
Produk pertanian, selain dapat dikonsumsi secara langsung banyak juga yang
merupakan bahan baku berbagai jenis industri. Sebagai contoh, tanaman obat merupakan
bahan baku industri jamu dan farmasi, tanaman berminyak, kelapa sawit, kacang tanah,
bunga matahari, kanola, menjadi bahan baku industri minyak. Sementara getah karet
menjadi bahan baku industri ban dan industri yang menggunakan lateks.
7. Pertanian sebagai sumber devisa negara
Produksi pertanian indonesia dianggap optimal dalam menjaga ketersediaan pangan.
Sehingga pertanian bisa menjadi sumber devisa negara dengan diekspornya produk
pertanian Indonesia seperti kayu, kakao, kopi, karet,rotan, dll.
8. Pertanian Sebagai Industri Pariwisata Dan Kesehatan Rohani
9. Pertanian Sebagai Faktor Sosio-Politik
Mengingat produk pertanian bernilai ekonomi tinggi, maka tentunya dapat
digunakan sebagai suatu alat sosio-politik. Suatu negara dianggap gagal pemerintahan nya
apabila tidak bisa menyediakan produk pertanian terutama pangan bagi rakyatnya.

 Cara Membangun Kedaulatan Pangan Nasional


Pangan merupakan kebutuhan dasar dan sekaligus hak asasi manusia. Seseorang yang
kurang gizi atau menderita gizi buruk, daya tahan tubuhnya lemah dan kecerdasannya
biasanya rendah. Bayangkan, sebuah negara-bangsa yang rakyatnya banyak yang menderita
gizi buruk atau kelaparan dapat dipastikan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) nya rendah.
Padahal, kunci kemajuan dan kesejahteraan sebuah bangsa bukan terletak pada kekayaan
alam, tetapi lebih pada kualitas SDMnya, contohnya saja Jepang, Korea selatan dan
singapura yang merupakan negara miskin SDA tetapi berhasil memiliki industri yang maju
dan kaya raya.
Sehingga Indonesia tidak memiliki alasan untuk tidak membangun kedaulatan pangan
nasional karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan SDA.
Untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional, diperlukan implementasi kebijakan teknikal
dan politik-ekonomi secara sinergis. Sedangkan, kedaulatan pangan mengandung arti bahwa
pasok pangan, khususnya bahan pangan pokok, mesti berasal dari produksi dalam negeri.

Maka, Indonesia dikatakan berdaulat pangan, bila kita mampu memproduksi bahan pangan
berkualitas dalam jumlah sama atau lebih besar dari pada kebutuhan nasional secara
berkelanjutan. Selain itu, setiap warga negara di seluruh wilayah NKRI harus mampu
mendapatkan sejumlah bahan pangan yang dibutuhkan sesuai dengan daya belinya. Untuk
itu, kita harus mengimplementasikan sembilan kebijakan utama berikut.
1. Peningkatan produksi pangan, khususnya komoditas strategis seperti beras, jagung,
kedelai, gula, daging, ikan, sayuran, buah-buahan, minyak goreng, dan garam secara
efisien, adil, dan berkelanjutan. Sehingga, secara nasional, total produksi pangan harus
lebih besar ketimbang kebutuhannya. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan: (1)
intensifikasi (peningkatan produktivitas dan efisiensi) pada lahan-lahan pertanian dan
perairan perikanan yang ada; (2) ekstensifikasi alias pengembangan usaha di lahan dan
perairan baru; dan (3) diversifikasi usaha produksi jenis-jenis tanaman, hewan, ikan, dan
biota lain yang baru.
Untuk menjamin produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan usaha produksi pangan,
maka lahan-lahan pertanian dan perairan yang ada sekarang harus dipertahankan, tidak
boleh dikonversi menjadi kawasan industri, pemukiman, infrastruktur, dan penggunaan
lainnya.
2. Perbaikan dan pengembangan penanganan pasca panen seluruh produk pertanian dan
perikanan dengan merenovasi serta membangun baru fasilitas pergudangan, cold
storage, dan lainnya. Kehilangan bahan pangan dari lokasi produksi (panen) ke
konsumen, yang selama ini mencapai 15% dari total hasil panen akibat busuk atau
terbuang percuma, harus dikurangi atau tanpa kehilangan.
3. Perbaikan komposisi asupan makanan yang lebih bergizi dan berimbang, karena dalam
menu makanan mayoritas penduduk masih terlalu besar porsi karbohidratnya, berupa
beras (140 kg per kapita) dan mie gandum (20 kg per kapita). Indonesia merupakan
bangsa pengkonsumsi beras terbesar di dunia, rata-rata konsumsi beras dunia hanya 60
kg per kapita (FAO, 2013). Tak heran, bila penderita diabetes terbanyak di dunia
menimpa bangsa Indonesia.
4. Pemerintah harus menjamin pasar seluruh produk pertanian dan perikanan dengan
harga jual yang menguntungkan para petani dan nelayan (produsen), seperti melalui
pemberlakuan harga dasar.
5. Antara kawasan-kawasan sentra produksi pangan dengan kawasan-kawasan konsumen
(pasar) pangan maupun pelabuhan dan bandara di seluruh Nusantara harus
dihubungkan dengan baik oleh jaringan transportasi laut, darat maupun udara. Hal ini
untuk memastikan bahwa seluruh rakyat Indonesia dapat mengakses bahan pangan
dengan mudah dan harganya terjangkau.
6. Kita harus melakukan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap dampak Perubahan Iklim
Global yang mempengaruhi produksi pangan.
7. Kapasitas dan etos kerja petani dan nelayan harus terus ditingkatkan melalui program
Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan secara sistematis dan profesional, supaya
mereka mampu memproduki bahan pangan yang berdaya saing tinggi secara
berkelanjutan.
8. Penguatan dan pengembangan kegiatan R & D untuk menghasilkan inovasi teknologi
dan sistem manajemen yang dapat meningkatkan daya saing sektor pertanian dan
kelautan secara berkesinambungan.
9. Penguatan dan pengembangan kelembagaan petani dan nelayan untuk memperkokoh
posisi tawar mereka di tengah era globalisasi secara berkeadilan.
DAFTAR PUSTAKA

Nurmala, T., Aisyah D. Suyono, A. Rodjak, Tarkus S., Sadeli N. S., Tualar S., E. Hidayat S., Yuyun Y.,
Tuhpawana P . S., Nursyhyd, Ani Y., Sofiya H. 2012. Pengantar Ilmu Pertanian. Yogyakarta : Graha
Ilmu

Tarkus Suganda. 2010. Manfaat Pertanian Bagi Kehidupan Manusia.


http://blogs.unpad.ac.id/tarkus7558/files/2011/09/MANFAAT-PERTANIAN-BAGI-KEHIDUPAN-
MANUSIA.pdf (19 September 2010).

Membangun Kedaulatan Pangan. 2017.http://pkspl.ipb.ac.id/berita/detail/membangun-kedaulatan-


pangan (05 April 2017).

Anda mungkin juga menyukai